Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 4 Desember 2019

iran dan saudi3Jakarta, ICMES. Presiden Iran Hassan Rouhani menyatakan tidak ada masalah bagi pengembangan hubungan negaranya dengan negara-negara regional serta pemulihan Teheran dengan Riyadh.

Iran akan mengadakan latihan perang bersama dengan Rusia dan China di Samudra Hindia dengan sandi “Sabuk Keamanan Maritim”.

Tentara Irak mengumumkan pihaknya berhasil meringkus seorang pria yang memiliki julukan “Abu Khaldun” dan merupakan wakil pemimpin kelompok teroris ISIS.

Penyelidik khusus PBB mencatat bahwa masyarakat dunia belum melakukan tindakan yang memadai untuk penegakan keadilan terkait dengan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi asal Arab Saudi.

Berita selengkapnya:

Rouhani: Tak Ada Masalah bagi Teheran untuk Pemulihan Hubungan Iran – Saudi

Presiden Iran Hassan Rouhani menegaskan urgensi kerjasama semua negara regional untuk menjaga keamanan dan stabilitas kawasan Teluk Persia dan sekitarnya, dan menyatakan tidak ada masalah bagi pengembangan hubungan negaranya dengan negara-negara regional serta pemulihan Teheran dengan Riyadh.

Hal itu dikatakan Rouhani dalam kata sambutannya saat ditemui Menteri Luar Negeri Oman Yusuf bin Alawi di Teheran, ibu kota Iran, Selasa (3/12/2019).

Rouhani juga menyebut pertemuan para pejabat Iran dan para pejabat Oman selalu menjadi kesempatan bagi pengembangan hubungan persahabatan antara kedua negara di berbagai  bidang, termasuk sains, kebudayaan, pelayaran, dan pariwisata.

Sehari sebelumnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam pertemuan dengan sejawatnya dari Oman menilai ketegangan di kawasan Teluk Persia dan sekitarnya, terutama Yaman, harus segera diredakan, dan Iran menyokong semua inisiatif dan upaya dalam rangka ini.

Yusuf Bin Alawi berkunjung ke Teheran ketika kawasan Teluk Persia dan sekitarnya mengalami eskalasi ketegangan setelah Arab Saudi dan AS menuding Iran berada di balik kasus-kasus serangan terhadap kapal-kapal tanker minyak di kawasan Teluk Persia serta serangan yang menerjang fasilitas minyak Aramco milik Saudi.

Iran menepis tuduhan itu dan balik mengajukan prakarsa Perdamaian Hormuzgan untuk pemulihan keamanan regional dengan menggalang kerjasama antarnegara regional sendiri  tanpa intervensi asing. (alalam/raialyoum)

Iran, Rusia, dan Cina akan Gelar Latihan Perang Bersama di Samudera Hindia

Iran akan mengadakan latihan perang bersama dengan Rusia dan China di Samudra Hindia dengan sandi “Sabuk Keamanan Maritim” pada  27 Desember mendatang.

Komandan Angkatan Laut Iran Laksamana Muda Hossein Khanzadi menyatakan hal tersebut dalam pertemuan dengan Wakil Kepala Departemen Staf Gabungan China, Mayjen Shao Yuanming, Selasa (3/12/2019).

Keduanya menekankan pentingnya kerja sama militer Iran dan China serta peran efektif kedua negara dalam menjaga keamanan dan perdamaian regional dan internasional.

“Dewasa ini Angkatan Darat dan Angkatan Laut Iran tegas dalam kolaborasinya dengan China. Tujuan strategis telah ditetapkan di tingkat administrasi, dan di tingkat angkatan bersenjata, masalah telah didefinisikan dalam bentuk upaya bersama,” kata Khanzadi.

Di pihak lain, Yuanming, mengapresiasi Angkatan Laut Iran sebagai “kekuatan internasional dan strategis,” dan menyebutkan bahwa Beijing percaya pada peningkatan hubungan bilateral angkatan laut kedua negara serta menyerukan untuk saling berbagi pengetahuan di bidang pendidikan, teknis dan penyediaan informasi.

Perwira tinggi Cina ini juga menyebut latihan gabungan angkatan laut tersebut merupakan sebuah pertunjukan mengenai persatuan antara Iran, Cina, dan Rusia.

Dalam beberapa tahun terakhir, Angkatan Laut Iran telah meningkatkan kehadirannya di perairan internasional untuk melindungi rute laut dan memberikan keamanan bagi kapal dagang dan tanker.

