Rangkuman Berita Utama Timteng, Selasa 11 April 2017

HizbullahJakarta, ICMES:  Hizbullah menyatakan bahwa serangan rudal AS ke Suriah dilakukan sesuai kemauan Rezim Zionis Israel serta dimotivasi dan bahkan didanai oleh Kerajaan Arab Saudi.

Senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham mempersetankan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam kasus serangan rudal AS ke pangkalan udara Suriah.

Penasehat keamanan nasional AS menyatakan Presiden Trump berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad sekaligus membasmi ISIS.

Sumber-sumber keamanan Yaman menyatakan enam tentara Arab Saudi tewas diserang pasukan Yaman di wilayah perbatasan kedua negara.

Berita selengkapnya;

Hizbullah: Serangan Rudal AS Ke Suriah Didanai Saudi

Anggota Dewan Pusat Hizbullah Syeikh Nabil Qaouk menyatakan bahwa serangan rudal ke Suriah dilakukan Amerika Serikat (AS) sesuai kemauan Rezim Zionis Israel serta dimotivasi dan bahkan didanai oleh Kerajaan Arab Saudi yang mengharapkan berlanjutnya agresi AS terhadap Suriah.

“Kedok sudah terungkap, pihak yang mendorong Israel agar menyerang  Lebanon pada Juli 2016 adalah pihak yang kini memotivasi AS agar melancarkan serangan baru terhadap Suriah,” ungkap Qaouk dalam pidato pada acara mengenai ulama Lebanon Syeikh Hassan Mohammad Nasrullah di Hula, Lebanon selatan, Senin (10/4/2017).

Dia melanjutkan, “Kami tidak lupa bahwa pada tahun 2006 Saudi telah bertaruh demi kekalahan kita, mendorong Israel agar menghancurkan kota Bint Jbeil dan pinggiran selatan kota Beirut, dan sikapnya sekarang masih tetap demikian, tidak berubah.  Saudi, Israel, AS, ISIS dan al-Nusra berada di satu kubu melawan Suriah yang resisten.”

Syeikh Nabil Qaouk memastikan serangan rudal AS ke Suriah itu sama sekali tidak dapat mengubah pendirian Hizbullah dan Iran maupun perimbangan militer di lapangan, dan tentara Suriah bersama sekutunya terus melancarkan operasi militer untuk menimpas al-Nusra dan ISIS.

“Pada gilirannya kami akan menuntaskan perang ini, terutama karena sebelum maupun sesudah agresi AS terhadap Suriah, Hizbullah sudah eksis di medan pertempuran melawan al-Nusra dan ISIS.  Ini tidak akan pernah berubah, waktu masih bersama kita, dan kemenangan menanti kita,” tuturnya.

Dia juga menegaskan, “Mata kami menatap ke selatan (Israel), dan tangan kami ada di pelatuk supaya Israel tak berkesempatan untuk mendapatkan perolehan apapun terkait kehormatan dan kedaulatan Lebanon.”

Dia juga mengingatkan bahwa serangan AS ke Suriah tersebut juga berbahaya dan merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon karena melintas di angkasa negara ini.

“Bagaimana seandainya satu saja di antara 59 rudal yang melintasi zona udara Lebanon ini jatuh di kota atau desa Lebanon? Bukankah ini berbahaya bagi Lebanon? Apakah Lebanon tidak memiliki kehormatan dan kedaulatan sehingga AS melanggar kedaulatan Lebanon?” tegasnya. (alahed)

Senator AS: Al-Assad Nyatakan “Go To Hell” Kepada Trump

Senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham menyatakan bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad dengan menerbangkan lagi jet tempur dari pangkalan udara Shayrat menunjukkan bahwa dia tidak merasa menderita meskipun  pangkalan ini sudah mendapat serangan rudal dari AS.

“Saya kira dengan menerbangkan lagi pesawat dari pangkalan ini al-Assad mengatakan kepada Trump; ‘Go to hell’”, ujar Graham dalam wawancara dengan NBC, Senin (10/4/2017).

Dia juga mengatakan, “Saya kira al-Assad telah melakukan kesalahan fatal, karena jika Anda bermusuhan dengan AS dan tidak mementingkan apa yang dapat dilakukan Trump setiap saat terhadap Anda maka Anda gila.”

Sementara itu, beberapa laporan media menyebutkan terjadinya pergerakan militer AS di bagian selatan Yordania di kawasan perbatasan negara ini dengan Suriah.

26 Maret lalu kapal pengangkut Liberty Passion milik AS meninggalkan pelabuhan Livorno, Italia,  yang merupakan salah satu pelabuhan terpenting yang digunakan oleh armada ke-6 AS untuk mengangkut perlengkapan militer dan pembekalan pasukan AS yang ditugaskan di berbagai kawasan konflik.

