Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 14 Januari 2022

Jakarta, ICMES. Republik Islam Iran mengumumkan keberhasilannya menguji coba mesin berbahan bakar padat yang digunakan sebagai tenaga pendorong wahana peluncur roket.

Unit pasukan rudal dan drone Ansarullah di Yaman menggempur tempat-tempat konsentrasi kawanan teroris ISIS dan “pasukan bayaran” Uni Emirat Arab (UEA) di provinsi Shabwah.

Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Laksamana Ali Fadavi menyatakan bahwa para pejuang Yaman tetap solid dan tak terkalahkan meskipun dikeroyok oleh banyak negara.

Zona Hijau di Baghdad, ibu kota Irak, dilaporkan mendapat serangan roket “sia-sia” dan “serampangan” hingga membangkitkan kecurigaan di pihak para pejuang resistensi Irak.

Berita Selengkapnya:

Iran Sukses Uji Coba Mesin Wahana Peluncur Satelit Berbahan Bakar Padat

Republik Islam Iran mengumumkan keberhasilannya menguji coba mesin berbahan bakar padat yang digunakan sebagai tenaga pendorong wahana peluncur roket.

Komandan Pasukan Dirgantara Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Amir Ali Hajizadeh di kota Qom, Kamis (13/1), menyebutkan bahwa dalam dalam uji coba sukses yang dilakukan pada pekan lalu sebuah wahana pembawa satelit berbahan bakar padat telah digunakan, dan wahana itu terbuat dari bahan non-logam sehingga hemat energi dan biaya.

Beberapa media Iran menayangkan video yang menunjukkan rekaman video uji coba tersebut sembari menjelaskan bahwa mesin ruang angkasa berbahan bakar padat itu menggunakan bahan komposit ringan.

Hajizadeh lebih lanjut mengumumkan bahwa Iran berencana meluncurkan lebih banyak roket pembawa satelit ke luar angkasa.

Menurutnya, teknologi tersebut hanya dimiliki oleh empat negara di dunia, dan Iran akan terus memproduksi bahan bakar di semua bidang yang terkait degan ruang angkasa.

“Iran telah mencapai banyak kemajuan di bidang ruang angkasa dan satelit,” ujarnya, sembari memastikan bahwa aksi teror, intimidasi dan sanksi dari musuh Iran sama sekali tidak menghambat proses kemajuan Iran.

Sementara itu, direktur kebijakan di United Against Nuclear Iran (UANI), Jason Brodsky, di Twitter menyebutkan, “Penggunaan bahan bakar padat penting karena roket berbahan bakar padat murni sebagian besar terkait dengan sistem rudal balistik.”

Dia menambahkan, “Ini menunjukkan Teheran memilih memfokuskan kemajuannya pada teknologi rudal balistik – sebagai lawan dari langkah nuklir tambahan – untuk pengaruh di Wina.”.

Brodsky juga menyatakan, “Teheran mungkin menghitung ini sebagai taruhan yang lebih aman, daripada meningkatkan tingkat pengayaan saat ini, karena hanya akan menimbulkan pernyataan kecaman yang berulang.”

Perkembangan baru di Iran itu terjadi meski Amerika Serikat (AS), Prancis dan Jerman pada bulan lalu mengecam keras peluncuran wahana pembawa satelit Iran yang mengirim tiga satelit penelitian ke luar angkasa, ketika pembicaraan tidak langsung antara AS-Iran dilanjutkan di Wina untuk mengupayakan pemulihan kesepakatan nuklir 2015.

Kemlu Pransic menyebut peluncuran satelit itu sebagai pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB, dan menyerukan kepada Iran “untuk tidak meluncurkan rudal balistik lebih lanjut yang dirancang untuk kemampuan membawa senjata nuklir, termasuk peluncur luar angkasa.” (alalam/algemeiner)

Pasukan Rudal Ansarullah Yaman Gempur ISIS dan Pasukan Bayaran UEA di Shawbah

Unit pasukan rudal dan drone Ansarullah di Yaman menggempur tempat-tempat konsentrasi kawanan teroris ISIS dan “pasukan bayaran” Uni Emirat Arab (UEA) di provinsi Shabhwah, Kamis (13/1).

Juru bicara militer tentara Yaman yang bersekutu dengan Ansarullah, Brigjen Yahya Saree, mengumumkan bahwa serangan itu dilakukan dalam sebuah operasi gabungan yang menyasar tempat-tempat konsentrasi kawanan ISIS dan pasukan antek UEA yang berusaha bergerak maju menuju posisi-posisi pasukan kubu Sanaa di distrik Ain, Shabwah.

Saree memastikan bahwa serangan tersebut mengena sasarannya dengan akurat hingga menjatuhkan banyak korban tewas dan luka di pihak lawan Ansarullah.  

