Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 17 November 2023

Jakarta, ICMES. Komandan Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Brigjen Esmail Qaani memastikan kepada pemimpin sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, Mohammad Al-Daif, ihwal solidaritas  Poros Resistensi dengan pejuang Palestina.

Hamas membantah tuduhan rezim Israel bahwa faksi pejuang di Gaza itu menjalankan “pusat komando” di bawah rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, Al-Shifa, yang digunakan Israel sebagai dalih dalam menyerang fasilitas tersebut.

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, pada hari Kamis (16/11), merilis video detik-detik peledakan  di pintu masuk salah satu terowongan Al-Qassam di Beit Hanoun ketika pasukan Israel terpancing dan terjebak ke tempat itu.  

Berita Selengkapnya:

Tanggapi Isu Negatif, Jenderal Qaani:  Poros Resistensi Takkan Biarkan Israel Capai Tujuannya di Gaza

Komandan Pasukan Quds Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Brigjen Esmail Qaani memastikan kepada pemimpin sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, Mohammad Al-Daif, ihwal solidaritas  Poros Resistensi dengan pejuang Palestina.

“Saudara-saudara Anda di poros al-Quds dan kelompok resistensi bersatu dengan Anda, dan mereka tidak akan membiarkan musuh mencapai tujuan kotornya di Gaza dan Palestina,” ungkap Brigjen Esmail Qaani dalam sebuah pesannya, Kamis (16/11).

Poros Perlawanan mengacu pada aliansi Iran, Suriah dan kelompok-kelompok anti-Israel di Lebanon, Irak, Yaman dan berbagai tempat lain, yang menyerang sasaran-sasaran Israel dan AS dalam beberapa pekan terakhir sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.

Jenderal Qaani memuji Operasi Badai al-Aqsa yang dilakukan pejuang perlawanan Palestina pada 7 Oktober, yang membuat Israel lengah dan menghancurkan mitos superioritas militer dan intelijen Israel.

“Anda menciptakan sebuah epik besar yang disebut Badai al-Aqsa, yang dicapai dengan pertolongan Allah, dan dilakukan oleh para pejuang suci Brigade al-Qassam dan resistensi di Gaza,” katanya.

Dia juga menegaskan, “Palestina dan wilayahnya setelah Badai al-Aqsa tidak akan sama seperti sebelumnya.”

Qaani menambahkan, “Anda dengan jelas menunjukkan kelemahan dan kerapuhan rezim Zionis yang merebut kekuasaan, dan Anda menunjukkan dengan cara yang praktis dan tegas bahwa rezim tersebut lebih lemah dari jaring laba-laba.”

Jenderal Qaani menyatakan demikian setelah media Barat mengklaim bahwa pemimpin Hamas Ismail Haniyeh mendapat sebentuk tanggapan negatif dari Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei di Teheran.

Pada hari Kamis, pejabat senior Hamas Osama Hamdan menepis klaim itu dan menyebutnya sebagai “kebohongan dan fitnah murni”,dan mengatakan bahwa kantor berita Inggris Reuters “telah menerbitkan kebohongan yang tidak berguna, bukan berita”.

“Semua orang mengetahui karakteristik hubungan antara Hamas dan Republik Islam Iran, serta pendirian negara ini dalam mendukung perjuangan dan dan resistensi bangsa Palestina, khususnya Hamas, dan mereka mengetahui pandangan Ayatullah Khamenei dalam mendukung resistensi Palestina,” terangnya.

Dia menambahkan ,“Karena itu, mengingat kebutuhan dan sifat hubungan antara kedua belah pihak, mustahil untuk mempercayai konten seperti itu,” kata Hamdan kepada kantor berita resmi Iran, IRNA.

Reuters mengklaim bahwa Haniyeh telah diberitahu bahwa karena Teheran tidak diberi tahu sebelumnya mengenai operasi 7 Oktober maka Teheran menawarkan dukungan politik kepada Hamas, namun tidak akan “intervensi secara langsung” dalam perjuangan tersebut.

Reuters juga mengklaim bahwa Haniyeh telah diminta untuk “membungkam suara-suara” di Hamas yang menyerukan Iran dan Hizbullah untuk langsung bergabung dalam perang melawan Israel “dengan kekuatan penuh.”

Hamdan mengatakan, munculnya berita-berita bias tersebut memiliki dua alasan utama.

“Pertama, kubu resistensi di Gaza telah berhasil memberikan tekanan pada rezim Zionis, dan semua orang telah menyadari besarnya kejahatan entitas Zionis dan serangannya terhadap perempuan, anak-anak dan warga sipil yang tidak berdaya. Kedua, hal ini menunjukkan efektivitas dan efisiensi kubu resistensi dalam menyerang musuh, tentara dan mesin perangnya,” papar Hamdan.

