Rangkuman Berita Timteng Jumat 18 Agustus 2017

serangan di raqqa suriahJakarta, ICMES: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kondisi di kota Raqqa di bagian timur laut Suriah sebagai yang terburuk di negara ini.

Mantan presiden Lebanon Emile Lahoud menyatakan bahwa Yaman juga akan menang dalam menghadapi serangan pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi, menyusul kandasnya proyek Zionis yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan kalahnya kelompok teroris takfiri ISIS di Irak dan Suriah.

Israel bermaksud memberikan laporan kepada Sekjen PBB António Guterres ihwal kegiatan Iran yang dinilai meresahkan negara Zionis ilegal ini di kawasan sekitarnya.

Pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) bermaksud membentuk pasukan darat yang terdiri atas militan oposisi Suriah untuk menduduki bagian timur negara pimpinan Presiden Bashar al-Assad ini.

Berita selengkapnya;

PBB: Kondisi Kota Raqqa Terburuk Di Suriah

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut kondisi di kota Raqqa di bagian timur laut Suriah sebagai yang terburuk di negara ini. Hal ini diungkap PBB, Kamis (17/8/2017), berkenaan dengan banyaknya warga sipil yang tewas akibat serangan udara pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) terhadap kelompok teroris ISIS di kota Raqqa, Suriah.

Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) sebelumnya melaporkan bahwa 59 warga sipil, termasuk 21 anak kecil, tewas akibat serangan udara di Raqqa sejak Senin lalu.

“Tempat terburuk yang mungkin ada sekarang di Suriah adalah bagian dari Raqqa yang masih dikuasai oleh Negara Islam (IS/ISIS) tersebut,” kata penasehat kemanusiaan PBB untuk Suriah, Jan Egeland, kepada wartawan di Jenewa.

PBB memperkirakan sebanyak 25.000 warga sipil yang terjebak di dalam Raqqa

“Mereka dikelilingi oleh pejuang SDF (Pasukan Demokrasi Suriah), dan mereka digunakan sebagai tameng manusia oleh Negara Islam,” lanjut Egeland sembari menyebutkan adanya “serangan udara konstan” oleh pasukan koalisi internasional.

Dia mengatakan bahwa pihaknya mendesak SDF yang didukung oleh koalisi internasional agar memungkinkan pelarian penduduk sebanyak mungkin dari lokasi pertempuran.

SDF sendiri terlibat pertempuran hebat melawan ISIS di Kota Tua Raqqa pada Kamis (17/8/2017).

Dilaporkan bahwa sejak 2014 sampai sekarang sebanyak 424 warga sipil terbunuh oleh serangan udara pasukan koalisi internasional di Raqqa yang menjadi markas ISIS di Suriah.

Egeland menyatakan bahwa situasi di sana sangat buruk terutama bagi kaum wanita dan anak-anak kecil. (firstpost)

Emile Lahud: Yaman Akan Menang Sebagai Suriah Dan Irak

Mantan presiden Lebanon Emile Lahoud menyatakan bahwa Yaman juga akan menang dalam menghadapi serangan pasukan koalisi Arab pimpinan Arab Saudi, menyusul kandasnya proyek Zionis yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan kalahnya kelompok teroris takfiri ISIS di Irak dan Suriah.

“Kita (aliansi anti AS dan Israel) akan menang di Yaman sebagaimana kita akan menang di Suriah dalam waktu dekat ini,” katanya saat dikunjungi  oleh sekelompok aktivis Lebanon dan Palestina di kediamannya untuk menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan Lebanon dalam perang tahun 2006 melawan Rezim Zionis Israel, Kamis (17/8/2017).

Dia menyebut Lebanon sebagai negara kecil yang berhasil meraih kemenangan dalam perang melawan pasukan pendudukan Israel yang didukung oleh “negara terkuat di dunia, Amerika Serikat (AS).”

“Yaman yang lebih besar daripada Lebanon akan menang atas Arab Saudi,” katanya.

Dia menambahkan, “Mereka (Saudi) didesak menghentikan perang di Suriah setelah mereka gagal, dan mereka juga akan didesak supaya menghentikan perang di Yaman pada saat terakhir, karena mereka gagal merealisasikan tujuannya di sana.”

Menyinggung keberadaan jutaan pengungsi Suriah di Lebanon, Lahoud yang menjabat presiden Lebanon dari tahun 1998 sampai  2007 ini mengaku kuatir terjadi gejolak di Lebanon karena para pengungsi itu berpotensi untuk dieksploitasi oleh pihak-pihak yang memusuhi Lebanon.

