Rangkuman Berita Utama Timteng Kamis 27 Januari 2022

Jakarta, ICMES. Otoritas Uni Emirat Arab (UEA) memanggil sejumlah orang setelah beberapa rekaman video amatir serangan rudal dan drone Yaman tersebar viral di media sosial.

Dewan staf umum pemerintah Yaman kubu Sanaa yang berafiliasi dengan Ansarullah (Houthi) memperingatkan kepada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) bahwa Yaman memiliki senjata yang menjangkau wilayah manapun di dua negara itu.

Menteri Sains Iran Mohammad Ali Zolfigol menyatakan bahwa jumlah mahasiswa asing di Iran melampaui ekspektasi.

Berita Selengkapnya:

UEA Ancam Hukum Orang yang Sebarkan Video Serangan Yaman

Otoritas Uni Emirat Arab (UEA) memanggil sejumlah orang setelah beberapa rekaman video amatir serangan rudal dan drone Yaman tersebar viral di media sosial.

Dalam sebuah pernyataan yang dilansir kantor berita UEA, WAM, Rabu (26/1), Kejaksaan Umum UEA memperingatakan, “Video-video seperti ini membuat instalasi-instalasi vital dan militer terancam bahaya dan dapat mengusik keamanan dan stabilitas masyarakat.”

Kejaksaan Umum lantas menyatakan bahwa tindakan hukum akan diambil terhadap orang menyebarkan video demikian, dan karena itu masyarakat dimintanya untuk mematuhi undang-undang yang berlaku karena pelanggaran terhadapnya dapat “membangkitkan keresahan di tengah masyarakat”.

Beredarnya berapa video yang merekam detik-detik serangan Yaman di Abu Dhabi dan Dubai beberapa hari lalu meresahkan otoritas UEA yang berusaha menyembunyikan fakta-fakta di lapangan.

Sementara itu, otoritas Expo Dubai dalam sebuah pernyataan di hari yang sama mengumumkan penangguhan salah satu acaranya dengan alasan faktor “situasi darurat”, menyusul adanya isyarat dari pasukan Yaman kubu Sanaa untuk menyerang Expo Dubai.

Di situs resminya, Expo Dubai menyatakan, “Sayang sekali, kami umumkan kepada para pengunjung bahwa karena situasi darurat maka acara konser Cairokee (grup band Mesir) yang sedianya akan diselenggarakan pada tanggal 30 Januari di Panggung Jubilee ditangguhkan. Jadwal baru penyelenggaraan konser akan segera diumumkan di halaman-halaman kami di dunia maya.”

Seperti pernah diberitakan, Jubir militer Yaman kubu Sanaa, Brigjen Yahya Saree, pada Selasa malam (25/1), mengisyaratkan bahwa Dubai Expo akan menjadi target serangan, setelah kubu Sanaa melancarkan dua gelombang serangan rudal balistik dan drone ke UEA akhir-akhir ini.

Di halaman Twitter-nya, Saree membuat tagar #expo dan menyatakan,“Anda mungkin gagal menghadapi kami… Saya menyarankan untuk mengubah tujuan.”

Bersamaan dengan ini, Menteri Informasi Yaman Nasrullah Amir menyatakan, “Tampaknya, Dubai akan lebih indah, apakah pasukan kami akan berpartisipasi di tempat pameran? Terlebih karena ada hal-hal yang bagus untuk dipamerkan.”

Isyarat berbau ancaman itu datang ketika Presiden Israel Isaac Herzog mengaku akan melakukan kunjungan pertamanya ke UEA pada pekan depan. (alalam/fna)

Peringatkan Saudi dan UEA, Ansarullah: Kami Punya Senjata yang Menjangkau Negara Agresor

Dewan staf umum pemerintah Yaman kubu Sanaa yang berafiliasi dengan Ansarullah (Houthi) memperingatkan kepada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) bahwa Yaman memiliki senjata yang menjangkau wilayah manapun di dua negara itu.

Wakil ketua dewan itu, Mayjen Ali Al-Mushki, dalam wawancara dengan saluran Al-Masirah, (Rabu 26/1), menyatakan, “Operasi Badai Yaman II menegaskan besarnya pertumbuhan daya deterensi Yaman, dan membuatnya berkemampuan menjangkau kedalaman wilayah negara-negara agresor. Operasi ini menunjukkan bahwa kita memiliki senjata-senjata bermutu, para kader dan informasi penting.”

Al-Mushki memperingatkan UEA dan Saudi dengan mengatakan, “Tentara Yaman di Sanaa memiliki bank data sasaran vital dan akurat, dan dua negara agresor itu telah di bawah kaca pembesar.”

Dia menambahkan, “Kita memiliki senjata presisi dan pesawat-pesawat yang menjangkau manapun yang kita kehendaki di negara agresor ataupun pendukung agresi. Serangan ke Pangkalan Al-Dhafra merupakan satu pesan penting karena pangkalan ini menjadi landasan pacu jet-jet tempur yang membom anak-anak bangsa kita, Yaman.”

