Rangkuman Berita Utama Timteng, Jumat 20 Januari 2017

kota ain al-fijah

Kota keccil Ain al-Fijah di Provinsi Damaskus, Suriah.

Jakarta, ICMES: Kawanan teroris bersedia keluar dari kawasan Wadi Barada di barat Damaskus, ibu kota Suriah, setelah terkepung oleh pasukan negara ini.

Puluhan orang meninggal akibat runtuhnya  bangunan tinggi di Teheran, Iran.

Rusia akan mengadakan pembicaraan dengan Iran mengenai kehadiran delegasi Amerika Serikat dalam perundingan damai Suriah di Kazakhstan.

Iran mengaku tidak kuatir terhadap keputusan apapun yang akan diambil oleh presiden baru Amerika Serikat (AS), Donald Trump, terkait dengan perjanjian nuklir.

Berita selengkapnya;

Terkepung, Teroris Di Suriah  Bersedia Keluar Dari Wadi Barada ke Idlib

Setelah terkepung dari berbagai arah, kawanan bersenjata akhirnya bersepakat dengan Pasukan Arab Suriah (SAA) untuk keluarnya mereka dari kawasan Wadi Barada di barat Damaskus, ibu kota Suriah, ke kota Idlib, dengan mediasi Jerman, Kamis (19/1/2017).

Sesuai kesepakatan ini, tim rekonstruksi instalasi sumber air Ain al-Fijah akan segera didatangkan bersamaan dengan berkumpulnya kelompok-kelompok bersenjata di desa-desa sekitar. Kesepakatan ini juga menyelesaikan masalah militan yang ingin menetap, sementara militan yang menolak penyelesaian itu dipersilahkan mendaftarkan nama mereka untuk pindah ke kota Idlib dengan perlindungan PBB dan disertai oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRS).

Delegasi pemerintah dan tim ICRS telah datang kawasan itu untuk kesepakatan gencatan senjata yang diberlakukan sejak Kamis.

Sebelumnya dilaporkan bahwa para teroris terkepung dari semua arah di kawasan Wadi Bardi setelah jalur suplai mereka dari luar wilayah ini diputus oleh SAA dan pasukan Hizbullah.  Disebutkan bahwa SAA dan sekutunya masih menggunakan taktik yang sama, yaitu mengepung pihak lawan agar mereka menyerah dalam arti bersedia angkat kaki ke Idlib, sebagaimana terjadi sebelumnya di Homs dan Aleppo.

Sementara itu, Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) melaporkan 12 anggota SAA dan 18 teroris ISIS tewas dalam pertempuran sengit dekat pangkalan udara T4, provinsi Homs, di hari yang sama. Sejak beberapa pekan lalu ISIS berusaha bergerak maju ke pangkalan itu untuk memutus jalur yang menghubungkan kota Homs dengan kota Palmyra (Tadmur) bagi SAA.

“12 tentara pemerintah terbunuh, tujuh di antaranya diterjang bom bunuh diri,” ungkap SOHR sembari menyebutkan bahwa 18 teroris ISIS juga tewas, termasuk akibat serangan udara.

Kantor berita Suriah, SANA, menyebutkan hari itu SAA dan sekutunya berhasil menguasai sebuah bukit yang menghadap ke jalur Fasfat melalui serangan yang menewaskan puluhan teroris ISIS.

Disebutkan pula bahwa beberapa jet tempur Suriah menghancurkan dua tank, satu mobil lapis baja, beberapa mobil pembawa senapan otomatis, dan sejumlah peralatan tempur lain yang digunakan oleh ISIS di sekitar pangkalan udara T4.

Pada 11 September 2016 ISIS berhasil menguasai lagi kota Palmyra setelah mereka terusir dari sana pada Maret di tahun yang sama.

Pasukan pemerintah Suriah beberapa waktu dikabarkan telah memulai operasi pembebasan Palmyra, namun hingga kini belum ada laporan lagi mengenai perkembangan operasi untuk merebut kembali kota purbakala tersebut. (rayalyoum/sana)

Bangunan Tinggi Runtuh di Teheran, Puluhan Orang Dilaporkan Meninggal

Pemandangan mengerikan terjadi di Teheran, ibu kota Iran, Kamis (19/1/2017). Sebuah bangunan tinggi bernama Gedung Plasco runtuh ketika dilalap api dalam sebuah peristiwa kebakaran besar. Kobaran api menghancurkan struktur bangunan hingga gedungpun runtuh dan menimpa orang-orang yang ada di sekitarnya, terutama petugas pemadam kebakaran.

