Rangkuman Berita Utama Timteng  Selasa 9 April 2024

Jakarta, ICMES. Tentara Israel mengaku berhasil membunuh seorang komandan pasukan khusus Hizbullah, Pasukan Ridwan, di Lebanon selatan  dengan serangan udara

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan Israel akan dihukum dan akan menerima tanggapan yang diperlukan atas ulahnya menyerang situs diplomatik Iran.

Kelompok pejuang Resistensi Islam  Irak (IRI) mengumumkan pihaknya telah menggempur pangkalan Zionis Elifalet, di utara Danau Tiberias di Palestina pendudukan, dengan pesawat nirawak.

Berita selengkapnya:

Israel Klaim Berhasil Bunuh Seorang Komandan Pasukan Khusus Hizbullah

Tentara Israel mengaku berhasil membunuh seorang komandan pasukan khusus Hizbullah, Pasukan Ridwan, di Lebanon selatan  dengan serangan udara pada Ahad malam (7/4).

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin (8/4), tentara Zionis itu menyatakan, “Tadi malam, pesawat tempur menyerang dan membunuh Ali Ahmed Hussein, komandan wilayah Hajir (Pegunungan Rumim) pada Pasukan Ridwan yang berafiliasi dengan Hizbullah, di wilayah Sultaniyeh, Lebanon selatan.”

Tentara Israe menambahkan bahwa Ali Hussein merupakan elemen yang bertanggung jawab dan menonjol dalam Hizbullah, dan berpangkat “komandan brigade.”

Mereka juga mengklaim,  “Dalam kerangka posisinya, Ali Hussein bertanggung jawab merencanakan dan melakukan serangan di berbagai jalur di daerah Pegunungan Rumim (di Galilea Atas) terhadap front dalam negeri Israel” serta  “bertanggung jawab atas berbagai operasi peluncuran roket ke wilayah Israel.”

Ttentara Israel juga menyebutkan bahwa serangan di wilayah Sultaniya mengakibatkan terbunuhnya dua anggota Hizbullah lainnya, yang menyertai Ali Ahmed Hussein ketika dia menjadi target serangan.

Hingga berita ini disusun, Hizbullah belum menanggapi klaim rezim Zionis tersebut.

Di sisi lain, Hizbullah dalam sebuah pernyataannya di hari yang sama mengaku telah melancarkan serangan udara dengan gerakan “menukik” di situs Ras Naqoura di Israel utara, sementara tentara Israel mengebom kota-kota perbatasan di Lebanon selatan.

Hizbullah menyatakan para anggotanya melakukan “serangan udara dengan gerakan menyapu di lokasi angkatan laut Ras Naqoura, dan menerjang sasarannya secara akurat.”

Sebelumnya di hari yang sama, Hizbullah dalam dua pernyataan terpisah mengumumkan  kesyahidan dua anggotanya dalam konfrontasi dengan tentara Israel, yang mengklaim bahwa syahid yang pertama adalah seorang komandan di Hizbullah, sementara syahid kedua tidak disebutkan identitasnya.

Kantor Berita resmi Lebanon, NNA, melaporkan adanya penerbangan intensif jet tempur Israel di wilayah udara Keserwan, Jbeil, dan Matn, di utara Gunung Lebanon (tengah).

NNA menjelaskan bahwa pinggiran kota Mays al-Jabal menjadi sasaran pemboman Israel, sementara serangan udara Israel menyasar  lingkungan Al-Maslakh di kota Khiam, selatan Lebanon.

Sebelumnya, NNA mengabarkan  bahwa Israel meningkatkan serangannya pada  Ahad malam dan hingga Senin pagi. Pada malam hari Mereka menggempur sebuah rumah yang dihuni di kota Sultaniya di sektor tengah, yang menyebabkan gugurnya tiga orang, dan terluka sejumlah orang lain. Laporan itu tidak menyebutkan identitas para korban.

Menurut NNA, serangan tersebut juga menyebabkan “kerusakan parah” pada properti dan rumah yang berdekatan dengan rumah yang menjadi sasaran di kawasan pemukiman, dan lebih dari 10 keluarga kehilangan rumah mereka. (raialyoum)

Berkunjung ke Suriah, Menlu Iran: Israel akan Dihukum dengan Balasan yang Tepat

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad di Damaskus, Senin (8/4), mengatakan Israel akan dihukum dan akan menerima tanggapan yang diperlukan atas ulahnya menyerang situs diplomatik Iran.

