Rangkuman Berita Utama Timteng  Jumat 12 2024

Jakarta, ICMES. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan menanggapi Iran jika negara republik Islam ini menyerang Israel sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap komplek Kedutaan Besar Iran di Damaskus, ibu kota Suriah, yang menggugurkan sejumlah perwira tinggi Iran.

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raeisi mengatakan  bahwa tindakan  Israel  membunuh tiga putra dan empat cucu Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Jalur Gaza menunjukkan keputusasaan rezim Zionis itu dalam menghadapi perlawanan Palestina.

Mantan Menteri Kehakiman Israel, Haim Ramon, mengatakan kepada surat kabar Israel Maariv bahwa “perang berakhir dengan kekalahan strategis bagi Israel”. Dia  mendesak kepala Staf militer Israel, Herzi Halevy , agar  mengundurkan diri.

Berita selengkapnya:

Menyusul Ancaman Ayatullah Khamenei, Netanyahu Nyatakan Israel akan Membalas Jika Iran Menyerang

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan menanggapi Iran jika negara republik Islam ini menyerang Israel sebagai pembalasan atas serangan Israel terhadap komplek Kedutaan Besar Iran di Damaskus, ibu kota Suriah, yang menggugurkan sejumlah perwira tinggi Iran.

Netanyahu menyatakan dalam kunjungannya ke pangkalan udara  Tel Nof  di Israel tengah, Kamis (11/4).

 “Kita hidup di hari-hari yang penuh tantangan. Kita berada di tengah-tengah perang di Gaza, yang terus berlanjut dengan segala kekuatannya, dan pada saat yang sama kita terus melakukan upaya tanpa henti untuk mengambil kembali orang-orang kita yang diculik,” katanya.

Dia menambahkan,”Tetapi kita juga mempersiapkan skenario yang mencakup tantangan yang berasal dari arena lain (yang tidak dia sebutkan secara spesifik). Kami telah menetapkan prinsip sederhana bahwa siapa pun yang merugikan kami, kami merugikannya.”

Dia juga mengatakan, “Kami sedang bersiap untuk memenuhi kebutuhan keamanan Negara Israel, baik dalam pertahanan maupun serangan.”

Di hari yang sama, Menteri Pertahanan Israel Yoav Galant menyatakan bahwa Israel akan menanggapi secara langsung setiap serangan Iran.

“Setiap serangan langsung Iran akan memerlukan tanggapan Israel yang tepat terhadap Iran,” ungkap kepada rekannya dari AS, Lloyd Austin,  seperti dikutip kantor Galant, Kamis (11/4).

Galant dan Austin dilaporkan telah membahas dukungan tegas AS kepada keamanan Israel dalam menghadapi ancaman dari Iran dan para sekutunya.

Galant menambahkan bahwa tanggal kunjungan perwira paling senior AS di Timur Tengah, Jenderal Michael  Eric Corella, ke Israel telah dimajukan sehingga dia dapat bertemu dengan pimpinan militer Israel dan membahas “ancaman keamanan saat ini.”

Corella telah melakukan perjalanan ke Israel secara teratur dalam beberapa bulan terakhir.

Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa, salah satu dari dua maskapai penerbangan Barat yang mengoperasikan penerbangan ke ibu kota Iran, memperpanjang penangguhan penerbangannya ke Teheran, sementara Rusia memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Timur Tengah.

Iran bersumpah akan membalas dendam setelah serangan pada tanggal 1 April di komplek  kedutaan besarnya di Damaskus, yang menggugurkan seorang komandan militer senior dan enam perwira senior lainnya.

Pemimpin Besar Iran Ayatollah Ali Khamenei para hari Rabu menegaskan bahwa Israel “harus dihukum, dan akan dihukum.” Dia juga mengatakan bahwa serangan terhadap komplek  tersebut tak ubahnya dengan serangan terhadap wilayah Iran.

Israel tidak memastikan tanggung jawabnya atas serangan tersebut, namun Departemen Pertahanan AS, Pentagon, menyatakan bahwa Israel bertanggung jawab.

