Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 14 Februari 2024

Jakarta, ICMES. Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menyatakan pihaknya siap meladeni Israel jika rezim Zionis ini bermaksud memperluas pertempuran. Dia juga menyebut Israel gagal mencapai tujuannnya dalam menyerang Jalur Gaza meski serangan ini sudah berlangsung  130 hari.  

FILE – In this August 2, 2013 file photo, Hezbollah leader Sheik Hassan Nasrallah speaks during a rally to mark Jerusalem day, or Al-Quds day, in the southern suburb of Beirut, Lebanon. NasrallahÂ’s boast that he has 100,000 armed fighters that can be deployed against internal rivals came as a surprise to many Lebanese, not least because it was addressed to a domestic audience rather than the groupÂ’s archenemy Israel. Experts say the number — almost 20,000 more than the Lebanese army — is an exaggeration but is likely to further ratchet up anxiety of a return to sectarian fighting in the small country roiled by a series of devastating crises. (AP Photo/Hussein Malla, File)

Pemimpin gerakan Ansarullah di Yaman, Sayid Abdul Malik al-Houthi, menyatakan pihaknya telah mencegah kapal-kapal yang terkait dengan Israel melewati Teluk Aden selama seminggu terakhir, dan AS dan Inggris gagal mengamankan kapal-kapal itu.

Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) untuk pertama kalinya melakukan uji coba rudal balistik kelas Zolfaqar dari salah satu kapal perangnya.

Berita selengkapnya:

Sayid Nasrallah: Dua Juta Orang Israel akan Mengungsi Jika Israel Memperluas Perang terhadap Hizbullah

Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah menyatakan pihaknya siap meladeni Israel jika rezim Zionis ini bermaksud memperluas pertempuran. Dia juga menyebut Israel gagal mencapai tujuannnya dalam menyerang Jalur Gaza meski serangan ini sudah berlangsung  130 hari.  

Dalam pidato pada  hari  Selasa (13/2) pada peringatan penghormatan yang diadakan oleh Hizbullah untuk para pejuang perlawanan yang terluka dan tertawan pada “Hari Korban Luka Nan Resisten,” Sayid Nasrallah memastikan serangan Hizbullah terhadap Israel tidak akan berhenti sampai “agresi” Israel di Jalur Gaza berhenti.

Dia mengancam akan menghalau lebih banyak penduduk dari Israel utara, di mana puluhan ribu penduduk telah dievakuasi akibat peluncuran rudal Hizbullah beberapa bulan lalu, dan mengatakan bahwa jika tentara Israel memperluas cakupan perang maka Hizbullah akan melakukan hal yang sama.

Sekjen Hizbullah menekankan bahwa apa yang dilakukan Hizbullah terhadap Israel adalah tanggung jawab dan kepentingan nasional  untuk mencegah kemenangan Israel.  

Dia menjelaskan bahwa sejauh ini Israel  bertempur melawan Hizbullah dalam batas-batas tertentu karena keseimbangan pencegahan yang dibangun oleh Hizbullah.

Dia juga mengatakan,  “Kunjungan delegasi Barat ke Lebanon memiliki satu tujuan, yaitu untuk melindungi Israel dan memulangkan para pemukim ke utara. Delegasi Barat benar-benar mengadopsi kartu Israel, dan merasa cukup dengan apa yang mereka sampaikan kepada Lebanon.”

Dia  menambahkan, “Delegasi Barat tidak membahas apa pun dalam surat kabar mereka terkait dengan apa yang terjadi di Gaza dalam hal agresi, kejahatan, dan kelaparan, dan mereka mengabaikan pembicaraan apa pun selain tentang keamanan Israel dan kembalinya pemukim.”

Namun dia menegaskan, “Keuntungan politik yang diberikan kepada kami dari sana sini, tidak akan mempengaruhi kami, dan tidak akan membuat kami menghentikan front.”

Menanggapi ancaman Menteri Keamanan Israel  Yoav Galant untuk menganyang Lebanon selatan, Sayid Nasrallah menegaskan, “Jika Anda tidak ingin menghentikan perang dengan kami, silakan saja, dan kami akan melanjutkan di selatan.”

Dia memperingatkan, “Kami akan memperluas jika musuh memperluas, dan jika musuh berpikir bahwa poros perlawanan mungkin merasa takut, maka mereka sepenuhnya keliru.”

Sayyid Nasrallah menegaskan bahwa Galant harus “menyadari bahwa jika dia melancarkan perang terhadap kami maka dia akan menyebabkan dua juta orang mengungsi dari utara, bukan hanya seratus ribu.”

