Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 29 November 2019

pertahanan udara iran talashJakarta, ICMES. Militer Iran menyatakan bahwa sistem pertahanan udaranya telah menembak jatuh drone pengintai asing di Asalouyeh.

Ulama besar dan paling berpengaruh di Irak Grand Ayatullah Sayid Ali Sistani menyerukan kepada para pengunjuk rasa Irak agar memisahkan barisan mereka dari barisan perusuh.

Sumber-sumber pemberitaan melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Yaman telah menembak jatuh satu unit helikopter Apache milik Arab Saudi di sebuah kawasan Yaman dakat provinsi Asir, Arab Saudi.

Kedutaan Besar Arab (Kedubes) Saudi untuk Mesir membantah pernyataan bernada ancaman terhadap Iran yang dikaitkan dengan Dubes Arab Saudi untuk Mesir di Riyadh, Osama Naqli, mengenai insiden kerusuhan dan serangan sekelompok massa terhadap Konsulat Iran di kota Najaf Irak.

Berita selengkapnya:

Iran Tembak Jatuh Drone Asing

Militer Iran menyatakan bahwa sistem pertahanan udaranya telah menembak jatuh drone pengintai asing di Asalouyeh, kota yang ditempati tempat sebuah fasilitas minyak dan gas di bagian selatan negara ini, Kamis (28/11/2019).

“Ada pergerakan di bagian selatan negara ini, namun terpantau dan telah direaksi secara tepat berkat kesiagaan sistem pertahanan udara,”ungkap Laksamana Mahmoud Mousavi, wakil komandan Angkatan Bersenjata Iran bidang operasi militer.

Dia menjelaskan bahwa sebuah drone telah tertembak jatuh dan kini serpihannya ada di tangan para ahli untuk diselidiki motivasi penerbangan drone itu dan dari negara dan pihak mana drone itu berasal. Selanjutnya, laporan tentang hasil penyelidikan itu akan diserahkan kepada pemerintah untuk diambil keputusan dan tindakan serta pemberitahuan kepada badan-badan otoritas internasional.

Dia menambahkan sejauh ini sudah cukup keterangan yang telah disampaikan oleh Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, dan pemberitahuan lebih lanjut akan disampaikan di masa mendatang jika dirasa perlu.

Dalam siaran persnya pada pekan lalu Shamkhani menyatakan bahwa pihak musuh Iran bermaksud menyerang fasilitas Asalouyeh milik Iran sebagai balasan atas serangan pada 14 September lalu yang menerjang dua fasilitas minyak Aramco milik Saudi di bagian timur negara kerajaan ini.

Saudi dan AS menuding Iran berada di balik serangan itu meskipun pihak yang mengaku sebagai pelakunya adalah kelompok pejuang Ansarullah di Yaman. (raialyoum)

Ayatullah Sistani Minta Pengunjuk Rasa Irak Pisahkan Diri dari Perusuh

Ulama besar dan paling berpengaruh di Irak Grand Ayatullah Sayid Ali Sistani menyerukan kepada para pengunjuk rasa Irak agar memisahkan barisan mereka dari barisan perusuh.

Dalam seruan Ayatullah Sistani yang disampaikan oleh wakilnya, Syeikh Ahmad al-Shafi, melalui khutbah Jumat (29/11/2019) di kota Karbala, Irak, dia mengharamkan penumpahan darah demonstran, namun juga mengimbau para demonstran agar berusaha menjauhi para perusuh.

Dalam pesan itu telah disinggung serangkaian kerusuhan berdarah yang terjadi di beberapa kota Irak belakangan ini, termasuk Nasiriah dan Najaf.

Syeikh Ahmad al-Shafi menyebutkan bahwa rakyat berhak menyampaikan protes kepada pemerintah, namun jangan sampai aksi protes sah mereka ditunggangi dan diselewenangkan oleh oknum-oknum yang tak bertanggungjawab.

“Musuh bersama para antek mereka merancang untuk menyulut kerusuhan, perang saudara, dan kembalinya sosok diktator, sehingga kita semua berkewajiban bekerja sama untuk meniadakan kesempatan demikian bagi mereka,” ujar Syeikh al-Shofi.

