Rangkuman Berita Utama Timteng  Kamis 11 November 2021

Jakarta, ICMES.  Komandan Angkatan Laut (AL) Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Laksamana Alireza Tangsiri menyebut Amerika Serikat (AS) “bohong besar” ketika mengaku “hanya melihat” apa yang terjadi dalam peristiwa aksi heroik AL IRGC menguasai dan menggelandang kapal tanker yang memuat minyak hasil perompakan. 

Pasukan elit Iran Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan pihaknya telah melepaskan kapal tanker Vietnam, Sothys, yang telah berkolaborasi dengan Angkatan Laut (AL) AS di Laut Oman dalam aksi perompakan dan pencurian kargo minyak mentah Iran.

Dengan semakin mendekatnya pasukan Sanaa (tentara Yaman dan pejuang Ansarullah) ke Ma’rib, ibu kota provinsi Ma’rib, pasukan loyalis pemerintahan presiden pelarian Abd Rabbuh Mansour Hadi yang bersekutu dengan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi telah mengumumkan beberapa kawasan di kota itu sebagai zona militer sehingga dikenai berbagai pembatasan.

Berita Selengkapnya:

Soal Konfrontasi Pasukan IRGC VS AL AS, Komandan Iran: AS Bohong Mengaku Hanya Melihat

Komandan Angkatan Laut (AL) Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran Laksamana Alireza Tangsiri menyebut Amerika Serikat (AS) “bohong besar” ketika mengaku “hanya melihat” apa yang terjadi dalam peristiwa aksi heroik AL IRGC menguasai dan menggelandang kapal tanker yang memuat minyak hasil perompakan. 

Dalam kata sambutan pada seremoni penghargaan dari Komandan Umum IRGC Mayjen Hossein Salami atas keberanian AL IRGC dalam peristiwa itu,  Rabu (10/11), Tangsiri menjelaskan proses pelaksanaan misi penyitaan tanker yang memuat minyak Iran hasil curian atau perompakan di Laut Oman.

Dia menceritakan bagaimana kondisi konfrontasi AL IRGC dengan kapal-kapal perang AS yang datang ke lokasi peristiwa dengan tujuan melindungi para pencuri.

“Berdasarkan berbagai estimasi dan persiapan yang telah dilakukan, kami mempersiapkan diri untuk pelaksanaan operasi besar,” ujar Tangsiri.

Dia menjelaskan, “Setelah kegiatan mata-mata berjalan sekian lama dan dilakukan pemantauan secara cermat dan kontinyu ketika tanker pembawa minyak Iran yang dicuri itu berada di sekira 40 mil dari kawasan pantai Jask dan di perairan internasional, satuan-satuan terpilih memulai operasi penguasaan dan pemindahan tanker itu ke perairan dan wilayah pantai negara kita.”

Tangsiri menceritakan, “Ketika terjadi pelaksanaa operasi sergapan udara dengan helikopter dan pendaratan AL Iran di geladak tanker, kapal-kapal perang AS mendekati lokasi dan membentuk formasi tempur di sekitar tanker serta menjalankan operasi dalam dua putaran dengan menerbangkan beberapa drone dan helikopternya untuk mencegah pelaksanaan misi kami dan demi melindungi para pencuri minyak.”

Dia menambahkan, “Setelah gagal dalam putaran pertama yang dilakukan dengan menggunakan dua kapal perusak, pasukan AS di tahap kedua mendatangkan tiga kapal lain ke lokasi dengan tujuan menggertak pasukan kami dan mengubah keadaan, tapi berkat anugerah dan inayah Allah, kepintaran, keteguhan, kekuatan dan keberanian anak-anak bangsa Iran tak kunjung padam, dan pasukan AS akhirnya terpaksa menerima kekalahan, mundur dan meninggalkan lokasi.”

Menanggapi klaim AS bahwa pasukan AS saat itu “hanya melihat apa yang terjadi”, Alireza Tangsiri menegaskan, “Ini bohong besar, gambar-gambar yang beredar telah memperlihatkan dengan baik dan mengungkap suasana konfrontasi itu secara tak terbantahkan. Jarak kapal-kapal perang AS dengan kapal-kapal dan pasukan kami saat itu bahkan tampak sampai 30 meter. Jika sedianya mereka hanya melihat maka mereka bisa melakukannya dari jarak yang lebih jauh, atau bahkan cukup dengan dengan mengoperasikan pesawat atau drone.” (/tasnim)

Pasukan Iran Lepaskan Tanker Vietnam yang Direbutnya dari Tangan Pasukan AS

Pasukan elit Iran Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan pihaknya telah melepaskan kapal tanker Vietnam, Sothys, yang telah berkolaborasi dengan Angkatan Laut (AL) AS di Laut Oman dalam aksi perompakan dan pencurian kargo minyak mentah Iran.

IRGC, Rabu (10/11), menyebutkan bahwa setelah menguras minyak Iran dari kapal tanker lain, kapal Sothys disita oleh IRGC dan belakangan ini dilepaskan di Bandar Abbas di pantai selatan Iran di perairan Teluk Persia.

