Rangkuman Berita Utama Timteng Jumat 18 Februari 2022

Jakarta, ICMES. Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyatakan bahwa laju kemajuan yang dicapai negaranya di bidang sains selama beberapa dekade jauh di atas rata-rata negara-negara dunia.

Iran menepis keras laporan kantor berita Reuters tentang perundingan nuklir di Wina, Austria, dan menyebutnya bertujuan menjatuhkan Iran dan mendongkrak posisi pihak Barat di depan Iran.

Faksi-faksi pejuang Palestina kembali memperingatkan Israel ihwal bahaya tindakan represi rezim Zionis di kota Quds (Yerussalem) dan Tepi Barat.

Badan media keamanan pemerintah di Irak merilis rekaman video serangan angkatan udara negara ini terhadap petinggi kelompok teroris ISIS yang menjabat sebagai “wali” (gubernur) untuk kawasan Anbar, Irak barat.

Berita Selengkapnya:

Ayatullah Khamenei: Laju Kemajuan Sains Iran Jauh di Atas Rata-Rata di Dunia

Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayid Ali Khamenei menyatakan bahwa laju kemajuan yang dicapai negaranya di bidang sains selama beberapa dekade jauh di atas rata-rata negara-negara dunia.

“Kita telah mewujudkan banyak prestasi besar, salah satunya kemajuan sains di mana kecepatan kita di bidang ini mencapai beberapa kali lipat rata-rata dunia… Pasca revolusi Islam kita telah merealisasikan kemajuan yang bahkan tak pernah kita bayangkan di masa-masa awal revolusi, ” ujarnya dalam pertemuan melalui konferensi video dengan ribuan penduduk Provinsi Azarbaijan, Iran, Kamis (17/2).

Ayatullah Khamenei juga menyebutkan pesatnya perkembangan Poros Resistensi dan runtuhnya wibawa Amerika Serikat (AS) di Timteng.

“Gerakan resistensi berkembang, sementara pamor AS telah berantakan di kawasan. Kita patut berbangga atas semua ini, melanjutkan jalan revolusi, dan para pemuda harus mengetahui apa yang disasar oleh musuh sekarang supaya mereka bergerak pada arah sebaliknya. Musuh menarget rakyat dan opini publik, membelanjakan dana besar, dan dengan berbagai macam cara berusaha melontarkan tuduhan-tuduhan untuk mencemarkan citra revolusi di mata rakyat. Musuh setiap hari melontarkan tuduhan terhadap pilar-pilar revolusi; di satu hari terhadap Majlis Permusyawaratan Islam, di hari lain terhadap Dewan Garda Konstitusi, dan di hari lain lagi terhadap Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan pusat-pusat yang telah andil dalam kemajuan revolusi,” terangnya, seperti dikutip Al-Alam.

Dia menambahkan, “Sekarang ini ketika tiba saatnya IRGC berperan, musuh menuduhnya, termasuk terhadap Syahid Besar Qasem Soleimani, dan seandainya tak takut terhadap reaksi rakyat niscaya musuh juga mencemarkan citra Imam Khomaini. Para pemuda dan anak-anak bangsa ini harus menggagalkan ambisi media musuh ini.”

Menyinggung isu nuklir Iran, Ayatullah Khamenei mengatakan, “Lihatlah apa yang dilakukan oleh musuh mengenai aktivitas nuklir kita meskipun mereka mengetahui statusnya yang damai. Musuh tak ingin bangsa Iran mencetak perkembangan besar ini.”

Mengenai macetnya perjanjian nuklir tahun 2015 setelah AS menarik diri darinya, Pemimbin Besar Iran mengatakan, “Saat itu saya memiliki beberapa catatan bahwa ada poin-poin yang harus kita indahkan supaya tidak menimbulkan problematika setelahnya, tapi sebagian poin ini diabakan sehingga terjadilah problematika seperti yang kita lihat sekarang.” (alalam)

Iran Bantah Laporan Reuters tentang Perundingan Nuklir di Wina

Iran menepis keras laporan kantor berita Reuters tentang perundingan nuklir di Wina, Austria, dan menyebutnya bertujuan menjatuhkan Iran dan mendongkrak posisi pihak Barat di depan Iran.

Reuters mengaku telah memperoleh akses ke draft perjanjian setebal 20 halaman yang memuat urutan langkah-langkah yang akan dilaksanakan setelah disetujui oleh para perunding.

Menurut Reuters, perjanjian itu dimulai dengan sebuah fase yang mencakup penangguhan  pengayaan uranium Iran di atas kemurnian 5%  serta beberapa angkah lain seperti pencairan dana Iran sekira US$7 miliar Iran yang tertahan di bank-bank Korea Selatan di bawah sanksi AS.

Reuters mengklaim bahwa rancangan tersebut juga mencakup pembebasan sejumlah warga negara Iran pemegang kewarganegaraan ganda AS dan Eropa yang telah dijatuhi hukuman penjara akibat tindakan anti-keamanan nasional Iran.

Kantor berita yang berbasis di London, Inggris, ini juga menyebut draft itu mencanangkan bahwa penghapusan beberapa sanksi yang sangat sensitif akan mengharuskan pejabat Iran dan AS untuk mengadakan pertemuan secara langsung, yang sejauh ini ditolak mentah-mentah oleh Teheran.

