Rangkuman Berita Timteng Selasa 24 Juli 2018

Jakarta, ICMES:  Dengan semakin dekatnya saat kemenangan final Pasukan Arab Suriah (SAA) di bagian selatan negara ini perhatian kini mulai tertuju ke bagian utara negara ini, tepatnya provinsi Idlib yang masih diduduki kawanan pemberontak dan teroris.

Pemerintah Suriah mengecam tindakan Israel melarikan ratusan anggota kelompok “pertahanan sipil” White Helmets yang berada di berbagai kawasan yang dikuasai kawanan pemberontak dan teroris dari Suriah selatan ke Yordania atas permintaan sejumlah negara Barat.

Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menanggapi keputusan parlemen Israel, Knesset, membuat hukum mengenai hak kaum Yahudi, isolasi warga Palestina, kelanjutan eksistensi Zionis dan pembangunan permukiman Yahudi.

Rezim Zionis Israel menyatakan bahwa pasukan pertahanan daratnya telah menembakkan rudal anti rudak untuk mencegat rudal Suriah yang mendekati kawasan pendudukan Dataran Tinggi Golan.

Berita selengkapnya;

Menang Di Selatan, Pasukan Suriah Bersiap Operasi Militer Di Idlib

Dengan semakin dekatnya saat kemenangan final Pasukan Arab Suriah (SAA) di bagian selatan negara ini perhatian kini mulai tertuju ke bagian utara negara ini, tepatnya provinsi Idlib yang masih diduduki kawanan pemberontak dan teroris.

Dikabarkan bahwa SAA mulai dikerahkan untuk mengakhiri pendudukan kelompok-kelompok bersenjata di timur laut kota Latakia dan sebagian perbukitan di dekat kota Jisr al-Shughur, bagian utara provinsi Idlib. SAA akan menggelar operasi militer yang diduga menyasar kawasan yang dikuasai kawanan bersenjata di sisi timur provinsi Latakia, bagian barat laut provinsi Hama dan bagian barat provinsi Idlib.

Sumber lapangan menyebutkan bahwa SAA telah selesai melakukan persiapan militer dan logistik untuk memulai serangan darat secara masif dari sejumlah arah untuk mengamankan seluruh bagian timur laut provinsi Latakia yang berbatasan dengan Jisr al-Shughur.

Sumber itu menjelaskan bahwa sejak terjadi serangan terbaru kawanan bersenjata ke posisi-posisi SAA di desa Nawarah, provinsi Latakia, SAA memutuskan untuk membalas serangan ini dengan cara mengakhiri pendudukan kawanan bersenjata atas kawasan yang secara geografis terhubung dengan kawasan Jisr al-Shughur.

SAA telah mencermati kawasan dengan kerjasama Rusia untuk penentuan sasaran operasi dengan rincian bahwa pertama akan bertolak dari sisi timur laut provinsi Latakia dan kedua dari posisi-posisi SAA di kawasan Jurin di barat laut provinsi Hama.

Dengan menguasai provinsi Latakia dan bagian barat laut provinsi Hama serta membuka jalur Aleppo-Larakia dan mengamankan bagian barat laut provinsi Hama dan bagian timur laut provinsi Latakia SAA akan dapat melanjutkan gerak majunya dan mengusai penuh seluruh kawasan Jisr al-Shughur hingga kota Ariha.

Menurut sumber itu, sebagian besar kawanan bersenjata yang menguasai kawasan-kawasan yang akan menjadi sasaran operasi SAA itu adalah kaum militan asing dari Igur, Chechnya, Uzbek, dan Arab dengan jumlah yang diperkirakan puluhan ribu orang. (raialyoum)

Suriah Kecam Pelarian Ratusan Anggota White Helmets Oleh Israel

Pemerintah Suriah mengecam tindakan Israel melarikan ratusan anggota kelompok “pertahanan sipil” White Helmets yang berada di berbagai kawasan yang dikuasai kawanan pemberontak dan teroris dari Suriah selatan ke Yordania atas permintaan sejumlah negara Barat.

Seperti dilansir SANA, seorang pejabat Kemlu Rusia mengatakan, “Operasi kejahatan yang dilakukan Israel dan para anteknya di kawasan telah menyingkap hakikat organisasi yang dinamai White Helmets dan diwaspadai bahayanya oleh Suriah itu.”

Ahad lalu Kemlu Yordania menyatakan bahwa sebanyak 422 anggota White Helmets telah memasuki wilayah Yordania untuk manjalani masa transit paling lama tiga bulan atas permintaan Inggris, Jerman, dan Kanada yang telah berjanji untuk mengembalikan kewarganegaraan mereka dalam kurun waktu tertentu akibat adanya resiko keamanan terhadap jiwa mereka.

