Rangkuman Berita Timteng Selasa 19 Juni 2018

mobil militer di hudaydahJakarta, ICMES: Surat kabar Inggris Guardian menyatakan bahwa serangan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi ke kota Hudaydah, Yaman, telah menyingkap semua aib Barat.

Puluhan tentara Suriah dan sekutunya terbunuh akibat serangan udara yang diduga dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS) di distrik al-Harra, tenggara kota Abu Kamal, di wilayah perbatasan Suriah-Irak.

Satu pemuda Palestina gugur diterjang peluru pasukan Zionis Israel di dekat perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel (Palestina pendudukan 1948) di sebelah timur kota Gaza.

Sekjen PBB António Guterres menyatakan prihatin atas perkembangan situasi di Jalur Gaza dan mengingatkan resiko pecahnya perang baru antara Israel dan Palestina.

Berita selengkapnya:

Guardian: Serangan Ke Hudaydah Di Yaman Ungkap Semua Aib Barat

Surat kabar Inggris Guardian menyatakan bahwa serangan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi ke kota Hudaydah, Yaman, telah menyingkap semua aib Barat karena dilancarkan dengan menggunakan persenjataan Inggris, Amerika Serikat (AS), dan Perancis, serta dengan pelatihan militer dan dukungan politik Barat.

“Inilah Hudaydah, kota di mana harapan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) berantakan dan tersingkap pula daun tin yang juga tak banyak menutup aurat Barat dalam Perang Yaman,” tulis Guardian, seperti dikutip al-Alam, Senin (18/6/2018).

Menurut koran ini, operasi militer Saudi dan sekutunya itu menggunakan senjata Inggris, AS, dan Perancis serta dengan asistensi Barat, dan orang-orang yang ada di ruang komando operasi serangan udara adalah para perwira Inggris dan Perancis.

Selain itu, sebagaimana disebutkan koran Perancis Le Figaro, pasukan khusus Perancis juga bercokol di daratan Yaman, dan sumber-sumber Yamanpun setelah terkuasainya sebuah perahu perang Perancis mengkonfirmasi bahwa di perahu itu terdapat pasukan Perancis yang kini ditawan oleh kelompok-kelompok tertentu.

Guardian menilai Inggris dan AS sama-sama bertindak hipokrit, karena telah mengingatkan Saudi dan UEA akan dampak serangan ke Hudaydah tapi di saat yang sama mendukung keduanya dengan senjata dan asistensi.

Dukungan Barat tak terbatas hanya pada bidang militer. Sebaliknya, tindakan Inggris dan AS menghambat keluarnya pernyataan Dewan Keamanan PBB untuk penerapan gencatan senjata di Hudaydah menjadi bukti kuat bahwa Barat juga memberikan dukungan diplomatik kepada Saudi dan sekutunya.

Guardian memandang ada dua faktor utama dilancarkannya operasi militer tersebut. Pertama, permusuhan Saudi dan UEA terhadap Iran dan berbagai kepentingan strategis lain. Kedua, pencitraan para petinggi pasukan koalisi Arab, terutama Putera Mahkota Saudi Mohammad bin Salman dan Putra Mahkota UEA Mohammad bin  Zayed.

Guardian juga menyebutkan bahwa serangan ke Hudaydah dengan segala dampak kemanusiaannya telah menyebabkan kemarahan publik Barat dan membangkitkan pembicaraan mengenai HAM dan undang-undang internasional, dan ketika muncul kecurigaan mengenai keterlibatan Barat dalam perang ini operasi militer di Hudaydah justru telah membongkar semua aib Barat tersebut. (mm/alalam)

Serangan AS Tewaskan Puluhan Tentara Suriah Dan Sekutunya

Puluhan tentara Suriah dan sekutunya terbunuh akibat serangan udara yang diduga dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS) di distrik al-Harra, tenggara kota Abu Kamal, di wilayah perbatasan Suriah-Irak.

Laporan Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) yang dikutip al-Alam, Senin (18/6/2018), menyebutkan korban tewas bahkan mencapai 52 orang, dan serangan yang terjadi pada Minggu malam itu dilakukan melalui udara dengan sasaran sebuah konvoi militer yang sedang berhenti di sebuah titik militer di al-Hurra.

Pemerintah Suriah menuduh AS menyerang konvoi itu demi menyokong kelompok teroris ISIS, namun AS membantahnya. Seorang pejabat AS mengatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh Israel.

