Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 31 Januari 2022

Jakarta, ICMES. Tentara Yaman dan kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) melancarkan serangan lagi ke wilayah Uni Emirat Arab (UEA) hingga setidaknya dilaporkan telah melumpuhkan proses navigasi di bandara UEA.

Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyatakan Amerika Serikat (AS) tak berani lagi melintasi perairan Iran setelah mendapat mendapat “enam tamparan” dari Iran.

Faksi-faksi pejuang Palestina mengecam keras tindakan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) menyambut kunjungan kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog.

Media Israel melaporkan bahwa pesawat yang menerbangkan Presiden Israel, Isaac Herzog, melintasi wilayah udara Saudi sebelum mencapai Emirates.

Berita Selengkapnya:

Pasukan Yaman Serang UEA Lagi, Rinciannya akan Diumumkan

Tentara Yaman dan kelompok pejuang Ansarullah (Houthi) melancarkan serangan lagi ke wilayah Uni Emirat Arab (UEA) hingga setidaknya dilaporkan telah melumpuhkan proses navigasi di bandara UEA.

Serangan itu merupakan gelombang ketiga serangan ke UEA, dan diumumkan oleh juru bicara pasukan Yaman kubu Sanaa tersebut, Brigjen Yahya Saree, di halaman Twitter-nya, pada hari Ahad (30/1).

“Pernyataan penting dari Angkatan Bersenjata Yaman bahwa dalam beberapa jam ke depan akan diumumkan rincian mengenai operasi militer ekstensif di kedalaman wilayah Emirat,” cuit Saree.

Beberapa sumber mengatakan kepada saluran Al-Mayadeen bahwa UEA menghentikan proses navigasi di Bandara Abu Dhabi usai pernyataan Saree tersebut.

“Lumpuhnya proses navigasi di Abu Dhabi adalah akibat operasi serangan kuat Yaman. Operasi berani di jantung Abu Dhabi ini terjadi bersamaan dengan kunjungan Isaac Herzog (Presiden Israel),” ungkap sumber itu.

Tak lama setelah Saree mengumumkan serangan tersebut, Kementerian Pertahanan UEA mengaku pihaknya telah mencegat dan menghancurkan sebuah rudal balistik yang diluncurkan oleh Ansarullah dan sekutunya ke wilayah UEA.

Di halaman Twitter-nya, kementerian ini juga mengklaim “serangan itu tidak menimbulkan kerugian apapun, dan serpihan rudal balistik jatuh di luar kawasan berpenghuni”.

Kementerian Pertahanan UEA juga menyatakan pihaknya “bersiap siaga untuk berinteraksi dengan segala ancaman, dan mengambil semua tindakan yang diperlukan demi melindungi negara dari segala serangan.”

Kementerian itu lantas menyampaikan imbauan kepada masyarakat UEA dengan menyatakan, “Kami mengimbau kepada masyarakat yang mulia untuk mendapatkan semua berita dari pihak-pihak resmi pemerintah”.

Beberapa waktu lalu otoritas UEA mengumumkan akan mengambil tindakan hukum terhadap penyebar video serangan Yaman ke UEA. Otoritas Uni Emirat Arab telah memanggil sejumlah orang setelah beberapa rekaman video amatir dua gelombang serangan sebelumnya tersebar viral di media sosial.

Kejaksaan Umum UEA memperingatakan, “Video-video seperti ini membuat instalasi-instalasi vital dan militer terancam bahaya dan dapat mengusik keamanandan stabilitas masyarakat.”

Sementara itu, kantor presiden Israel menyatakan bahwa Presiden Israel Isaac Herzog tetap melanjutkan agenda kunjungannya ke UEA meski negara ini telah mendapat serangan dari Yaman.

Dalam peristiwa lain di Yaman, Yahya Saree mengumumkan bahwa pasukan Yaman kubu Sanaa telah menyerang “perkumpulan besar pasukan bayaran UEA dan anasir ISIS” di kawasan Al-Naqub, distrik Usaylan, provinsi Shabwah.

Dia menyebutkan bahwa serangan itu dilakukan dengan menggunakan rudal balistik dan tepat mengena sasaran hingga menjatuhkan banyak korban tewas dan luka serta menyebabkan kebakaran pada lima kendaraan militer. (raialyoum/alalam/rt)

IRGC: Kami Sudah 6 Kali Menampar AS, Sekarang AS Tak Berani Melintasi Perairan Iran

Pasukan elit Iran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyatakan Amerika Serikat (AS) tak berani lagi melintasi perairan Iran setelah mendapat mendapat “enam tamparan” dari Iran.

Dikutip Fars, Ahad (30/1), komandan Angkatan Laut IRGC Laksamana Alireza Tangsiri mengatakan, “Dalam jangka waktu satu setengah tahun pergesekan dengan pasukan AS di Teluk Persia, Allah telah memberikan enam tamparan kuat kepada Washington melalui para pejuang Islam.”

Dia menyebutkan bahwa angkatan bersenjata Iran di awal kemenangan revolusi Islam di negara ini tidak memiliki senjata modern dan terpaksa mendatangkan rudal-rudal usang dari luar untuk kemudian direproduksi dan dimodifikasi, karena semua negara saat itu enggan menjual senjata kepada Iran.

