Rangkuman Berita Utama Timteng, Senin 14 November 2016

wanita-mosulJakarta, ICMES:  Pasukan Suriah beri lagi kesempatan bagi militan untuk keluar dari Aleppo, tapi militan menolak hingga terjadi lagi pertempuran sengit.

Puluhan perempuan Mosul, Irak utara, mencopot dan membakari pakaian serba hitam alam ISIS untuk menandai kebahagiaan mereka keberhasilan pasukan Irak membebaskan daerah mereka di Mosul.

Angkatan bersenjata dan Korps Garda Nasional Kuwait menggelar latihan untuk menggalang kesiapan menghadapi ancaman keamanan kelompok teroris takfiri ISIS.

Uni Emirat Arab meminta presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump meningkatkan campurtangan AS di Timteng.

Polisi Turki  menahan pemimpin dari koran berita oposisi, Cumhuriyet, yang dituduh memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen, dan Partai Buruh Kurdistan (PKK).

Berita selengkapnya:

SAA Beri Waktu 24 Jam, Teroris di Aleppo Menolak

Pertempuran sengit Pasukan Arab Suriah (SAA) melawan kelompok-kelompok bersenjata terjadi di daerah pinggiran Aleppo timur setelah SAA menyebar selebaran supaya kaum militan keluar dari kawasan itu dalam tempo 1×24 jam,  Minggu (13/11/2016).

Pertempuran mewarnai sebagian besar kawasan Aleppo timur yang dikepung oleh SAA dan sekutunya yang berulangkali menyerang kelompok-kelompok pemberontak dan teroris untuk membebaskan Aleppo, sementara militan dan penduduk Aleppo timur dihujani surat selebaran pemberitahuan tersebut.

“Wahai kawanan bersenjata di Aleppo timur, kami memberi kalian tempo 24 saja untuk mengambil keputusan keluar. Barangsiapa ingin aman maka harus meletakkan senjata dan kami menjamin keselamatannya. Setelah jeda waktu itu usai maka serangan strategis yang direncanakan akan dimulai, dan kami akan menggunakan senjata-senjata berpresisi tinggi,” bunyi selebaran itu.

Hakim kelompok teroris Jaish al-Fateh Abdullah al-Muhaisini yang berkewarganegaraan  Arab Saudi merilis pesan video kepada kelompok-kelompok bersenjata di Aleppo timur. Dia menyerukan kepada mereka agar tetap teguh, bersabar, dan terus berusaha memecah kepungan, memulihkan barisan, menyiapkan pasukan berani mati (inghimasi), dan menyiapkan peralatan tempur untuk memulai pertempuran baru.

Dia juga memastikan bahwa kaum militan di luar Aleppo akan membantu rekan-rekan mereka yang terkepung.

Minggu kemarin sekitar 30 anggota SAA mengalami kondisi sesak napas akibat serangan roket mengandung gas beracun dari kawanan bersenjata untuk mencegah gerak maju SAA dalam pertempuran di kawasan Karm al-Turab di sebelah barat bandara internasional di Aleppo timur.

Kaum Perempuan Mosul Bakari Pakaian Ala ISIS

TV al-Iraqiya, Minggu (13/11/2016), menayangkan penggalan video aksi puluhan perempuan Mosul, Irak utara, mencopoti pakaian serba hitam yang diwajibkan oleh kelompok teroris takfiri ISIS bagi kaum wanita di Mosul. Mereka kemudian membakari pakaian tersebut sambil bersuka ria atas keberhasilan pasukan Irak membebaskan daerah mereka di Mosul.

TV milik pemerintah Irak itu menyebutkan bahwa puluhan wanita itu kembali mengenakan pakaian Islami warna-warni seperti yang mereka kenakan sebelum ISIS menduduki Mosul pada tahun 2014.

Mereka melakukan aksi bakar pakaian ala ISIS ini bersama anak-anak kecil untuk menanda sukacita mereka atas kaburnya ISIS dari daerah tempat tinggal mereka.

Komandan operasi pembebasan Mosul Mayjen Najm al-Jabouri mengakui bahwa belakangan ini gerak maju pasukan Irak melambat, tapi dia memastikan hal itu semata-mata demi menghindari jatuhnya korban dari pihak sipil di Mosul.

