Rangkuman Berita Utama Timteng  Selasa 23 April 2024

Jakarta, ICMES. Surat kabar AS  New York Times  (NYT) melaporkan bahwa perang di Gaza sudah berlangsung lebih dari enam bulan, namun Israel gagal mencapai dua tujuan utamanya dalam perang di Gaza, yaitu menumpas Hamas dan memulangkan orang-orang Israel yang ditawan dari Jalur Gaza.

Situs berita Al-Alam mengungkap rincian lebih lanjut mengenai serangan Iran terhadap Israel bersandi Janji Setia pada 16 April 2024.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyerukan penyelidikan atas kejahatan perang Israel di Rumas Sakit (RS) Nasser di Gaza, tempat ratusan jenazah warga sipil ditemukan dari kuburan massal.

Berita selengkapnya:

New York Times: Israel Gagal di Gaza dan Takkan Bisa Menumpas Hamas

Surat kabar AS  New York Times  (NYT) melaporkan bahwa perang di Gaza sudah berlangsung lebih dari enam bulan, namun Israel gagal mencapai dua tujuan utamanya dalam perang di Gaza, yaitu menumpas Hamas dan memulangkan orang-orang Israel yang ditawan dari Jalur Gaza.

Dilaporkan oleh aluran Al-Mayadeen, Senin (22/4),  NYT menyebutkan bahwa di saat yang sama penderitaan rakyat Palestina telah menyebabkan “terkikisnya dukungan bahkan di antara sekutu Israel,”  dan ada pertanyaan mengenai apa yang telah dicapai, dan kapan serta bagaimana pertempuran dapat berakhir membuat “ketegangan global menjadi semakin tajam.”

NYT mengutip pernyataan para pejabat dan mantan pejabat AS yang menegaskan bahwa “Israel tidak mampu menghancurkan Hamas, dan tidak dapat melakukannya.”

Menurut surat kabar ini, para pejabat dan pengamat AS juga menduga kuat  Hamas “akan tetap menjadi kekuatan di Gaza, bahkan setelah perang berakhir,”   karena para pemimpin senior faksi pejuang Palestina itu masih ada di jaringan terowongan dan pusat operasi bawah tanah yang luas, dan mereka adalah “pengambil keputusan dalam negosiasi tawanan.”

Mengenai terowongan tersebut, beberapa pejabat dan mantan pejabat AS menegaskan bahwa fasilitas itu “memungkinkan Hamas bertahan dan membentuk kembali dirinya sendiri setelah pertempuran berhenti”.

NYT juga mengutip keterangan para pejabat AS dan Israel  bahwa sistem terowongan itu membentang sepanjang ratusan kilometer , bertingkat-tingkat hingga 15 lantai di bawah tanah, dan mencakup komplek ruangan yang lebih besar yang digunakan sebagai pusat komando dan tempat berlindung.

Para pejabat Israel juga menyatakan bahwa Hamas dan faksi-faksi perlawanan Palestina lainnya masih memiliki banyak kekuatan, “di atas dan di bawah tanah.”

Seorang pejabat intelijen militer Israel mengonfirmasi bahwa  sebanyak 4000 – 5000 pejuang perlawanan Palestina bertahan di Gaza utara.

Menyinggung invasi Rafah  di selatan Jalur Gaza, NYT mengutip pernyataan para pejabat AS   bahwa “Israel belum menyusun rencana untuk mengevakuasi warga sipil dari kota tersebut,” sehingga   jumlah korban di Jalur Gaza akan membengkak.

NYT juga menyebutkan bahwa “satu-satunya cara untuk membuat Israel menghentikan operasi Rafah adalah dengan kesepakatan untuk pembebasan para tawanan.” (almayadeen)

Al-Alam Ungkap Rincian Baru Mengenai Serangan Iran terhadap Israel

Iran telah menggempur  Nevatim, pangkalan udara Israel yang dilengkapi pertahanan anti-pesawat dan pertahanan rudal terkuat, dalam operasi  serangan bersandi Janji Setia , yang dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Israel  terhadap Konsulat Iran di Damaskus.

Dikutip situs berita Al-Alam milik Iran, Senin (22/4), sebuah sumber informasi mengatakan, “Dengan dilaksanakannya operasi hukuman terhadap pangkalan militer musuh Zionis, berubahlah asumsi bahwa Iran tidak akan menanggapi agresi entitas Zionis, sebab sebelumnya mereka tidak mendapat reaksi  balasan yang sesuai atau reaksi yang tidak diumumkan, sehingga musuh ini berpikir bahwa mereka tidak akan mendapat reaksi, namun asumsi ini akhirnya menguap akibat operasi serangan tersebut.”

Menyusul pengumuman Teheran mengenai niatnya membalas serangan Israel terhadap konsulat Iran, telah ada upaya untuk mencegah Iran agar tidak membalas, atau setidaknya membatasi balasan seminimal mungkin.

Menurut sumber informasi, operasi tersebut terbatas  cakupannya dan dimaksudkan hanya sebagai sanksi hukuman, sehingga hanya target yang berpartisipasi dalam serangan terhadap konsulat Iranlah yang dipilih.

Fokus dari operasi ini adalah menindak musuh dengan serangan-serangan presisi, dan masalah ini berarti konfrontasi dengan angkatan udara dan pertahanan udara musuh saja, dan meski terdapat semua kendala ini, operasi serangan ini telah sukses dilakukan dengan target-target yang terbatas itu.

