Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 3 Februari 2022

Jakarta, ICMES. Pasukan Yaman kubu Sanaa mengumumkan pihaknya telah menyerang sebuah markas komando operasi lapangan pasukan proksi Uni Emirat Arab (UEA) di distrik Usailan, provinsi Shabwah, dengan rudal balistik.

Media Israel melaporkan bahwa negara Zionis ini terkena serangan cyber Iran yang dilancarkan dengan menggunakan spyware inovatif.

Perusahaan E-Post Israel dilaporkan telah menjadi target serangan siber dari para peretas, ditandai dengan munculnya kalimat “Down with Israel” (Mampus Israel) pada perangkat display  kotak pos perusahaan ini.

Angkatan bersenjata Iran mengaku telah mencapai swasembada dalam mengembangkan alutsista sehingga musuh-musuh negara ini  “tak bisa membayangkan” dapat menyerang Iran.

Berita Selengkapnya:

Serangan Ansarullah Yaman Jatuhkan Korban Tewas dan Luka Pasukan UEA di Shabwah

Pasukan Yaman kubu Sanaa mengumumkan pihaknya telah menyerang sebuah markas komando operasi lapangan pasukan proksi Uni Emirat Arab (UEA) di distrik Usailan, provinsi Shabwah, dengan rudal balistik.

Jubir tentara Yaman yang bersekutu dengan Ansarullah dalam kubu tersebut, Brigjen Yahya Saree, di halaman Twitternya, , Selasa (1/2),  menyatakan, “Pasukan rudal pada Senin malam dapat menyerang markas komando operasi lapangan musuh, UEA dan pasukan bayarannya, di distrik Usailan, provinsi Shabwah, dengan rudal balistik.”

Saree menambahkan, “Serangan ini mengena sasaran dengan akurat sehingga jatuh korban tewas dan luka dalam jumlah besar, termasuk orang-orang UEA. Markas komando itu adalah markas yang mengelola perang di Shabwah.”

Untuk keduanya dalam satu minggu, Saree juga mengisyaratkan ancaman serangan terhadap Expo 2020, Dubai, UEA. 

“Expo, hendaklah aman, perlu saran kami lagi?” cuitnya. Beberapa hari lalu dia juga memberikan isyarat serupa dengan menyatakan, “Expo, bersama kami bisa jadi akan merugi. Kami sarankan untuk mengubah tujuan.”

Ancaman ini dinyatakan setelah Sanaa Senin lalu mengumumkan “hantaman terhadap sasaran-sasaran berkualitas dan penting di Abu Dhabi dengan sejumlah rudal balistik tipe Zulfiqar serta sasaran-sasaran sensitif lain di Dubai dengan sejumlah rudal tipe Samad- 3”.

Sementara itu, tokoh Ansarullah Mohammad Ali Al-Houthi, menyatakan, “Persiapan pertahanan udara di UEA adalah kedustaan yang terlihat dari kontinyuitas serangan drone dan rudal Yaman terhadap Kerajaan Saudi dalam beberapa tahun terakhir.”

Al-Houthi juga menyebut Saudi dan sekutunya melancarkan “perang mental yang menggelikan” karena mengaku dapat mencegat dan menghancurkan rudal dan drone Yaman “tapi di saat yang sama juga mengumumkan jatuhnya apa yang mereka klaim sebagai para korban sipil” serta “mengumumkan dapat menjatuhkan rudal dan drone tapi di saat yang sama mencari senjata-senjata canggih untuk pertahanan”. (raialyoum/alalam)

Media Israel: Peretas Iran Gunakan Spyware Inovatif dalam Menyerang Israel

Media Israel melaporkan bahwa negara Zionis ini terkena serangan cyber Iran yang dilancarkan dengan menggunakan spyware inovatif.

Saluran TV 13 Israel, Selasa (1/2), menyebutkan bahwa peretas Iran berhasil menggunakan spyware inovatif untuk menyerang fasilitas Israel hingga menyebabkan kerusakan besar dalam beberapa bulan terakhir.

Dilaporkan pula bahwa Cyberizen, perusahaan elektronik Israel, telah mengungkap adanya spyware baru yang digunakan untuk mencelakakan Israel dan Amerika Serikat. Perusahaan ini mengkonfirmasi bahwa spyware ofensif yang inovatif  dan belum pernah diketahui oleh para ahli siber Israel telah dioperasikan untuk menyerang lusinan situs Israel pada tahun lalu.

Menurut media Israel tersebut, spyware inovatif itu terkait dengan kelompok-kelompok peretas Iran dan bertujuan mencari data-data sensitif serta menimbulkan kerugian pada berbagai lembaga dan situs Israel.

