Rangkuman Berita Utama Timteng  Sabtu 20 April 2024

Jakarta, ICMES. Mengomentari apa yang ramai disebut-sebut sebagai serangan balasan Israel terhadap Iran di Isfahan, Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Abdul Rahim Mousavi menyatakan bahwa yang terjadi adalah penembakan benda terbang di kota tersebut, dan Angkatan Bersenjata Iran tetap waspada.

Wasekjen Hizbullah, Syeikh Naim Qassem,  menyatakan pihaknya pantang mundur dari konfrontasi dengan pasukan Israel selagi agresi rezim Zionis ini masih berlangsung di Jalur Gaza.

Pangkalan militer gabungan  Kalso di bagian utara Provinsi Babil, di selatan Bagdad, ibu kota Irak, dilanda kebakaran akibat ledakan  yang belum diketahui penyebabnya.

Berita selengkapnya:

Berbagai Laporan dan Pernyataan Seputar Lemahnya Balasan Israel terhadap Iran

Mengomentari apa yang ramai disebut-sebut sebagai serangan balasan Israel terhadap Iran di Isfahan, Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Abdul Rahim Mousavi menyatakan bahwa yang terjadi adalah penembakan benda terbang di kota tersebut, dan Angkatan Bersenjata Iran tetap waspada.

Ramai dilaporkan bahwa pada dini  hari Jumat (19/4), pertahanan udara Iran menembak jatuh beberapa drone kecil dengan senjata anti-pesawat di ketinggian yang sangat rendah di Provinsi Isfahan di bagian tengah Iran.

Kantor berita resmi Iran,IRNA, melaporkan bahwa drone tersebut tidak dihadang dengan sistem pertahanan rudal, melainkan dengan senjata anti-pesawat berbasis darat pada ketinggian yang sangat rendah, sehingga menimbulkan suara ledakan keras.

IRNA menyebutkan bahwa situasi di Provinsi Isfahan dan fasilitas nuklirnya benar-benar aman, dan menekankan bahwa “belum ada laporan korban cedera atau ledakan skala besar yang menyebabkan ancaman udara.”

Televisi Iran mengutip keterangan berbagai sumber yang mengonfirmasi bahwa tidak ada fasilitas nuklir atau pusat militer di Isfahan yang menjadi sasaran serangan dari luar negeri, dan ini mengindikasikan pencabutan pembatasan yang diberlakukan pada dini hari ini terhadap lalu lintas udara di angkasa beberapa kota di Iran.

Sekjen Dewan Tinggi Keamanan Nasional  Iran membantah laporan bahwa pihaknya mengadakan   pertemuan darurat , dan menekankan bahwa “pertemuan demikian tidak diperlukan.”

Komandan tentara Iran di Isfahan, Brigjen Mihan Dost, menyatakan tidak ada kerugian atau kerusakan yang tercatat saat pertahanan udara menghadapi sasaran di Isfahan.

 Iran memastikan tidak ada agresi rudal atau drone dari luar wilayah negara ini.

Sumber-sumber Iran menyatakan “tidak ada agresi dari luar negeri terhadap Iran,” dan apa yang beredar adalah “kebohongan dan perang (propaganda) yang menyesatkan.”

“Media AS yang terlibat dan penuh kecurigaan melancarkan perang proksi berupa misinformasi atas nama rezim pendudukan Israel,” ungkap seorang narasumber.

Informasi dan laporan resmi membantah terjadinya pemboman atau penargetan di Isfahan dan sekitarnya, dan menekankan bahwa “laporan beberapa media asing mengenai insiden di fasilitas ini tidak benar.”

Pemandangan dan informasi yang diterima dari Isfahan dan kota-kota Iran lainnya menunjukkan bahwa kehidupan berjalan normal.

Sebuah benda terbang ditembak jatuh di kota Tabriz tanpa informasi apapun tentang sifatnya atau target yang ingin dibidiknya.

Media Israel  menyatakan apa yang terjadi hanyalah respon  yang sangat lemah dan sama sekali tidak sebanding dengan respon  besar Iran.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, juga melontarkan kritikan sembari  menyebutnya “lemah.”

Operasi ini mendapat cemoohan yang meluas di kalangan Israel karena tidak sesuai dengan skala serangan Iran, yang berarti bahwa  Israel  mengindahkan saran AS untuk tidak bertindak gegabah dan membalas dengan serangan yang luas terhadap  Iran, karena berpotensi kuas membangkitkan tanggapan yang lebih luas, terutama karena Teheran telah memperingatkan bahwa setiap serangan terhadap kepentingannya akan mendapat balasan. (alalam/almayadeen/raialyoum)

Hizbullah Tegaskan Pantang Mundur dari Konfrontasi dengan Israel

Wasekjen Hizbullah, Syeikh Naim Qassem,  menyatakan pihaknya pantang mundur dari konfrontasi dengan pasukan Israel selagi agresi rezim Zionis ini masih berlangsung di Jalur Gaza.

