Rangkuman Berita Utama Timteng  Kamis 25 April 2024

Jakarta, ICMES. Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, mengumumkan pihaknya telah menyerang dua kapal AS  di Teluk Aden, dan satu kapal Israel di Samudera Hindia.

Media Israel terus menyampaikan keprihatinan atas kenyataan yang dialami oleh rezim dan warga Zionis terkait dengan berlanjutnya operasi militer Hizbullah Lebanon dan meningkatnya serangan mereka dalam beberapa minggu terakhir untuk mendukung Gaza dan perlawanannya serta sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap Israel di desa-desa Lebanon.

Polisi Israel mengevakuasi Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir yang dikenal ekstrem dari sebuah gedung di kota Al-Quds (Yerusalem) Barat yang dikepung oleh massademonstran, termasuk keluarga orang-orang Israel yang ditawan para pejuang Palestina di Jalur Gaza.

Berita selengkapnya:

Pasukan Yaman Serang Kapal AS dan Israel di Teluk Aden dan Samudera Hindia

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigjen Yahya Saree, mengumumkan pihaknya telah menyerang dua kapal AS  di Teluk Aden, dan satu kapal Israel di Samudera Hindia.

 Saree dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam (24/4) menyebutkan bahwa Angkatan Laut Yaman menyerang kapal AS Maersk Yorkton di Teluk Aden  dengan sejumlah rudal maritim yang sesuai, dan tepat mengena sasaran.

Dia juga mengatakan bahwa Unit Pasukan Drone melakukan dua operasi militer, salah satunya terhadap kapal perusak perang AS di Teluk Aden, dan lainnya menyasar kapal Israel di Samudera Hindia dengan sejumlah drone.

 “Angkatan Udara menargetkan kapal Israel  MSC Veracruz di Samudera Hindia dengan sejumlah drone, dan kedua operasi tersebut mencapai tujuan masing-masing,” ujar Saree.

Dia menegaskan bahwa Angkatan Bersenjata Yaman  akan terus mencegah pelayaran Israel atau pelayaran menuju pelabuhanp-pelabuhan Palestina pendudukan Laut Merah dan Laut Arab serta di Samudera Hindia sampai agresi dihentikan dan blokade terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza dicabut.

Saree memastikan Angkatan Bersenjata Yaman akan terus mengambil tindakan militer lebih lanjut terhadap semua target musuh di Laut Merah, Laut Arab, dan Samudera Hindia, demi membela Yaman, dan untuk menegaskan pendiriannya dalam mendukung rakyat Palestina. .

Sehari sebelumnya, biro politik Ansarullah di Yaman mengatakan bahwa mereka berharap Angkatan Bersenjata Yaman akan meningkatkan operasi mereka terhadap pelayaran Zionis dan yang terkait dengannya di Laut Merah dan Laut Arab serta Samudera Hindia.

Biro Politik Ansarullah menyampaikan “seruan kemanusiaan kepada dunia untuk mengambil tindakan guna menghentikan kejahatan Zionis,” dan menekankan kelanjutan  “sikap bangsa Yaman dalam mendukung bangsa Palestina dan perlawanan mereka yang gagah berani di Gaza.” (alalam)

Media Israel Sebut Konfrontasi dengan Hizbullah “Kebuntuan Strategis”

Media Israel terus menyampaikan keprihatinan atas kenyataan yang dialami oleh rezim dan warga Zionis terkait dengan berlanjutnya operasi militer Hizbullah Lebanon dan meningkatnya serangan mereka dalam beberapa minggu terakhir untuk mendukung Gaza dan perlawanannya serta sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap Israel di desa-desa Lebanon.

Channel 12 Israel menjelaskan bahwa operasi Hizbullah “mencapai Haifa dan Acre serta pemukiman Avivim,” “tidak ada akhir yang terlihat” dan “penyelesaian politik tampaknya masih jauh,” di tengah suramnya masalah pengungsian pemukim Zionis dari daerah perbatasan dengan Lebanon.

Beberapa pejabat Israel berbicara kepada saluran tersebut, dan seorang kolonel dari pasukan cadangan   bernama Kobi Marom menyebutkan bahwa ada kebuntuan strategis di utara, dan merupakan pencapaian luar biasa bagi Hizbullah dalam hal kecerdikan.

Dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 Israel dia mengatakan, “tembakan tentara tidak berhasil mencapai raihan strategis”. Dia juga menyoal, “Meskipun sudah berlalu tujuh bulan sejak perang, mengapa tentara tidak menghancurkan infrastruktur Hizbullah?”

Mengenai para pemukim Zionis, Marom berbicara tentang disintegrasi “komunitas” di utara, ketika para ketua dewan “berdiri seperti pengemis di depan pintu Menteri Keuangan.”

Kolonel itu menekankan bahwa  Israel  dalam menghadapi kenyataan ini telah “kehilangan wilayah utara”.

