Rangkuman Berita Timteng Rabu 6 Juni 2018

gaza hari nakba2Jakarta, ICMES: Dubes Amerika Serikat (AS) untuk Israel David Friedman membela aksi kekerasan dan pembunuhan demonstran Palestina oleh pasukan Zionis Israel.

Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, menegaskan bahwa muqawamah (resistensi anti Israel) akan terus berlanjut, dan menolak segala tekanan yang mempersoalkan persenjataan Hamas.

Kepala Badan Tenaga Atom Iran Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khameneni telah mengeluarkan instruksi kepada badan ini untuk mempercepat aktivitas nuklirnya.

Berita selengkapnya;

Dubes AS Bela Pembantaian Demonstran Palestina Oleh Israel

Dubes Amerika Serikat (AS) untuk Israel David Friedman membela aksi kekerasan dan pembunuhan demonstran Palestina oleh pasukan Zionis Israel, sebagaimana dilaporkan surat kabar Israel Hayom, Selasa (5/6/2018).

Dalam sebuah konferensi mengenai politik dan media di kota al-Quds (Yerussalem), Senin (4/6/2018), Friedman yang memang dikenal getol membela Israel ini mengatakan bahwa media dunia berpihak kepada Palestina dan anti Israel dalam meliput gejolak di Gaza.

Dia mengatakan, “Sebagian kecaman terhadap kasus-kasus terbunuhnya pengunjuk rasa Palestina di Gaza oleh peluru tentara Israel bisa jadi benar, tapi media pengecam Israel tidak mengatakan bagaimana Israel dapat membela diri dengan cara yang paling tidak mematikan dalam empat minggu terakhir…Jika apa yang terjadi itu keliru lantas bagaimana tindakan benar yang harus dilakukan?”

Dia menjelaskan bahwa rata-rata 7 dari 10 laporan mengenai Gaza disertai kecaman keras terhadap Israel.

Jauh hari sebelumnya Friedman menolak kebenaran istilah “pendudukan” Israel atas tanah Palestina, dan dalam surat menyurat resmi AS dia menyebut Tepi Barat dengan istilah “Judea dan  Samaria”, istilah yang hanya digunakan oleh Israel.

Dia juga menganggap sah pembangunan permukiman Zionis di Tepi Barat dan mengecam reaksi Palestina terhadap pemindahan Kedubes AS untuk Israel dari Tel Aviv ke al-Quds.

“Sebagian reaksi itu buruk, provokatif, dan tak beralasan,” katanya.

Tanah pendudukan Palestina diwarnai aksi penumpasan Israel terhadap aksi unjuk rasa akbar “Great March of Return” yang meneriakkan hak seluruh pengungsi Palestina untuk pulang ke kampung halamannya, termasuk di wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948).  Unjuk rasa itu digelar di wilayah perbatasan Jalur Gaza-Israel untuk menandai peringatan 70 tahun Tragedi Nakba dan sebagai aksi protes terhadap pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke al-Quds.

Sejak itu Israel menggelar lagi tragedi berdarah di Gaza yang menggugurkan sedikitnya 119 orang Palestina dan melukai ribuan lainnya. (rayalyoum)

Hamas Serukan Partisipasi Akbar Pada “Hari Al-Quds Sedunia”

Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, menegaskan bahwa muqawamah (resistensi anti Israel) akan terus berlanjut, dan menolak segala tekanan yang mempersoalkan persenjataan Hamas.

“Muqawamah berlanjut dengan segala bentuknya, tak terhapuskan oleh cara lain, dan kelancangan terhadap persenjataan kami tak dapat diterima. Adalah hak bangsa kami mengembangkan sarana muqawamah,” tegas Hamas dalam sebuah statemennya, Selasa (5/6/2018).

Mengenai al-Quds, Hamas menegaskan, “Al-Quds adalah ibu kota Palestina serta memiliki status keagamaan, sejarah, dan peraraban Arab, Islam, dan kemanusiaan. Semua kesuciannya secara Islami maupun Nasrani adalah hak bangsa Palestina serta umat Arab dan Islam. Hamas tidak akan mundur darinya ataupun bertindak akstrem atas bagian manapun darinya.”

Hamas memastikan bahwa segala upaya Judaisasi al-Quds, perluasan permukiman Zionis, dan distorsi fakta yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat  (AS) Donald Trump “sia-sia belaka dan seolah tidak pernah ada.”

Faksi terkemuka pejuang Palestina yang bermarkas di Gaza ini menyerukan kepada rakyat Palestina untuk menghidupkan peringatan Tragedi Naksa 5 Juni 1967 dengan partisipasi seluas mungkin dalam aksi “Great March of Return” pada Hari al-Quds pada Jumat terakhir bulan suci Ramadhan dengan tujuan antara lain memecah blokade Israel terhadap Jalur Gaza.

Hamas menyatakan penolakannya terhadap semua prakarsa yang bertujuan mengabaikan hak para pengungsi Palestina, termasuk yang di luar negeri, untuk kembali ke kampung halaman, sebab ada pihak-pihak yang berusaha menutup perkara ini dengan cara menjadikan mereka sebagai warga negara tempat mereka mengungsi. (alalam)

Iran Nyatakan Siap Mengembangkan Nuklir Secara Besar-Besaran

Kepala Badan Tenaga Atom Iran Ali Akbar Salehi mengatakan bahwa Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khameneni telah mengeluarkan instruksi kepada badan ini untuk mempercepat aktivitas nuklirnya dalam kerangka perjanjian nuklir Iran yang dinamai The Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

“Kami memandang komitmen kepada janji sebagai prinsip dalam kerja kami, dan kami telah memenuhi janji-janji kami dalam peranjian nuklir… Badan Tenaga Atom Iran berusaha mencapai dua tujuan, yaitu memroduksi listrik dan bahan bakar nuklir,” katanya dalam jumpa pers di Teheran, Selasa (5/6/2018).

Dia menambahkan, “Teknologi nuklir adalah teknologi ganda, dapat digunakan untuk kepentingan damai ataupun kepentingan non-damai. Iran menggunakannya untuk kepentingan damai. Pihak lawan tidak ingin kami menggunakan faktor kuat ini… Republik Islam Iran sudah puas terhadap perjanjian nuklir yang sudah dijalin, dan tidak akan pernah menerima perjanjian yang direduksi.  Kami telah mengambil kesimpulan dari pesan-pesan Pemimpin Besar Revolusi Islam (Ayatullah Khamenei) bahwa kami tidak akan kembali ke titik pra-perjanjian manakala mereka menguranginya.”

Dia menjelaskann, “Badan Tenaga Atom Iran siap untuk segala skenario, keputusan sudah diambil dan  disampaikan oleh Presiden kepada Badan Tenaga Atom Iran. Badan ini telah memulai aktivitasnya, dan kamipun tidak akan akan menyia-nyiakan waktu… Kami telah menyerahkan surat kepada Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) dengan memulai beberapa langkah. Langkah-langkah yang kami ambil sekarang tidak akan menyalahi perjanjian nuklir, dan pabrik uranium yang non-aktif akan dioperasikan lagi, dan ini tidak menyalahi perjanjian nuklir.”

Dia kemudian mengatakan, “Pemimpin Besar Revolusi Islam mengatakan bahwa kami harus memulai infrastruktur untuk membuat 190,000 unit, dan jika kami menghendaki maka akan memroduksi alat sentrifugal baru.” (alalam)