Rangkuman Berita Timteng Kamis 26 Juli 2018

jenderal qasem soleimaniJakarta, ICMES:  Jenderal tersohor Iran Qasem Soleimani menanggapi ancaman Presiden Amerika Serikat Donald Trump terhadap Iran.

Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan bahwa pembebasan provinsi Idlib dari pendudukan para pemberontak dan teroris merupakan prioritas bagi Pasukan Arab Suriah (SAA) dalam operasi militer mereka yang akan datang.

Kelompok Ansarullah (Houthi) telah menyerang Bandara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), dengan pesawat nirawak Samad-3.

Tiga orang Israel menderita luka parah terkena tikaman dengan senjata tajam di dalam sebuah rumah di permukiman Zionis dekat kota Ramallah, Tepi Barat.

Berita selengkapnya;

Soleimani kepada Trump: AS Bisa Apa Hingga Berani Ancam Iran?

Qassem Soleimani menyanjung statemen Presiden Iran Hassan Rouhani yang ditujukan kepada AS. Rouhani sebelum ini memperingatkan agar AS tidak bermain api dan mengusik Iran.

Dalam sebuah seremoni di kota Hamedan, komandan Pasukan Quds ini menyatakan, jawaban Trump kepada statemen Rouhani sangat tidak bermutu, sehingga tak perlu ditanggapi oleh presiden sebuah negara besar Islam.

“Saya sebagai serdadu bangsa ini (Iran) akan menanggapi omongan presiden AS. Trump! Atas dasar apa kalian berani mengancam kami?”kata Soleimani.

Dia mengkritik ucapan Trump yang mengancam akan memperlakukan Iran dengan “cara yang belum pernah dilakukan sebelumnya.” Soleimani berkata,”Kau tak punya pengalaman sebelum ini. Kau terlalu disibukkan hal-hal lain sehingga tak terpikir untuk bertanya. Setidaknya tanyailah biro intelijen dan keamanan AS, agar kau bisa tahu bahwa sebelum dirimu, tak ada orang yang bisa menundukkan Iran.”

Perwira militer yang juga berjuluk “Jenderal Bayangan” ini lalu menyebutkan contoh-contoh inkompetensi militer AS. Salah satunya adalah ketidakmampuan AS mengalahkan Taliban di Afghanistan, meski telah mengirim ratusan ribu serdadu dengan senjata dan perlengkapan lengkap.

“Bukankah kini kalian yang memohon agar Taliban mau berdamai? Bukankah kalian yang menekan Pakistan dan Afghanistan untuk melakukan perundingan damai (dengan Taliban)? Padahal itu hanya organisasi yang tidak mewakili sebuah negara. Kalian tak sanggup mengalahkannya, jadi kenapa kalian berani mengancam kami?”kata Soleimani.

 

Dia lalu menegaskan, Angkatan Bersenjata Iran tak perlu turun tangan untuk menghadapi AS, dan cukup Pasukan Qods saja untuk memerangi Paman Sam.

“Trump! Saya katakan kepadamu, di tempat yang kalian pikir kami tidak ada, kami justru berada di dekat kalian. Kami adalah bangsa yang mencintai syahadah; kami adalah bangsa pecinta Imam Husain,”pungkas Soleimani. (alalam)

Al-Assad: Selanjutnya Adalah Pembebasan Idlib, Dan Helm Putih Akan Ditumpas

Presiden Suriah Bashar al-Assad menyatakan bahwa pembebasan provinsi Idlib dari pendudukan para pemberontak dan teroris merupakan prioritas bagi Pasukan Arab Suriah (SAA) dalam operasi militer mereka yang akan datang. Dia juga berjanji akan menumpas anasir organisasi Helm Putih (White Helmets) yang menolak rekonsiliasi.

Al-Assad dalam wawancara dengan media Rusia, Kamis (26/7/2018),menjelaskan bahwa bahwa SAA sudah hampir final dalam operasi pembebasan Suriah selatan dari pendudukan kawanan bersenjata.

“Tujuan SAA selanjutnya adalah provinsi Idlib, dan para aktivis Helm Putih yang menolak menyerahkan senjatanya akan ditumpas sebagaimana teroris…Tak ada organisasi seperti Helm Putih. Ini sebenarnya adalah kedok al-Nusra (Jabhat al-Nusra, cabang al-Qaeda di Suriah). Mereka telah kabur dari Suriah, tapi sebenarnya bukan kabur, melainkan telah dievakuasi oleh Israel, Yordania, dan negara-negara Barat,” paparnya.