Senada dengan ini, Yaki Dayan, mantan konsul Israel di negara bagian Los Angeles, AS,  mengatakan kepada saluran yang sama,  “Dengan semua pembatasan yang dilakukan AS, akan sangat sulit untuk memulai pertempuran skala besar di utara.”

Dia menyebut evakuasi pemukim dari Kiryat Shmona sebagai sebuah kesalahan, dan menekankan perlunya mengatasi kesalahan ini agar mereka dapat kembali ke permukiman.

Sementara itu, mantan komandan unit  Al-Yamam , David Tzur, menyebut dampak  eskalasi di perbatasan dengan Lebanon sebagai “bencana yang mengerikan.”

Dalam kesaksian kepada Channel 12, seorang pemukim Israel yang memiliki kepentingan komersial di wilayah pendudukan utara Palestina menceritakan dampak perang dan kegagalan pemerintah pendudukan di garis depan melawan Lebanon.

Dia mengatakan bahwa apa yang terjadi di wilayah utara “menakutkan dan gila,” dan memperkirakan bahwa “20- 30% warga Israel di wilayah utara tidak akan kembali ke sana karena mereka takut dan trauma.”

Media Israel menyorot keputusan pembatalan “perayaan keagamaan tahunan” di  Meron  tahun ini atau menguranginya secara signifikan karena perang di utara.

Sementara itu,  Saluran 13  Israel berbicara dengan Zion Keren, anggota kru kesiapsiagaan di pemukiman  Margaliot  di wilayah utara, dan dia mengatakan , “Permukiman itu seperti kota hantu.”

Mantan pejabat Mossad Gail Schorsch   dalam sebuah wawancara dengan Kan TV menyatakan Israel kini telah kehilangan wilayah utara selama perang ini.

Sementara itu, Hizbullah pada hari Rabu (24/4) mengumumkan pihaknya telah menyerang  sebuah bangunan di mana tentara pendudukan ditempatkan di permukiman  Avivim hingga menyebabkan sejumlah tentara tewas dan atau terluka.

Sehari sebelumnya, Hizbullah menyerang   markas besar  Brigade Golani  dan markas besar unit  Egoz 621 di barak  Sharaga di utara kota Acre.

Majalah AS   Foreign Affairs  menyebutkan banyak penilaian yang dilakukan oleh intelijen AS dan Israel selama enam bulan terakhir menunjukkan bahwa jika perang pecah antara Hizbullah dan  Israel  maka Israel  akan menderita kerugian besar dalam infrastruktur militer dan sipilnya.

Dalam laporan berjudul “Front Israel Selanjutnya; Iran, Hizbullah dan Perang Mendatang di Lebanon”, Foreign Affairs  melaporkan bahwa masyarakat Timur Tengah kini berada di persimpangan jalan, setelah mereka merasa takut akan kemungkinan perluasan cakupan perang antara “Israel dan Hamas, tetapi pada saat yang sama  mereka kehilangan keyakinan  dalam mencapai perdamaian melalui negosiasi. (raialyoum/almayadeen)

Menteri Ekstremis Israel Dikepung Massa Demonstran di Al-Quds

Polisi Israel pada Rabu malam (24/4) mengevakuasi Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir yang dikenal ekstrem dari sebuah gedung di kota Al-Quds (Yerusalem) Barat yang dikepung oleh massademonstran, termasuk keluarga orang-orang Israel yang ditawan para pejuang Palestina di Jalur Gaza.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa ratusan demonstran berkonsentrasi di Al-Quds Barat dekat gedung tempat Ben Gvir berada bersama Menteri Warisan Budaya Amichai Eliyahu dan rabi ekstremis Bentzi Gofstein.

Polisi mengevakuasi Ben Gvir dari lokasi setelah petugas meminta agar dia diamankan.

Polisi mencegah para pengunjuk rasa mencapai Ben Gvir setelah mereka mengepung mobilnya dan meneriakkan slogan-slogan protes terhadapnya, termasuk pekikan “Anda memalukan!.” Polisi membubarkan para demonstran dengan berbagai macam cara, termasuk air limbah.

Sementara itu, radio militer Israel mengatakan bahwa insiden itu terjadi di King George Street di depan Museum Seni, yang dikepung oleh massa demonstran saat Ben Gvir berada di dalam.

Sebelumnya, lembaga penyiaran Israel melaporkan bahwa para pengunjuk rasa mencoba menyerbu Kuil Agung di Al-Quds Barat setelah mendengar bahwa Ben Gvir ada di sana, sebelum polisi menghadang mereka.

Ben Gvir adalah pemimpin partai sayap kanan  Kekuatan Yahudi , dan dianggap sebagai salah satu partai yang paling menentang kesepakatan dengan Hamas, yang akan menghentikan perang dan membebaskan tawanan dari kedua belah pihak. (raialyoum)