Rangkuman Berita Utama Timteng Rabu 26 Januari 2022

Jakarta, ICMES. Menlu Israel Yair Lapid menyatakan bahwa Israel berharap dapat menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia dan Arab Saudi namun kesepakatan untuk demikian masih memerlukan waktu lama.

Jubir militer Yaman kembali memperingatkan bahaya berinvestasi di Uni Emirat Arab (UEA) sembari mengisyaratkan bahwa Dubai Expo akan menjadi target serangan.

Seorang pejabat tinggi Israel mengungkap rincian baru mengenai serangan pasukan Yaman kubu Sanaa ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, dengan mengatakan bahwa UEA telah mencegat tiga dari lima drone penyerang.

Presiden Iran Sayid  Ebrahim Raisi menanggapi pernyataan kesediaan Amerika Serikat untuk berunding secara lansung dengan Iran.

Berita Selengkapnya:

Sebut Indonesia Negara Penting, Israel Mengaku Berharap Dapat Menjalin Hubungannya

Menlu Israel Yair Lapid menyatakan bahwa Israel berharap dapat menjalin hubungan diplomatik dengan Indonesia dan Arab Saudi namun kesepakatan untuk demikian masih memerlukan waktu lama.

Indonesia dan Saudi menetapkan syarat untuk normalisasi hubungan dengan Israel berupa terpenuhinya tuntutan Palestina untuk mendirikan negara merdeka di wilayahnya yang diduduki Israel pada tahun 1967.

Kepada Army Radio, Selasa (26/1), Lapid mengatakan bahwa Israel mengharapkan “perluasan Kesepakatan Abraham hingga mencakup negara-negara lain”, bukan hanya Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan dan Maroko.

“Jika Anda menanyakan kepada saya negara-negara penting mana yang kita berharap kepadanya maka Indonesia adalah satu di antaranya, dan juga Kerajaan Arab Saudi tentunya, tapi urusan ini akan memakan waktu,” ujar Lapid.

Tanpa menyebutkan nama, dia menambahkan bahwa “negara-negara kecil” dapat menormalisasi hubungan dengan Israel dalam jangka waktu dua tahun ke depan.

Di hari yang sama, Presiden Israel Isaac Herzog mengaku akan berkunjung ke UEA pada 30-31 Januari mendatang untuk menemui para pemimpin negara yang pertama kali menormalisasi hubungan dengan Israel melalui Kesepakatan Abraham  yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS) pada tahun 2020.

Sejauh ini belum ada hubungan resmi antara Israel dan Saudi, namun pada tahun 2020 Riyadh mengizinkan pesawat Israel melintasi zona udara Saudi dalam penerbangan pesawat antara Israel dan UEA. Karena itu, pesawat Pesawat Israel Airlines (El Al) yang membawa Perdana Menteri Naftali Bennett ke UEA pada bulan lalu terbang melalui wilayah Saudi.

Para pejabat Israel juga pernah mengungkap bahwa perdana menteri Israel sebelumnya, Benjamin Netanyahu, diam-diam telah berkunjung ke Saudi pada tahun 2020, namun Riyadh membantahnya secara terbuka. (raialyoum)

Israel: Dua dari Lima Drone Yaman Lolos dari Sergapan Pertahanan Udara UEA

Seorang pejabat tinggi Israel mengungkap rincian baru mengenai serangan pasukan Yaman kubu Sanaa ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), yang terjadi pada Senin lalu, dengan mengatakan bahwa UEA telah mencegat tiga dari lima drone penyerang.

Dikutip situs Al-Monitor yang berbasis di AS, Selasa (25/1), pejabat yang tak disebutkan namanya itu mengatakan bahwa  satu drone Yaman tertembak ketika meluncur ke arah Musium Louvre, dan satu lagi ketika melesat menuju satu target penting lain.

Sementara itu, saluran i24News milik Israel mengutip pernyataan seorang pejabat Israel bahwa UEA sangat tertekan akibat serangan Yaman karena tak biasa mendapat serangan sedemikian rupa.

Pejabat itu menambahkan bahwa meski serangan Yaman telah menewaskan tiga orang dan menghancurkan beberapa tanki minyak namun “bencana yang lebih besar dapat dihindari secara ajaib”.

Dia lantas menuding Iran ada di balik serangan Yaman ke UEA dengan mengatakan, “Semua orang mengetahui bahwa Houthi (Ansarullah) tak sanggup melakukan serangan seperti ini sendirian, semua orang mengetahui bahwa senjata yang digunakan adalah senjata Iran, dan bahwa perintah telah keluar dari Teheran.”

