Rangkuman Berita Utama Timteng  Senin 22 April 2024

Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, menyatakan bahwa  masalah jumlah rudal yang diluncurkan Iran atau rudal yang mengenai sasaran di Palestina pendudukan (Israel) yang menjadi fokus pihak lain adalah isu sekunder dan marjinal.

https://www.leader.ir/fa/pictures/album/2688/grid?img=81626_678.jpg

Mayjen (Purn.) Israel Ziv, mantan kepala Divisi Operasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF),  menyatakan bahwa kontradiksi antara tujuan perang di Jalur Gaza dan kegagalan IDF mencapainya telah “membekukan semua yang dilakukan tentara, dan memberikan kunci kepada Hamas untuk memulihkan diri.”

Sedikitnya 13 warga Palestina, termasuk sembilan anak di bawah umur, gugur syahid akibat pemboman Israel terhadap dua rumah di timur Rafah, selatan Gaza.

Berita selengkapnya:

Soal Serangan ke Israel, Ayatullah Khamenei: Yang Penting ialah Dunia Menyaksikan Bukti Tekad Bangsa Iran

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, menyatakan bahwa  masalah jumlah rudal yang diluncurkan Iran atau rudal yang mengenai sasaran di Palestina pendudukan (Israel) yang menjadi fokus pihak lain adalah isu sekunder dan marjinal.

Menurutnya, isu utamanya adalah adanya bukti kuatnya kemauan rakyat dan angkatan bersenjata Iran di suatu kancah krusial internasional, dan ketidaknyamanan pihak lain adalah buktinya.

Dalam kata sambutannya pada hari Ahad (21/4),saat menerima rombongan pimpinan angkatan bersenjata, Ayatullah Khamenei, memandang prestasi angkatan bersenjata belakangan ini telah menimbulkan rasa kejayaan dan kebesaran Iran di mata dunia.

“Dewasa ini, berkat aktivitas angkatan bersenjata kita, IRGC, tentara dan polisi, dengan cara masing-masing,  alhamdulillah, citra negara ini di dunia menjadi terpuji,” tuturnya.

Dia menjelaskan, “Orang-orang dari berbagai kalangan, tentu di semua negara ada saja orang-orang  yang tak tahu menahu apa yang sedang terjadi di negara masing-masing,  dan orang seperti ini di luar pembicaraan kita,   sedangkan orang-orang yang mengetahui  isu-isu hangat dunia, isu-isu berbagai negara dan terutama isu-isu regional, di negara manapun ketika memandang Republik Islam Iran mereka merasakan  keagungan dan kehormatan. Ini sangatlah penting.

Dia menambahkan, “Bahwa pihak lawan berkasak-kusuk ihwal berapa jumlah rudal yang tertembak, berapa yang mengena target, dan berapa yang luput, ini adalah masalah sekunder. Masalah primernya ialah menampaknya kekuatan kehendak bangsa dan pasukan militer Iran dalam suatu kancah internasional yang begitu krusial. Inilah yang penting, dan ini telah terjadi.

Ayatullah Khamenei juga mengatakan, “Pihak-pihak yang terpukul di Gaza, dan pihak-pihak yang kecewa terhadap situasi global ini, mereka semua kecewa adalah karena aspek ini. Alhamdulillah, angkatan bersenjata Iran telah pasang badan dan tampil dengan baik.

Lebih lanjut dia menegaskan; “Kita tidak boleh berhenti, bahkan untuk sesaat pun, karena berhenti berarti mundur, sehingga inovasi dan kreativitas dalam senjata dan metode, serta pengetahuan tentang metode musuh, harus selalu menjadi agenda.”

Dia menyebutkan bahwa status bangsa Iran harus menonjol di mata dunia.

“Dalam mengungkap kekuatan berbakat dan kreatif, berprasangka baiklah kepada Allah Yang Maha Kuasa, bertawakallah kepada-Nya dan ketahuilah bahwa janji Allah  untuk membela orang-orang beriman  itu benar dan tidak ada keraguan,” ujarnya. (alalam)

Tokoh Israel Nyatakan Tentara Zionis Tak Mencapai Tujuannya di Gaza

Mayjen (Purn.) Israel Ziv, mantan kepala Divisi Operasi Pasukan Pertahanan Israel (IDF),  menyatakan bahwa kontradiksi antara tujuan perang di Jalur Gaza dan kegagalan IDF mencapainya telah “membekukan semua yang dilakukan tentara, dan memberikan kunci kepada Hamas untuk memulihkan diri.”

Dalam   wawancara   dengan  Saluran 12 Israel, Ahad (31/4), mengenai kembalinya Hamas berkuasa di Jalur Gaza, Ziv mengatakan, “Tujuan perang ini adalah untuk menghilangkan kekuasaan Hamas, namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak mengambil keputusan  untuk menggantikan kekuasaan  Hamas.”