Sedikitnya 20 orang tewas. Para korban antara lain para petugas pemadam kebakaran yang tertimpa runtuhan ketika mereka sedang berjuang mengendalikan api di bangunan komersial tersebut, sementara sisanya adalah warga yang menonton kebakaran.

Media Iran melaporkan ada beberapa orang diduga terjebak di bawah reruntuhan, dan setelah runtuh, bangunan yang tersisa tinggal tiga lantai yang merupakan ruangan bawah tanah.

Kebakaran besar itu terjadi sejak sekitar pukul 08.00 waktu setempat, dan dinas darurat, termasuk 10 mobil pemadam kebakaran, berada di sekitar bangunan 15 tingkat tersebut ketika api sedang berkobar.

Penggalan video amatir memperlihatkan pemandangan yang dramatis. Bangunan itu runtuh dan luluh lantak dengan sendirinya hanya dalam hitungan detik, serta menimpa tiga mobil pemadam kebakaran. Debu dan asap tebal berwarna coklat segera memenuhi angkasa sekitar, sementara orang-orang yang melihatnya berteriak-teriak histeris.

Wali Kota Teheran Mohammad Bagher Ghalibaf mengatakan bahwa bangunan itu runtuh setelah terjadi ledakan kuat di lantai 10.

“Setelah ledakan ini, Gedung Plasco di lantai 10 tak tahan lagi menanggung beban lantai-lantai di atasnya. Karena itu bangunan sontak runtuh,” katanya.

Diduga kebakaran terjadi karena korsleting listrik, namun Presiden Iran Hassan Rouhani menginstruksikan penyelidikan atas insiden ini, dan Pemimpin tertinggi Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khemenei menyatakan sangat berduka cita atas tragedi ini. (irna/independent)

Rusia Akan Berunding Dengan Iran Mengenai Pelibatan AS Dalam Perundingan Suriah

Juru bicara Presiden Rusia Dmitry Peskov menyatakan negaranya akan mengadakan pembicaraan dengan Iran mengenai kehadiran delegasi Amerika Serikat (AS) dalam perundingan damai Suriah yang dalam waktu dekat ini akan digelar di Astana, ibu kota Kazakhstan.

Hal ini dinyatakan Peskos, Kamis (19/1/2017), setelah sehari sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyebutkan kemungkinan partisipasi delegasi pemerintahan baru AS dalam perundingan Suriah-Suriah yang akan diselenggarakan di Astana Senin, 23 Januari 2017, dengan dukungan Rusia, Iran, dan Turki.

“Kami terus menjalin kontak dengan para mitra Iran kami mengenai perundingan damai Suriah,” lanjut Peskov, sebagaimana dilansir TASS milik Rusia.

Dia mengatakan ada kerjasama erat antara Moskow dan Teheran untuk membantu memberikan solusi politik bagi krisis Suriah, namun dia tidak memberikan keterangan lebih jauh mengenai materi yang dibicarakan dalam kontak itu maupun tema yang akan dibicarakan dalam perundingan Astana. (tass)

Menlu Iran: Iran Siap Beri Kejutan Kepada Trump

KualaLumpur, LiputanIslam.com –  Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan negara republik Islam ini tidak merasa cemas atau kuatir terhadap keputusan apapun yang akan diambil oleh presiden baru Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengenai perjanjian nuklir Iran dengan enam negara besar dunia.

Dia menegaskan Teheran memiliki banyak opsi jika Trump sampai membatalkan perjanjian Iran dengan lima negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB (Amerika Serikat, Rusia, Inggris, Perancis, Cina) plus Jerman tersebut.

Kepada wartawan di sela-sela sidang darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, Kamis (19/1/2017), Zarif mengatakan bahwa jika Trump sampai membatalkan perjanjian ini maka Iran juga memiliki opsi-opsinya sendiri

“Kami tidak bingung soal langkah apapun yang akan diambil oleh Trump mengenai perjanjian nuklir, karena kami juga memiliki opsi-opsi kami sendiri,” katanya.

Dia menambahkan, “Tapi kami percaya bahwa konsisten kepada perjanjian ini merupakan kepentingan semua pihak, dan yang lebih penting lagi ialah perjanjian ini adalah perjanjian internasional, bukan perjanjian bilateral antara Iran dan AS.”

Ditanya mengenai langkah apa yang akan diambil Teheran jika Trump mundur dari kesepakatan itu, Zarif mengatakan, “Trump suka kejutan, dan Iran siap memberinya kejutan.” (alalam)