Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 19 Februari 2024

Jakarta, ICMES. Serangan darat dan udara  pasukan Zionis Israel akhirnya menyebabkan Nasser Hospital, rumah sakit terbesar kedua di Gaza tidak dapat lagi beroperasi.

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengutuk invasi brutal Israel di Jalur Gaza, dan menyebutnya melakukan genosida  terhadap warga Palestina di sana, sembari membandingkan kekejaman rezim Zionis itu dengan kekejaman Adolf Hitler terhadap orang Yahudi.

Komando Pusat AS (CENTCOM) menyatakan pihaknya telah melancarkan lima serangan terhadap Yaman, dan mengklaim pasukan Ansarullah Yaman menggunakan kapal selam nirawak.

Berita selengkapnya:

RS Nasser di Gaza  Tak Berfungsi lagi Akibat Serangan Israel

Serangan darat dan udara  pasukan Zionis Israel akhirnya menyebabkan Nasser Hospital, rumah sakit terbesar kedua di Gaza tidak dapat lagi beroperasi.

Kementerian Kesehatan Gaza  dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan RS Nasser di Khan Younis, Gaza selatan, tidak lagi berfungsi setelah dikepung selama berminggu-minggu dan kemudian disusul dengan serangan mematikan.

“Hanya ada empat staf medis yang saat ini merawat pasien” di dalam rumah sakit, juru bicara kementerian Ashraf al-Qudra mengatakan kepada   Reuters,  Ahad (18/2).

Bersamaan dengan ini, Ketua WHO Tedros Adhanom Ghebreysus dalam postingan di X mengatakan tim organisasi ini belum diizinkan oleh militer Israel untuk memasuki rumah sakit sejak Jumat guna meninjau kondisi pasien kritis dan kebutuhan medis, meskipun mereka tiba di rumah sakit  bersama dengan para mitranya yang mengantarkan bahan bakar.

“Masih ada sekitar 200 pasien di rumah sakit. Setidaknya 20 orang harus segera dirujuk ke rumah sakit lain untuk menerima layanan kesehatan; rujukan medis adalah hak setiap pasien,” katanya, sembari mengingatkan risiko keterlambatan adalah nyawa pasien.

Dalam beberapa hari terakhir, tentara Israel menggerebek rumah sakit tersebut, tempat pengungsi Palestina juga berlindung. Kementerian Kesehatan pada hari Sabtu mengatakan pasukan Israel tak segan-segan “menangkap sejumlah besar direktur dan staf” rumah sakit ketika mereka merawat korban luka.

Pada hari Jumat, kementerian itu mengatakan konvoi bantuan yang dipimpin oleh PBB ditahan selama tujuh jam dan dicegah mencapai rumah sakit.

Sementara itu, Rumah Sakit al-Amal, satu-satunya fasilitas medis besar yang masih beroperasi di Khan Younis, terus menjadi sasaran serangan Israel. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada hari Minggu mengatakan pasukan Israel menyerang lantai tiga rumah sakit itu dengan tembakan artileri.

Militer Israel telah memperluas pengepungannya terhadap Khan Younis dan fasilitas medisnya saat mereka bergerak lebih jauh ke selatan menuju Rafah di perbatasan dengan Mesir.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tetap bersikeras mengenai serangan darat yang akan segera terjadi di Rafah, tempat lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina berlindung, sehingga menciptakan krisis kemanusiaan.

PBB, bersama dengan Amerika Serikat dan sekutu Israel lainnya, mengaku tidak akan menerima invasi ke Rafah namun belum membahas apa yang akan mereka lakukan jika Israel melanjutkan pendekatan “kemenangan total”. (aljazeera)

Presiden Brasil Bandingkan Aksi Israel di Gaza dengan Kekejaman Hitler

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengutuk invasi brutal Israel di Jalur Gaza, dan menyebutnya melakukan genosida  terhadap warga Palestina di sana, sembari membandingkan kekejaman rezim Zionis itu dengan kekejaman Adolf Hitler terhadap orang Yahudi.

