Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 30 Maret 2020

sayid nasrallahJakarta, ICMES. Sekjen Hizbullah Libanon Sayid Hassan Nasrallah menyatakan dampak pandemi virus Corona (COVID-19) berkemungkinan melampaui perang dunia dan menghasilkan tatanan global baru.

Angkatan Bersenjata Yaman yang bersekutu dengan gerakan Ansarullah (HouthI) mengaku telah menggempur situs-situs strategis dan sensitif di Riyadh, ibukota Arab Saudi, dan tempat lain di negara kerajaan ini.

Republik Islam Iran terus meningkatkan kekuatan militernya, dan kali ini menyatakan berencana menambah daya ledak hulu ledak dan kecepatan misilnya.

Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Irak, Ahad (29/3/2020), angkat kaki dari pangkalan udara (lanud) militer K1 di provinsi Kirkuk, Irak utara, yang pernah nyaris mengobarkan perang terbuka antara AS dan Iran.

Berita selengkapnya:

Nasrallah: Pandemi Covid-19 Bisa Jadi Lebih Berbahaya Daripada Perang Dunia

Sekjen Hizbullah Libanon Sayid Hassan Nasrallah menyatakan dampak pandemi virus Corona (COVID-19) berkemungkinan melampaui perang dunia dan menghasilkan tatanan global baru.

Dalam pidato yang disiarkan televisi Sabtu malam (29/3/2020), Nasrallah menilai dunia sedang mengenyam pengalaman baru “yang tak ada bandingannya selama dua abad” berupa perjuangannya melawan virus yang sangat menular.

Dia mengimbau para elit dan pemikir untuk mengamati perubahan besar yang disebabkan oleh penyakit ini, yang “dampaknya mungkin lebih besar daripada Perang Dunia Pertama dan Kedua” dan menyebabkan “tatanan dunia baru.”

Pemimpin Hizbullah menyoal masa depan AS dan Uni Eropa sebagai akibat krisis ini.

“Kita tidak tahu apakah AS akan tetap bersatu atau apakah Uni Eropa akan tetap ada, dan terdapat perdebatan mengenai sistem perawatan kesehatan di dunia dan sistem ekonomi kapitalis,” ungkapnya.

Dia memandang epidemi ini telah membingungkan dunia, menyebabkan bencana kematian, dan masyarakat harus memetik pelajaran dari peristiwa global ini.

“Virus kecil ini sejauh ini memenjarakan tiga miliar orang di rumah mereka. Bukankah itu mengharuskan kita untuk berhenti dan merenungkan ketidakmampuan kita memahaminya?” ujarnya.

Seperti diketahui, Covid-19 yang muncul pertama kali di kota Wuhan, China, pada akhir tahun lalu itu kini terus menyebar ke seluruh dunia, dan sejauh ini ada lebih dari 664.100 kasus infeksi dan lebih dari 30.880 kematian. (mm/presstv)

Pasukan Yaman Gempur Riyadh dengan Drone dan Rudal Balistik

Angkatan Bersenjata Yaman yang bersekutu dengan gerakan Ansarullah (HouthI) mengaku telah menggempur situs-situs strategis dan sensitif di Riyadh, ibukota Arab Saudi, dan tempat lain di negara kerajaan ini dengan satu skuadron pesawat tempur dan rudal balistik buatan Yaman sendiri.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigjen Yahya Saree, Ahad (29/3/2020), mengatakan bahwa drone Sammad-3 dan rudal balistik jarak dekat Zulfiqar menyerang dengan sangat akurat sasaran di Riyadh pada Sabtu malam.

Menurutnya, pasukan militer Yaman dan pejuang Lijan Shabiyah yang berafiliasi dengan Ansarullah juga melesatkan beberapa rudal balistik jarak pendek Badr serta satu skuadron pesawat tempur Qasef-2k (Striker-2k) untuk menyerang situs ekonomi dan militer di Jizan, Najran dan Asir di wilayah perbatasan selatan Saudi.

Saree mengancam pihaknya akan melanjutkan “serangan menyakitkan” ke kedalaman wilayah Saudi jika  Riyadh masih melanjutjkan agresi dan blokadenya terhadap Yaman.

Petinggi militer Yaman menambahkan bahwa rincian lebih lanjut  mengenai operasi militer pembalasan ini  akan dipublikasikan dalam beberapa hari mendatang.

