Rangkuman Berita Utama Timteng Kamis 10 Maret 2022

Jakarta, ICMES. Sambutan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan atas kunjungan Presiden Rezim Zionis Israel Isaac Herzog memancing kecaman, ledekan dan amarah dari warganet Arab, yang antara lain meluncurkan tagar “khalifah Muslimin”

Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) mengecam keras sambutan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Turki

Beberapa pemuda di Ankara, ibu kota Turki, memrotes kunjungan Presiden Israel Herzog ke Turki dengan cara mencopot bendera-bendera Israel yang dipasang di tiang-tiang lampu di tepian jalan.

Berita Selengkapnya:

Sambut Kunjungan Presiden Israel, Erdogan Jadi Sasaran Caci Maki Warganet Arab

Sambutan Presiden Turki Recep Tayyib Erdogan atas kunjungan Presiden Rezim Zionis Israel Isaac Herzog memancing kecaman, ledekan dan amarah dari warganet Arab, yang antara lain meluncurkan tagar “khalifah Muslimin”, Rabu (9/3).

Sebagian warganet menganggap perkembangan dalam hubungan Turki dengan Israel ini membongkar kedok Erdogan yang selama ini getol mengumandang slogan kepedulian kepada urusan umat Islam di seluruh penjuru dunia timur maupun barat.

Seorang pengusaha Mesir, Ashraf Al-Saad, di Twitter memosting gambar-gambar Erdogan dan Herzog disertai komentar tentang Erdogan; “Dia menyantap mangsa bersama srigala dan menangis bersama gembala. Erdogan menyambut saudaranya, Presiden Israel, di Turki, dan menjalin kesepahaman untuk penguatan kerjasama antara keduanya.”

Al-Saad menambahkan, “Berapa banyak negara yang bangsanya telah dihasut oleh Erdogan dan Ikhwan (kelompok Ikhwanul Muslimin – red.) dengan dalih bahwa bangsa-bangsa ini menjalin hubungan dengan Israel, dan betapa saya adalah orang bodoh pertama yang sempat bersama kelompok yang dipimpin Erdogan ini.”

Namun Al-Saad dibalas oleh para pengkritiknya dengan menyebarkan foto-foto pertemuan Presiden Mesir Abdul Fattah El-Sisi dengan Benjamin Netanyahu di sela-sela sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, AS, pada tahun 2018, ketika Netanyahu menjabat sebagai perdana menteri Israel.  

Warganet lain, Abdullah Mohammad Al-Naimi juga memosting gambar-gambar Erdogan dan Herzog disertai catatan; “Erdogan dan entitas Zionis bergandeng tangan berpelukan satu sama lain…. Tiba saatnya realitas terungkap… Inilah khalifah Muslimin, yang pekikan Ikhwan tentangnya selalu memekakkan telinga kita.”

Sebagian warganet menyebutkan bahwa Erdogan sebagai orang yang plin-plan dan tak bisa dipegang omongannya.

Pemilik akun Twitter Abnalmasira mencuit; “Apa yang terjadi di dunia ini? Mana otak kalian? Bukankah ini adalah khalifah Muslimin kemarin dan hari ini memulihkan hubungan dengan Yahudi? Segala puji bagi Allah yang telah menguak kedok mereka (Ikhwan) di masa penyingkapan fakta. Ya Allah, kami berlepas diri kepadamu dari mereka yang bersimpuh kepada Yahudi itu”.

Jurnalis Iran Mohammad Gharawi turut mencuit dengan bahasa dan menyatakan; “Inilah khalifah Muslimin, sedang menyambut presiden negara pendudukan, ada banyak orang yang tertelan oleh lidah panjangnya. Mengapa?”

Amar Nasri mengomentari cuitan ini dengan menyatakan; “Dia telah banyak membohongi Muslimin dengan pembelaan atas Palestina.”

Para pegiat medsos Arab juga membuat tagar “normalisasi (hubungan dengan Israel – red.) adalah pengkhianatan”, yang juga sekaligus sebagai reaksi atas normalisasi hubungan beberapa rezim Arab dengan rezim Zionis penjajah Palestina tersebut.

Dr. Mahmoud Al-Qaud menegaskan bahwa bagaimanapun juga Palestina “tetap merupakan kompas bagi kita”, dan bahwa normalisasi adalah tindakan “terkutuk dan tak dapat diterima, baik dilakukan oleh para penguasa Arab maupun Erdogan”, karena “prinsip tak akan berantakan meskipun ada berbagai pembenaran.”  (railayoum/twitter)

Jihad Islam Palestina: Terima Kunjungan Presiden Israel, Erdogan Telantarkan Quds dan Palestina

Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) mengecam keras sambutan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Turki, Rabu (9/3).