Dia mengingatkan bahwa pertumpahan darah maupun kekenduran sikap di jalur reformasi akan membebani Irak dengan biaya berat, dan parlemen harus segera mensahkan undang-undang pemilu agar pemilu yang bersih dapat dilaksanakan.

“Kami tak memiliki kewajiban apapun kecuali bernasihat dan memberikan wejangan, dan rakyatpun bertanggungjawab memilih apa yang terbaik,” lanjutnya. (fars)

Pasukan Yaman Tembak Jatuh Helikoper Apache Arab Saudi

Sumber-sumber pemberitaan melaporkan bahwa sistem pertahanan udara Yaman telah menembak jatuh satu unit helikopter Apache milik Arab Saudi di sebuah kawasan Yaman dakat provinsi Asir, Arab Saudi.

Mengutip laporan al-Ahed, situs berita al-Alam, Jumat (29/11/2019), unit pertahanan udara Yaman telah menjatuhkan helikopter tempur buatan AS itu dengan rudal darat-ke-udara di kawasan Majazah.

Juru bicara militer Yaman menyatakan bahwa satu unit helikopter Apache milik Saudi tertembak jatuh di kawasan Majazah ketika melakukan “tindakan-tindakan agresif”.

Dia menambahkan bahwa sistem pertahanan udara Yaman merontokkan helikopter caggih itu dengan rudal darat-ke-udara berteknologi mutakhir.

“Selanjutnya kami  akan mengumumkan kematian dua orang Saudi yang menjadi awaknya serta keterbakaran helikopter itu secara total,” ungkapnya.

Juru bicara itu juga menegaskan, “Kami akan mengatasi semua upaya musuh hingga wilayah udara Yaman sepenuhnya terlindungi.” (alalam)

Saudi Bantah Diplomatnya Mengancam Iran

Kedutaan Besar Arab (Kedubes) Saudi untuk Mesir membantah pernyataan bernada ancaman terhadap Iran yang dikaitkan dengan Dubes Arab Saudi untuk Mesir di Riyadh, Osama Naqli, mengenai insiden kerusuhan dan serangan sekelompok massa terhadap Konsulat Iran di kota Najaf Irak.

“Berita mengenai wawancara Osama bin Ahmad Naqli, duta besar dan wakil tetap Saudi di Liga Arab, tidak benar dan tak berdasar. Dia sama sekali tidak menjalani wawancara khusus maupun kolektif dengan media Mesir ataupun asing,” ungkap Kedubes Saudi untuk Mesir, seperti dilansir surat kabar harian Okaz milik pemerintah Saudi.

Koran Mesir Anba’a al-Youm, Kamis (28/11/2019), melaporkan bahwa Naqli dalam wawancara dengan koran ini secara tidak langsung telah mengancam Iran dengan serangan yang lebih parah daripada serangan yang menimpa Konsulat Iran di Najaf.

Kedubes Saudi di Kairo dalam bantahannya menegaskan, “Pembuatan dan pengangkatan pernyataan seperti sangat disayangkan, terutama klaim-klaim mengenai peristiwa yang terjadi Irak, yang tidak sesuai dengan kebijakan Arab Saudi dalam menghormati kedaulatan dan kemerdekaan negara lain serta tidak adanya campur tangan dalam bentuk apapun pada urusan internal Irak.”

Sebelumnya dilaporkan bahwa sehari setelah massa membakar Konsulat Iran di kota Najaf yang terjadi pada Rabu malam lalu diplomat tinggi Saudi itu mengancam Iran dengan  serangan yang “lebih buruk”, dan menyebut insiden itu sebagai akibat langsung dari kebijakan regional Iran dan bahwa Teheran harus menunggu lebih banyak serangan seperti itu.

“Apa yang terjadi semalam terhadap konsulat Iran di Najaf adalah hasil dari apa yang telah dilakukan Iran dan mereka harus menunggu lebih banyak reaksi… Apa yang akan terjadi selanjutnya tidak akan dapat lebih ringan dari ini “kata Nuqali, menurut laporan Anba’a al-Youm.

Disebutkan pula bahwa dia mengatakan Riyadh siap membantu “menyelamatkan” Baghdad dan “menjauhkannya” dari pengaruh Teheran. (fars/presstv)