Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 16 Desember 2019

malaysia turki dan pakistanJakarta, ICMES. Sejumlah pejabat di Ankara menyatakan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menghadiri pertemuan puncak di Malaysia untuk membahas berbagai persoalan yang melilit Dunia Islam.

Iran mengapresiasi upaya Qatar dan Arab Saudi mengatasi krisis hubungan Riyadh-Doha dan menyebutnya bermaslahat bagi kawasan Teluk Persia.

AS terus mengirim pasukan militernya ke daerah-daerah ladang minyak yang dikuasi oleh milisi Kurdi di bagian timur laut Suriah.

Media Israel melaporkan bahwa sebuah delegasi tingkat tinggi dari Kementerian Keadilan Israel telah bertolak menuju Uni Emirat Arab (UEA) untuk menghadiri konferensi internasional pemberantasan korupsi di Abu Dhabi.

Berita selengkapnya:

Para Pemimpin Malaysia, Indonesia, Turki, Iran, Pakistan, dan Qatar akan Bahas Isu Dunia Islam

Sejumlah pejabat di Ankara menyatakan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menghadiri pertemuan puncak di Malaysia untuk membahas berbagai persoalan yang melilit Dunia Islam.

Kantor berita resmi Turki, Anatolia, Ahad (15/12/2019), melaporkan bahwa Erdogan akan menghadiri pertemuan itu atas undangan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, dan pertemuan itu rencananya akan diselenggarakan di Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, pada hari ini, Senin (16/12/2019).

Disebutkan bahwa pertemuan itu akan membahas berbagai isu dan tema yang terkait dengan Dunia Islam antara lain;  kemerdekaan, pembangunan, administrasi, identitas, budaya, keadilan dan kebebasan.

Anatolia menambahkan bahwa pertemuan puncak ini juga akan dihadiri oleh perwakilan dari Indonesia, Iran, Pakistan, dan Qatar, dan bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi Dunia Islam serta merumuskan dan memberikan solusinya.

Dari daftar nama negara yang diundang dalam pertemuan ini tampak bahwa Mahathir Mohammad sebagai  penggagasnya tidak menaruh perhatian kepada Arab Saudi dan sejumlah negara sekutunya di Teluk Persia, meskipun Saudi selama ini justru selalu berusaha mengesan dirinya sebagai poros Dunia Islam. (raialyoum)

Menlu Iran Apresiasi Upaya Saudi dan Qatar Mengatasi Krisis

Iran mengapresiasi upaya Qatar dan Arab Saudi mengatasi krisis hubungan Riyadh-Doha dan menyebutnya bermaslahat bagi kawasan Teluk Persia.

Hal itu dikatakan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif kepada wartawan di sela-sela pertemuan puncak di Doha, ibu kota Qatar, Ahad (15/12/2019), ketika ditanya apakah upaya Saudi dengan Qatar akan membawa kemaslahatan bagi kawasan.

Qatar menjadi negara sekutu Iran sejak Doha diblokade oleh Riyadh dan sejumlah negara sekutunya pada tahun 2017.

Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdul Rahman Al-Thani, menyatakan negaranya telah mengadakan pembicaraan dengan Arab Saudi untuk mengatasi keretakan diplomatik dan ekonomi di tingkat regional yang telah berlangsung selama hampir 30 bulan.

Dia mengatakan bahwa sejauh ini pembicaraan itu hanya dilakukan Qatar dengan Saudi, sedangkan dengan Uni Emirat Arab (UEA) masih baru sebatas kemungkinan akan dilakukan di masa mendatang.

Seperti diketahui, sejak tahun 2017 Saudi, UEA, Bahrain, dan Mesir memutus hubungan diplomatik dan ekonomi mereka dengan Qatar setelah mereka menuduh Qatar mensponsori terorisme, meskipun Qatar membantah keras tuduhan ini.

Zarif di sela pertemuan puncak Forum Doha ke-19 mengatakan, “Kawasan ini memerlukan pendekatan regional baru yang bertumpu pada dialog antarnegara, dan pengaturan keamanan di bawah payung PBB.”

Dia mengingatkan masalah keberadaan pasukan asing dengan mengatakan, “Tak mungkin keamanan dan stabilitas regional dibeli. Kita memerlukan pengaturan keamanan di bawah payung PBB. Keberadaan asing di kawasan ini tidak akan memperkuat keamanannya. Uang bisa saja (dipakai) untuk membeli senjata atau beberapa kebijakan luar negeri, tapi tak dapat digunakan untuk membeli keamanan dan stabilitas regional.”

