Rangkuman Berita Utama Timteng Senin 15 Januari 2024

Jakarta, ICMES. Sebuah akun Tiongkok dengan nama al-Shin bi al-Arabiyyah pada platform X dalam sebuah posting berbahasa Arab menyoal mengapa AS dan Inggris merahasiakan kondisi armada dan AL-nya yang diserang oleh pasukan Yaman di Laut Merah, sementara tersiar kabar bahwa ada dua AL AS yang hilang.  Bersamaan dengan ini, Arab Saudi dilaporkan menolak keinginan AS menggunakan pangkalan Saudi untuk serangan terhadap Yaman.

Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah dalam pidatonya) memuji ketangguhan para pejuang Palestina di Gaza dan menyebut perjuangan mereka sebagai peristiwa yang langka dalam sejarah. Dia juga memastikan bahwa pihaknya sendiri, Hizbullah, terus bertempur melawan Israel, yang menurutnya menutupi-nutupi fakta kerugian diderita rezim Zionis tersebut dalam perang.

Juru bicara sayap militer Haman Brigade  al-Qassam,  Abu Obeida, menyatakan pihaknya telah merongsokkan sekira seribu unit kendaraan militer Israel.

Berita Selengkapnya:

Dua Tentara AS Hilang Diserang Pasukan Yaman di Laut Merah

Sebuah akun Tiongkok dengan nama al-Shin bi al-Arabiyyah pada platform X dalam sebuah posting berbahasa Arab menyoal mengapa AS dan Inggris merahasiakan kondisi armada dan AL-nya yang diserang oleh pasukan Yaman di Laut Merah, sementara tersiar kabar bahwa ada dua AL AS yang hilang.  Bersamaan dengan ini, Arab Saudi dilaporkan menolak keinginan AS menggunakan pangkalan Saudi untuk serangan terhadap Yaman.

 “Sudah diketahui bahwa dua pelaut Angkatan Laut AS hilang! Ini pada dasarnya berarti bahwa Houthi telah melakukan sesuatu,” ,” tulis akun tersebut.

Selanjutnya, akun tersebut menyatakan sebagai berikut;

Pada 10 Januari, Menteri Pertahanan Inggris mengisyaratkan bahwa kapal perang Inggris terkena secara langsung serangan pasukan Yaman(kubu)  Sanaa. Menteri Pertahanan Inggris Grant Shapps mengatakan pada hari Rabu bahwa kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris Diamond mungkin menjadi sasaran serangan yang dilancarkan oleh kelompok Houthi Yaman di Laut Merah, yaitu serangan yang berhasil dihadang oleh pasukan Amerika dan Inggris pada hari Selasa.

Shapps kepada wartawan mengatakan; “Pemahaman saya adalah ada kemungkinan kapal itu sendiri yang menjadi sasaran… tapi ada juga serangan umum terhadap semua kapal (di kawasan tersebut).”

London dan Washington mengatakan bahwa  angkatan laut Inggris dan Amerika berhasil menghalau serangan terbesar yang sejauh ini dilakukan Houthi di Yaman terhadap kapal-kapal di Laut Merah.

Saat ini, AS mengakui hilangnya dua tentara, yang mungkin tertelan Laut Merah selama serangan, sementara Inggris belum mengakuinya.

Kemarin, Pentagon menolak mengomentari kerugian kapal perang akibat pemboman Houthi.

Memang ada hal-hal yang misterius, namun tanda-tanda menunjukkan bahwa Sanaa, Yaman, memberikan pukulan telak kepada angkatan laut Amerika dan Inggris dua hari yang lalu, yang berarti bahwa serangan yang dilakukan Washington dan London mungkin merupakan pembalasan.

Pada tanggal 31 Desember, Angkatan Laut AS membunuh 10 tentara Yaman di Laut Merah.

Sementara itu, serangan baru AS dan Inggris menyasar kota Hodeidah di Yaman barat untuk hari ketiga berturut-turut, menurut laporan media Yaman pada hari  Ahad,  sementara seorang pejabat militer AS kepada AFP menyatakan bahwa AS dan sekutunya tidak melakukan serangan apa pun di pelabuhan Hodeidah  pada hari Ahad.

Pihak Ansarullah menyatakan bahwa korban gugur di pihak mereka akibat serangan AS dan Inggris sejauh ini berjumlah enam orang, satu di antara perwira berpangkat kolonel.

Laporan lain menyebutkan bahwa Republik Jibouti menyatakan AS menon-aktifkan pelayaran di Laut Merah untuk hari kedua berturut-turut.

Dilaporkan pula Arab Saudi menolak permohonan AS untuk mengggunakan salah satu pangkapan udara Saudi untuk menyerang Yaman.

Sebelumnya, Yaman memperingatkan kepada negara-negara tetangganya bahwa mereka akan terkena dampak jika terlibat dalam agresi AS dan Inggris terhadap Yaman. (alalam/raialyoum)

Sekjen Hizbullah: Israel akan Frustrasi Jika Mengungkap Kerugian yang Dideritanya

Sekjen Hizbullah Sayid Hassan Nasrallah dalam pidatonya pada hari Ahad (14/1) memuji ketangguhan para pejuang Palestina di Gaza dan menyebut perjuangan mereka sebagai peristiwa yang langka dalam sejarah. Dia juga memastikan bahwa pihaknya sendiri, Hizbullah, terus bertempur melawan Israel, yang menurutnya menutupi-nutupi fakta kerugian diderita rezim Zionis tersebut dalam perang.

