Rangkuman Berita Timteng Sabtu 15 September 2018

gaza hari nakba2Jakarta, ICMES: Departemen Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan empat orang Palestina gugur dan sekira 80 orang lainnya luka-luka, termasuk 18 anak kecil, ditembak pasukan Zionis Israel di dekat pagar pembatas Jalur Gaza-Israel.

Pasukan Uni Emirat Arab (UEA) di Yaman telah menggunakan sejumlah besar anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) hingga salah satu tokohnya terbunuh dalam pertempuran di kawasan Kilometer 16, provinsi Hudaydah.

Satu helikopter militer Arab Saudi terjatuh hingga dua awaknya yang terdiri atas pilot dan co-pilot tewas di provinsi al-Mahrah, Yaman timur.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan pemerintah Suriah tidak siap melancarkan serangan berskala luas di provinsi Idlib yang dikuasai oleh kelompok-kelompok pemberontak dan teroris.

Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov menyatakan Turki belum mengurungkan keputusannya membeli pembelian sistem pertahanan udara Rusia S-400 meskipun mendapat ancaman dari Amerika Serikat (AS), dan Rusia akan menyerahkan sistem ini pada tahun 2019.

Berita selengkapnya;

Empat Orang Palestina Gugur Ditembak Pasukan Israel Di Jalur Gaza

Departemen Kesehatan Palestina di Gaza menyatakan empat orang Palestina gugur dan sekira 80 orang lainnya luka-luka, termasuk 18 anak kecil, ditembak pasukan Zionis Israel di dekat pagar pembatas Jalur Gaza-Israel (Palestina pendudukan 1948), Jumat (14/9/2018).

Sebanyak tiga di antara empat syuhada Palestina yang gugur dalam aksi unjuk rasa itu telah dilaporkan identitasnya. Pertama, Mohammad Shaqurah, 21 tahun, yang tertembak di bagian di timur kamp al-Maghazi di Jalur Gaza Tengah. Kedua, Abd al-Al, 12 tahun, di timur kamp Jabalia, Jalur Gaza utara. Ketiga, Hani Afanah, 21 tahun, di timur kota Khan Yunis di Jalur Gaza selatan.

Disebutkan bahwa dia antara puluhan korban luka terdapat enam orang yang berada dalam kondisi kritis. (alalam/raialyoum)

Emirat Gunakan ISIS Di Hudaydah, Satu Pentolannya Tewas

Pasukan Uni Emirat Arab (UEA) di Yaman telah menggunakan sejumlah besar anggota kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) hingga salah satu tokohnya terbunuh dalam pertempuran di kawasan Kilometer 16, provinsi Hudaydah.

Yemeni Press, Jumat (14/9/2018), melaporkan bahwa satu tokoh ISIS yang berjulukan Rashad Muhsin Ali Fari’ al-Aghbari tewas dalam pertempuran di kawasan Kilometer 16 pesisir barat negara ini.

Mengutip keterangan beberapa sumber, Yemeni Press melaporkan UEA telah mengerahkan sejumlah besar teroris ISIS dari provinsi Shabwah dan Abyan untuk ikut berperang melawan tentara Yaman dan para pejuang Ansarullah (Houthi) di Kilometer 16 di mana ratusan pasukan yang didukung koalisi Arab Saudi-UEA tewas.

Disebutkan bahwa diantara pasukan yang tewas itu terdapat puluhan anggota kelompok teroris beraliran Salafi/Wahhabi tersebut, satu di antaranya Rashad Muhsin Ali Fari’ al-Aghbari.

Beberapa kantor berita dunia pernah melaporkan adanya surat menyurat dan dokumen yang membuktikan keterlibatan pemerintah UEA menyokong Al-Qaeda dan kelompok teroris lain di Yaman, tepatnya di provinsi-provinsi selatan.

Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa intelijen UEA menyerahkan dana dan senjata dalam jumlah besar kepada para pemimpin kelompok-kelompok teroris agar mereka melancarkan serangan-serangan teror dan pembunuhan di provinsi-provinsi selatan Yaman. (alalam)

Helikpoter Saudi Terjatuh Di Yaman, 2 Pilotnya Tewas

Satu helikopter militer Arab Saudi terjatuh hingga dua awaknya yang terdiri atas pilot dan co-pilot tewas di provinsi al-Mahrah, Yaman timur. Dilaporkan bahwa helikopter Saudi itu terhempas di barisan pegunungan Tanhalah di bagian timur Yaman akibat kerusakan teknis.

Media Arab Saudi, Jumat (14/9/2018), menyebutkan bahwa awak yang tewas itu adalah Pilot Saud bin Nasr bin Jurais, dan Co-pilot Ahmad al-Dabyan.