Situs Nour News, yang dekat dengan Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran (SNSC), lantas memuat laporan yang membantah laporan tersebut dan menilai Reuters bertujuan memberikan gambaran palsu tentang apa yang terjadi di Wina dengan mengesankan bahwa Barat mengeruk konsesi besar dari Iran.

“Iran telah menyatakan sejak awal bahwa selama AS tidak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk penghapusan sanksi, Republik Islam tidak akan melakukan apa pun untuk mengurangi aktivitas nuklirnya, yang sejalan dengan kewajibannya berdasarkan JCPOA,” tepis Nour News, sembari membantah beberapa klaim Reuters lainnya, termasuk ihwal akan adanya pertemuan langsung antara Iran dan AS.

“Delegasi Iran tak berencana melakukan pembicaraan langsung dengan pihak Amerika,” ungkap Nour News.

Jubir Kemnlu Iran Saeed Khatibzadeh sendiri juga menyampaikan bantahan di Twitter dengan mencuit;  “Informasi keliru yang disamarkan sebagai reportasi adalah tindakan berbahaya.”

Dia menambahka bahwa kesepakatan akhir untuk membiarkan AS kembali ke JCPOA jauh berbeda dengan laporan yang terdistorsi dan tanpa sumber. (presstv/alalam)

Hamas dan Brigade Quds Peringatkan Israel Ada “Garis Merah” di Sheikh Jarrah

Faksi-faksi pejuang Palestina kembali memperingatkan Israel ihwal bahaya tindakan represi rezim Zionis di kota Quds (Yerussalem) dan Tepi Barat.

Ketua Biro Politik Hamas di Jalur Gaza, Basim Naim, dalam sebuah statemen, Kamis (16/2), menegaskan bahwa di kota suci terdapat garis merah yang resikonya akan sangat besar jika dilangkahi oleh kaum Zionis Israel.

“Segala pelanggaran garis merah di Sheikh Jarrah atau Masjid Al-Aqsa atau kawasan manapun lainnya di kota pendudukan Quds akan mendatangkan dampak-dampak berbahaya, yang bisa jadi akan menyediakan suasana untuk ledakan mendatang,” tegasnya.

Dia mengingatkan, “Quds adalah substansi konflik dan bagian dari akidah umat (Islam), dan apa yang di sana tidak akan terkait dengan penduduk Quds semata, melainkan juga dengan semua orang Palestina, Arab dan Muslimin… Para petinggi kubu resistensi dan bangsa Palestina tak akan diam berpangku tangan terhadap apa yang terjadi pada bangsa kami serta kesucian mereka di kota pendudukan Quds.”

Pada Kamis malam pasukan Israel merepresi puluhan orang Palestina di kawasan Sheikh Jarrah di Quds Timur dan memblokir kawasan ini dengan penghalang besi.

Saksi mata mengatakan bahwa Divisi Kavaleri Kepolisian Israel merepresi dan membuyarkan aksi konsentrasi penduduk Sheikh Jarrah dan simpatisan mereka, yang diadakan setelah anggota parlemen sayap kanan Ben Gvir pada Minggu lalu mendirikan tenda di tanah pribadi Palestina di Sheikh Jarrah.

Bersama puluhan warga Zionis, Ben Gvir melempari rumah-rumah Arab di kawasan itu dengan batu hingga memicu bentrokan antara mereka dan warga Palestina.

Sementara itu, Jubir Brigade Syuhada Al-Aqsa, Abu Muhammad, menegaskan, “Intifada tak akan sirna kecuali dengan sirnanya pendudukan, dan kami tak akan pernah membiarkan darah para syuhada kami tumpah sia-sia. Akan ada reaksi atas kejahatan rezim pendudukan, dan koordinasi faksi-faksi resistensi antara Gaza dan Tepi Barat terus berlanjut.”

Dia menegaskan, “Ada doktrin untuk para pejuang kami, yaitu bahwa di manapun kalian bisa membunuh pasukan musuh maka lakukanlah.”

Ditujukan kepada penduduk Sheikh Jarrah, dia mengatakan, “Kami bersama kalian sejak awal, dan akan terus bersama kalian hingga akhir.”

Kemudian, kepada orang-orang Palestina di wilayah pendudukan 1948, dia menegaskan, “Bunuhlah pasukan pendudukan dengan segala sarana yang kalian miliki.” (raialyoum)

Jet Tempur Irak Membom Petinggi ISIS

Badan media keamanan pemerintah di Irak, Kamis (17/2), merilis rekaman video serangan angkatan udara negara ini terhadap petinggi kelompok teroris ISIS yang menjabat sebagai “wali” (gubernur) untuk kawasan Anbar, Irak barat.

Video itu memperlihatkan pilot jet tempur Irak melacak kendaraan sipil yang melintas di atas hamparan pasir di sebuah kawasan gurun di provinsi Anbar dan kemudian menghantamnya dengan rudal hingga berantakan dan hangus.

Sebelumnya, sumber berita di Irak melaporkan bahwa seorang gembong teroris ISIS yang disebut sebagai wali  terbunuh di provinsi Anbar.

Koresponden situas berita Al-Alam mengutip keterangan sumber keamanan Irak bahwa gembong ISIS berjulukan Abu Malika terkena serangan udara Komando Operasi Gabungan Irak. (alalam)