Hamdan menambahkan, “Publikasi berita-berita tersebut juga merupakan upaya untuk menghancurkan citra resistensi dan Poros Resistensi, karena pengaruh resistensi di kawasan pasti semakin meningkat, dan menimbulkan kekhawatiran besar bagi rezim Israel dan pendukungnya, sehingga memaksa mereka menggunakan segala cara untuk menyebarkan berita palsu.”

Hamdan juga mengatakanbahwa  satu-satunya hal yang ingin dia katakan tentang “pertemuan positif” antara Haniyeh dan Ayatullah Khamenei adalah bahwa hal itu terjadi “sebagai kelanjutan dari hubungan yang baik dan berbeda antara Hamas dan Republik Islam Iran”. (almayadeen/presstv)

Hamas Bantah Tuduhan Israel Hamas Jalankan Pusat Komando di Bawah RS Al-Shifa

Hamas membantah tuduhan rezim Israel bahwa faksi pejuang di Gaza itu menjalankan “pusat komando” di bawah rumah sakit terbesar di Jalur Gaza, Al-Shifa, yang digunakan Israel sebagai dalih dalam menyerang fasilitas tersebut.

Perwakilan senior gerakan tersebut di Lebanon, Osama Hamdan, membantah tuduhan itu sembari menayangkan rekaman video dalam presentasinya di Beirut, ibu kota Lebanon,  Kamis (16/11).

Rekaman itu memperlihatkan pasukan Zionis memboyong senjata-senjata yang mereka sita dalam perang Gaza di berbagai tempat lain ke RS al-Shifa, dan kemudian mengaku menemukannya di dalam rumah sakit ini.

Hamdan menjelaskan bahwa pasukan Zionis membawa senjata ke fasilitas tersebut di dalam kotak karton berlabel bantuan pangan.

Israel mengobarkan perang di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah Hamas melancarkan Operasi Badai al-Aqsa yang mengejutkan terhadap Israel.

Menurut kementerian kesehatan yang berbasis di Gaza, Israel telah membunuh sedikitnya 11.500 warga Palestina, termasuk 4.630 anak-anak dan 3.130 wanita, serta melukai lebih dari 32.000 lainnya.

Rumah sakit telah menjadi titik fokus serangan mematikan yang dilakukanIsrael sejak awal perang.

Pada hari Rabu, kepala Departemen Ortopedi di RS Al-Shifa mengatakan buldoser dan tank Israel telah menyerbu fasilitas tersebut, dan menghancurkan beberapa bagian bangunan.

Kantor Informasi Pemerintahan Palestina yang berbasis di Gaza mengumumkan bahwa pasukan pendudukan akan menembaki siapa saja  yang mencoba meninggalkan rumah sakit sehingga fasilitas terancam menjadi “kuburan sungguhan.”

Serangan terhadap rumah sakit melanggar hukum internasional dan Konvensi Jenewa yang menetapkan fasilitas medis sebagai infrastruktur sipil.

Hamas mendesak PBB untuk membentuk tim investigasi untuk mengungkap kepalsuan tuduhan Tel Aviv mengenai rumah sakit tersebut. (presstv)

Pejuang Al-Qassam Ledakkan Pintu Terowongan, Beberapa Tentara Zionis Tewas

Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, pada hari Kamis (16/11), merilis video detik-detik peledakan  di pintu masuk salah satu terowongan Al-Qassam di Beit Hanoun ketika pasukan Israel terpancing dan terjebak ke tempat itu.  

Al-Qassam mengaku telah menjebak pasukan Korps Teknik Israel ke tempat itu dan meledakkannya, hingga kemudian Israel mengakui lima tentaranya, termasuk seorang perwira, tewas dalam peristiwa tersebut.

Sebelumnya di hari yang sama, Al-Qassam mengumumkan pihaknya telah menembakkan peluru Al-Yassin 105  terhadap lima jip militer yang berusaha menyusup ke barat Beit Lahia, dan serangan ini  menghancurkan dua jip, dan menghabisinya dengan senapan mesin deri dekat.

Diumumkan pula bahwa para pejuang Al-Qassam berhasil menghabisi sejumlah pasukan Zionis yang bersembunyi di dalam sebuah bangunan di Beit Hanoun dengan 12 peluru Al-Yassin TBG , yang menyebabkan kehancuran total bangunan tersebut.

Al-Qassam menghancurkan 21 kendaraan militer Zionis di berbagai wilayah Gaza pada hari itu. (almayadeen)