Sementara itu, pertempuran sengit antara Ansarullah dan pasukan loyalis mantan presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung koalisi Saudi-Uni Emirat Arab  (UEA) berlanjut di bagian tenggara provinsi Hudaydah.

Pasukan Ansarullah terlibat kontak senjata dari jarak dekat dengan mobil-mobil militer lapis baja UEA di timur bandara Hudaydah di pesisir barat setelah pasukan loyalis Hadi berusaha bergerak maju ke arah kawasan strategis Kilometer 16 yang menghubungkan Hudaydah dengan Sanaa.

Ansarullah berhasil mundur lawannya dengan setelah sejumlah mobil lapis baja dan peralatan tempur UEA lainnya hancur serta puluhan pasukan dukungan koalisi tewas dan luka.

Di bagian lain, Ansarullah menembakkan rudal balistik Badr-1 ke salah satu pangkalan militer Saudi di Najran. Kelompok pejuang ini memastikan rudal itu tepat mengena sasaran hingga menimpakan banyak kerugian pada pihak militer Saudi.

Ansarullah juga menggempur konsentrasi-konsentrasi militer Saudi di kawasan Sudais, provinsi Najran, dan di dekat pintu perbatasan Alab, provinsi Asir, hingga menjatuhkan beberapa korban tewas dan luka. (alalam)

Rusia Nyatakan Pemerintah Suriah Tak Siap Lancarkan Serangan Besar-Besaran Di Idlib

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menyatakan pemerintah Suriah tidak siap melancarkan serangan berskala luas di provinsi Idlib yang dikuasai oleh kelompok-kelompok pemberontak dan teroris.

Sejak beberapa pekan lalu pemerintah Suriah telah mengerahkan pasukannya di sekitar Idlib sehingga banyak orang menduga kuat bahwa Pasukan Arab Suriah (SAA) agar segera melancarkan serangan udara dan darat secara besar-besaran untuk merebut kembali provinsi yang menjadi markas terakhir kelompok-kelompok bersenjata tersebut.

“Apa yang digambarkan dewasa ini sebagai awal serangan pasukan Suriah dengan dukungan Rusia tidaklah merefeleksikan realitas,” katanya di Berlin, Jerman, Jumat (14/9/2018).

Dia menambahkan, “Pasukan Suriah dan kami sendiri tidak melakukan apapun kecuali membalas serangan dari kawasan Idlib.”

Dia kemudian menjelaskan bahwa negaranya mempedulikan keadaan warga sipil.

“Kami akan mementingkan masalah ini, akan mendirikan jalur-jalur kemanusiaan, dan kawasan gencatan senjata. Kami akan mengerahkan segenap kemampuan kami untuk menjamin tidak sengsaranya warga sipil,” janjinya.

Provinsi Idlib dihuni oleh sekira tiga juta warga sipil yang separuhnya adalah orang-orang yang mengungsi dari berbagai kawasan lain akibat perang yang berlangsung sejak tahun 2011 sampai sekarang di Suriah.

Menurut PBB, sebagian besar mereka mendapatkan bantuan kemanusiaan, dan selama kurang dari dua pekan ini terjadi gelombang baru pengungsi sebanyak  38500 orang. (raialyoum)

Abaikan Ancaman AS, Rusia Umumkan Penyerahan S-400 Kepada Turki Tahun Depan

Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov menyatakan Turki belum mengurungkan keputusannya membeli pembelian sistem pertahanan udara Rusia S-400 meskipun mendapat ancaman dari Amerika Serikat (AS), dan Rusia akan menyerahkan sistem ini pada tahun 2019.

Departemen Luar Negeri AS sebelumnya menyatakan tidak tertutup kemungkinan akan menerapkan sanksi terhadap negara manapun yang membeli S-400 dari Rusia.

“Saya pikir Almaz-Antey (produsen sistem S-400) tidak akan memiliki masalah dengan pemuatan selama sepuluh tahun ke depan dari kontrak ini meski ada ancaman dari AS. (Ankara) akan menerima peralatannya sesuai dengan jadwal, pada tahun 2019, dan sesuai dengan kewajiban kontrak kami,” ungkap Borisov.

Sesebelumnya, sumber militer-diplomatik mengatakan bahwa perusahaan pertahanan Rusia diperintahkan untuk menyelesaikan produksi S-400 pada Mei 2019 untuk pengiriman ke Turki.

Turki menjadi negara kedua pembeli S-400 setelah China. Penandatanganan kontrak secara resmi diumumkan pada bulan September 2017. (tass)