Tangsiri lantas mengatakan, “Pada tahun-tahun lalu kami telah menghantamkan pasukan AS, dan ketika kapal-kapal AS hancur satu persatu di Teluk Persia maka demi menjaga pamornya mereka mengatakan ‘rudal-rudal ini tidak diarahkan ke kapal-kapal kami’”. (raialyoum)

Faksi-Faksi Pejuang Palestina Kutuk Keras Kunjungan Presiden Israel ke UEA

Gerakan Perlawan Islam Palestina (Hamas) mengecam keras tindakan pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) dan faksi-faksi pejuang Palestina lainnya mengecam keras menyambut kunjungan kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog. Bersamaan dengan ini, Herzog di UEA menyerukan peningkatan jumlah negara yang menormalisasi hubuangan dengan Israel, sementara UEA berterima kasih atas dukungan Israel kepada UEA terkait serangan Yaman.

Hamas dalam sebuah pernyataannya, Ahad (30/1), menegaskan penolakannya terhadap “segala bentuk normalisasi hubungan dengan musuh, Zionis, dan para para pemimpin entitas ilusifnya”, serta menyebut sambutan itu tak ubahnya dengan ikut memotivasi “kontinyuitas kejahatan Rezim Zionis Israel terhadap bangsa Palestina” dan “sambutan kepada pemimpin ekstremis dan teroris sehingga merupakan penistaan terhadap tanah Arab”.

Hamas menyatakan, “Memprihatinkan, kunjungan ini terjadi di tengah eskalasi serangan rezim pendudukan (Israel) terhadap bangsa kami dengan pembunuhan dan penangkapan sampai pagi hari ini, bertambahnya kebijakan rasial sebagaimana terjadi pada saudara-saudara kami di Quds, berlanjutnya kebijakan pembangunan permukiman (Yahudi) di Tepi Barat dan blokade Jalur Gaza, dan berlanjutnya penyiksaan terhadap tahanan (Palestina).”

Hamas menganggap kunjungan-kunjungan normalisasi hubungan dengan Israel “dengan sendirinya memotivasi rezim pendudukan dalam melanjutkan dan meningkatkan serangan terhadap bangsa Palestina dan pengingkaran terhadap hak mereka, dan inilah yang terjadi sejak peluncuran proses normalisasi”.

Hamas menyerukan “penarikan diri sepenuhnya dari jalur normalisasi, yang tak melayani kecuali kepentingan Zionis di kawasan serta berbenturan dengan kepentingan nasional negara-negara dan bangsa-bangsa Arab dan Islam”.

Senada dengan ini, gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) menyatakan, “Di saat terorisme Zionis meningkat terhadap bangsa, tanah dan kesucian Palestina, Abu Dhabi malah menyambut salah satu gembong ekstremis dan teroris Yahudi Isaac Herzog untuk penguatan aliansi normalisasi, yang melanggar semua larangan dan merepresentasikan penolakan terhadap prinsip nasionalisme dan keislaman.”

PIJ juga menyebut kunjungan itu “penistaan terhadap tanah-tanah Arab serta upaya memaksakan eksistensi rezim pendudukan yang tak dapat diterima oleh akal sehat kita”.

PIJ bersumbar, “Celakah semua penormalisasi dan para diktator yang telah berjalan di jalur yang bertentangan dengan kehendak dan cita-cita bangsa-bangsa umat ini. Setinggi apapun tingkat aliansi cela dengan musuh ini keyakinan kami bahwa musuh ini akan musnah lebih kuat dan lebih dapat dipercaya daripada fatamorgana aliansi dan hubungan batil itu.”

Front Demokrasi Pembebasan Palestina (PDFP) juga bersuara dengan menegaskan bahwa “pengalaman normalisasi hubungan dengan Israel yang diadakan dengan dalih demi stabilitas, ketentraman, keamanan dan perdamaian di kawasan justru menunjukkan kekhurafatan dalih ini, sebab rezim pendudukan masih meningkatkan serangannya terhadap bangsa kami dan Tepi Barat dan Jalur Gaza, saudara-saudara kami di Negev, dan saudara kami anak-anak bangsa Arab Suriah di wilayah pendudukan Golan.”

Media Israel pada hari itu melaporkan bahwa pesawat yang menbawa Herzog telah  mendarat di Abu Dhabi, ibu kota UEA, dan disambut oleh Menlu UEA Abdullah Bin Zayed.

Herzog kemudian mengadakan pertemuan “hangat dan ramah” dengan Putra Mahkota Abu Dhabi dan penguasa de facto UEA Sheikh Mohamed bin Zayed.

Dalam pertemuan ini Herzog menyerukan supaya banyak lagi negara yang bersedia bergabung dengan Kesepakatan Abraham yang menormalisasi hubungan dengan Israel.

Di pihak lain, Bin Zayed berterima kasih kepada Herzog atas kecaman Israel terhadap serangan rudal dan drone Yaman belangan ini ke wilayah UEA. (almayadeen/timesofisrael)

Israel Pamer Keberadaan Presidennya di Angkasa Arab Saudi

Media Israel melaporkan bahwa pesawat yang menerbangkan Presiden Israel, Isaac Herzog, melintasi wilayah udara Saudi sebelum mencapai Emirates.

Sumber Israel, Ahad (30/1), mengatakan, “Dalam penerbangan Herzog ke UEA, kapten pesawat berbicara kepada penumpang; ‘Kami sekarang langsung di atas Kerajaan Arab Saudi … Dalam beberapa saat, kita akan menyeberang ibukota’”.

Menurut sumber itu ketika pesawat pesawat sudah berada di angkasa Saudi, pilot mengatakan kepada penumpang; “Kita sekarang di angkasa Arab Saudi. Kita membuat sejarah! Kita akan segera terbang di atas ibukota.”

Herzog lantas memasuki kokpit atau kabin pilot dan memandang tanah Saudi sembari berucap; “Tanpa ragu, iniadalah momen yang sangat mengharukan.” (rt)