 “Apa yang terjadi di Jalur Gaza bukanlah perang, ini adalah genosida. Ini bukanlah perang antara tentara melawan tentara. Ini adalah perang antara tentara yang sangat siap terhadap perempuan dan anak-anak,” kata Lula  dalam wawancara kolektif di ibu kota Ethiopia, Addis Ababa, saat dia menghadiri pertemuan puncak Uni Afrika, Ahad (18/2).

Dia menambahkan,  “Apa yang terjadi di Jalur Gaza terhadap rakyat Palestina belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Sebenarnya hal itu pernah terjadi: ketika Hitler memutuskan untuk membunuh orang-orang Yahudi.”

Lula mengecam keputusan AS  menangguhkan sumbangan kepada Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Tengah (UNRWA) setelah Israel mengklaim beberapa staf badan ini terlibat dalam serangan Hamas pada awal Oktober tahun lalu.

“Seberapa besar solidaritas orang-orang yang tidak menjual bahwa di Jalur Gaza, tidak ada perang, melainkan genosida?”, kata Lula.

“Oh, ada yang salah dengan lembaga yang mengumpulkan uang, buruan, salah. Tapi jangan menangguhkan bantuan kemanusiaan untuk orang-orang yang telah berusaha membangun negaranya selama beberapa dekade,” sambungnya.

Menanggapi pernyataan Lula tersebut, Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz menyatakan akan memanggil duta besar Brasil untuk menyampaikan teguran atas presiden Brasil.

“Tidak ada tindakan yang akan mengkompromikan hak Israel untuk membela diri,” kata Katz dalam sebuah postingan di X.

Israel melancarkan perang brutal di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah  Hamas melakukan operasi serangan fajar bersandi Badai Al-Aqsa terhadap Israel sebagai pembalasan atas intensitas kekejaman Israel terhadap bangsa Palestina.

Sejauh ini, Israel telah membantai hampir 29.000 warga Palestina, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai sekitar 70.000 lainnya.

Israel memblokade Jalur Gaza secara total, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana. (presstv)

Serang Yaman, AS Klaim Ansarullah Gunakan Kapal Selam Nirawak

Komando Pusat AS (CENTCOM) menyatakan pihaknya telah melancarkan lima serangan terhadap Yaman, dan mengklaim pasukan Ansarullah Yaman menggunakan kapal selam nirawak.

Disebutkan bahwa tentara AS menyerang tiga rudal jelajah anti-kapal bergerak, satu kapal permukaan nirawak, dan satu kapal nirawak bawah air (UUV) pada hari Sabtu.

“Ini adalah pertama kalinya Houthi menggunakan UUV sejak serangan dimulai pada 23 Oktober,” kata CENTCOM dalam sebuah posting di X, Ahad (18/2).

CENTCOM mengatakan pihaknya telah menentukan bahwa rudal dan kapal tersebut merupakan ancaman terhadap kapal Angkatan Laut AS dan kapal dagang di kawasan tersebut.

Belum ada tanggapan langsung dari Ansarullah, kelompok pejuang yang bersekutu dengan Iran.

Serangan tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, di mana pejuang Ansarullah melancarkan serangan terhadap kapal komersial dan militer sejak November.

Ansarullah awalnya mengatakan bahwa mereka akan menargetkan kapal-kapal yang terkait dengan Israel untuk menunjukkan solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, namun kemudian memperluas target mereka dengan mencakup kapal-kapal yang terkait dengan Inggris dan AS.

AS dan Inggris telah menanggapi dengan beberapa menyerang  Yaman, dan menganggap serangan Ansarullah.

Ansarullah pada hari Sabtu mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kapal tanker minyak Inggris.

Akibat kacaunya keamanan di Laut Merah, sebagian besar perusahaan pelayaran besar telah meninggalkan jalur perdagangan penting tersebut dan beralih ke rute yang sangat lebih panjang di sekitar Afrika. Hal ini telah meningkatkan biaya, menambah kekhawatiran mengenai inflasi global, sekaligus menguras banyak pendapatan luar negeri Mesir  dari pengirim barang yang menggunakan Terusan Suez ke atau dari Laut Merah. (aljazeera)