Para peretas itu bekerja secara teratur dengan mengeksploitasi celah keamanan server Windows, dan bergerak bebas mencari informasi sensitif yang dapat mereka curi, bocorkan, dan enkripsi untuk mengganggu banyak lembaga dan kepentingan pemerintah Israel. Serangan ini  berdampak luas dan menjangkau berbagai situs Israel, terutama infrastruktur, sektor energi dan industri.

Media Israel itu juga menjelaskan bahwa kelompok peretas Moses Staff (Tongkat Musa) terkait dengan peretasan basis data militer Israel dan pencurian foto-foto pribadi Menteri Pertahanan Benny Gantz dengan motif utama yang lebih bersifat politis daripada finansial, karena “bertujuan memajukan tujuan Iran dengan cara menimbulkan bahaya dan menyebar ketakutan”. (raialyoum)

E-Post Israel Diretas, Psikater: Ini Sungguh Mengerikan

Perusahaan E-Post Israel dilaporkan telah menjadi target serangan siber dari para peretas, ditandai dengan munculnya kalimat “Down with Israel” (Mampus Israel) pada perangkat display  kotak pos perusahaan ini.

Sebuah rekaman video yang beredar menunjukkan bahwa kotak pengumpulan dan distribusi Perusahaan Pos Israel yang digunakan orang untuk mengambil paket mereka menjadi terbuka dan tertutup dengan sendirinya, sementara sebuah foto memperlihatkan slogan ” Anda Telah Diretas, Mampus Israel ” di layar monitor kotak pos.

Rekaman itu diposting di Facebook oleh seorang pengguna bernama Kobi Samboursky yang mengaku sebagai “pendiri dan mitra pengelola di Glilot Capital Partners”.

Dalam postingan lain di Twitter, seorang pengguna yang tampaknya bekerja di Perusahaan E-Post Israel mengkonfirmasi peretasan tersebut, dan mengutip pernyataan penyelidik serangan siber mengenai adanya gelombang aksi anti-Israel.

“Kasus klasik pencarian Shodan yang menghasilkan akses ke kotak PLC di alam liar. Kali ini panel admin @unitronics EPOST diretas dari jarak jauh. Ditemukan 100 di @shodanhq untuk memulai,” kata Ido Naor, Peneliti Keamanan Utama di Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky.

Dia menyalahkan peretasan pada Shodan, mesin pencari yang memungkinkan pengguna mencari berbagai jenis server yang terhubung ke internet menggunakan berbagai filter.

Menanggapi peretasan sistem E-Post Israel yang meluas ini, Amita Zio, seorang dokter Israel terkemuka yang meneliti kesehatan mental dan masalah medis pasien, menekankan di akun Twitter-nya jika ini benar maka dapat dikatakan bahwa ini sangat mengusik ketentraman mentalitas orang.

“Bayangkan, saat Anda memesan produk mahal dan Anda pergi ke  kotak Anda untuk mendapatkannya tapi kemudian melihat betapa semua kotak telah terbuka dan barang Anda berkemungkinan terkena bahaya. Ini sungguh mengerikan,” tulisnya. (mna)

Jenderal Iran: Iran Berswasembada Alutsista, Musuh Jangan Harap Bisa Serang Iran

Angkatan bersenjata Iran mengaku telah mencapai swasembada dalam mengembangkan alutsista sehingga musuh-musuh negara ini  “tak bisa membayangkan” dapat menyerang Iran.

Dalam kata sambutan pada sebuah pertemuan militer, Senin (1/1), Komandan Pertahanan Udara Iran Brigjen Alireza Sabahi Fard menyebutkan bahwa para ahli dan teknisi yang bertugas di Pertahanan Udara telah mandiri dalam desain dan pembuatan alutsista, termasuk sistem radar dan rudal pertahanan udara.

Dia mengataka,” Peralatan buatan dalam negeri seperti itu sangat canggih sehingga musuh bahkan tidak berani membayangkan kemungkinan agresi terhadap wilayah Iran.”

Pada Juli 2021, Sabahi Fard mengatakan bahwa kemajuan signifikan yang telah dibuat Iran dalam industri pertahanan udara telah mengubah negara republik Islam ini menjadi salah satu kekuatan utama dunia dengan kemampuan untuk mendeteksi setiap obyek udara di wilayah udaranya dan bahkan di luar perbatasan.

Para pejabat Iran telah berulang kali memastikan bahwa negara ini tidak akan ragu untuk memperkuat kemampuan militernya, termasuk di bidang misil, yang sepenuhnya dimaksudkan untuk pertahanan, dan bahwa kemampuan pertahanan Iran tidak akan pernah menjadi subyek negosiasi. (tasnim)