Jakarta, ICMES: Jubir Kemlu Iran Bahram Qasemi membantah kabar bahwa Iran mengadakan perundingan rahasia dengan Rezim Zionis Israel melalui Yordania.
Kelompok Ansarullah (Houthi) di Yaman menyatakan bahwa satu perwira militer Arab Saudi tewas diserang snipper Yaman di bagian selatan Saudi.
Jet tempur Israel menyerang beberapa posisi pejuang Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza, sementara pihak pejuang Palestina di Gaza menembakkan beberapa roket ke kota Ashkelon dan Sderot, Israel.
Amerika Serikat menunjukkan kegusarannya karena Suriah memimpin Konferensi Perlucutan Senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bermarkas di Jenewa, Swiss.
Berita selengkapnya;
Iran Bantah Berunding Rahasia Dengan Israel Melalui Yordania
Jubir Kemlu Iran Bahram Qasemi membantah kabar bahwa Iran mengadakan perundingan rahasia dengan Rezim Zionis Israel melalui Yordania.
“Kabar mengenai adanya negosiasi para pejabat Iran dan Israel di ibu kota Yordania, Amman, adalah kabar bohong,” tegas Qasemi, Senin (28/5/2018), seperti dilansir kantor berita Iran, IRNA.
Sebelumnya, media online Elaph milik Arab Saudi melaporkan bahwa terjadi perundingan rahasia antara Israel dan Iran dengan mediasi Yordania di Amman. Disebutkan bahwa perundingan ini berujung pada komitmen Iran untuk tidak ikut serta dalam pertempuran di provinsi Daraa dan Quneitraa di bagian barat daya Suriah.
Elaph mengklaim bahwa dalam perundingan itu kedua pihak sepakat bahwa Iran dan kelompok pejuang Hizbullah yang berbasis di Lebanon tidak akan terlibat dalam operasi militer Suriah melawan kelompok-kelompok pemberontak di dua provinsi tersebut, sementara pasukan Yordania akan menjaga penuh wilayahnya dan mencegah adanya penyusupan ke Yordania.
Seperti dinyatakan oleh berbagai sumber kepada kantor berita Turki, Anadolu, belakangan ini Suriah sedang mengerahkan tentaranya untuk segera melancarkan operasi militer ke berbagai kawasan yang dikuasai milisi pemberontak di Daraa.
Operasi militer itu diduga akan dimulai dengan serangan tentara Suriah dari jalur timur demi mengalahkan pemberontak di Daraa untuk kemudian mencapai pintu perbatasan Suriah-Yordania.
Dilaporkan bahwa dalam beberapa hari terakhir pasukan yang terafiliasi dengan Iran telah keluar dari sejumlah kawasan menuju kawasan militer Suriah di ujung utara provinsi Daraa dan ke Damaskus, ibu kota Suriah.
Sementara itu, channel 2 Israel mengutip pernyataan sumber papan atas Israel melaporkan bahwa dengan mediasi Rusia yang menjanjikan tidak adanya pasukan Iran dan Hizbullah di wilayah perbatasan Golan Israel menyetujui penyebaran pasukan Suriah di wilayah ini.
Wilayah yang dekat dengan titik kontak antara Suriah dan wilayah yang diduduki Israel itu tercatat sebagai zona de-eskalasi yang ditetapkan dalam perjanjian Rusia dengan AS dan Yordania pada tahun 2017.
Senin lalu Menlu Rusia Sergei Lavrov mengatakan bahwa hanya tentara Suriah saja yang harus berada di wilayah perbatasan selatan Suriah. (rayalyoum/alalam)
Ansarullah Nyatakan Satu Perwira Saudi Terbunuh
Kelompok Ansarullah (Houthi) di Yaman menyatakan bahwa satu perwira militer Arab Saudi tewas diserang snipper Yaman di bagian selatan Saudi, Senin (29/5/2018).
Channel Al-Masirah milik Ansarullah mengutip pernyataan sumber militer bahwa tentara Yaman dan pasukan Komite Rakyat yang berafiliasi dengan Ansarullah berhasil menembak seorang perwira Saudi di kawasan Jizan di Saudi selatan.
Selain itu, lanjut al-Masirah, satu pasukan yang bersekutu dengan tentara Saudi juga tewas dalam operasi para sniper Yaman tersebut.
Tidak ada komentar dari pihak Saudi mengenai pernyataan Ansarullah tersebut. Namun, beberapa hari lalu Saudi mengakui sejumlah tentaranya tewas dalam kontak senjata di bagian selatan negara ini.
