Propaganda Gencar, Dua Mantan Pilot Indonesia Terpengaruh ISIS

Ridwan Agustin. Foto kiri sebelum dan foto kanan sesudah terpengaruh ISIS. (Russian Today)

Ridwan Agustin. Foto kiri sebelum dan foto kanan sesudah terpengaruh ISIS. (Russian Today)

Gencarnya propaganda yang dilakukan oleh kelompok teroris transnasional Islamic State of Iraq and Syria (ISIS/ISIL/IS) telah memikat masyarakat dari berbagai lapisan. Dikabarkan, dua mantan pilot maskapai penerbangan Indonesia ditemukan telah menjadi radikal. Hal ini terungkap ketika keduanya menyatakan rasa simpati kepada ekstremis di media sosial, kendati saat itu mereka masih melakukan penerbangan.

Ridwan Agustin, yang pernah bekerja untuk Air Asia Indonesia, dan rekannya Tommy Hendratno maskapai Premiair, telah terpikat kepada ISIS sejak pertengahan tahun 2014, sebagaimana dilaporkan oleh situs Intercept, 8 Juli 2015.

Laporan berjudul “ Identification of Indonesian pilots with possible extremist persuasions” didistribusikan oleh Polisi Federal Australia untuk lembaga-lembaga mitranya di Amerika Serikat, Inggris Turki, Yordania serta Eropa.

“Kedua pilot tersebut sepertinya terpengaruh oleh ISIS melalui propaganda online, sebagaimana diketahui bahwa ada aliran kelompok radikal di Indonesia. Selain itu, ada dugaan pengaruh ini berasal dari jihadis asal Indonesia memasuki Irak dan Suriah,” ungkap laporan tersebut.

Agustin dan Hendratno ditemukan menuliskan komentar positif pada sebuah foto yang menunjukkan anggota teroris berpose dengan senjatanya di daerah konflik.

Mereka juga berteman dengan akun-akun pro-ISIS lainnya, termasuk dengan jihadis asal Indonesia yang telah bergabung dengan ekstremis di Suriah dan Irak.

Kedua pilot itu pun lantas mengubah nama profil mereka menjadi Ridwan Ahmad Indonesiy dan Abu Alfatih Hendratno, dan mengungkapkan minatnya untuk bergabung dengan ISIS.

Foto-foto yang diunggah juga mendokumentasikan bagaimana penampilan mereka selama beberapa bulan terakhir. Mereka kini berpenampilan ala jihadis yang identik dengan jenggot khasnya.

Pada bulan Maret 2015, Agustin memposting foto tengah berada di Raqqa, Suriah, yang merupakan ‘ibukota’ ISIS.

Laporan ini menunjukkan bahwa pilot yang berhaluan radikal rentan menimbulkan bahaya bagi keamanan nasional. Karena akses dan pengetahuan yang mereka miliki bisa digunakan untuk melakukan penyerangan.

Russian Today (RT) menghubungi Air Asia Indonesia tempat Agustin bekerja, dan pihak perusahaan menyatakan bahwa ia telah tidak lagi bekerja di tempat itu.

Sementara Premiair menyatakan bahwa Hendratno telah meninggalkan perusahaan pada bulan Juni, tiga bulan setelah laporan Australia dirilis.

Mantan pilot komersial Mark Weiss mengatakan kepada RT bahwa jumlah yang telah diradikalisasi ISIS pastinya lebih dari dua orang yang telah terungkap ini, mengingat ada puluhan ribu pilot di seluruh dunia.

Source: http://rt.com/news/273166-isis-indonesia-pilots-radicalized/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=RSS