Mengenai HUT ke-45 kemenangan revolusi Islam Iran pada 11 Februari, Sayid Nasrallah mengatakan bahwa kelompok-kelompok pejuang anti AS dan Israel sekarang ada dan atau kuat di berbagai front adalah berkat kejayaan revolusi ini. (raialyoum)

Pemimpin Ansarullah: AS dan Inggris Gagal Amankan Kapal Israel di Teluk Aden

Pemimpin gerakan Ansarullah di Yaman, Sayid Abdul Malik al-Houthi, menyatakan pihaknya telah mencegah kapal-kapal yang terkait dengan Israel melewati Teluk Aden selama seminggu terakhir, dan AS dan Inggris gagal mengamankan kapal-kapal itu.

Dalam pidatonya yang disiarkan di televisi pada hari Selasa (13/2) Sayid Abdul Malik mengatakan, “Amerika dan Inggris telah gagal mengamankan jalur kapal mana pun yang menuju Israel. Mereka tidak dapat melindungi kapal-kapal ini. Mereka bahkan tidak dapat lagi melindungi kapal Amerika-Inggris, dan ini adalah kemenangan nyata dan besar bagi kami.”

Pasukan Yaman yang berafiliasi dengan Ansarullah telah berulang kali menyerang kapal yang terkait dengan Israel sejak pertengahan November. Sumber di sektor pelayaran dan asuransi mengatakan bahwa pasukan Yaman membidik kapal-kapal yang menjalin hubungan komersial dengan Israel, AS dan Inggris.

Dia menambahkan, “Operasi kami di Laut Merah adalah operasi yang sah untuk mendukung rakyat Gaza dan mencabut blokade dan pelaparan yang diberlakukan terhadap mereka di Gaza.”

Angkatan Bersenjata Yaman menyatakan pihaknya membidik kapal-kapal tersebut sebagai bentuk pembelaan atas  rakyat Palestina yang berjuang melawan Israel di Jalur Gaza.

Serangan Yaman membuat  banyak perusahaan  berhenti melintasi Laut Merah dan memilih rute yang lebih panjang dan mahal di sekitar benua Afrika, sementara jet tempur AS dan Inggris juga melakukan serangan di Yaman sebagai tanggapan atas serangan tersebut. (raialyoum)

IRGC Sukses Ujicoba Peluncuran Rudal Balistik Zolfaqar dari Kapal Perang

Angkatan Laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) untuk pertama kalinya melakukan uji coba rudal balistik kelas Zolfaqar dari salah satu kapal perangnya.

Rudal tersebut, yang merupakan pencapaian gabungan terbaru Angkatan Laut IRGC dan Pasukan Dirgantara IRGC, berhasil mencapai sasaran yang ditentukan di Gurun Kavir di Iran tengah.

Angkatan Laut IRGC merilis rekaman peluncuran rudal berjarak jangkau  750 kilometer  itu dari kapal induk Shahid Mahdavi pada hari Selasa (13/2).

Dengan kemampuan baru meluncurkan rudal dari kapal dan menembakkan Zolfaqar, kapal perang IRGC selanjutnya akan mampu membawa berbagai jenis rudal balistik dengan jangkauan hingga 1.750 kilometer.

Kapal raksasa Shahid Mahdavi adalah kapal perang samudera IRGC sepanjang  panjang 150 meter dan berat 4.000 ton. Kapal perang ini merupakan kapal serbaguna untuk operasi jarak jauh dan dilengkapi dengan rudal, sistem pertahanan udara, dan radar.

Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami mengumumkan sehari sebelumnya bahwa rudal balistik jarak jauh telah berhasil diluncurkan dalam misi terkoordinasi yang melibatkan Angkatan Laut dan Angkatan Dirgantara IRGC.

Salami mengatakan pencapaian baru ini telah memperluas jangkauan pengaruh dan kekuatan angkatan laut IRGC hingga ke titik mana pun di dunia.

“Kapal perang kita yang berlayar di lautan dapat hadir di setiap lokasi di seluruh dunia, dan ketika kita dapat menembakkan rudal dari sana, maka tidak ada tempat yang aman bagi siapa pun yang bermaksud menciptakan ketidakamanan bagi kita,” tegasnya.

Iran  menegaskan bahwa kemampuan pertahanannya tidak dapat dinegosiasikan. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei telah berulang kali menyerukan upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan pertahanan Iran. (presstv)