“Aa beberapa sebab yang membuat kami yakin bahwa itu adalah serangan Israel,” kata seorang pejabat anonim AS kepada AFP.

Sumber militer Suriah kepada SANA mengatakan, “Pasukan koalisi pimpinan AS telah menyerang salah satu posisi militer kami di distrik al-Hurra di tenggara Abu Kamal. Korban yang gugur bertambah dan beberapa lainnya terluka.”

Serangan ini terjadi tiga hari setelah tentara Suriah membebaskan kawasan sepanjang 40 kilometer yang membentang di jalur Haql al-Ward, al-Maizalah, al-Tamah hingga Faidah bin Muwaini dan penyisiran kawasan sekira 2000 kilometer persegi di Baidah Barat.

Pasukan koalisi internasional pimpinan AS telah berulang kali menyerang posisi pasukan Suriah dengan tujuan membangkitkan mental kawanan teroris ISIS yang sudah kalah perang. Berbagai laporan dari sumber-sumber lapangan menyebutkan bahwa AS memberikan berbagai bentuk dukungan kepada ISIS untuk ekstremis berfaham Wahhabi ini bisa eksis lagi dan dapat digunakan oleh AS sebagai alat pengacau keamanan Suriah.  (alalam)

Satu Pemuda Palestina Gugur Diserang Pasukan Israel

Satu pemuda Palestina gugur diterjang peluru pasukan Zionis Israel di dekat perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel (Palestina pendudukan 1948) di sebelah timur kota Gaza, Senin (18/6/2018).

Jubir Departemen Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf al-Qudrah, dalam sebuah statemennya yang dikutip AFP menyatakan, “Sabri Ahmad Abu Khidr, 24 tahun, gugur syahid ditembus peluru pasukan pendudukan di timur Gaza.”

Dia menambahkan bahwa jenazah korban telah dilarikan ke Rumah Sakit al-Shifa, Gaza.

Sementara itu, pasukan Israel Senin malam menyerang sebuah pos pemantau milik salah satu faksi pejuang Palestina dan sebuah ladang pertanian di bagian selatan Jalur Gaza, namun tak ada laporan mengenai adanya korban.

Anadolu mengutip keterangan para saksi mata bahwa nirawak dan artileri Israel telah membom pos pemantau dan ladang itu dengan satu roket dan satu mortir.

Di pihak lain, militer Israel menyatakan jet tempur Israel telah menyerang fasilitas infrastruktur Hamas di Gaza sebagai balasan atas serangan orang-orang Palestina yang menggunakan bom layang-layang hingga menyebabkan banyak kebakaran di wilayah Israel.

Komisi keamanan dan luar negeri parlemen Israel Kamis lalu menyatakan bahwa serangan dengan menggunakan layang-layang dan balon telah menyebabkan kebakaran di lebih dari 400 titik, sedangkan kerugian mencapai sekira US$ 554,000. (alalam/rayalyoum)

Sekjen PBB Ingatkan Kemungkinan Pecahnya Perang Di Gaza

Sekjen PBB António Guterres menyatakan prihatin atas perkembangan situasi di Jalur Gaza dan mengingatkan resiko pecahnya perang baru antara Israel dan Palestina.

Dalam laporan perdananya mengenai permukiman Israel dia mengecam keras “tindakan kedua pihak” yang telah menyebabkan terjadinya “kondisi sedemikian berbahaya dan rapuh” dalam konflik Palestina-Israel.

“Ini harus menjadi peringatan bagi semua akan bahaya yang telah mendekati perang,” katanya sembari mengaku prihatin atas banyaknya korban jiwa yang jatuh akibat peluru tajam pasukan Israel.

Dia menyerukan kepada Israel agar sedapat mungkin menahan diri dan melindungi warga sipil sesuai undang-undang internasional.

Menurut data Komite Internasional Palang Merah, sebanyak lebih dari 130 orang Palestina terbunuh dan sekira 13,000 orang terluka diterjang peluru pasukan Israel sejak 30 Maret lalu sampai sekarang.

Guterres sebelumnya telah membagikan laporannya kepada para anggota Dewan Keamanan PBB sebagai persiapan untuk rapat bulanan mengenai situasi Timteng yang akan digelar hari ini, Selasa (19/6/2018). (rt)