Rangkuman Berita Utama Timteng  Senin 15 November 2021

Jakarta, ICMES.  Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkonfirmasi evakuasi pasukan gabungan loyalis pemerintahan presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi  dari posisi mereka di timur dan selatan Hudayda.

Gempa bumi berkekuatan 6,4 dan 6 Skala Richter (SR) mengguncang Provinsi Hormuzgan yang beribu kotakan Bandar Abbas,  Iran selatan

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon menegaskan bahwa Palestina merupakan tolok ukur Arabisme dan bahwa martabat dan kehormatan Lebanon tak dapat diperjual belikan.

Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano menyatakan bahwa pemerintah negaranya sedang memantau kegiatan kelompok pejuang Hizbullah Lebanon di wilayahnya, dengan tuduhan melakukan tindakan kriminal dan menganggapnya sebagai ancaman bagi Kolombia melalui Venezuela.

 Berita Selengkapnya:

PBB Konfirmasi Pasukan Pro-Hadi Tinggalkan Sekitar Kota Hodeidah di Yaman Barat

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengkonfirmasi evakuasi pasukan gabungan loyalis pemerintahan presiden pelarian Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi  dari posisi mereka di timur dan selatan Hudaydah, yang merupakan fokus Kesepakatan Swedia yang dicapai pada akhir tahun  2018.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menyebutkan, “Menurut laporan lapangan, pada 12 November, pasukan yang bersekutu dengan pemerintah Yaman telah meninggalkan posisi mereka di sekitar kota Hudaydah, termasuk Pabrik Tepung Laut Merah, dan daerah Kilometer 16, Kompleks Industri Thabet Bros, dan Bandara Internasional Hudaydah.”

Kantor itu menambahkan, “ Pasukan pemerintah Yaman juga menarik diri dari daerah Al-Durayhimi dan Bait Al-Faqih, dan sebagian besar daerah di bawah kendali mereka di distrik Al-Tuhayta, di mana mereka dilaporkan telah dipindahkan ke kota Al-Khoukha, sekitar 90 kilometer selatan kota Hodeidah.”

Kantor itu menyatakan, “Laporan lapangan menunjukkan bahwa pasukan  Ansarullah telah menguasai daerah-daerah yang ditinggalkan, termasuk sebagian besar Distrik Tuhayta.”

Kantor itu menyebut situasi di Hodeidah  “masih sangat tidak stabil, dengan laporan adanya bentrokan kekerasan yang sedang berlangsung antara pemerintah Yaman dan pasukan Ansarullah di sepanjang wilayah baru garis kontrol.” (rt)

Gempa Bumi Guncang Iran Selatan, Bagaimana Kondisi Fasilitas Nuklir Bushehr

Gempa bumi berkekuatan 6,4 dan 6 Skala Richter (SR) mengguncang Provinsi Hormuzgan yang beribu kotakan Bandar Abbas,  Iran selatan, Ahad (14/11).

Otoritas Iran menyatakan bahwa episentrum gempa terletak di kawasan Pulau Qishm di perairan Teluk Persia pada kedalaman 18 km di bawah tanah. Gempa ini juga menggetarkan provinsi Kerman dan Fars yang bersebelahan dengan Hormuzgan.  

Media menyebutkan bahwa sejauh ini tercatat satu orang tewas akibat gempa ini, sementara beberapa rumah rusak, sejumlah permukaan jalan retak dan aliran listrik terputus di sebagian daerah.

Presiden Iran Sayid Hassan Rouhani mengeluarkan istruksi penanggulan segera dampak gempa bumi tersebut.

Pusat Seismologi Nasional Universitas Teheran mengumumkan bahwa gempa susulan 4 SR terjadi pada Ahad sore pukul 4:22:38 waktu setempat di sekitar kota Qal’eh Qazi, Provinsi Hormuzgan.

Sebuah penggalan video beredar terkait dengan bencana alam tersebut dan terlihat padanya beberapa truk yang diparkir di tepi jalan terguncang hebat oleh getaran gempa, sementara pengambil gambar berbicara dengan cemas tentang guncangan pada truk serta lereng gunung yang mengalami longsor. 

Getaran gempa ini juga terasa di Uni Emirat Arab dan Arab Saudi sehingga banyak orang berlarian ke luar rumah.

Sementara itu, Bidang  Humas Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Busher, Iran selatan, menyatakan bahwa gempa tersebut tidak menimbulkan dampak pada instalasi nuklir tersebut sehingga juga tidak mempengaruhi berbagai sektor operasionalnya.

Dalam sebuah pernyataan, bidang humas tersebut menjelaskan bahwa semua departemen, perlengkapan, fasilitas dan bangunan di Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Busher berada dalam kondisi utuh sehingga tetap beroperasi secara normal.

Pernyataan itu menekankan bahwa fasilitas nuklir Bushehr dirancang sesuai dengan spesifikasi dan standar internasional terbaru agar mampu menahan gempa jenis terparah untuk menjaga keselamatan kawasan. (alalam)

Heboh George Kordahi, Hizbullah: Kehormatan Lebanon Tak Dapat Perdagangkan

Kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon menegaskan bahwa Palestina merupakan tolok ukur Arabisme dan bahwa martabat dan kehormatan Lebanon tak dapat diperjual belikan.