Pelabuhan Livorno juga dekat dengan Camp Darby,  salah satu komplek arsenal terbesar AS yang terdiri atas puluhan gudang amunisi strategis di kawasan Laut Mediteranian.  Dari pelabuhan ini pula marinir AS pernah bertolak dan terlibat dalam serangan ke Libya pada tahun 2011.

Seperti diketahui, Jumat dini hari pekan lalu, dua kapal perang AS menembakkan 59 rudal jelajah Tomahawk ke pangkalan udara Shayrat di tenggara Homs, Suriah, dengan dalih Trump bahwa pangkalan ini digunakan oleh tentara Suriah untuk melancarkan serangan bom kimia di Khan Shekhoun, Idlib, yang menewaskan sekira 100 orang dan melukai 500 lainnya pada 4 April lalu.

Namun demikian, sehari setelah serangan Tomahawk tersebut pangkalan Shayrat ternyata masih relatif utuh sehingga dapat digunakan lagi oleh tentara Suriah untuk menerbangkan jet tempurnya dalam operasi militer melawan teroris.

Graham yang merupakan salah satu senator pendukung keputusan Trump menyerang Shayrat menyerukan pengiriman 6000 pasukan tambahan AS ke Suriah, tapi dia menekankan bahwa langkah ini haruslah dalam rangka “mempercepat operasi penumpasan ISIS, bukan untuk menggulingkan pemerintahan Bashar al-Assad.” (rt)

“Trump Ingin Gulingkan Assad Sekaligus Hancurkan ISIS”

Penasehat keamanan nasional Amerika Serikat (AS) Herbert McMaster menyatakan presiden negara ini, Donald Trump, berusaha menggulingkan Presiden Suriah Bashar al-Assad sekaligus membasmi ISIS.

Dalam menjelaskan sikap AS dewasa ini terkait dengan krisis Suriah, McMaster dalam jumpa pers, Senin (11/4/2017), menyatakan Trump dan timnya akan berusaha mengubah pemerintahan di Suriah dan menghabisi ISIS melalui tindakan-tindakan yang dilakukan secara bersamaan.

Meski demikian, dia mengatakan bahwa Trump masih mengupayakan solusi politik kendati juga siap melancarkan serangan lagi terhadap tentara Suriah.

“Kita harus melakukan segala yang dapat kita lakukan… Kita memerlukan sebentuk solusi politik bagi krisis yang sangat rumit ini… (Tapi) sulit sekali, bagaimana mungkin solusi politik akan muncul, sementara rezim al-Assad masih eksis, ” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa Trump menghendaki adanya reaksi luas yang mencakup Rusia dan Iran terhadap serangan bom kimia di kota Khan Shekhoun, Suriah.

Sementara itu, seorang pejabat Kemhan AS Pentagon menyatakan pemerintah Suriah telah menambah sistem pertahanan udara di berbagai wilayah barat yang dikuasainya.

Pejabat anonim ini mengatakan kepada CNN bahwa pemerintah Suriah telah meningkatkan sejumlah radar aktifnya dan ini membuat tentara Suriah dapat memantau pergerakan di udara pada zona yang luas. (rt/rayalyoum)

6 Tentara Saudi Tewas Diserang Pasukan Yaman

Sumber-sumber keamanan Yaman menyatakan enam tentara Arab Saudi tewas diserang pasukan Yaman di wilayah perbatasan kedua negara, Senin (10/4/2017).

Dilaporkan bahwa serangan itu menerjang pangkalan militer al-Makhrouq di kawasan Najran di bagian selatan Saudi di perbatasan negara ini dengan Yaman.

Satu sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan mengatakan kepada Saba, “Dua tentara Saudi tewas ditembak sniper tentara Yaman di kawasan Jizan.”

Sumber keamanan lainnya mengatakan mengatakan kepada al-Masirah bahwa empat tentara Saudi lain juga menemui ajalnya di kawasan Asir dan Jizan terkena serangan rudal tentara Yaman dan para pejuang Ansarullah terhadap pangkalan militer Saudi.

Sejak 25 Maret 2015 sampai sekarang, Saudi dan sekutunya melancarkan serangan udara terhadap gerakan Ansarullah (Houthi) dengan dalih memulihkan presiden pelarian Abd Rabuh Mansour Hadi yang bersekutu dengan Saudi.

Lembaga Pusat Hukum dan Pembangunan Yaman beberapa waktu lalu menyatakan serangan udara Saudi dan ke sekutunya ke Yaman yang telah memasuki tahun ketiga menyebabkan 12,000 terbunuh dan lebih dari 20,000 lainnya luka-luka. (irna)