Mengenai penyelesaian perang di Yaman dia mengatakan, “Inilah tujuan akhir kita dalam partisipasi militer kami sekarang. Ini adalah untuk membela diri kita dan menambah tekanan pada mereka supaya duduk di meja negosiasi politik.”

Jubir militer Yaman kubu Sanaa, Brigjen Yahya Saree, pada Senin lalu mengumumkan pihaknya telah menyerang posisi-posisi vital di Saudi dan UEA dengan sejumlah besar rudal balistik dan drone. Dia juga menyebutkan bahwa salah satu sasaran dalam serangan itu ialah Pangkalan Udara Al-Dhafra.

Sementara itu, Rabu kemarin Saree mengumumkan pihaknya telah melancarkan serangan rudal ke sebuah tempat konsentrasi besar “pasukan bayaran Saudi” di Ma’rib.

Dia mengatakan, “Dengan anugerah Allah, pasukan rudal dapat menggempur tempat konsentrasi besar pasukan bayaran agresor Saudi-AS di zona militer ketiga di provinsi Ma’rib dengan sebuah rudal balistik dan tepat mengena sasaran hingga menyebabkan tewas dan lukanya puluhan orang.”

Seperti diketahui, Yaman dilanda perang sejak sekira tujuh tahun silam, yang menyebabkan lebih dari 233,000 orang tewas, dan 80% penduduknya yang berjumlah sekira 30 juta orang bergantung pada bantuan di tengah kondisi kemanusiaan yang terburuk di dunia, menurut laporan PBB.

Perang itu berkobar antara kubu gerakan Ansarullah (Houthi) dan kubu presiden pelarian Abd Rabbuh Mansour Hadi.  Ansarullah yang didukung tentara Yaman menguasai Sanaa, ibu kota Yaman, sejak 2014, selain beberapa provinsi lain.

Sejak Maret 2015 pasukan koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi dan didukung AS, Israel dan negara-negara Barat melancarkan intervensi militer ke Yaman untuk membela kubu Mansour Hadi dengan asumsi bahwa Ansarullah dapat segera dikalahkan.

Namun demikian, Ansarullah dan tentara Yaman terbukti semakin tangguh dan dapat menyerang Saudi dan UEA sebagai balasan atas blokade dan serangan udara Saudi dan sekutunya. (raialyoum/alalam)

Lampaui Ekspektasi, Jumlah Mahasiswa Asing di Iran lebih dari 90,000 Orang, Ini Sebabnya

Menteri Sains Iran Mohammad Ali Zolfigol menyatakan bahwa jumlah mahasiswa asing di Iran melampaui ekspektasi.

Kepada media Iran,  Rabu (26/1), Zolfigol mengatakan bahwa sebanyak lebih dari 90.000 mahasiswa asing sedang belajar di berbagai universitas Iran.

Senada dengan ini, Wakil Menteri Ilmu Sains Salar Amoli menyebutkan bahwa peningkatan jumlah mahasiswa asing disebabkan oleh peningkatan peringkat universitas Iran di pentas internasional dan tingginya kualitas studi di Iran.

Amoli menjelaskan bahwa lebih dari 40 universitas Iran berperingkat tinggi di antara universitas yang baik di dunia.

Sebagian besar mahasiswa asing itu berasal dari negara tetangga dan Muslim yang mempelajari berbagai jurusan di perguruan tinggi dan universitas Iran dengan pengantar bahasa Persia.

Jumlah mahasiswa asing tersebut dinyatakan melampui ekspektasi, karena dalam Rencana Pembangunan 5 Tahun ke-6 Iran jumlah mahasiswa asing yang belajar di Iran semula diperkirakan meningkat menjadi 75.000, sedangkan angka saat ini adalah 90.000 orang, atau 15.000 di atas ekspektasi.

Afshin Akhoundzadeh, seorang pejabat di Organisasi Kemahasiswaan, pada tahun lalu menyatakan bahwa menurut Dokumen Visi Nasional 20 Tahun, yang berakhir pada tahun 2025, mahasiswa asing harus mencapai 1,8 atau bahkan 2 persen dari seluruh populasi mahasiswa.

Dia menjelaskan, “Sekitar 57.675 warga negara asing dari 133 negara belajar di universitas Iran, 30.600 di antaranya belajar di universitas yang berafiliasi dengan Kementerian Sains, sementara 25.000 lainnya menerima pendidikan di Universitas Azad, dan sekitar 2.000 di universitas kedokteran.”

57% siswa asing belajar untuk gelar master, 27% untuk gelar sarjana dan 15%  untuk   gelar Ph.D., sedangkan 1 % sisanya untuk tingkat-tingkat lain.

Menurut Center for Science and Technology Studies Leiden Ranking 2021, sebanyak 36 universitas Iran tercantum dalam daftar 1.000-an universitas besar di seluruh dunia..

Times Higher Education Impact Rankings 2021 telah mencantumkan 27 universitas Iran dalam daftar 1.115 institusi paling efektif di seluruh dunia.

Quacquarelli Symonds World University Rankings 2021 telah menempatkan enam universitas Iran di antara beberapa universitas terkemuka dunia. (mna/tehrantimes)

.