Sebagai salah satu negara pendukung pemberontakan di Suriah, Turki kembali mengambil langkah guna memuluskan agendanya di kawasan. Selain memfasilitasi pelatihan pemberontak, pemerintah Turki juga telah mengatur pengiriman pasukan darat ke Suriah untuk melakukan intervensi.

Gürsel Tekin, Wakil Ketua Partai Republik Rakyat Turki (CHP) “Pasukan akan dikirim ke Suriah pada Kamis atau Jumat malam,” ujar Gürsel Tekin, Wakil Ketua Partai Republik Rakyat Turki (CHP), seperti dilansir Press TV, 7 Mei 2015. Ia menambahkan bahwa rencana intervensi Turki ini berasal dari sumber terpercaya.

Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa saat ini popularitas partai penguasa, yaitu AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan) tengah merosot. Karena itu, pemerintah Turki mencoba menghentikan trend ini dengan ‘berpetualang’ di Suriah. Namun ia menilai bahwa AKP tengah berusaha untuk memperluas pengaruh/ kekuasaannya, sembari menyeret Turki ke dalam ‘rawa-rawa’ (zona bahaya).

Sementara itu, media terkemuka AS Huffington Post pernah melaporkan pada bulan April bahwa Turki dan Arab Saudi terlibat dalam pembicaraan tingkat tinggi yang bertujuan membangun aliansi militer guna mengintervensi Suriah, untuk menggulingkan Bashar al-Assad.

Rencananya, Turki akan menyiapkan pasukan darat, dan Saudi memberikan dukungan melalui serangan udara. Kedua negara ini menyebut bahwa masuknya bala bantuan ini akan menguatkan posisi pemberontak ‘moderat’ untuk melawan Tentara Suriah. Pembicaraan ini juga diketahui oleh Qatar dan AS.

Lalu, pada tanggal 2 Mei lalu, Harian Turki Yeni Safak merilis pernyataan Menteri Luar Negero
Pada tanggal 2 Mei, Yeni Şafak Daily mengutip Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu yang mengatakan bahwa Turki akan memulai program pada tanggal 9 Mei untuk melatih dan memfasilitasi kelompok pemberontak ‘moderat’ Suriah.

source:
http://www.presstv.ir/Detail/2015/05/07/409859/Syria-Grsel-Tekin-turkey-opposition