Rangkuman Berita Timteng, Senin 15 Mei 2017


SAA di al-qabounJakarta, ICMES:
Tentara Suriah berhasil membebaskan  al-Qaboun, sebuah kawasan permukiman yang berjarak 6 km dari pusat kota Damaskus, dan  sekira 1000 kawanan bersenjata bersama keluarga mereka mulai angkat kaki dan keluar dari sana.

Hamas menegaskan tidak akan pernah mundur dari prinsip-prinsipnya, dan akan terus berjuang untuk membebaskan Palestina.

Menlu Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menyatakan bahwa Presiden AS akan berkunjung ke Riyadh, Tel Aviv, dan Vatikan untuk menggalang “persatuan anti-Iran.”

Militer Yaman menyatakan dua unit rudal Zilzal-2 dan satu lagi rudal Samud telah ditembakkan terhadap paramiliter yang berafiliasi dengan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di kawasan Midi, provinsi Hajjah di bagian barat negara ini.

Berita selengkapnya;

Tentara Suriah Bebaskan Kawasan al-Qaboun, 100 Pemberontak Angkat Kaki

Tentara Suriah berhasil membebaskan  al-Qaboun, sebuah kawasan permukiman yang berjarak 6 km dari pusat kota Damaskus, Sabtu pekan lalu. Menyusul peristiwa ini, Minggu kemarin (14/5/2017), sekira 1000 kawanan bersenjata bersama keluarga mereka mulai angkat kaki dan keluar dari kawasan tersebut.

Sesuai kesepakatan dengan pemerintah Damaskus, mereka diboyong dengan konvoi bus menuju Idlib, provinsi yang masih dikuasai kawanan pemberontak dan teroris. Mereka menyerah dan terpaksa menyetujui tuntutan pemerintah agar kawasan itu bersih dari kawanan pemberontak yang menolak menjalin rekonsiliasi.

Al-Qaboun dalam beberapa pekan terakhir diwarnai pertempuran pasukan pemerintah melawan kawanan bersenjata yang sudah empat tahun menjadikan kawasan ini sebagai pangkalan untuk melancarkan aksi-aksi teror ke berbagai kawasan lain di sekitar Damaskus.

Dalam pertempuran Jumat pagi lalu kontak senjata terkonsentrasi di gerbang kawasan al-Hafiriyeh di al-Qaboun. Sabtu pagi kemudian, tentara Suriah menyingkap adanya terowongan panjang yang menghubungkan al-Qaboun dengan Ghoutha Timur. Setelah itu tentara Suriah berhasil mengepung secara total kawasan tersebut hingga para pemberontak itu menyerah, meletakkan senjata dan bersedia direlokasi ke Idlib.

Tentara Suriah memulai operasi pembebasan al-Qaboun pada 1 April 2017. Operasi ini dilakukan setelah serangan kelompok teroris Jabhat al-Nusra kawasan timur Damaskus terhenti.

Sejumlah distrik di timur Damaskus dan kawasan Ghouta Timur, provinsi Damaskus, masih menjadi tempat bercokolnya para teroris takfiri, dan dari situ mereka kerap melancarkan serangan mortir ke kawasan permukiman Damakus dan daerah sekitarnya. (alahed)

Hamas Pastikan Tak Akan Mundur Dari Prinsipnya

Anggota Biro Politik Gerakan Resistensi Islam (Hamas), Mohammad al-Zahar, Minggu (14/5/2017), menegaskan bahwa faksi pejuang bersenjata Palestina tidak akan pernah mundur dari prinsip-prinsipnya, dan akan terus berjuang untuk membebaskan tanah air Palestina.

Dalam pidatonya pada sebuah konferensi bertema “Penjagaan Prinsip” di kota Gaza untuk peringatan ke-69 tahun Hari Nakba, al-Zahar menegaskan, “Kami tak akan mundur dari satupun di antara prinsip-prinsip kami. Kami akan terus berjuang membela hak rakyat Palestina, baik yang Muslim maupun yang Kristen…. Kami tidak akan mundur dari tanah air dan kesucian kami barang sejengkal.”

Dia menambahkan, “Hamas tidak akan pernah meletakkan senjata, dan akan terus menjaga prinsip-prinsipnya yang memang tak akan berubah lantaran perubahan ruang dan waktu… Membela kesucian hukumnya wajib, dan kami akan terus berjuang membebaskan tanah Palestina jengkal demi jengkal.”