Sementara itu, pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi mengklaim bahwa pasukan loyalis presiden tersingkir Yaman Abd Rabbuh Mansour Hadi yang didukung oleh koalisi ini terus bergerak menekan pasukan Ansarullah hingga berada di lokasi yang berjarak 20 kilometer dari Hudaydah, kota yang memiliki pelabuhan utama tempat masuknya komoditas dari luar,terutama bantuan kemanusiaan.
“Tak tersisa jarak dari Hudaydah kecuali hampir 20 kilometer, dan operasi masih berlanjut,” ujar jubir pasukan koalisi Arab Kol. Turki al-Maliki dalam jumpa pers di Riyadh.
Sebelumnya, pemimpin Ansarullah Sayyid Abdel Malik al-Houthi memastikan pihaknya mampu mematahkan operasi militer yang bisa jadi akan dilancarkan oleh pasukan koalisi ke pelabuhan strategis Hudaydah.
“Rakyat Yaman sekarang berdiri teguh menyokong perlawanan terhadap agresor di kawasan pantai barat Yaman,” tegasnya dalam sebuah pidato televisi Ahad malam lalu.
Dia menambahkan, “Pihak agresor bisa saja mengobarkan pertempuran di sana (Hudaydah), tapi mustahil akan dapat memenangi pertempuan ini.” (rayalyoum)
Israel Serang Posisi Hamas Dan Jihad Islam Di Gaza
Jet tempur Israel menyerang beberapa posisi pejuang Hamas dan Jihad Islam di Jalur Gaza, Selasa (29/5/2018).
Sumber-sumber Palestina menyebutkan bahwa jet- jet tempur Israel telah menyerang posisi Hamas di Jalur Gaza tengah, dan menembakkan 15 roket ke posisi sayap militer Jihad Islam, Brigade al-Quds, di kawasan Deir al-Balakh, namun tidak jatuh korban.
Selain itu, jet-jet tempur Israel juga menyerang posisi pejuang “muqawamah” di Khan Yunis serta melancarkan beberapa serangan lain ke kawasan timur Jabalia, dan melepaskan tiga roket ke kawasan sekitar Bandara Internasional Arafat di timur Rafah.
Di pihak lain, kelompok pejuang Palestina di Gaza melepaskan empat roket Grad ke arah Ashkelon dan Sderot di wilayah Israel (Palestina pendudukan 1948). Selain itu, beberapa roket lain juga telah jatuh ke kawasan permukiman Zionis di dekat Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengancam bahwa Hamas dan Jihad Islam akan membayar mahal atas penembakan roket ke kawasan permukiman di dekat Jalur Gaza pada Selasa pagi.
Di pihak lain, Hamas dalam statemennya menegaskan, “Apa yang dilakukan oleh kubu muqawamah pada pagi hari ini merupakan haknya dalam membela bangsanya, dan pembalasan atas kejahatan pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap para para pejuang di Rafah dan Jalur Gaza. Rezim pendudukan bertanggungjawab penuh atas eskalasi yang akan datang.” (rayalyoum)
AS Marah Karena Suriah Pimpin Konferensi Perlucutan Senjata PBB
Amerika Serikat (AS) menunjukkan kegusarannya karena Suriah memimpin Konferensi Perlucutan Senjata Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bermarkas di Jenewa, Swiss.
Suriah sejak Senin lalu (28/5/2018) menerima giliran memimpin Konferensi Perlucutan Senjata PBB di Jenewa selama satu bulan meskipun mendapat penentangan dari AS dan Israel.Giliran ini diterima Suriah untuk ketiga kalinya sejak negara ini bergabung dengan Konferensi Perlucutan Senjata PBB pada tahun 1996.
Duta Besar AS untuk PBB di Jenewa Robert Wood menyebut kepemimpin Suriah itu “parodi” sembari melontarkan lagi klaim tanpa bukti bahwa pemerintah Suriah telah menggunakan senjata kimia untuk membunuh rakyatnya.
“Kehadiran Suriah di sini adalah sebuah parodi. Rezim ini telah melakukan kejahatan yang tak terhitung jumlahnya terhadap rakyatnya sendiri melalui penggunaan senjata kimia, dan jelas tidak dapat diterima mereka memimpin lembaga ini,” kata Robert Wood sebelum sesi Konferensi Perlucutan Senjata dimulai, Selasa (29/5/2018).
Dia juga mengatakan bahwa AS berencana untuk keluar ruangan dan “akan mengambil tindakan lain yang akan Anda lihat selama masa kepemimpinan Suriah, jadi tetaplah ikuti perkembangannya.” (thenational)