“Kami berperang melawan ISIS di sebuah kota yang masih ditinggali oleh 1,5 juta penduduk,” katanya.

Sambut Baik Operasi Mosul, Pasukan Kuwait Berlatih Hadapi ISIS

Angkatan bersenjata dan Korps Garda Nasional Kuwait menggelar latihan untuk menggalang kesiapan menghadapi ancaman keamanan kelompok teroris takfiri ISIS.

Minggu kemarin (13/11/2016) dilaporkan bahwa meskipun di Kuwait terdapat lebih dari 15,000 personil tentara Amerika Serikat, tapi pasukan keamanan Kuwait sendiri sedang disiagakan untuk menjaga perbatasannya dengan Irak di utara dan memantau perkembangan situasi keamanan yang dirasa genting dalam beberapa bulan terakhir.

Sebelumnya, Wakil Menlu Kuwait Khaled al-Jarallah  dalam sebuah statemennya menyambut gembira operasi pembebasan kota Mosul oleh pasukan Irak, dan menyinggung adanya aksi serangan sporadis ISIS di berbagai kawasan Irak lainnya.

Mengenai operasi pembebasan Mosul dia mengatakan, “Kuwait mengucapkan selamat atas keberhasilan pasukan Irak menekan ISIS di Mosul dan kemenangan-kemenangan yang mereka raih dalam beberapa hari terakhir ini. Semoga bendera Irak segera berkibar di Mosul, dan pasukan teroris ISIS terusir dari kota ini.”

Emirat Minta Trump Tingkatkan Campurtangan AS di Timteng

Uni Emirat Arab (UEA) meminta presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, meningkatkan campurtangan AS di Timteng dan mengambil keputusan strategis terkait dengan perkembangan situasi di kawasan yang penuh gejolak ini.

Menlu UEA Anwar Mohammed Gargash mengatakan, “Pengaruh Washington sekarang ini semakin dirasa penting.”

Di depan para politisi dalam sebuah pertempuran di Abu Dhabi, ibu kota UEA, dia mengatakan, “Selama delapan tahun ini AS bertindak lemah di kawasan ini sehingga banyak orang yang merasakan adanya kevakuman, karena itu kita sekarang patut menantikan kinerja yang lebih jelas dari Donald Trump. Diperlukan satu strategi yang dominan untuk menggantikan sikap-sikap marginal dalam isu-isu regional.”

Dia menilai sepak terjang AS di Timteng sebagai sesuatu yang positif sehingga, menurutnya, jika AS berhenti berperan di Timteng maka dampaknya akan buruk bagi kawasan ini,

“Kebijakan presiden incumbent AS Barack Obama mengenai penarikan (pasukan) dari kawasan ini menimbulkan kekacauan dan kekerasan. Untuk mengatasi roda kekacauan diperlukan keputusan yang sulit, tindakan kolektif, dan pencarian cara-cara yang konstruktif secara kontinyu,” tuturnya.

Turki Tangkap Kepala Kantor Berita Oposisi Cumhuriyet

Polisi Turki  menahan pemimpin dari koran berita oposisi, Cumhuriyet, yang dituduh memiliki hubungan dengan Fethullah Gulen, dan Partai Buruh Kurdistan (PKK).

Akin Atalay, kepala kantor berita itu, ditangkap di Bandara Internasional Ataturk, Istanbul, pada Jumat (1/11/16). Atalay baru saja pulang dari Jerman di mana ia mengikuti acara penghormatan aktor dan produser Turki, Tarik Akan.

Cumhuriyet melaporkan bahwa polisi Istanbul telah mencari Atalay sejak minggu lalu, namun polisi tidak dapat menemukan Atalay di rumahnya.

Laporan terbaru menyebutkan sembilan jurnalis dan eksekutif dari kantor berita tersebut juga telah ditahan sejak minggu lalu. Beberapa di antaranya adalah Murat Sabuncu, editor berita, Musa Kart, kartunis, dan seorang karyawan bernama Ahmet Kadri Gursel.

(afp/dpa/raialyoum/irna/alsumarianews/alanba/irna/gulfnews/presstv)