Dia melanjutkan, “Nasib Helm Putih adalah seperti setiap teroris lainnya. Ada dua jalan bagi mereka; menyerahkan senjata dan menggunakan amnesti sebagaimana hal ini terjadi selama 4-5 tahun terakhir, atau mereka akan ditumpas sebagaimana para teroris.Di internet dapat dilihat mereka membawa senjata dan bersuka ria atas kematian tentara Suriah. Semua videonya ada. Karena itu, Helm Putih bukanlah organisasi kemanusiaan, melainkan kedok bagi organisasi al-Qaeda.”

Presiden Suriah juga mengatakan, “Beberapa di antara mereka tergolong kawanan bersenjata, dan sekarang kami bergegas untuk rekonsialiasi dengan para militan itu, yang sebagian di antara masih berada di Suriah dan meletakkan senjatanya, dan sebagian lagi beranjak ke Idlib sehingga dapat hidup dengan saudara-saudara mereka sesama teroris. Sekarang di Idlib terdapat puluhan ribu teroris.” (alalam/raialyoum)

Ansarullah Serang Bandara Abu Dhabi Dengan Nirawak

Kelompok Ansarullah (Houthi) telah menyerang Bandara Internasional Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), dengan pesawat nirawak Samad-3, Kamis malam (26/7/2018).

“Pesawat nirawak Samad-3 telah melancarkan beberapa serangan ke Bandara Internasional Abu Dhabi pada Kamis malam,” ungkap sumber dari unit Pasukan Udara Yaman.

Pihak Bandara Abu Dhabi mengakui telah terjadi apa yang disebutnya “sebuah insiden” dan “mengikuti perkembangannya dari dekat dengan kerjasama otoritas khusus, dan publik akan mengetahui perkembangan terbarunya jika tersedia.”

Sumber Yaman menyatakan bahwa jalur penerbangan dari dan menuju Bandara Abu Dhabi terhenti setelah terjadi serangan nirawak Samad-3, namun otoritas Bandara Abu Dhabi mengatakan bahwa insiden itu tidak sampai mengganggu aktivitas penerbangan.

Pasukan Udara Yaman mengungkap adanya generasi baru nirawaknya yang berjarak tempuh 1000 kilometer.

Seorang narasumber mengatakan kepada laman al-Masirah milik Ansarullah bahwa nirawak baru itu diberinama “Samad-3”, dan “Samad” berasal dari nama “Salih al-Samad” yang telah gugur setelah berperan besar dalam pengembangan pesawat nirawak Yaman.

Sumber anonim ini mengatakan bahwa nirawak generasi baru telah melancarkan beberapa kali pemboman ke Bandara Internasional Abu Dhabi sebagai pembalasan atas kejahatan UEA yang juga berperan sebagai pemimpin dalam pasukan koalisi anti-Yaman.

Jubir militer Yaman Kolonel Aziz Rashid memastikan nirawak itu berhasil merealisasikan tujuan pertamanya dalam misi serangan ke Bandara Abu Dhabi, dan serangan-serangan telak lain terhadap UEA akan menyusul.

Dia menambahkan bahwa serangan ini merupakan pesan bagi UEA yang selama ini mengira bahwa Yaman tak dapat membalas serangan hingga ke UEA.

Sekira satu minggu sebelumnya, Ansarullah juga telah mengungkap adanya nirawak Samad-2 miliknya yang berjarak tempuh 100 kilometer dan telah digunakan untuk menyerang komplek perminyakan Aramco milik Arab Saudi di Riyadh.  (alalam)

3 Orang Israel Luka Parah Terkena Tikaman Di Tepi Barat

Tiga orang Israel menderita luka parah terkena tikaman dengan senjata tajam di dalam sebuah rumah di permukiman Zionis dekat kota Ramallah, Tepi Barat, Kamis (26/7/2018).

“Sebuah serangan dengan menggunakan pisau di sebuah rumah permukiman Adam Wadi telah menyebabkan tiga orang menderita luka parah,” ungkap militer Israel sembari menyebutkan bahwa penyerang “telah dikendalikan”, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Beberapa jam sebelumnya, sayap militer Hamas Brigade Ezzeddin al-Qassam di Jalur Gaza dalam siaran persnya mengumumkan status siaga penuh untuk para anggotanya maupun kelompok-kelompok pejuang Palestina lainnya setelah tiga anggota al-Qassam gugur terkena serangan udara Israel pada Rabu malam lalu.

“Musuh harus tahu akan membayar harga yang mahal atas darah yang tumpah akibat kejahatan yang mereka lakukan setiap hari terhadap bangsa dan para mujahidin kami,” tegas al-Qassam.

Rabu lalu militer Israel mengaku telah menyerang “tujuh posisi militer Hamas” dengan dalih membalas serangan dari Gaza terhadap pasukan Israel.

Kekerasan terjadi lagi lima hari setelah dimulainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. (raialyoum)