Rangkuman Berita Utama Timteng, Selasa 4 Oktober 2016

rudal-yamanJakarta, ICMES: Situasi di Yaman terus memanas. Dua hari setelah peristiwa serangan rudal pasukan Ansarullah terhadap kapal perang Uni Emirat Arab (UEA), militan yang lazim disebut kelompok Houthi ini mengancam akan menyerang kapal apapun yang melanggar wilayah perairan Yaman.  Dipihak lain, Pentagon malah mengirim tiga kapal perangnya ke perairan Yaman untuk melindungi kapal-kapal UEA. Kondisi Suriah juga suram. Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan akan menghentikan perundingannya dengan Rusia mengenai gencatan senjata di Suriah dengan dalih Moskow tidak konsisten kepada kesepakatan gencatan senjata.

Bersamaan dengan ini, kelompok teroris Jabhat al-Nusra alias Jabhat Fateh al-Sham mengakui tokoh besarnya yang bernama Ahmad Salamah Mabruk Abdul Razzaq alias Abu Faraj al-Masri tewas terkena serangan dua rudal dari pesawat nirawak di kota Idlib di utara Suriah. Selain itu, sedikitnya 22 orang terbunuh dan puluhan lainnya luka-luka terkena ledakan bom bunuh diri yang menerjang sebuah aula tempat resepsi pernikahan di sebuah kawasan  di pinggiran kota Hasakah di bagian timur laut Suriah.

Berikut ini rangkuman beberapa berita utama Timteng tersebut;

Ansarullah Yaman Ancam Kapal Agresor, AS Kirim Tiga Kapal Perang ke Yaman

Dua hari setelah peristiwa serangan rudal pasukan Ansarullah terhadap kapal perang Uni Emirat Arab (UEA), milisi yang biasa disebut kelompok Houthi ini mengancam akan menyerang “kapal apapun yang melanggar wilayah perairan Yaman” atau “masuk tanpa seizin otoritas Yaman.”

Angkatan Laut dan Pertahanan Pantai Yaman yang berafiliasi dengan Ansarullah dalam statemennya memperingatkan “kapal apapun yang berbuat apapun untuk kepentingan negara-negara koalisi Arab” dan “melanggar wilayah perairan Yaman, dengan alasan apapun, tanpa izin sebelumnya dari otoritas Yaman yang berwenang.”

Statemen itu menambahkan bahwa pada Sabtu pekan lalu pukul 2.15 dini hari waktu Mekkah al-Mukarramah pihaknya telah merudal kapal perang jenis HSV-2 Swift milik UEA di kawasan pantai kota Mukha hingga kapal itu hancur.

Di pihak lain, Pentagon mengirim tiga kapal perangnya ke perairan di selatan Yaman. Dua pejabat resmi Pentagon mengatakan bahwa tiga kapal itu dikirim untuk melindungi kapal-kapal UEA yang melintas di bagian selatan Selat Bab al-Mandeb. (mm/anadolu/saba/foxnews/irna/aljazeera)

 

AS Bekukan Perundingan Dengan Rusia Mengenai Gencatan Senjata Suriah

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan akan menghentikan perundingannya dengan Rusia mengenai gencatan senjata di Suriah dengan dalih Moskow tidak konsisten kepada kesepakatan gencatan senjata.

“AS akan menangguhkan partisipasinya dalam kanal-kana bilateral dengan Rusia yang dibuka untuk mempertahankan kesepakan penghentian permusuhan. Keputusan ini diambil tidak dengan mudah,” ungkap jubir Departemen Luar Negeri AS John Kirby dalam sebuah statemennya, Senin (3/10/2016).

Dia menambahkan bahwa pasukan Rusia dan pasukan AS akan terus berkomunikasi untuk menghindari terjadinya konfrontasi antara keduanya dalam operasi militer masing-masing, dan Washington akan memulangkan delegasi yang dikirimnya ke Jenewa untuk mendirikan pusat koordinasi kolektif dengan Rusia.

Di pihak lain, Rusia menyatakan prihatin atas keputusan AS tersebut, apalagi sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov sudah menyampaikan imbauan supaya kesepakatan antara keduanya tetap dipertahankan. Menurutnya, kesepakatan Rusia – AS memang mengambang akibat “ketidak jelasan sikap AS”. Dia meminta AS mengatasi ketidak jelasan ini karena berdampak langsung terhadap kerjasama keduanya dalam penerapan kesepakatan.

Lavrov menyayangkan kegagalan Washington memisahkan kelompok-kelompok yang disebutnya oposisi moderat dari kelompok-kelompok lain yang disebut Moskow sebagai kawanan teroris. (mm/reuters/raialyoum/irna)

 

Tokoh Besar Jabhat al-Nusra, Abu Faraj al-Masri, Tewas Diterjang Rudal

Kelompok teroris Jabhat al-Nusra yang belakangan berganti nama menjadi Jabhat Fateh al-Sham mengakui tokoh pentingnya yang bernama Ahmad Salamah Mabruk Abdul Razzaq alias Abu Faraj al-Masri tewas terkena serangan dua rudal dari pesawat nirawak di kota Idlib di utara Suriah, Senin (4/10/2016).

Sumber-sumber media oposisi Suriah mengatakan bahwa al-Masri tewas dan dua orang lain yang bersamanya luka-luka akibat serangan dua rudal yang diluncurkan dari pesawat nirawak yang diduga berasal dari pasukan koalisi internasional dekat desa al-Jamiliyyah di utara Rif Jisr al-Thughur.

Akhir Juli lalu al-Masri dalam sebuah penggalan video terlihat berada di samping kanan pemimpin tertinggi Jabhat al-Nusra Abu Mohammad al-Julani dalam pembacaan deklarasi pemisahan kelompok ini dari al-Qaeda dan pengubahan nama Jabhat al-Nusra menjadi Jabhat Fateh al-Sham.

Kemhan Amerika Serikat, Pentagon, mengaku telah melancarkan serangan udara terhadap tokoh terkemuka al-Qaeda di Suriah, Senin. Jubir Pentagon Kapten Angkatan Laut Jeff Davis mengatakan,“Kami dapat memastikan bahwa kami telah menarget anggota terkemuka al-Qaeda di Suriah.” (mm/alalam/raialyoum/dpa)

Pesta Pernikahan Dibom di Hasakah, Puluhan Orang Terbunuh

Sedikitnya 22 orang terbunuh dan puluhan lainnya luka-luka terkena ledakan bom bunuh diri yang menerjang sebuah aula tempat resepsi pernikahan di sebuah kawasan  di pinggiran kota Hasakah di bagian timur laut Suriah, Senin (3/10/2016).

Observatorium Suriah untuk HAM menyatakan jumlah yang terbunuh akibat ledakan yang menyasar pesta pernikahan di Aula Pernikahan Sanabil dekat Hasakah bertambah menjadi sedikitnya 22 orang.

Di antara para korban meninggal adalah pengantin pria dan seorang pemimpin partai Kurdi, dan jumlah korban meninggal diperkirakan akan bertambah karena juga ada puluhan korban luka, termasuk anak-anak kecil, dengan kondisi sebagian di antaranya parah dan kritis.

Sebagian laporan menyebutkan bahwa korban meninggal dalam aksi teror keji ini sudah mencapai 30 orang.

Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggungjawab atas serangan tersebut. (mm/raialyoum/almasdarnews/irna)