Sebelumnya, sumber lokal Yaman yang meminta tidak disebutkan identitasnya mengatakan bahwa pasukan Yaman telah menembakkan rudal balistik ke Riyadh.

Jaringan berita televisi Al-Arabiya milik Saudi yang berbasis di Dubai, Uni Emirat Arab, melaporkan bahwa setidaknya dua rudal telah “dicegat” di angkasa  Riyadh, sementara yang lain “dihancurkan” di kota perbatasan selatan Jizan. Namun, juru bicara Pertahanan Sipil Arab Saudi mengatakan dua orang terluka akibat serangan itu. (presstv)

Iran Akan Tingkatkan Daya Ledak Hulu Ledak Rudal

Republik Islam Iran terus meningkatkan kekuatan militernya, dan kali ini menyatakan berencana menambah daya ledak hulu ledak dan kecepatan misilnya.

Hal ini dinyatakan oleh Menteri Pertahanan Iran Brigjen Amir Hatami, Ahad (29/3/2020), ketika mengumumkan proyek pertahanan untuk tahun kalender Persia yang dimulai pekan lalu.

Sembari mengingatkan bahwa rudal darat-ke-Iran Iran telah mencapai akurasi tertinggi, Hatami menyatakan ada pekerjaan yang sedang dilakukan untuk meningkatkan dampaknya, termasuk “menambah daya ledak hulu ledak dengan meningkatkan muatannya”.

“Ada juga program penelitian yang sangat baik mengenai kecepatan, kemampuan manuver dan kelincahan mereka,” lanjutnya.

Menteri Pertahanan Iran juga menyebutkan rencana negara yang bermusuhan dengan AS ini mengungkap rudal jelajah yang diluncurkan melalui udara (ALCM) tahun ini. Kelebihan rudal jelajah demikian, menurutnya, lebih responsif dan dapat digunakan saat bergerak.

Mengenai sistem pertahanan udara Khordad 15 dan produksi rudal yang tepat dan taktis, dia menyebutnya sebagai “titik balik” dalam kemampuan rudal Iran.

Khordad 15 buatan Iran telah digunakan untuk merontokkan drone supercanggih Global Hawk milik AS yang melanggar wilayah udara Iran di provinsi Hormozgan selatan pada Juni 2019. (presstv)

Tentara AS Angkat Kaki dari Satu Lagi Pangkalan Militer Irak

Pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) di Irak, Ahad (29/3/2020), angkat kaki dari pangkalan udara (lanud) militer K1 di provinsi Kirkuk, Irak utara, yang pernah nyaris mengobarkan perang terbuka antara AS dan Iran.

Dengan demikian, Lanud K1 menjadi pangkalan militer ketiga yang dilepaskan oleh pasukan koalisi pada bulan ini. Lanud inilah yang pada akhir Desember tahun lalu mendapat serangan roket para pejuang Iran yang  menewaskan seorang kontraktor AS dan kemudian memicu aksi saling serang antara AS dan kelompok-kelompok pejuang Irak yang didukung Iran.

Pada puncaknya, serangan udara AS menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani dan seorang pemimpin pasukan relawan Irak, Abu Mahdi al-Muhandis.

Iran lantas membalasnya dengan melesatkan belasan rudal ke Lanud Ain Assad yang ditempati oleh militer AS di Irak barat hingga menyebabkan pangkalan ini luluh lantak serta jatuh korban tentara AS dengan jumlah dan kondisi yang kontroversial antara klaim Iran dan klaim AS.

Iran menyatakan bahwa balasan itu masih belum selesai, dan akan menarget keluarnya pasukan AS secara total dari Irak.

Pasukan koalisi pimpinan AS dalam sebuah pernyataannya mengaku menyerahkan pangkalan K1 kepada militer Irak.  Pangkalan ini semula diduduki oleh militer AS dan sekutunya sejak tahun 2017 dengan dalih memerangi kelompok teroris ISIS.

Sebelumnya di bulan ini pasukan koalisi pimpinan AS telah keluar dari pangkalan Qayyarah di provinsi Nineveh, kemudian dari pangkalan Qaim di dekat perbatasan dengan Suriah.

Hingga bulan lalu, ada sekitar 7500 pasukan koalisi yang berbasis di Irak, termasuk 5000 pasukan AS. (aljazeera)