Rangkuman Berita Utama Timteng  Rabu 3 November 2021

Jakarta, ICMES. Berbagai partai di Yaman, termasuk Al-Islah, mengecam Arab Saudi dan rezim sekutunya, pemerintahan presiden pelarian Abd Rabbuh Mansur Hadi, atas kegagalan mereka membendung gerak maju pasukan Ansarullah (Houthi) di Provinsi Ma’rib.

Jubir Angkatan Bersenjata Yaman yang bersekutu dengan Ansarullah (Houthi) Brigjen Yahya Saree mengungkap rincian operasi militer bersandi “Rabi’ Al-Nasr” (Musim Semi Kemenangan) yang dilancarkan tentara Yaman dan pasukan Lijan Shaabiya (Ansarullah) di Provinsi Ma’rib.

Para pejabat di Afghanistan menyatakan sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka dalam serangan yang dimulai dengan terjadinya dua ledakan dan disusul dengan serangan kawanan bersenjata terhadap sebuah rumah sakit di pusat kota Kabul.

Beberapa media Palestina melaporkan bahwa telah terjadi kontrak senjata sengit antara orang-orang Palestina dan pasukan Zionis Israel di kawasan Al-Sharqiya, Nablus, Tepi Barat.

Berita Selengkapnya:

Partai-Partai Yaman Salahkan Saudi dan Rezim Hadi atas Kekalahan dalam Perang di Ma’rib

Berbagai partai di Yaman, termasuk Al-Islah, mengecam Arab Saudi dan rezim sekutunya, pemerintahan presiden pelarian Abd Rabbuh Mansur Hadi, atas kegagalan mereka membendung gerak maju pasukan Ansarullah (Houthi) di Provinsi Ma’rib.

Dalam sebuah pernyataan bersama,  Selasa (2/11), partai-partai itu mengaku terkejut atas buruknya kinerja dan salah urus koalisi yang dipimpin Saudi dalam menjalankan tugasnya bertempur di Ma’rib.

“Hadi dan pemerintahannya gagal total dalam mengelola pertempuran di Marib,” bunyi pernyataan itu.

Mereka lantas mengecam kinerja pasukan Hadi atas “kegagalan yang menyedihkan dalam memenuhi tanggung jawabnya di berbagai tingkatan politik, militer, ekonomi serta di media di semua tingkatan lokal, regional dan internasional”.

 â€œPemerintah Hadi bertanggung jawab penuh atas kekalahan memalukan ini dan kami mengutuknya. Semua pasukan harus dikerahkan untuk menghadapi pasukan Sanaa dan mencegah mereka memasuki Ma’rib,” tambah mereka.

Sementara itu, menurut situs berita pro-Hadi, hampir 3.000 militan yang didukung Saudi tewas dan terluka dalam pertempuran Ma’rib pada bulan Oktober.

Al-Khabar Al-Yaman  Ahad lalu mengutip sumber medis yang mengatakan bahwa 1.323 militan pro-Hadi, termasuk komandan senior, tewas di Ma’rib bulan lalu, sementara 1.615 lainnya terluka.

Sehari kemudian,  seorang anggota Dewan Tinggi Politik Yaman yang berbasis di Sanaa, Mohammad Al-Bukhaiti, mengecam koalisi yang dipimpin Saudi dan tentara bayarannya di Ma’rib karena menggunakan penduduk sebagai “tameng manusia”.

“Tidak adil jika penduduk Ma’rib dijadikan tameng manusia di garis depan permusuhan,” tulis Al-Bakhiti di Twitter.

Dia juga memperbarui seruan untuk penyerahan Ma’rib secara aman kepada pasukan pemerintah Yaman.

Provinsi Ma’rib yang kaya minyak dan gas alam menjadi fokus operasi pembebasan yang dilancarkan oleh Ansarullah sejak tahun lalu. (almayadeen)

Saree: Ansarullah Bebaskan Al-Baida Sepenuhnya dan Mencapai Gerbang Selatan Kota Ma’rib

Jubir Angkatan Bersenjata Yaman yang bersekutu dengan Ansarullah (Houthi) Brigjen Yahya Saree, Selasa (2/11), mengungkap rincian operasi militer bersandi “Rabi’ Al-Nasr” (Musim Semi Kemenangan) yang dilancarkan tentara Yaman dan pasukan Lijan Shaabiya (Ansarullah) di Provinsi Ma’rib.

Dia menyebutkan bahwa dalam operasi itu sebanyak lebih dari 200 pasukan lawannya terbunuh dan sekira 500 lainnya terluka.

Saree menjelaskan bahwa pihaknya bergerak maju menuju Jabal Murad dan distrik Al-Jowba, membebaskan sepenuhnya distrik-distrik Provinsi Shabwa, dan menimpakan banyak kerugian pada pasukan kubu pemerintahan presiden pelarian Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

“Pasukan (koalisi) agresor Yaman melancarkan 159 serangan udara tanpa dapat menghentikan gerak maju pasukan Yaman, namun pasukan rudal (kubu Sanaa) telah menggempur tempat-tempat konsentrasi musuh. Demi menerapkan petunjuk pimpinan, pasukan Yaman terus berlanjut dalam proses sosial di Ma’rib dengan penuh kebanggaan,” ujarnya.