PIJ dalam sebuah statemennya mengingatkan bahwa kunjungan ini dilakukan justru disaat kaum Zionis Israel sedang meningkatkan agresinya terhadap orang-orang Palestina penduduk kota Quds (Yerussalem) dan ketika Israel sedang sibuk dengan perencanaannya untuk judaisasi tempat-tempat suci dan terus terjadi serbuan-serbuan pemukim Zionis ke komplek Masjid Al-Aqsa di Quds.

PIJ menegaskan bahwa kunjungan Herzog “merepresentasikan keberpihakan (Turki) kepada musuh dalam menghadapi jihad bangsa Palestina”.

PIJ menekankan bahwa pemulihan hubungan dengan Israel atas dalih demi kemaslahatan negara merupakan tindakan “menelantarkan Quds dan Palestina”.

Meski demikian, PIJ memuji rakyat Turki “yang menolak kunjungan yang melompati darah para martir Turki yang telah tumpah demi mendobrak blokade terhadap Gaza”.

Mengacu pada adanya aksi demo protes rakyat Turki atas kunjungan Herzog, PIJ menegaskan bahwa kesediaan Erdogan menyambut kunjungan Herzog telah melangkahi pendirian rakyat Turki yang gigih mendukung hak bangsa Palestina. (alalam)

Protes Kunjungan Herzog, Para Pemuda Turki Copoti Bendera Israel di Jalanan Ankara

Beberapa pemuda di Ankara, ibu kota Turki, memrotes kunjungan Presiden Israel Herzog ke Turki dengan cara mencopot bendera-bendera Israel yang dipasang di tiang-tiang lampu di tepian jalan.

Beberapa video yang beredar di media sosial memperlihatkan aksi itu oleh dilakukan di siang dan di malam hari ketika Turki sedang diwarnai peristiwa kunjungan Herzog selama dua hari ke negara ini serta pertemuannya dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu (9/3).

Seorang warganet Mohammad Nashwan di Twitter yang memosting video pencopotan bendera Israel di malam hari disertai keterangan berbahasa Arab: “Para aktivis Turki membakar bendera-bendara rezim pendudukan yang dipasang di jalanan bandara Ibu Kota Ankara, dan menggantinya dengan mengibarkan bendera Palestina.”

Pengguna Twitter lain bernama Mohammad Najjar membagikan video aksi pencopotan bendera Israel yang dilakukan di siang hari, dan dengan bahasa Inggris dia menjelaskan; “Orang-orang Turki menurunkan bendera Israel dari jalur seremonial yang akan dilewati Presiden Israel Isaac Herzog di ibu kota Turki, Ankara.”

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam pertemuannya dengan Presiden Israel Isaac Herzog, yang melakukan kunjungan pertamanya ke Turki dalam 14 tahun terakhir, telah membahas hubungan bilateral dan kerjasama di bidang energi dan pertahanan.

Pembicaraan di Kompleks Kepresidenan di Ankara itu juga dibahas perkembangan isu-isu perang Ukraina-Rusia, Mediterania timur, dan proyek perpanjangan pipa gas dari Israel ke Eropa melalui wilayah Turki.

Dalam konferensi pers usai pembicaraan itu Erdogan mengatakan bahwa peningkatan hubungan Turki-Israel sangat penting untuk menyebarkan stabilitas dan perdamaian di kawasan.

Dia juga mengaku percaya bahwa “kunjungan bersejarah” presiden Israel akan menjadi putaran baru dalam hubungan antara kedua negara.

Dia juga mengaku telah mengatakan kepada Herzog bahwa kedua belah pihak memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk kerjasama di bidang energi, ekonomi dan pertahanan, sembari menyinggung kunjungan “sangat penting” yang akan dilakukan Menteri Energi dan Sumber Daya Alam Turki ke Israel.

Presiden Turki menjelaskan bahwa dia meyakinkan Herzog tentang pentingnya solusi dua negara, mencatat bahwa masalah Palestina adalah salah satu topik utama dalam pembicaraan.

Presiden Turki mengatakan bahwa volume pertukaran perdagangan antara kedua negara pada tahun lalu tercatat mengalami peningkatan 36% dan mencapai$8,5 miliar, dan dia optimis bahwa nilainya akan meningkat menjadi $10 miliar.

Di pihak lain, Herzog mengaku percaya bahwa hubungan dengan Turki akan didasari prinsip “saling menghormati” mulai sekarang, dan menyebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu akan mengunjungi Israel bulan depan.

Dalam pernyataan yang dia buat di Bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv sebelum melakukan perjalanan ke Ankara, presiden Israel menyebut hubungan dengan Turki sebagai hal yang penting untuk meningkatkan stabilitas di kawasan. (twitter/aljazeera)