Menurut i24News, para perwira tinggi di badan keamanan Israel telah melakukan pembicaraan panjang mengenai serangan Yaman ke UEA tersebut, dan Israel “tidak mencemaskan serangan itu sendiri, melainkan ketidak pedulian yang nyata dari dunia”. (raialyoum)

Militer Yaman Isyaratkan Serangan ke Dubai Expo

Jubir militer Yaman kubu Sanaa, Brigjen Yahya Saree, pada Selasa malam (25/1), kembali memperingatkan bahaya berinvestasi di Uni Emirat Arab (UEA) sembari mengisyaratkan bahwa Dubai Expo akan menjadi target serangan, setelah kubu Sanaa melancarkan dua gelombang serangan rudal balistik dan drone ke UEA akhir-akhir ini.

Di halaman Twitter-nya, sembari menggunakan tagar #expo, Saree mencuit, “Anda mungkin gagal menghadapi kami… Saya menyarankan untuk mengubah tujuan.”

Bersamaan dengan ini, situs berita milik kelompok Ansarullah yang berkuasa di Sanaa, ibu kota Yaman, mengutip pernyataan Menteri Informasi Yaman Nasrullah Amir: “Tampaknya, Dubai akan lebih indah, apakah pasukan kami akan berpartisipasi di tempat pameran? Terlebih karena ada hal-hal yang bagus untuk dipamerkan.”

Beberapa hari lalu, Yahya Saree juga telah memperingatkan kepada para investor asing untuk meninggalkan UEA karena negara ini “sudah tak aman lagi”, menyusul serangan rudal dan drone Yaman ke UEA yang menewaskan tiga orang dan menghancurkan tanki minyak UEA.

Zaid Al-Gharsi, pejabat urusan media dan kebudayaan kantor kepresidenan Yaman, mengatakan bahwa UEA dan negara-negara Arab Teluk lainnya berusaha mengurangi krusialitas serangan Yaman tersebut.

“UEA berusaha membantah hantaman Yaman ke Dubai dan Abu Dhabi, sebab serangan ini dapat menyebabkan keluarnya para investor asing dari UEA dan berdampak negatif bagi ekonominya,” ujar Al-Gharsi dalam wawancara dengan situs Al-Ahed.

Dia menjelaskan, “Propaganda media UEA tak ubahnya dengan upaya menenangkan perusahaan-perusahaan investor dan mengklaim tegaknya keamanan di UEA, demi mencegah keluarnya perusahaan-perusahaan ini dari pasar UEA, padahal laporan-laporan dari AS sendiri mengkonfirmasi hantaman rudal-rudal Yaman pada target.”

Dia mengatakan bahwa menjadikan UEA sebagai target serangan tak ubahnya dengan menjadikan Israel sebagai target, “sebab negara mungil UEA merupakan proyek normalisasi hubungan dengan musuh di kawasan secara politik, militer dan strategi”.

Al-Gharsi lantas menyebutkan bahwa Yaman sanggup menyerang Israel karena di Yaman telah terjadi banyak perkembangan teknologi, dan bahwa serangan Yaman ke UEA juga merupakan pesan untuk Israel dan AS, sebab UEA telah digiring oleh Israel menuju eskalasi militer, terutama setelah Perdana Menteri Israel Naftali Bennet berkunjung ke UEA. (fna)

Presiden Iran: AS Harus Cabut Sanksi Sebelum Perundingan Secara Langsung

Presiden Iran Sayid  Ebrahim Raisi menanggapi pernyataan kesediaan Amerika Serikat (AS) untuk berunding secara lansung dengan Iran.

Dalam pidato yang disiarkan secara langsung di televisi Iran pada Selasa malam (25/1), Raisi mengatakan bahwa Washington telah berulang kali menyerukan pembicaraan langsung dengan Teheran, tapi Raisi lantas menekankan bahwa AS perlu menghapus sanksi sebelum berbicara tentang negosiasi langsung.

Dia menyebutkan bahwa pemerintahannya sedang menjalankan kebijakan luar negeri yang seimbang dalam hubungan dengan negara-negara dunia.

Seperti pernah diberitakan, pemerintah AS menyatakan kesiapannya untuk mengadakan pembicaraan “mendesak” dengan Teheran secara langsung untuk pemulihan perjanjian tentang program nuklir Iran, setelah Teheran mengisyaratkan kemungkinan pembicaraan demikian jika dirasa perlu.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS  mengatakan, “Pertemuan langsung akan memungkinkan komunikasi yang lebih efektif, yang mendesak untuk mencapai kesepahaman dengan cepat.”

Menyinggung hubungan Iran dengan China dan Rusia, Presiden Iran mengatakan bahwa pemerintahannya mengambil langkah besar dalam kebijakan internasional tetapi kebijakan tersebut belum seimbang di semua bidang.

Mengenai perundingan nuklir Iran di Wina dengan sejumlah negara besar dunia, Raisi memastikan negaranya sedang mengupayakan penghapusan semua sanksi AS anti-Iran, dan dalam situasi sekarang membangun hubungan dan interaksi dengan negara-negara tetangga seperti Rusia yang belum lama ini dia kunjungi menjadi agenda utama Teheran.

Dia juga menekankan bahwa  pandangan Iran ke arah Timur akan memperkuat hubungan politik Iran dengan negara lain.  (mna/alalam)