Saree memastikan pihaknya telah membebaskan semua distrik di Provinsi Ma’rib, terus berjuang membebaskan bagian yang tersisa di provinsi ini, dan akan mengambil tindakan-tindakan yang relevan terhadap kota Ma’rib.

Dia menambahkan bahwa tentara Yaman dan Ansarullah menambahkan bahwa luas kawasan yang telah mereka bebaskan diperkirakan sekira 1100 kilometer persegi, dan mereka antara lain telah membebaskan kawasan Al-Amud yang merupakan kawasan strategis dan zona militer terakhir di pinggiran Ma’rib serta mencakup beberapa kamp militer pasukan bayaran Saudi. (alalam)

Serangan di RS Kabul Tewaskan 25 Orang, ISIS Mengaku Bertanggungjawab

Para pejabat di Afghanistan menyatakan sedikitnya 25 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka dalam serangan yang dimulai dengan terjadinya dua ledakan dan disusul dengan serangan kawanan bersenjata terhadap sebuah rumah sakit di pusat kota Kabul, Selasa (2/11).

Kantor berita Amaq milik ISIS di aplikasi Telegram menyatakan bahwa kelompok teroris ini bertanggung atas serangan yang menerjang rumah sakit militer terbesar di Afghanistan tersebut.

Dikutip Reuters, para pejabat yang mengetahui ihwal dampak serangan itu mengatakan bahwa serangan terhadap Rumah Sakit Sardar Mohammad Dawud Khan itu menewaskan sedikitnya 25 orang.

Sumber keamanan anonim dari Gerakan Badan-Badan Otoritas yang berafiliasi dengan Taliban menyebutkan korban tewas sedikit 25 orang dan korban luka lebih dari 50 orang. Namun, sejauh ini belum ada pengumuman resmi mengenai jumlah korban.

Rumah Sakit Sardar Mohammad Dawud Khan merupakan rumah sakit militer terbesar di Afghanistan dengan ranjang opname sebanyak 400 buah.

Taliban dan beberapa sumber lain mengkonfirmasi bahwa serangan itu dilakukan dengan dua peledakan di gerbang rumah sakit, dan kemudian di susul dengan penembakan oleh sekelompok orang bersenjata.

Jubir Taliban Bilal Karimi mengatakan bahwa pasukan keamanan Taliban telah membunuh empat orang penyerang dan meringkus satu pelaku lainnya.

Beberapa gambar yang dipublikasi oleh penduduk setempat memperlihatkan kepulan asap di atas lokasi dua ledakan di kawasan Wazir Akbar Khan di pusat kota Kabul. (mm/raialyoum)

Orang-Orang Palestina Terlibat Kontak Senjata dengan Tentara Israel di Nablus

Beberapa media Palestina melaporkan bahwa telah terjadi kontrak senjata sengit antara orang-orang Palestina dan pasukan Zionis Israel di kawasan Al-Sharqiya, Nablus, Tepi Barat, pada Selasa malam (2/11).

Sumber-sumber lokal menyebutkan bahwa kontak senjata itu terjadi antara orang-orang Palestina yang melawan dan pasukan Israel yang hendak memasuki kota Nablus untuk mengawal dan mengamankan serbuan warga Zionis ke Makam Nabi Yusuf as.

Sebuah rekaman video yang sangat singkat memperlihatkan suasana kontak senjata di malam hari tersebut.

Dilaporkan bahwa pasukan Zionis mendatangi kawasan Al-Sharqiya dengan mengerahkan puluhan mobil militer sembari melepaskan tembakan peluru, bom kejut dan gas air mata.

Media Palestina menyebutkan operasi penembakan senjata api terhadap pasukan Zionis Israel di bagian utara Tepi Barat meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Sementara itu, juru bicara faksi pejuangan Gerakan Jihad Islam Palestina di Tepi Barat, Tareq Izzuddin, menyatakan warga Palestina di kawasan Sheikh Jarrah di kota Quds yang diduduki Israel, merupakan ujung tombak perlawanan terhadap Judaisasi Quds dan garis pertahanan terdepan di hadapan aksi penistaan kaum Zionis terhadap kesucian.

“Saudara-saudara kita di Quds adalah garis pertahanan pertama negeri ini dan kesucian melawan kebijakan perampasan dan Judaisasi. Saudara-saudara kita di Quds merupakan ujung tombak di depan rencana-rencana rezim pendudukan yang berasaskan pengusiran, penindasan dan penganiayaan,” ungkap Izzuddin.

Dia mengucapkan selamat kepada semua orang Palestina yang bertahan dan terus berjaga-jaga di komplek Masjid Al-Aqsa. (rt/alalam)