Pada hari itu sebuah upacara diadakan untuk menghormati aksi heroik Angkatan Laut IRGC  menggagalkan upaya pencurian minyak yang dibeking oleh pasukan AS.

Upacara itu diadakan di hadapan Komandan Umum IRGC Mayjen Hossein Salami dan Komandan Angkatan Laut IRGC Laksamana Alireza Tangsiri serta komandan dan pasukan IRGC lainnya.

Dalam pidato pada upacara itu, Jenderal Salami menghargai Angkatan Laut IRGC karena telah menciptakan epik yang begitu hebat.

Dia menekankan bahwa  IRGC mengadopsi tindakan profesional dalam konfrontasi dengan armada AL AS.

“Dengan penguasaan dan kewaspadaan Anda, Anda menunjukkan bahwa pesona musuh kosong belaka dan hanya memiliki aspek geometris”, ungkapnya.

Menurutnya, pasukan IRGC memperkuat posisi bangsa Iran melawan “rezim teroris” AS.

Pada 24 Oktober lalu AL IRGC melawan upaya AS mencuri kargo minyak Iran di Laut Oman dalam pelanggaran mencolok terhadap aturan internasional, yang dipandang sebagai langkah lain untuk meningkatkan ketegangan terhadap Teheran.

Dalam peristiwa itu mula-mula pasukan AS menahan sebuah kapal tanker pengangkut minyak Iran yang akan diekspor di perairan Laut Oman. Mereka memindahkan muatan minyak mentahnya ke kapal tanker lain yang berlayar ke tujuan yang tak jelas.

AL  IRGC lantas mengambil tindakan segera dengan mengepung tanker kedua itu, mendaratkan pasukan di geladak kapal itu dari helikopter untuk kemudian menggelandangnya ke perairan teritorial Iran.

Beberapa helikopter militer dan kapal perang AS kemudian datang untuk merebut kapal tanker itu tapi gagal berkat ketegasan AL IRGC.

Dalam peristiwa itu AL AS sempat berusaha memblokir jalur kapal tanker dengan mengerahkan beberapa kapal perang tambahan dan helikopter, tapi tetap terdesak mundur oleh tekad AL IRGC sehingga kapal itu berhasil disita oleh pasukan Iran. Belakangan dilaporkan bahwa kapal tanker itu telah dilepas oleh IRGC. (fna)

Pasukan Ansarullah Mendekat, Zona Militer Diterapkan di Kota Ma’rib

Laporan-laporan dari media Yaman mengabarkan bahwa dengan semakin mendekatnya pasukan Sanaa (tentara Yaman dan pejuang Ansarullah) ke Ma’rib, ibu kota provinsi Ma’rib, pasukan loyalis pemerintahan presiden pelarian Abd Rabbuh Mansour Hadi yang bersekutu dengan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi telah mengumumkan beberapa kawasan di kota itu sebagai zona militer sehingga dikenai berbagai pembatasan.

Partai Al-Islah yang berhaluan Ikhwanul Muslimin dan bersekutu dengan Hadi dan koalisi pimpinan Saudi dalam perang di Yaman belakangan ini menerapkan beberapa ketentuan di kota Ma’rib ketika pasukan Sanaa mencapai kawasan sekitar barisan Pegunungan Al-Balaq.

Dikutip situs berita Al-Majd, sumber-sumber lokal di provinsi Ma’rib, Rabu (10/11), mengatakan bahwa sejak dua hari sebelumnya para anasir partai itu menerapkan larangan lalu lintas di beberapa lingkungan selatan kota Ma’rib.

Menurut sumber-sumber itu, kawasan tersebut merupakan pintu masuk kota itu dari arah selatan dan membentang hingga persimpangan Waduk Ma’rib yang terletak di arah barat kota dan berada di balik bagian tengah barisan pegunugan Al-Balag.

Zona militer ditentukan di pangkalan bahan bakar Ibn Jabir di selatan kota Ma’rib hingga simpang dua Harib, yang belakangan ini telah dikuasai pasukan Sanaa, dan sampai lokasi dekat kawasan Al-Falaj.

Sementara itu, di Sanaa, tentara Yaman pada Rabu malam mengumumkan pihaknya telah menjalankan operasi serangan terhadap kamp-kamp militer di Dhahran Asir, Arab Saudi selatan, dan kamp-kamp militer pasukan bayaran di Ma’rib dan barat Taiz.

Jubir tentara Yaman Brigjen Yahya Saree di Twitter menyebutkan bahwa tiga rudal balistik telah ditembakkan ke sebuah kamp militer Saudi di Dhahran Asir dan menyebabkan jatuhnya banyak korban tewas dan luka di pihak pasukan Saudi.

Dia menambahkan bahwa dua rudal balistik lagi menyasar kamp pelatihan militer musuh di barat Taiz dan dua rudal lain menghantam tempat-tempat konsentrasi pasukan bayaran di Al-Balaq dan satu kamp militer lain di Ma’rib. (tasnim/alalam)