Dalam konteks ini, Angkatan Laut Iran juga telah berhasil menggagalkan beberapa serangan terhadap tanker Iran dan negara-negara lain selama menjalankan misinya di perairan internasional. (presstv)

Tentara Irak Ringkus Abu Khaldun, Wakil Mendiang Abu Bakar al-Baghdadi

Tentara Irak mengumumkan pihaknya berhasil meringkus seorang pria yang memiliki julukan “Abu Khaldun” dan merupakan wakil pemimpin kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (IS/ISIS/ISIL/DAESH).

Biro media keamanan tentara Irak dalam keterangan persnya, Selasa (3/12/2019), menyebutkan bahwa bertolak dari data dan informasi intelijen pasukan keamanan Irak telah melakukan operasi penyerbuan ke sebuah apartemen di distrik Hawija, provinsi Kirkuk, Irak utara, hingga menghasilkan penangkapan teroris buronan Abu Khaldun.

“Dia membawa kartu identitas palsu dengan nama Sha’lan Obeid ketika tertangkap,” ungkap tentara Irak sembari menyebutnya sebagai wakil al-Baghdadi dan pernah menjabat sebagai “amir militer” ISIS di provinsi Salahuddin, Irak utara.

Abu Bakar al-Baghdadi sendiri tewas dalam sebuah serangan yang dilancarkan oleh pasukan khusus AS di provinsi Idlib, Suriah utara, pada Oktober lalu.

Pada 2017 Irak mendeklarasikan kemenangannya atas ISIS dengan merebut kembali sekira sepertiga wilayah negara ini yang disapu ISIS pada musim panas 2014.

Meski demikian, kelompok teroris beraliran Salaf/Wahhabi ini dilaporkan masih memiliki sel-sel yang tidak aktif di sejumlah besar wilayah Irak dan mereka sesekali masih melancarkan serangan-serangan teror.

Serangan ISIS meningkat dalam beberapa pekan terakhir di kawasan al-Wairah yang terletak di antara provinsi-provinsi Kirkuk, Salah al-Din, dan Diyala di utara dan timur negara itu. Kawasan itu dikenal sebagai kawasan “segitiga maut”. (alalam/raialyoum)

Penyelidik PBB: Tindakan Dunia Tak Memadai dalam Kasus Pembunuhan Khashoggi

Penyelidik khusus PBB mencatat bahwa masyarakat dunia belum melakukan tindakan yang memadai untuk penegakan keadilan terkait dengan kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi asal Arab Saudi.

Agnes Callamard, pelapor PBB untuk eksekusi di luar pengadilan, menyerukan kepada Uni Eropa dan AS agar lebih optimal dalam memperkarakan pembunuhan sadis yang dilakukan oleh agen Saudi di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, pada tahun 2018, tersebut.

“Saya pikir penting untuk mengakui bahwa komunitas internasional sejauh ini telah gagal dalam tugasnya untuk memastikan bahwa tidak ada kekebalan atau impunitas atas pembunuhan Jamal Khashoggi,” kata Callamard kepada wartawan di Brussels, ibu kota Belgia, Selasa (3/12/2019).

Callamard megharapkan pelaksanaan investigasi internasional alih-alih pengadilan Saudi sendiri, tetapi Riyadh telah menolak permintaannya.

Hatice Cengiz, warga negara Turki yang seharusnya sudah menikah dengan Khashoggi, menemani Callamard dalam perjalanan ke Brussel sebagai simbol bahwa keadilan masih dicari dalam kasus ini.

Khashoggi adalah jurnalis warga AS yang dikenal kritis terhadap Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MbS). Sebelas tersangka Saudi telah diadili terkait dengan kasus, namun prosesnya berjalan tertutup dan dirahasiakan.

Callamard dalam sebuah laporannya menyerukan agar  MbS dan para pejabat senior Saudi lainnya diinvestigasi.

Kasus ini menghebohkan dunia dan mencoreng reputasi MbS. CIA dan beberapa pemerintah Barat bahkan menyatakan bahwa MbS telah memerintahkan pembunuhan itu.

Uni Eropa menyerukan peringatan tahun pertama pembunuhan Khashoggi untuk “pertanggungjawaban penuh untuk semua yang bertanggung jawab” dan mengatakan harus ada investigasi yang “kredibel dan transparan”. (reuters)