Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 3 Juli 2020

ledakan di natanz iranJakarta, ICMES. Menyusul terjadinya ledakan di fasilitas nuklir Iran, kantor berita Noor News, yang dekat dengan pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan Israel bahwa Iran akan “meninjau ulang strategi konfrontasi”-nya melawan dua negara musuhnya itu jika keduanya melangkahi garis merah dan menyerang kepentingan nasional Iran.

Jaksa penuntut Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan untuk penyitaan bahan bakar minyak yang dikirim Iran ke Venezuela melalui empat kapal tanker yang telah diberangkatkan pada bulan lalu.

Universitas al-Azhar di Kairo, Mesir, mengumumkan penolakannya secara total terhadap rencana Rezim Zionis Israel mencaplok beberapa bagian wilayah Tepi Barat, Palestina.

Kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) di Yaman bersumpah akan terus melancarkan serangan ke kedalaman wilayah Arab Saudi sebagai balasan atas agresi militer negara kerajaan ini terhadap Yaman.

Berita selengkapnya:

Terjadi Ledakan di Fasilitas Nuklir Iran, Akibat Serangan Israel?

Kantor berita Noor News, yang dekat dengan pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Iran (IRGC), memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan Israel bahwa Iran akan “meninjau ulang strategi konfrontasi”-nya melawan dua negara musuhnya itu jika keduanya melangkahi garis merah dan menyerang kepentingan nasional Iran.

Laporan media Iran itu dirilis sebagai tanggapan atas berita yang disiarkan oleh media Israel yang mengklaim bahwa ledakan yang terjadi di unit pembangkit nuklir Natanz untuk pengayan uranium Iran pada Kamis pagi, dan ledakan tanki gas di fasilitas Departemen Pertahanan di kawasan Parchin, sebelah timur Teheran, pada Ahad lalu, disebabkan oleh serangan cyber Israel.

“Beberapa pemimpin AS dan Israel dalam beberapa hari ini berusaha menyerang kemampuan pertahanan dan nuklir Iran, bersamaan dengan tekanan politik yang berkelanjutan… Perlu peninjauan ulang strategi konfrontasi Iran saat ini dan peningkatan kemampuan pencegahnya,” tulis Noor News, seperti dikutip Rai al-Youm.

Noor News menambahkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan utusan AS Brian Hook bersama dengan sejumlah pejabat keamanan dan militer telah mengumumkan niat mereka menyerang instalasi militer dan nuklir Iran.

Teheran belum mengungkapkan hasil penyelidikan ledakan tangki gas di wilayah Parchin, sementara komandan Organisasi Pertahanan Sipil Iran, Ghulam Reza Jalali, menolak berkomentar mengenai klaim serangan cyber Israel.

Juru Bicara Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Behrouz Kamalvandi menyatakan insiden di fasilitas nuklir Natanz tidak menyebabkan kerusakan besar, dan situs itu masih beroperasi seperti biasa.

Menurutnya, insiden itu terjadi di salah satu gudang yang sedang dibangun di area terbuka di situs nuklir Natanz, dan kini sedang dilakukan penyelidikan.  (raialyoum/fna)

Pengadilan AS Perintahkan Penyitaan Minyak Iran yang Sedang Dikirim ke Venezuela

Jaksa penuntut Amerika Serikat (AS) mengajukan gugatan untuk penyitaan bahan bakar minyak yang dikirim Iran ke Venezuela melalui empat kapal tanker yang telah diberangkatkan pada bulan lalu.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro sengaja memamerkan kapal tanker itu untuk menunjukkan bahwa kapal itu tetap tidak tunduk pada tekanan AS.

Surat kabar The Wall Street Journal melaporkan bahwa dalam gugatan penyitaan sipil, jaksa federal AS bertujuan menghentikan pengiriman minyak Iran yang diangkut oleh kapal Bella dan Bering yang berbendera Liberia, dan Pandi dan Luna.

Gugatan itu diajukan di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Columbia itu sebagai upaya mencegah pengiriman minyak Iran lagi di masa mendatang.

Departemen Kehakiman AS, Kamis (2/7/2020), menyatakan bahwa Hakim Distrik AS James Boasberg mengeluarkan surat perintah penyitaan lebih dari 1,1 juta barel bensin di empat kapal tanker tersebut.

Surat perintah itu memungkinkan pihak berwenang AS semisal pasukan Penjaga Pantai AS untuk menyita bahan bakar itu.

Disebutkan bahwa gugatan itu juga bertujuan menghentikan aliran pendapatan Teheran dari penjualan minyak, sebagai sanksi atas program nuklir dan rudal balistik Iran serta penyebaran pengaruhnya di Timur Tengah.

Gugatan itu mengklaim bahwa keuntungan dari pengiriman minyak itu mendukung Iran dalam “berbagai kegiatan jahat, termasuk proliferasi senjata pemusnah massal dan sarana pengirimannya, dukungan untuk terorisme, dan berbagai pelanggaran HAM, di rumah dan di luar negeri.”