Hari Neakba adalah hari peringatan peristiwa pertama kali terjadi pendudukan Palestina dan pengungsian ratusan ribu orang Palestina oleh Rezim Zionis Israel pada tanggal 15 Mei 1948. Dampak tragedi  ini sampai sekarang masih mendera lebih dari 12 juta orang Palestina yang tersebar di pelbagai penjuru dunia.

Tanggal 15 Mei juga merupakan peringatan ke-50 tahun pendudukan Tepi Barat dan Jalur Gaza oleh kaum Zionis Israel. (irna)

Tillerson: Trump ke Timteng Untuk Persatuan Anti-Iran

Menlu Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menyatakan bahwa Presiden AS akan berkunjung ke Riyadh, Tel Aviv, dan Vatikan untuk menggalang “persatuan anti-Iran.”

Dalam wawancara dengan channel MBC, Minggu (14/5/2017), ketika ditanya mengenai apakah dalam safari itu Trump akan menyampaikan kritikan-kritikan yang pernah dia lontarkan dulu terhadap Arab Saudi, Tillerson menjawab, “Baik, kunjungan yang akan dilakukan oleh presiden pada pekan ini merupakan kunjungan yang sangat penting.”

Dia menjelaskan bahwa dalam kunjungan perdananya ke luar negeri ini Trump sengaja memilih Saudi, Israel dan Vatikan sebagai tujuan adalah dalam rangka menghubungkan tiga agama besar Islam, Yahudi dan Kristen.

“Saya kira, sisi penting kunjungan presiden ialah menyampaikan pesan persatuan antaragama, karena dia berkeyakinan bahwa hubungan antaragama inilah yang berdiri di hadapan kekuatan-kekuatan terorisme, keyakinan yang menakutkan, dan kekerasan yang kita saksikan ini, ISIS, al-Qaeda, dan kelompok-kelompok teroris lain, dan pada akhirnya akan menang atas mereka,” tuturnya.

Selanjut dia ditanya apakah Trump akan berpihak pada aliran Sunni dalam perselisihan lama antara Sunni dan Syiah.

“Tidak, sama sekali tidak demikian. Masalah ini tak ada hubungannya dengan aliran.  Hanya saja, memang ada unsur kuat yang bernama peranan Iran, bangsa Iran, dalam dukungan kepada terorisme, radikalisme, kekerasan dan aksi-aksi destabilitasi Iran dan hegemoni negara ini di kawasan,” jawabnya.

Dia menambahkan, “Saya kira sudah ada konsensus antara semua negara Arab, Israel dan lain-lain mengenai aktivitas destabilitasi Iran. Saya kira, jika kita hendak mengatakan secara lebih jelas, dapat kita katakan bahwa ini lebih berkenaan dengan penciptaan persatuan di hadapan Iran.”

Sebelumnya, Tillerson dan para pejabat AS lainnya mengatakan bahwa Washington sedang merevisi kebijakannya terhadap Iran. (fna)

18 Pasukan Pro-Saudi Terbunuh di Yaman

Militer Yaman loyalis mantan presiden Ali Abdullah Saleh yang bersekutu dengan milisi Ansarullah (Houthi), menyatakan dua unit rudal Zilzal-2 dan satu lagi rudal Samud telah ditembakkan terhadap paramiliter yang berafiliasi dengan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di kawasan Midi, provinsi Hajjah di bagian barat negara ini.

Seperti dilansir IRNA, Minggu (14/5/2017), sumber-sumber militer Yaman mengatakan bahwa serangan rudal itu telah menewaskan 18 pasukan pro-Saudi, termasuk beberapa tentara Sudan.

Militer Sudan sendirin mengumumkan dua tentaranya yang terlibat dalam serangan pasukan ke Yaman tewas.

Bersamaan dengan ini, satuan-satuan pasukan artileri dan milisi Ansarullah menembaki pangkalan Qam’at al-Sheik dan pangkalan baru di gerbang kawasan Alab, provinsi Asir, Arab Saudi.

Mereka juga menggempur tempat konsentrasi pasukan pro-Saudi di pangkalan al-Khasja;, al-Shabakah, dan al-Dukhan. Selain itu, pasukan komite rakyat yang berafiliasi dengan Ansarullah (Houthi) telah menembak jatuh pesawat nirawak mata-mata di daerah Midi, provinsi Hijjah.  (fna)