Dia menambahkan, “Hasilnya adalah Hamas kembali mengorganisir, membangun dan mengambil kendali, mendistribusikan bantuan kemanusiaan, dan telah memulai proses restorasi, sementara permukiman-permukiman masih kosong dan terbengkalai.”

Dia menilai “perang di Jalur Gaza telah berakhir lebih dari tiga bulan yang lalu” dan “tentara tidak memiliki tujuan tertentu, sehingga tidak bertahan di dalam Jalur Gaza, melainkan menarik enam divisi karena tidak akan efektif dan hanya akan menerima jatuhnya korban.”

Channel 12 menanggapi kata-kata Ziv dengan mengatakan, “Hamas tidak diremehkan, melainkan tetap menjadi otoritas eksklusif di Jalur Gaza.”

Saluran itu menyatakan, “Pekerjaan renovasi dimulai di beberapa daerah di Jalur Gaza melalui inisiatif individu yang dijalankan oleh Hamas setelah kepergian sebagian besar pasukan tentara Israel, dan penduduk di sana sudah mulai kembali ke rutinitas.”

Sebelumnya, media Israel melaporkan bahwa  Israel   tidak akan dapat mencapai tujuan perangnya di Gaza, dan  mereka benar-benar kalah dalam perang ini.

Koresponden urusan politik Haaretz, Haim Levinson, dalam sebuah artikel menulis: “Kita telah kalah perang. Ini adalah kesimpulan yang jelas bagi setiap orang Israel. Kesulitan untuk mengakui hal ini merangkum keseluruhan psikologi swasta dan publik Israel.”

Dia juga mengatakan, “Sebenarnya tujuan perang tidak akan tercapai. Hamas tidak akan hancur. Para tawanan tidak akan dikembalikan di bawah tekanan militer. Keamanan tidak akan kembali.” (raialyoum)

Pasukan Zionis Masih Mengganas, Belasan Warga Sipil Gaza Gugur, Termasuk Wanita dan Anak Kecil

Sedikitnya 13 warga Palestina, termasuk sembilan anak di bawah umur, gugur syahid akibat pemboman Israel terhadap dua rumah di timur Rafah, selatan Gaza.

Sumber-sumber medis menyatakan,  “13 orang , termasuk sembilan anak-anak, gugur syahid dalam serangan Israel terhadap dua rumah di kota Rafah pada Sabtu malam (20/4).”

Sebelumnya pada hari Sabtu, Dinas Pertahanan Sipil di Jalur Gaza  mengumumkan pemulihan sejumlah korban serangan udara Israel di sebuah bangunan tempat tinggal di sebelah timur kota Rafah di Jalur Gaza selatan.

Dalam sebuah pernyataannya, lembaga itu menyebutkan bahwa timnya menemukan sejumlah korban serangan “pesawat rezim pendudukan (Israel) yang menyasar  bangunan tempat tinggal bertingkat untuk keluarga Abdel-Al, di jl. George, sebelah timur Rafah.”

Dia menjelaskan bahwa timnya “masih berusaha menemukan sejumlah korban dan mencari orang hilang.”

Saksi mata menyatakan bahwa tim medis dan tim pertahanan sipil menemukan sejumlah korban, termasuk anak-anak laki-laki dan perempuan, dari gedung yang menjadi sasaran.

Sebelumnya pada hari Sabtu, seorang wanita Palestina yang sedang hamil gugur syahid dan janinnya terselamatkan, sementara yang lain terluka, akibat serangan Israel terhadap sebuah rumah dan lahan pertanian di kota Rafah.

Pemboman Israel berlanjut pada hari Minggu di Jalur Gaza, terutama di kota Rafah di selatan, karena tidak adanya indikasi kemungkinan mencapai gencatan senjata dalam perang berbulan-bulan antara   Israel dan Hamas, sementara wilayah pendudukan Tepi Barat diwarnai eskalasi kekerasan.

Hamas pada hari Minggu mengecam pengesahan paket bantuan militer baru ke Israel senilai US$13 miliar oleh Dewan Perwakilan Rakyat AS. Hamas menyebut hal itu sebagai “lampu hijau” AS kepada Rezim Zionis tersebut untuk melanjutkan agresi  terhadap Palestina.

Enam setengah bulan setelah dimulainya perang di Jalur Palestina, ketakutan akan perluasan konflik di Timur Tengah mencapai puncaknya ketika Iran dan Israel saling bertukar serangan sejak awal April.

Namun tampaknya kedua belah pihak menghindari eskalasi, setelah Iran meremehkan pentingnya serangan Israel yang dilakukan pada dini hari Jumat, sementara Israel tidak mengomentari hal tersebut. (raialyoum)