Sumber-sumber Iran mengatakan bahwa Teheran telah mengisyaratkan kepada Washington bahwa Iran akan menanggapi serangan Israel dengan cara yang bertujuan untuk menghindari eskalasi besar dan tidak akan bertindak sembarangan. (raialyoum)

Presiden Iran: Israel Bunuh Keluarga Haniyeh Karena Putus Asa

Presiden Iran Sayid Ebrahim Raeisi mengatakan  bahwa tindakan  Israel  membunuh tiga putra dan empat cucu Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh di Jalur Gaza menunjukkan keputusasaan rezim Zionis itu dalam menghadapi perlawanan Palestina.

Presiden Raeisi menelepon Haniyeh pada hari Kamis (11/4) untuk menyampaikan belasungkawa atas kekalahan dalam serangan udara Israel yang meyasar mobil yang dikendarai oleh anggota keluarga Haniyeh di kamp al-Shati di Gaza.

“Kejahatan ini semakin mengungkapkan kebrutalan dan pembunuhan Rezim Zionis yang kejam terhadap anak-anak, dan menunjukkan ketidakberdayaan, keputusasaan dan kegagalan Zionis dalam menghadapi perlawanan,” kata Raeisi.

“Mereka yang berpura-pura membela hak asasi manusia adalah kaki tangan rezim yang dibenci ini, karena sikap diam dan pengecut mereka yang mendukung kejahatan semacam itu,” imbuhnya presiden, yang tampaknya mengacu pada pemerintah Barat.

Ketiga putra dan empat cucu Haniyeh tersebut diserang ketika sedang melakukan kunjungan keluarga pada hari pertama libur Idul Fitri di al-Shati, kamp pengungsi asal mereka di Kota Gaza, pada hari Rabu.

Presiden Raeisi  memuji kesabaran dan pengorbanan kepala biro politik Hamas dalam menghadapi ujian ini. Dia mengatakan bahwa para pemimpin kubu resistensi dengan pengorbanan mereka berada di garis depan pembebasan al-Quds.

Haniyeh berterima kasih kepada presiden Iran atas ungkapan simpatinya, dengan mengatakan, “Dengan darah ini, kami membangun harapan, masa depan, dan kebebasan bagi bangsa, cita-cita, dan umat kami.”

Dia menambahkan, “Musuh, penjahat  Zionis, berpikir bahwa dengan menyerang anak-anak pemimpin perlawanan, akan dapat mencelakakan tekad kita dan bangsa kami , padahal darah ini membuat kami lebih kuat di jalur perlawanan,” tambahnya.

Haniyeh menegaskan, kubu resistensi Palestina tidak akan ragu atau mundur dalam jalur pembebasan tempat suci al-Quds dan Masjid al-Aqsa.

“Darah anak cucu saya adalah pengorbanan demi pembebasan al-Quds al-Sharif dan Masjid al-Aqsa,” tuturnya. (presstv)

Media Israel: Nasrallah Menang Sejak Awal Perang

Mantan Menteri Kehakiman Israel, Haim Ramon, mengatakan kepada surat kabar Israel Maariv bahwa “perang berakhir dengan kekalahan strategis bagi Israel”. Dia  mendesak kepala Staf militer Israel, Herzi Halevy , agar  mengundurkan diri.

Senada dengan itu, Danny Newman, analis Channel 14 Israel, mengatakan,Fakta bahwa 100.000 warga Israel dievakuasi dari rumah mereka sejak setengah tahun lalu menunjukkan bahwa (Sekjen Hizbullah Sayid) Nasrallah telah memenangkan pertempuran pertama dalam perang tersebut.”

Komentar-komentar demikian mengemuka di tengah ketegangan  terkait antisipasi Israel di tingkat pemerintahan, militer dan keamanan, terhadap balasan Iran terhadap serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, ibu kota Suriah.

Situs web Times of Israel mengutip laporan yang diterbitkan oleh Bloomberg  bahwa AS yakin serangan besar-besaran Iran terhadap Israel akan segera terjadi dan dapat terjadi dalam beberapa hari mendatang.

Sejak  Oktober 2024, media Israel berbicara tentang kegagalannya  “melenyapkan Hamas” dan membebaskan tawanan Israel di Gaza.

Situs web Yedioth Ahronoth melaporkan, “Bahkan pembunuhan putra dan cucu kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, kemarin di kamp Beach, tidak akan mengubah gambaran keseluruhan.”

Situs itu menambahkan: “Perang lebih dari enam bulan di Gaza, dan kegagalan besar Israel, yang dimulai pada  7 Oktober, menjadi semakin intens dari hari ke hari.” (mm/raialyoum)