Sumber informasi itu menjelaskan bahwa banyak negara memberikan senjata, informasi intelijen, dan dukungan lapangan kepada Israel untuk menghadapi operasi serangan Iran. Banyak pula jet tempur  Israel yang bekerja berjam-jam untuk menghadapi serangan Iran. Namun semua tindakan ini gagal karena sebagian senjata yang digunakan dalam operasi ini dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian pesawat dan pertahanan musuh sehingga rudal-rudal yang dilesatkan kemudian pun mencapai sasaran-sasaran yang diinginkan.

Operasi Janji Sejati itu memiliki beberapa karakteristik, yang utamanya adalah penyerangan terhadap lokasi strategis Israel sehingga Iran mendapat kemenangan strategis, sebagaimana operasi  Badai Al-Aqsa  di mana para pejuang Palestina mendapat kemenangan strategis, dan Israel tidak dapat menebus kekalahan strategisnya.

Sumber informasi Iran itu mengungkapkan bahwa hanya beberapa provinsi bagian barat  Iran yang berkontribusi dalam operasi Janji Setia.  Semua pangkalan yang tersebar di seantero Iran sebenarnya bisa saja digunakan, tetapi hanya provinsi Fars, Khuzestan, Isfahan, Markaziyah, Zanjan, Kermanshah, dan Azerbaijan Timur yang berpartisipasi dalam operasi tersebut, karena partisipasi ini bersifat simbolik.

Sumber itu memastikan bahwa selain menderita korban jiwa, Israeljuga kehilangan sejumlah pesawat militernya akibat serangan Iran tersebut, dan setelah menderita kerugian,  Israel memutus internet, mencegah wartawan meliput lokasi yang menjadi sasaran rudal, dan kemudian merelokasi peralatan yang rusak pada hari-hari berikutnya.

Dalam serangan hibrida ini, Iran menggunakan pasukan drone, rudal jelajah dan balistik, dan misi  pasukan drone hanya untuk mengecoh perhatian pihak lawan.

Menurut sumber itu, Iran tidak melihat Israel berkemampuan membalas, namun “kami siap memberikan respon  yang lebih kuat jika musuh membalas.”

Dia juga memastikan hanya sebagian dari kemampuan militer Iran yang digunakan dalam operasi  Janji Setia karena terbatasnya pemilihan target.

“ Jika perlu, bisa saja Iran menggunakan lebih dari lima kali lipat peralatan dan senjata dalam operasi ini,” tuturnya.

Dia mengatakan bahwa seandainya operasi itu berkelanjutan maka payung rudal Israel akan runtuh oleh  senjata dalam jumlah  yang minim, dan rudal-rudal yang datang menyusul akan mencapai sasaran tanpa hambatan apa pun.

Sumber informasi tersebut menambahkan bahwa beberapa negara Arab memberikan bantuan yang signifikan kepada musuh Zionis dalam upaya mengintersepsi serangan Iran tersebut. (alalam)

Temuan Kuburan Massal di Khan Yunis, OKI Serukan Penyelidikan atas Kejahatan Perang Israel

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyerukan penyelidikan atas kejahatan perang Israel di Rumas Sakit (RS) Nasser di Gaza, tempat ratusan jenazah warga sipil ditemukan dari kuburan massal.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin (22/4), blok beranggotakan 57 negara  tersebut mengutuk eksekusi dan penguburan massal ratusan warga Gaza di halaman RS Nasser dan menyebutnya sebagai “kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan terorisme negara yang terorganisir.”

Para korban yang dieksekusi adalah tim medis, pasien dan pengungsi yang berlindung di RS tersebut.

 “Ratusan pengungsi,  korban luka, pasien dan tim medis telah menjadi sasaran penyiksaan dan pelecehan sebelum dieksekusi dan dikuburkan secara kolektif,” ungkap OKI.

 OKI mendesak Mahkamah Pidana Internasional dan Mahkamah Internasional untuk  menunaikan  tanggung jawab mereka dalam hal ini.

Pekerja layanan sipil di Gaza telah menemukan 283 jenazah warga Palestina di beberapa kuburan massal di halaman RS Nasser, dan para korban sebagian besar adalah wanita, anak-anak dan lansia. Beberapa dari mereka yang dieksekusi dengan kondisi mata ditutup dan tangan diikat.

Hamas mengutuk keras apa yang disebutnyai “kuburan massal orang-orang yang dieksekusi dengan darah dingin dan dikuburkan dengan buldoser militer di halaman rumah sakit.”

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada tanggal 6 April bahwa rumah sakit terbesar di wilayah Palestina, al-Shifa, telah hancur akibat blokade Israel bulan lalu, dan  meninggalkan “cangkang kosong” yang berisi banyak mayat.

Staf WHO yang mendapatkan akses ke fasilitas kesehatan yang hancur tersebut menyatakan bahwa pemandangan di sana mengerikan, dan ada jenazah yang hanya terkubur sebagian anggota tubuhnya sehingga tersebar bau busuk yang menyengat.

Warga Palestina terus menanggung derita  perang genosida AS-Israel di jalur Gaza, tempat terjadinya kematian dan kehancuran setiap hari.

Setidaknya 34.097 warga Palestina gugur syahid, da sebagian besar dari mereka adalah perempuan dan anak-anak, dan 76.980 orang lainnya mengalami luka-luka. Lebih dari 1,7 juta orang juga menjadi pengungsi internal selama perang.

Dinas Pertahanan Sipil di Jalur Gaza baru-baru ini mengatakan ratusan warga Palestina dilaporkan hilang di berbagai distrik di wilayah pesisir yang dilanda perang menyusul penarikan pasukan militer Israel dari wilayah tersebut. (presstv)