Senada dengan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, “Mereka telah menyelamatkan jiwa mereka dan kini berada dalam bahaya, karena itu saya menyetujui pemindahan mereka dari Israel ke negara ketiga.”

Sumber anonim Kemlu Suriah itu menambahkan, “Pernyataan saja tak cukup untuk mengungkapkan kemarahan semua orang Suriah atas konspirasi keji dan dukungan tanpa batas negara-negara Barat, Israel, dan Yordania kepada White Helmets, geng-geng ISIS, al-Nusra, dan kelompok-kelompok teroris lainnya.”

Berdasarnya banyak bukti, pemerintah Suriah mengaggap White Helmets tak lebih dari alat bagi beberapa negara yang mensponsori pemberontakan dan terorisme di Suriah. Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam wawancara dengan AFP pernah menyebut White Helmets sebagai bagian dari jaringan teroris al-Qaeda.

Para anggota White Helmets di Suriah mencapai sekira 3700 relawan. Kelompok ini dikenal oleh khalayak dunia setelah merilis gambar-gambar dramatis yang menyudutkan pemerintah Suriah karena mereka sebut sebagai dokumentasi korban serangan SAA.

White Helmets didirikan di Turki pada tahun 2003 dengan dana Inggris dan AS. Keberadaan mereka hanya di kawasan yang dikuasai oleh kelompok-kelompok teroris saja telah mengundang kecurigaan mengenai tujuan mereka yang sebenarnya di balik kedok misi kemanusiaan, apalagi banyak anggotanya yang justru terafiliasi dengan kelompok-kelompok teroris seperti terlihat antara lain dari rekaman-rekaman video mereka membawa senapan otomatis di tengah kelompok-kelompok itu. (alalam)

Ayatullah Khamenei: Judaisasi Palestina Adalah Mimpi Kosong

Pemimpin Besar Iran Grand Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menanggapi keputusan parlemen Israel, Knesset, membuat hukum mengenai hak kaum Yahudi, isolasi warga Palestina, kelanjutan eksistensi Zionis dan pembangunan permukiman Yahudi.

Ayatullah Khamenei dalam sebuah pertemuan pada Ahad lalu (22/7/2018) menilai keputusan itu sebagai rencana kotor untuk Judaisasi Palestina melalui prakarsa Amerika Serikat (AS) yang dinamai Deal of The Century, namun dia juga memastikan bahwa upaya demikian hanyalah mimpi kosong.

“Judaisai Palestina adalah mimpi kosong mereka, mimpi ini tidak akan menjadi kenyataan, Deal of The Century juga tidak akan terwujud,” tegasnya.

Beberapa hari lalu Knesset mensahkan rancangan udang-undang diskriminatif yang mengutamakan hak kaum Yahudi dan menegasikan warga Muslim dan Kristen Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan. Pengesahan ini dilakukan ketika Israel juga mengabaikan kecaman Dewan Keamanan PBB dan melanjutkan aksi pendudukannya di berbagai wilayah Palestina serta memperluas permukiman-permukiman Zionis dengan obsesi Judaisasi Palestina, terutama kota Al-Quds (Baitul Maqdis/Yerussalem).

Bersamaan dengan ini pula, AS mulai menjalankan agendanya yang mencanangkan “normalisasi hubungan Palestina-Israel” dengan nama Deal of The Century yang juga mengarah pada rencana Judaisasi Palestina. (alalam)

Israel Mengaku Menangkis Rudal-Rudal Suriah Dekat Golan

Rezim Zionis Israel menyatakan bahwa pasukan pertahanan daratnya telah menembakkan rudal anti rudak untuk mencegat rudal Suriah yang mendekati kawasan pendudukan Dataran Tinggi Golan, Senin (23/7/2018).

Militer Israel dalam sebuah statemennya menyatakan bahwa misil-misil Suriah telah melesat dari kawasan Suriah yang sedang diwarnai kecamuk pertemuan antara tentara Suriah dan kelompok-kelompok militan.

“Telah dicegat misil-misil Suriah yang ditembakkan sebagai bagian dari perang saudara di Suriah,” ungkap militer Israel.

Militer Israel menjelaskan bahwa sistem David’s Sling yang baru disebar telah melepaskan dua rudal “sebagai reaksi atas ancaman yang mengarah ke wilayah Israel”,  namun menambahkan rudal-rudal Suriah jatuh di wilayah Suriah sendiri, tanpa ada keterangan apakah rudal Israel mengena rudal Suriah.

Sistem David’s Sling dioperasikan Israel sejak April 2017 guna menutupi kekurangan pada sistem Arrow untuk menangkis rudal-rudal jarak jauh dan sistem Kubah Besi untuk menangkis rudal-rudal jarak dekat.

Media Israel menyebutkan bahwa baru kali ini David’s Sling melepaskan misilnya untuk menangkis serangan sungguhan. (mm/raialyoum/timesofisrael)