Menteri Luar Negeri Iran berterima kasih atas kehadiran rekannya dari Suriah di Kedutaan Besar Iran di Damaskus segera setelah serangan udara Rezim Zionis Israel tersebut.

Amir-Abdollahian menyebut serangan itu membuktikan bahwa Israel sama sekali tidak berkomitmen kepada peraturan internasional dan hukum kemanusiaan apa pun.

“Kami menganggap keamanan Suriah sebagai keamanan kami sendiri,” imbuhnya, sembari menegaskan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sudah mendekati ajalnya.

Kunjungan tersebut terjadi beberapa hari setelah Israel menyerang Bagian Konsuler Kedutaan Besar Iran di lingkungan Mezzeh, Damaskus.

Seorang komandan senior Pasukan Quds Korps Pgarda Revolusi Islam (IRGC) Iran, Brigjen Mohammad Reza Zahedi, dan wakilnya Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi, termasuk di antara tujuh orang Iran yang gugur dalam serangan udara yang terjadi pada 1 April tersebut.

Amir-Abdollahian melakukan kunjungan sehari penuh ke Muscat, ibu kota Oman, pada hari Ahad dan mengadakan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri Oman Sayyid Badr Al-Busaidi dan Mohammad Abdulsalam, perwakilan senior Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman.

Dalam postingan di akun resminya di platform X , Amir-Abdollahian mengatakan kedua pihak bertukar pandangan mengenai peningkatan hubungan Teheran-Muscat dan peran penting Oman dalam perundingan penghapusan sanksi.

“Kami juga membahas perkembangan terkini di kawasan ini, termasuk kelanjutan kejahatan perang gabungan Zionis terhadap Palestina dan perlunya mengambil keputusan pencegahan,” tulisnya.

Sementara itu, Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Mayjen Abdul Rahim Mousavi, pada hari Senin mengatakan: “Dengan berakhirnya perang Gaza, pemerintahan Netanyahu akan jatuh karena perang ini adalah nyawanya.”

Di sela-sela konferensi ilmiah mengenai gagasan Syahid Jenderal Ali Sayyad Shirazi mengenai pertahanan militer, Mousavi mengatakan, “Penarikan pasukan Zionis dari sebagian wilayah Gaza adalah bagian dari taktik di mana mereka mengandalkan pemboman Gaza.”

Dia menilai kelangsungan hidup Netanyahu bergantung pada kelanjutan perang Gaza.

Dia juga mengatakan, “Netanyahu telah bersikeras pada apa pun selama enam bulan dengan dukungan penuh dari AS, tetapi  tidak mencapai apa pun. Dia seharusnya membebaskan para tawanan dan menumpas Hamas, tapi ternyata tidak berhasil.”  (presstv)

Pejuang Irak Gempur Pangkalan Israel di Utara Danau Tiberia

Kelompok pejuang Resistensi Islam  Irak (IRI) mengumumkan pihaknya telah menggempur pangkalan Zionis Elifalet, di utara Danau Tiberias di Palestina pendudukan, dengan pesawat nirawak.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin (8/4), IRI menjelaskan, “Operasi ini adalah bagian dari operasi berkelanjutan melawan pendudukan, sebagai tanggapan atas pembantaian yang dilakukan terhadap warga sipil Palestina, termasuk anak-anak, wanita dan orang tua, di Jalur Gaza.

Mereka juga menegaskan pihaknya akan terus berjuang untuk “menghancurkan benteng musuh.”

Sehari sebelumnya, IRI mengumumkan pihaknya juga telah melancarkan serangan drone terhadap sasaran penting milik tentara Israel di kota Eilat.

Dalam beberapa pekan terakhir, IRI  juga telah melancarkan serangan drone terhadap Bandara Haifa, Bandara Ben Gurion Israel, stasiun listrik di Bandara Haifa dan stasiun bahan kimia di Pelabuhan Haifa.

Mereka juga mengaku bertanggung jawab atas pengeboman wilayah-wilayah di Israel dan pangkalan-pangkalan AS di Suriah dan Irak sebagai tanggapan terhadap invasi militer Israel terhadap Jalur Gaza.

Mereka memperingatkan AS bahwa mereka akan meningkatkan jumlah operasinya, sebagai tanggapan atas tindakan AS terus menerus mengirim bantuan militer kepada Israel. (raialyoum)