Syekh Nabil Qawouk, anggota Dewan Pusat Hizbullah, dalam sebuah acara Hari Syahid di Beirut Selatan, Ahad (14/11) seakan menyindir pernyataan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati terkait dengan heboh kecaman Menteri Informasi Lebanon George Kordahi terhadap invasi militer Saudi dan sekutunya terhadap Yaman.

Syeikh Qawouk mengangkat isu kemaslahatan nasional Lebanon, jargon yang belakangan ini dipakai oleh Mikati dalam konteks yang mendesak Kordahi supaya mengundurkan diri.

Mikati berpesan kepada Kordahi untuk “mengendalikan perasaannya, menimbang situasi, mengambil sikap yang perlu diambil, dan mengutamakan kemaslahatan nasional atas slogan-slogan kerakyatan.”

Syeikh Qawouk menegaskan bahwa kemaslahatan nasional adalah segalanya bagi Lebanon, tapi tak berarti harus menuruti segala kehendak pihak luar negeri.

 â€œKemaslahatan nasional dari ujung ke ujung berarti pemeliharan persatuan nasional dan stabilitas dalam negeri, dan bukan eksesivitas dalam keduanya demi memuaskan siapapun,” ujar Syeikh Qawouk.  

Dia menambahkan, “Kehormatan nasional sangatlah mahal, sebab kita telah membuat dan melindunginya dengan darah tersuci, dan kita tak akan pernah menerimanya menjadi ajang pemerasan dan perdagangan di depan orang yang terhina oleh kehormatan ini.”

Dia juga menegaskan, “Orang-orang yang menyerang kubu resistensi (Hizbullah), slogan mereka melebihi kapasitas mereka, peningkatan volume suara mereka adalah ekspresi kekecewaan dan kebangkrutan mereka.”

Syekh Nabil Qawouk lantas mengecam negara-negara Arab penormalisasi hubungan dengan Israel, yang sebagian di antaranya juga bermasalah dengan Kordahi.

“Palestina adalah tolok ukur dan inti Arabisme yang tulen, semua Arab yang menjauh dari Palestina adalah Arab yang dicurigai, dan Arab yang bersekutu dengan musuh, Zionis, adalah Arab yang terzioniskan, palsu, bukan bagian dari kita dan kitapun bukan bagian dari mereka, dan mereka adalah bahaya bagi keamanan nasional Lebanon dan kawasan,” tegasnya. (alalam)

Menhan Kolombia Tuding Hizbullah Berpotensi Tebar Bahaya Melalui Veneuzela

Menteri Pertahanan Kolombia Diego Molano menyatakan bahwa pemerintah negaranya sedang memantau kegiatan kelompok pejuang Hizbullah Lebanon di wilayahnya, dengan tuduhan melakukan tindakan kriminal dan menganggapnya sebagai ancaman bagi Kolombia melalui Venezuela.

“Dua bulan lalu kami harus menghadapi situasi yang memaksa kami untuk melakukan operasi penangkapan dan deportasi dua penjahat dari Hizbullah yang berniat melakukan tindakan kriminal di Kolombia,” kata Molano, dalam wawancara dengan surat kabar El Tiempo, Ahad (14/11).

Molano tidak menyebutkan rincian lain dari operasi ini, namun El Tiempo mengutip sumber-sumber di dinas intelijen militer Kolombia bahwa Hizbullah mungkin mencoba melacak pergerakan diplomat dan pengusaha Amerika Serikat (AS) dan Israel di Kolombia.

Molano menambahkan bahwa ada “bahaya bagi keamanan nasional dari Hizbullah di Venezuela dan  apa yang dapat ia ciptakan terkait dengan penyelundupan narkoba atau kelompok teroris dari pihak Venezuela.”

Meski demikian, Molano menarik kembali pernyataan yang dia lontarkan pada 8 November lalu. Saat itu, ketika menemani kunjungan resmi Presiden Kolombia Ivan Duque ke Israel, Molano mengatakan bahwa Kolombia dan Israel memiliki “musuh bersama, Iran dan Hizbullah, yang aktif melawan Israel dan juga mendukung rezim di Venezuela.”

Molano pada Ahad kemarin menyatakan bahwa pernyataan itu “tergesa-gesa.”

Kolombia  menuduh negara tetangganya Venezuela menyembunyikan dan mendukung kelompok bersenjata anti-Bogota. Hubungan Kelombia dengan Vezuela dalam beberapa tahun terakhir ini tegang, dan perbatasan bersama keduanya hampir sepenuhnya ditutup sejak tahun 2015.

Kolombia dan Israel yang sama-sama sekutu dekat AS berusaha mengisolasi pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro, yang dituduh oleh tiga negara itu menjalin hubungan dengan Hizbullah.

Komentar Molano saat mengunjungi Israel tersebut mendapat reaksi dari pemerintah Iran, yang menjalin hubungan dengan Kolombia sejak 1975.

Duta Besar Iran untuk Kolombia Mohammad Ali Ziaei  mengatakan, “Iran dan Kolombia adalah negara sahabat dan memiliki hubungan sejarah. Menghancurkan hubungan ini tidak menguntungkan rakyat.” (afp)