Rangkuman Berita Utama Timteng, Senin 12 Desember 2016

perang-di-palmyra-suriahJakarta, ICMES: Kelompok teroris ISIS mengerahkan lebih dari 4000 petempurnya untuk mengusai lagi kota bersejarah Palmyra (Tadmur), Suriah.

Rusia membantah negaranya telah menjalin kesepakatan dengan Amerika Serikat (mengenai keluarnya kawanan bersenjata dari Aleppo, Suriah.

Pasukan Irak memulai lagi upaya pembebasan bagian timur kota Shirqat dari pendudukan ISIS.

Berita selengkapnya;

ISIS Kerahkan 4000-an Kombatan Untuk Kuasai Kota Palmyra

Kelompok teroris ISIS mengerahkan lebih dari 4000 petempurnya untuk mengusai lagi kota bersejarah Palmyra (Tadmur), Suriah. Demikian dinyatakan oleh markas Hmeimim, Minggu (11/12/2016).

Menurut markas ini, meskipun menderita korban jiwa dan materi dalam jumlah besar, ISIS tetap berusaha berkonsentrasi di daerah permukiman Palmyra, di tengan gencarnya serangan udara Rusia.

Reuters mengutip keterangan sumber-sumber ISIS bahwa kelompok takfiri ini telah memperkuat kekuasaan mereka atas Palmyra, Minggu, setelah sempat mundur beberapa lama akibat sengitnya serangan udara Rusia.

Markas Hmeimin menyatakan bahwa ISIS terpantau mengerahkan pasukan dan senjatanya secara besar-besaran ke Palmira dan Deir ez-Zor, sementara pasukan Suriah bertempur dalam posisi bertahan di Palmyra.

Sebelumnya di hari yang sama, Kemhan Rusia menyatakan bahwa tentara Suriah yang didukung pasukan udara Rusia berhasil membendung semua serangan teroris ke Palmyra.

“Kawanan bersenjata mengerahkan pasukan bom bunuh diri, mobil lapis baja, dan mortir,” ungkap Kemhan Rusia.

Kemhan Rusia menambahkan pada malam sebelumnya Rusia telah melancarkan 64 kali serangan di sekitar Palmyra hingga menewaskan lebih dari 300 teroris ISIS, menghancurkan 11 tank dan kendaraan infanteri, dan 31 mobil bersejata otomatis.

ISIS mengerahkan pasukan dalam jumlah besar ke Palmyra sejak Kamis pekan lalu untuk menguasai kembali kota purbakala ini. (alalam)

Moskow Bantah Sepakat Dengan Washington Soal Keluarnya Militan Dari Aleppo

Wakil Menlu Rusia Sergey Ryabkov, Minggu (11/12/2016), membantah negaranya telah menjalin kesepakatan dengan Amerika Serikat (AS) mengenai keluarnya kawanan bersenjata dari Aleppo, Suriah.

Dia menyebutkan bahwa dalam perundingan dengan Rusia, AS bersikeras pada syarat-syaratnya menyangkut gencatan senjata.

Sebelumnya di hari yang sama, Reuters mengutip pernyataan sumber oposisi Suriah bahwa Moskow dan Washington telah sepakat mengenai penarikan kawanan bersenjata dari Aleppo timur dalam jangka waktu 48 jam.

Menurut sumber itu, dengan kesepakatan ini kawanan bersenjata dan warga sipil dapat keluar dengan aman dari lokasi pertempuran; kelompok teroris Jabhat al-Nusra harus pindah ke Idlib, sedangkan kelompok-kelompok lain dapat menentukan pilihan sendiri ke mana mereka akan pergi.

Disebutkan pula bahwa berdasarkan kesepakatan ini kawanan bersenjata bersama dapat meninggalkan Aleppo bersama keluarga mereka dengan membawa persenjataan ringan saja. (raialyoum)

Pasukan Irak Bergerak Lagi di Shirqat, Relawan Bebaskan Satu Desa Lagi

Pasukan Irak bergerak maju di dari bagian barat kota Shirqat menuju bagian barat timurnya yang dikuasai kelompok teroris ISIS, sementara pasukan relawan al-Hashd al-Shaabi merebut satu desa lagi di barat  Mosul, Minggu (11/12/2016).

“Tentara dan polisi Irak serta al-Hashd al-Shaabi kembali beroperasi di sisi kiri (timur) Shirqat dan terlibat kontak senjata dengan ISIS hingga dua anggota al-Hash al-Shaabi terbunuh,” ungkap Kapten Ghazwan al-Jibouri, salah satu komandan operasi militer provinsi Salahuddin kepada kantor berita Turki, Anadolu.

Seperti kota Mosul, kota Shirqat terbagi menjadi dua bagian, sisi barat dan sisi timur Sungai Tigris. Pasukan Irak menguasai sisi barat sejak September lalu, sementara sisi timur masih dikuasai SIS.

Operasi militer untuk merebut sisi timur sudah dimulai sejak dua pekan lalu, tapi berjalan lambat karena perhatian banyak tersita oleh perkembangan situasi perang di Mosul yang sebagian besarnya masih dikuasai ISIS.

Di barat Mosul, al-Hashd al-Shaabi berhasil membebaskan satu lagi desa.

“Pasukan al-Hasdh al-Shaabi hari ini berhasil membebaskan desa al-Riziyah, di selatan distrik Tal Abtah dan di barat Mosul,” ungkap Sarmad al-Kazhim, salah seorang komandan pasukan relawan ini sembari menyebutkan bahwa sebelumnya telah terjadi pertempuran sengit yang hingga kini belum jelas korban dan kerugian di masing-masing pihak.

Al-Hashd al-Shaabi yang terdiri atas relawan Syiah dan Sunni Irak dilibatkan dalam operasi pembebasan Mosul pada akhir Oktober lalu, dua minggu setelah operasi ini dimulai oleh tentara dan polisi Irak serta pasukan Kurdi Peshmerga. (raialyoum)