Menteri Luar Negeri Iran menyebutkan bahwa keamanan tak dapat didistribusikan kepada sebagian negara, sementara sebagian negara lain dikecilkan darinya. Menurutnya, keamanan dapat digalang oleh negara-negara regional sendiri, termasuk dengan menandatangani kesepakatan kontra-kekerasan dan non-agresi.

Ketegangan di kawasan Teluk Persia meningkat sejak Saudi dan AS menuding Iran menyerang kapal-kapal dagang dan fasilitas minyak di Teluk Persia serta mengancam keamanan jalur pelayaran. Teheran menepis tuduhan ini sembari menawarkan penandatanganan perjanjian non-agresi kepada negara-negara Arab Teluk.

Forum Doha didirikan pada tahun 2000 sebagai platform dialog global untuk menawarkan solusi inovatif dan aplikatif. Forum ini mempertemukan para pembuat kebijakan, kepala pemerintahan dan negara, perwakilan dari sektor swasta, masyarakat sipil, dan LSM. (raialyoum)

AS Terus Kirim Pasukannya ke Ladang Minyak Suriah

AS terus mengirim pasukan militernya ke daerah-daerah ladang minyak yang dikuasi oleh milisi Kurdi di bagian timur laut Suriah.

Sumber-sumber lokal di provinsi Suriah Deir Al-Zour, Suriah, menyebutkan bahwa pasukan AS pada Sabtu malam lalu dari wilayah Irak masuk ke wilayah Suriah dari pintu perbatasan Al-Walid menuju ke ladang-ladang minyak di selatan provinsi Hasakah.

Kantor berita Turki, Anatolia, mendapat keterangan dan beberapa foto yang menunjukkan bahwa sekitar 100 unit truk serta kendaraan roda empat, ambulans, bus, dan mobil tangki bahan bakar terlihat dalam pengiriman bantuan pasukan dan logistik AS tersebut.

Pada awal Desember lalu konvoi bala bantuan AS yang terdiri atas 150 unit truk menyeberang dari Irak ke Suriah melalui pintu perbatasan al-Walid dan Zamalka serta bergerak menuju ke ladang minyak Deir Ezzor.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump bersumbar untuk tidak akan membiarkan organisasi teroris ISIS merebut ladang minyak di Suriah utara.

AS telah berulang kali mengaku akan mempertahankan sebagian pasukannya di Suriah dengan dalih melindungi ladang-ladang minyak, sementara Rusia menuding AS justru mencuri minyak Suriah. (raialyoum)

Delegasi Tingkat Tinggi Israel Kunjungi Uni Emirat Arab

Media Israel melaporkan bahwa sebuah delegasi tingkat tinggi dari Kementerian Keadilan Israel telah bertolak menuju Uni Emirat Arab (UEA) untuk menghadiri konferensi internasional pemberantasan korupsi di Abu Dhabi.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, Ahad (15/12/2019), melaporkan bahwa Wakil Jaksa Agung Israel Dina Zilber memimpin delegasi Israel yang juga melibatkan para pejabat senior bagian pidana dan internasional dari Kejaksaan Agung Israel.”

UEA menjadi tuan rumah konferensi ke-8 egara-negara anggota Konvensi PBB Pemberantasan Korupsi yang akan diselenggarakan hari ini, Senin sampai dengan Jumat (16-20/12/2019).

Menurut surat kabar UEA, Al-Bayan, konferensi ini akan dilaksanakan di Pusat Pameran Internasional Abu Dhabi oleh Badan Audit UEA dengan partisipasi sekitar 3000 orang dari 185 negara.

Pada awal Desember lalu Kementerian Luar Negeri Israel mengumumkan bahwa delegasi resmi rezim Zionis ini sedang mengunjungi Dubai untuk menghadiri pertemuan persiapan bagi para peserta internasional di Expo 2020.

Pada Oktober lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa partisipasi Israel dalam pameran di Dubai “mencerminkan kemajuan normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab di lapangan.”

Seperti diketahui, di antara negara-negara Arab hanya Mesir dan Yordania yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Karena itu, negara-negara Arab lain selama ini dipandang tabu berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan Israel.

Namun, beberapa negara Arab di Teluk Persia belakangan ini kerap dilaporkan menjalin hubungan dengan Israel, baik secara terbuka maupun diam-diam, dan berusaha menggalang normalisasi hubungan dengan rezim penjajah Palestina tersebut. (rtarabic)