“Kami akan menanggapi setiap pelanggaran yang dilakukan Israel terhadap batasan yang berlaku dalam konfrontasi, dan kami akan menghadapi setiap eskalasi sesuai keperluan,” ungkapnya, Jumat (19/4).

Dia lantas menegaskan, “Tidak ada penarikan diri dari konfrontasi dan tidak ada kemunduran dalam dukungan. Kami tidak akan menerima penutupan perkara ini sampai perkara Gaza terselesaikan dan gencatan senjata tercapai.”

Syeikh Naim Qassem menjelaskan, “Dukungan ini juga untuk Gaza dan Lebanon, karena siapa pun yang melihat apa yang terjadi di Gaza mengetahui bahwa jika dia tetap diam, maka dialah yang akan menjadi korban berikutnya.”

Hizbullah  pada hari Jumat mengumumkan serangannya terhadap fasilitas mata-mata di lokasi  radar  di wilayah pertanian Shebaa Lebanon dengan senjata yang sesuai, dan menekankan bahwa senjata tersebut  tepat mengenai dan menghancurkan peralatan mata-mata.

Hizbullah juga mengumumkan; “Setelah pemantauan dan antisipasi yang cermat terhadap pasukan musuh, dan ketika kendaraan Hummer tiba di lokasi Metulla, dan tentara berkumpul di sekitarnya pada hari Jumat pukul 18.50, mujahidin perlawanan Islam (Hizbullah) menyerangnya dengan peluru kendali hingga menyebabkan kehancurannya serta tewas dan lukanya sejumlah tentara (Israel).”

Dalam dua operasi lainnya, Hizbullah menggempur  dua lokasi pertemuan tentara pendudukan di situs Byad Blida  dan sekitar situs  Ruwaisat Al-Alam di wilayah pendudukan perbukitan Kfar Shuba Lebanon, dengan menggunakan peluru artileri pada operasi pertama, dan senjata roket pada operasi kedua.

Sebelumnya di hari yang sama, Hizbullah mengaku telah menyerang kumpulan tentara pendudukan di sekitar lokasi  Al-Raheb  dengan peluru artileri.

Sementara itu, laporan terbaru dari Jalur Gaza menyebutkan bahwa tujuh warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak, gugur syahid, dan beberapa lainnya terluka, pada hari Jumat, akibat pemboman Israel di kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Serangan itu dilakukan meskipun sudah ada peringatan internasional tentang besar bahaya peluncuran militer di Rafah,  yang merupakan tempat perlindungan terakhir bagi warga sipil Jalur Gaza sehingga sarat pengungsi. (almayadeen/raialyoum)

Pangkalan Militer Sekutu Iran di Irak Diterjang Ledakan Besar

Pangkalan militer gabungan  Kalso di bagian utara Provinsi Babil, di selatan Bagdad, ibu kota Irak, dilanda kebakaran akibat ledakan  yang belum diketahui penyebabnya.

Di pangkalan itu terdapat gudang-gudang milik pasukan relawan Al-Hasyd Al-Shaabi/ Pasukan Mobilisasi Populer (PMF)  dan tentara Irak, di mana Brigade ke-28 dan Brigade ke-17 PMF dan satu bagian dari Direktorat Pelatihan ditempatkan.

Media Irak melaporkan dari sumber keamanan Irak bahwa pemboman udara pada hari Jumat (19/4) telah menyasar pangkalan pasukan gabungan yang mencakup pasukan  tentara, polisi federal, dan PMF.

Sebelumnya  kelompok Resistensi Islam Irak (IRI) mengumumkan pihaknya telah menyerang pangkalan udara  Uvda  Israel, dan memastikan kelanjutan operasi militernya.

 “Sebagai kelanjutan dari cara kami melawan rezim pendudukan dan mendukung saudara-saudara kami di Gaza, dan sebagai tanggapan atas pembantaian yang dilakukan oleh entitas penjajah (Israel) terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita dan lansia , mujahidin IRI pada hari Senin, 15 April 2024 menyerang pangkalan angkatan udara  Uvda  milik entitas Zionis di wilayah pendudukan kami,” ungkap IRI dalam sebuah pernyataan, sembari menyebutkan bahwa serangan itu dilancarkan dengan menggunakan drone.

IRI mengakhiri pernyataannya dengan menyebutkan, “Perlawanan Islam menegaskan penghancuran terus-menerus terhadap benteng musuh.”

Faksi –faksi resistensi di Irak mengaku bertanggung jawab atas pemboman pangkalan Israel dan pangkalan AS di Suriah dan Irak sebagai tanggapan atas agresi dan kebiadaban Israel di Jalur Gaza.

Faksi-faksi itu juga memperingatkan AS bahwa mereka akan “meningkatkan jumlah operasi bersenjata sebagai tanggapan atas pemberian bantuan militer yang terus menerus dilakukan oleh Washington kepada tentara pendudukan Israel.” (alalam)