Belum jelas bagaimana cara AS menyita minyak Iran untuk Venezuela tersebut, sementara Iran sendiri telah berulangkali mengancam akan membalas dengan menghadang kapal-kapal kargo AS di kawasan Teluk Persia dan sekitarnya jika pasukan AS berani mencegat kapal-kapal tanker minyak Iran yang bergerak menuju Venezuela.

Sejauh ini Iran berhasil melabuhkan beberapa kapal tanker minyak ke Venezuela yang dilanda krisis bahan bakar akibat sanksi AS. Kapal-kapal itu tetap berlayar meski mendapat ancaman akan dicegat oleh pasukan AS di Laut Karibia.

Tahun lalu AS melalui daftar hitam dan berbagai langkah lain gagal menghentikan Adrian Darya, yang sebelumnya dikenal sebagai Grace 1, sebuah kapal tanker di Mediterania yang membawa minyak Iran menuju Suriah. (railayoum/thenational)

Al-Azhar Sampaikan Pesan kepada Umat Islam Soal Aneksasi Tepi Barat

Universitas al-Azhar di Kairo, Mesir, mengumumkan penolakannya secara total terhadap rencana Rezim Zionis Israel mencaplok beberapa bagian wilayah Tepi Barat, Palestina.

“Entitas Zionis sengaja memaksakan politik de facto, dan hal ini menjadi ancaman bagi perdamaian di kawasan, pelanggaran serius bagi undang-undang dan piagam-piagam internasional, dan agresi nyata terhadap hak dan tanah bangsa Palestina yang teraniaya, yang seperti biasa dilakukan dengan cara memanfaatkan kondisi di mana masyarakat internasional sibuk menghadapi dampak pandemi corona di dunia, demi menerapkan agresi terbukanya terhadap tanah-tanah pendudukan Palestina,” ungkap Imam Besar al-Azhar Syeikh Ahmad al-Tayyib dalam sebuah statemennya, Kamis (2/7/2020).

Al-Azhar menegaskan penolakannya terhadap pelanggaran Rezim Zionis terhadap bangsa Palestina tersebut, dan menyerukan kepada masyarakat internasional agar menunaikan tanggungjawab dalam urusan Palestina.

Al-Azhar juga menyerukan kepada Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) agar menyelenggarakan sidang darurat dan mengeluarkan keputusan yang tegas terkait dengan pelecehan Israel terhadap bangsa hak dan kesucian bangsa Palestina, terutama haknya mendirikan negara merdeka dengan al-Quds (Baitul Maqdis/Yerussalem) sebagai ibu kotanya. (almasryalyoum)

Ansarullah Yaman Bersumpah akan Terus Gempur Kedalaman Wilayah Arab Saudi

Kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) di Yaman bersumpah akan terus melancarkan serangan ke kedalaman wilayah Arab Saudi sebagai balasan atas agresi militer negara kerajaan ini terhadap Yaman.

Sebagaimana dilansir kantor berita Yaman, Saba, Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman yang bersekutu dengan Ansarullah, Brigjen Yahya Saree, Kamis (2/7/2020), menegaskan, “Menyusul eskalasi serangan udara dan ancaman negara-negara agresor (Saudi dan sekutunya), Angkatan Bersenjata (Yaman) sangat mengharapkan sasaran-sasarannya tidak sampai menimbulkan kerugian pada rakyat Saudi.”

Dia menambahkan, “Operasi Neraca Pencegahan IV tak lain adalah buktinya, yang telah menyasar markas keamanan dan militer sensitif dan mengena target-targetnya dengan akurasi tinggi.”

Saree bersumbar bahwa kelompoknya sejauh ini masih belum mengerahkan segenap kemampuannya, dan “musuh hendaknya menyadari hal ini”.

“Bahasa ancaman dan intimidasi tidak akan berguna di hadapan bangsa Yaman yang merdeka dan solid. Musuh hendaknya menyadari bahwa di depannya hanya ada satu pilihan, yaitu menghentikan serangan dan mencabut blokade,” tegasnya.

Yahya Saree juga menyebutkan bahwa tahap mendatang ditentukan “oleh pihak musuh sendiri”.

Dia menegaskan, “Posisi kami adalah membela bangsa kami, dan tak ada satupun kekuatan di muka bumi dapat mencabut hak kami, dan berlanjutnya agresi dan blokade berarti keberlanjutan kami dalam membalas secara sah, dan tindakan kami mendahului perkataan.”

Rabu lalu pasukan koalisi yang dipimpin Saudi mengumumkan dimulainya sebuah operasi serangan militer terhadap posisi-posisi Ansarullah, dan mereka lantas melancarkan serangan udara di berbagai kawasan yang dikuasai Ansarullah. (raialyoum)