“Israel lebih ketat, lebih tertutup, dan lebih mengontrol berita dibandingkan sebelumnya,” katanya, sembari menyebutkan bahwa para pengamat pun juga menilai Israel bahkan “belum meraih kemenangan atau bahkan gambaran kemenangan.”

Sekjen Hizbullah memastikan kerugian Israel “berakumulasi di wilayah Gaza, Tepi Barat dan Lebanon, selain kerugian ekonomi dan kerugian bagi para pengungsi.”

Kerugian terbaru, lanjutnya, adalah apa yang diungkapkan oleh media Israel mengenai keberadaan “4000 penyandang disabilitas di barisan tentaranya dalam waktu 100 hari, dan angka itu bisa jadi  meningkat hingga 30.000.”

Sayid Nasrallah juga menyebutkan bahwa “apa yang terjadi di Laut Merah telah memberikan pukulan besar terhadap perekonomian musuh,” dan citra Israel “telah terungkap di dunia, dan inilah yang diungkapkan di Mahkamah Internasional  di Den Haag.”

“Terlepas dari hasil persidangan, kejadian dimana entitas pendudukan didakwa, di depan mata dunia dan berdasarkan bukti yang tak terbantahkan, merupakan hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dan telah mencemaskan entitas pendudukan, yang mengandalkan kemunafikan moral di hadapan dunia, dengan menyangkal tuduhan bahwa mereka melancarkan perang genosida di Gaza,” katanya.

Mengenai serangan dahsyat Hizbullah terhadap pangkalan udara Meron Israel , dia mengatakan bahwa  Hizbullah telah menembakkan 62 rudal, termasuk 40 Katyusha dan 22 Kornet dari jangkauan baru, ke pangkalan tersebut, namun Israel sangat merahasiakan kerugian yang dideritanya.

 “Ada korban jiwa di pangkalan Meron, namun rezim pendudukan menyembunyikan kerugian tersebut. Tapi, video para pejuang mengenai serangan ini  mengungkapkan kebohongan musuh… Penyembunyian Israel atas kematian, luka, kerugian dan kekalahannya terjadi karena mengungkapkan kebenaran akan menyebabkan frustrasi moral yang besar, seperti yang diakui oleh media Israel,”  terangnya.

Mengenai front Yaman, Sekjen Hizbullah mengatakan, “Agresi baru-baru ini terhadap Yaman mencerminkan kebodohan Amerika dan Inggris” serta “kontradiksi Amerika”  karena justru  “justru memperluas konflik”, sesuatu yang AS semula mengaku tidak menginginkannya.

Dia juga mengatakan bahwa AS salah jika mengira Yaman akan mundur setelah agresi tersebut, karena Yaman tetap akan menyerang kapal-kapal Israel dan kapal-kapal yang  berlayar menuju ke Israel. (raialyoum)

100 Hari Perang, Brigade Al-Qassam Rongsokkan 1000 Unit Kendaraan Militer Israel

Juru bicara sayap militer Haman Brigade  al-Qassam,  Abu Obeida, menyatakan pihaknya telah merongsokkan sekira seribu unit kendaraan militer Israel.

“Kami menargetkan dan menghapus seribu kendaraan militer Israel dari layanan dalam 100 hari di Gaza,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan audio dan video pada hari Ahad (14/1).

Dia melanjutkan, “Sebagian besar amunisi dan senjata yang kami gunakan untuk menyerang musuh berasal dari industri militer Brigade Al-Qassam.”

Dia menegaskan, “Pertempuran Badai Al-Aqsa adalah pertempuran di tanah air Palestina di mana rakyat dan kelompok perlawanan berjuang dalam satu kubu….. Pembicaraan apa pun selain penghentian agresi terhadap rakyat kami tidak ada nilainya.”

Abu Obeida juga memastikan Israel “gagal mencapai tujuannya  membebaskan tawanan”,  dan   “nasib banyak tawanan menjadi tidak diketahui selama beberapa minggu terakhir, dan kemungkinan besar banyak tawanan telah terbunuh, dan musuh memikul tanggung jawab atas hal  tersebut dan nasib mereka.”

Dia menambahkan, “Merupakan kewajiban bagi kami untuk menginformasikan kepada dua miliar umat Islam di dunia bahwa musuh Zionis telah menghancurkan sebagian besar masjid di Jalur Gaza.”

Abu Obeida tak lupa menyatakan salam hormatnya kepada para pejuang di Lebanon, Yaman dan Irak , serta berdukacita atas para syudaha mereka yang jatuh demi membela Palestina dan Gaza.

 “Kami menerima pesan-pesan (Informasi) dari kubu resistensi bahwa mereka akan memperluas operasinya dalam beberapa hari mendatang seiring berlanjutnya agresi terhadap Gaza,” pungkasnya. (raialyoum)