“Untuk apa 1.5 juta pengsungsi Suriah ini? Sebagian besar mereka ingin kembali ke Suriah, tapi kepulangan mereka tertunda oleh sebagai berbagai faktor di mana kami kuatir terdapat fitnah bercorak Israel yang dikelola,” terangnya.  (almayadeen)

Israel Akan Laporkan Kegiatan Iran Dan Hizbullah Kepada Sekjen PBB

Israel bermaksud memberikan laporan kepada Sekjen PBB António Guterres ihwal kegiatan Iran yang dinilai meresahkan negara Zionis ilegal ini di kawasan sekitarnya.

Guterres rencananya akan berkunjung ke Israel pada akhir bulan Agustus 2017 untuk menemui tiga petinggi Israel, yaitu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu,  Presiden Reuven Rivlin, dan Menteri Pertahanan Avidgor Lieberman.

Koran Israel Hayom melaporkan bahwa dalam pertemuan ini Israel akan menyerahkan kepada Guterres data-data keamanan terkait dengan pergerakan Iran dan Hizbullah Lebanon di kawasan sekitar Israel.

Disebutkan bahwa Tel Aviv akan mengingatkan PBB mengenai eskalasi pengaruh Iran menyusul kekalahan kelompok teroris ISIS secara bertubi dan menurunnya tensi pertempuran di Suriah.

Israel mencemaskan kemungkinan Teheran berhasil menciptakan “zona pengaruh berantai” dari wilayah wilayah perbatasannya hingga Irak dan Suriah sehingga ancaman Iran bagi Israel praktis meningkat.

Menyinggung kunjungan dua pejabat Israel Yossi Cohen, kepala dinas rahasia MOSSAD, dan Herzi Halevi kepala Direktorat Intelijen Militer, ke Washington, Israel Hayom menyebutkan bahwa mereka mendesak pemerintah Amerika Serikat supaya melakukan tindakan yang lebih agresif untuk mematau pergerakan Iran di kawasan.

Koran ini melaporkan bahwa pesan serupa juga akan disampaikan kepada Sekjen PBB mengenai keharusan Dewan Keamanan PBB mencegah pengiriman senjata Iran kepada Hizbullah melalui wilayah Suriah. (fna)

AS Ingin Bentuk Pasukan Darat Oposisi Untuk Kuasai Suriah Timur

Pasukan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) bermaksud membentuk pasukan darat yang terdiri atas militan oposisi Suriah untuk menduduki bagian timur negara pimpinan Presiden Bashar al-Assad ini.

Sumber-sumber di lapangan di wilayah timur Suriah saat melaporkan hal tersebut menjelaskan bahwa pasukan koalisi telah mengirim berbagai jenis peralatan tempur dari kota Rmeilan, provinsi Hasakah, di timur laut Suriah ke kota al-Shadadi di bagian selatan provinsi ini.

Menurut sumber-sumber ini, sebelum mengirim peralatan militer itu pasukan koalisi internasional telah mengirim sejumlah komandannya di beberapa kawasan di selatan kota al-Shahadi, sedangkan pasukan darat tersebut terdiri atas militan oposisi yang berafiliasi dengan Ahmad Jarba yang memimpin kelompok al-Ghad.

AS melakukan tindakan tersebut untuk menduduki sisi selatan provinsi Hasakah dan sisi timur provinsi Deir Ezzor.

Sebelumnya, sumber-sumber lapangan Suriah juga mengabarkan adanya upaya AS untuk mendirikan dan mengaktifkan kubu oposisi di bagian timur Suriah.

Tiga hari lalu pasukan koalisi internasional melancarkan serangan udara ke bagian timur provinsi Deir Ezzor hingga menewaskan enam warga sipil, tiga di antaranya anak kecil. Diduga kuat bahwa serangan udara terbaru itu ditujukan untuk menyediakan batu pijakan bagi kebercokolannya di Surah timur.

Perkembangan Spesifik

Utusan khusus PBB untuk Suriah Staffan de Mistura dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss, menyatakan bulan September mendatang  akan terjadi perkembangan spesifik dan menentukan dalam krisis Suriah.

Dia menjelaskan bahwa perundingan pemerintah Suriah dengan oposisi negara ini bisa jadi akan digelar lagi bulan depan, sementara perundingan teknis sebelum perundingan di Jenewa telah ditunda guna memberikan kesempatan kepada kubu oposisi untuk mendapatkan persepsi yang jelas menjelang negosiasi.

Mengenai kondisi kemanusiaan, de Mistura mengatakan bahwa bantuan telah dipersiapkan untuk penduduk di kawasan Kefraya dan Foua yang terkepung militan di provinsi Idblub serta untuk penduduk di kamp pengungsi Yarmuk, Damaskus. (almayadeen/alalam)