Dia juga menyebutkan bahwa dalam 48 jam terakhir pasukan udara Arab Saudi dan UEA yang didukung AS telah melancarkan 43 serangan udara yang sebagian besar menyasar wilayah provinsi Ma’rib dan Shabwah.

Sehari sebelumnya, Saree memperingatkan bahwa pihaknya berkemungkinan menyerang wilayah UEA jika negara sekutu Saudi dalam perang di Yaman ini tidak menghentikan agresi militernya lagi di Yaman. (alalam)

Jenderal Iran: Para Pejuang Yaman Tak Terkalahkan Meski Dikeroyok Banyak Negara

Wakil Komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Laksamana Ali Fadavi menyatakan bahwa para pejuang Yaman tetap solid dan tak terkalahkan meskipun dikeroyok oleh banyak negara.

“Kami tahu sepenuhnya bahwa Amerika Serikat (AS), Israel, sejumlah negara Eropa, beberapa negara reaksioner Arab, dan bahkan sebagian negara Afrika, terlibat dalam perang terhadap Yaman, tapi mereka tak dapat mengalah para pejuang revolusi Islam di Yaman,” ujar Fadavi dalam sebuah acara mengenang para martir Iran di Masyhad, Kamis (13/1).

Dia juga menyinggung perang di Suriah dengan mengatakan, “Mengenai Suriah, mereka semua (musuh-musuh Suriah) mengatakan ‘kami ingin melenyapkan rezim Suriah tapi kami sanggup melakukannya, sebab Iran tidak menghendakinya’.”

Fadavi menambahkan, “Kekuatan Iran ini terwujud dari front kebenaran dan revolusi Islam. Tak syak lagi, kekuatan ini memancarkan bukan dari sarana militer dan peralatan tempur kita, sebab kekuatan militer, teknologi dan materi front batil tentunya lebih kuat daripada kita, tapi mengapa dalam perang antara kita dan front batil kemenangan menjadi milik kita?”

Dia menjelaskan, “Kemenangan front kebenaran adalah karena janji ilahi yang tak terlanggarkan, dan kita hanya berkeharusan menunaikan kewajiban yang telah ditentukan Allah dalam janji ini, sedangkan jika kita tidak menunaikan kewajiban yang telah dinyatakan Allah maka hasilnya tidak akan seperti apa yang telah dijanjikan oleh-Nya.”

Laksamana Fadavi berdalil dengan peristiwa Perang Uhud di masa Nabi Besar Muhammad saw.

“Umat Islam saat itu kalah karena tak menjalankan apa yang telah diperintahkan Allah sehingga mereka bahkan kabur dan meninggalkan Rasulullah dalam perang. Sedangkan rakyat (Iran) ini dan para pejuang Islam dalam 43 tahun terakhir ini menunaikan kewajibannya pada level yang memadai terhadap pemerintahan Islam sehingga mendapat kemenangan di berbagai medan laga,” terangnya. (tasnim)

Kedubes AS di Baghdad Diserang Roket Misterius, Apa Motifnya?

Zona Hijau di Baghdad, ibu kota Irak, dilaporkan mendapat serangan roket “sia-sia” dan “serampangan” hingga membangkitkan kecurigaan di pihak para pejuang resistensi Irak, Kamis (13/1).

Sumber-sumber yang dekat dengan kelompok-kelompok resistensi Irak mengatakan kepada saluran berita Sabereen News di Telegram menyebutkan, “Sebuah kelompok bersenjata telah menembakkan beberapa roket secara serampangan ke arah Kedubes AS di pusat kota Baghdad, dan kelompok ini berulang kali melancarkan “serangan bodoh” sedemikian rupa.

Sumber-sumber itu menambahkan bahwa serangan itu bertujuan mengacak kartu dan menyudutkan pasukan relawan Al-Hashd Al-Shaabi dan kelompok-kelompok resistensi di depan khalayak umum, sebab operasi serangan yang memang dilakukan oleh kelompok-kelompok resistensi memiliki atribut dan indikasi yang jelas serta tidak serampangan.

Menurut sumber-sumber itu, beberapa rudal telah ditembakkan dari Karadah, kawasan yang dikuasai oleh “sebuah kelompok yang dalam beberapa hari terakhir ini berusaha menelan negara, dan para wakilnya memraktikkan kekerasan dalam sesi pertama sidang parlemen terhadap perdana menteri petahana.”

Serangan roket tersebut membuat Kedubes AS mengoperasikan sistem pertahanan udaranya. Situs berita Al-Ahed yang berbasis di Irak melaporkan bahwa warga setempat memperlihatkan foto-foto serpihan rudal pertahanan udara C-RAM milik Kedubes AS. Menurut mereka, sejumlah warga sipil terluka terkena serpihan rudal tersebut.

Dilaporkan bahwa Kedubes AS melepaskan rudal-rudalnya secara membabi buta hingga menimbulkan ketakutan pada warga sipil di kawasan Al-Jaradah, Al-Jadiriyah dan Al-Qadisiah. (alalam)