Rangkuman Berita Utama Timteng, Senin 30 Januari 2017

parade hizbullahJakarta, ICMES: Hizbullah menyatakan menyebut perang melawan para ekstrimis takfiri bagian dari perang melawan Israel.

Pembesar algojo ISIS tewas dikeroyok sekelompok orang tak dikenal, sementara panglima pasukan perempuan ISIS kabur dari Mosul membawa banyak uang.

Pasukan Arab Suriah mengumumkan keberhasilan pihaknya menguasai secara penuh kawasan Wadi Barada di bagian barat provinsi Damaskus.

Berita selengkapnya;

Hizbullah: Perang Melawan Takfiri Bagian Dari Perang Melawan Israel

Wakil Sekjen Hizbullah, Syeikh Naim Qassem, menyatakan bahwa perang gerakan pejuang Islam Lebanon ini melawan para ekstrimis takfiri merupakan bagian dari perang melawan Rezim Zionis Israel yang menduduki Palestina.

Takfiri adalah sebutan untuk kaum radikal dan ekstrimis yang gemar mengafirkan orang lain yang tak sependapat dengan mereka.

“Prioritas kami adalah perang melawan Israel dan membangun kesiapan untuk perang ini, sementara konfrontasi kami melawan para takfiri yang merupakan alat Israel adalah bagian dari perang ini,” tegasnya, Minggu (29/1/2017).

Dia menambahkan, “Pihak manapun, kelompok ataupun negara, yang berusaha berperang dengan kami di lapangan dan memaksakan rencana Israel terhadap kami akan kami hadapi dengan prinsip bahwa ini merupakan bagian yang terpisahkan dari konfrontasi melawan Israel.”

Dia menjelaskan bahwa seandainya para pejuang Hizbullah membiarkan para teroris takfiri itu niscaya Suriah sudah jatuh ke tangan mereka, termasuk semua daerah pedesaan dekat perbatasan Lebanon.

“Para takfiri bermaksud masuk ke daerah-daerah di kawasan Bekaa dan Lebanon utara serta bermaksud mendirikan keemiran-keemiran di berbagai wilayah Lebanon, apakah lantas kami hanya menunggu mereka masuk ke Lebanon?  Kami pergi ke Suriah demi membela Lebanon, muqawamah (perjuangan melawan Israel), dan masa depan anak-anak kami, dan berperang melawan para Zionis yang kali ini mengenakan gaun takfiri,” paparnya.

Dia kemudian mengungkap rasa syukurnya kepada Allah atas berbagai prestasi yang dicapai Hizbullah dalam perang melawan pasukan takfiri.

“Kami tidak takut kepada para takfiri, bom mobil, dan konspirasi penebaran rasa takut. Kami dapat membentuk sebuah front yang tangguh dan solid untuk menghadapi para takfiri, sebab orang yang bersama Allah tidak mungkin takut kepada takfiri. Sebaliknya, dengan pertolongan Allah, orang yang demikian justru dapat membuat takfiri ketakutan,” tegasnya.

Dia memastikan bahwa seandainya Hizbullah tidak terjun ke medan laga di Suriah maka  seluruh wilayah dan semua golongan di Lebanon sekarang sudah diwarnai kekecauan dan menjadi sasaran ledakan-ledakan teror seperti yang terjadi di beberapa negara lain semisal Turki.

“Alhamdulillah, sebagian besar orang yang dulu memrotes keberadaan kami di Suriah sekarang justru mengucapkan selamat kepada kami, sebab mereka sudah merasakan manfaat dan kebaikan eksistensi kami ini,” tuturnya. (irna)

Pembesar Algojo ISIS di Mosul Tewas Dikeroyok Kelompok Tak Dikenal

Sumber keamanan provinsi Nineveh, Irak utara, mengabarkan bahwa sekelompok orang tak dikenal telah mengeroyok seorang pria anggota kelompok teroris ISIS yang dikenal sebagai pembesar algojo pemenggal kepala.

“Sekelompok orang bersenjata tak dikenal hari ini telah membunuh salah satu algojo pemenggal kepala paling terkenal ISIS yang memiliki julukan Abu Sayyaf. Kelompok ini menyerangnya dengan beberapa kali tikaman hingga dia meregang nyawa saat itu pula di kawasan al-Dawasah di Mosul barat,” kata sumber itu, Minggu (29/1/2017).

Dia menambahkan, “Abu Sayyaf merupakan salah satu alogojo pemenggal kepala paling terkemuka di ISIS, memiliki kedudukan yang tinggi di kalangan algojo di kawasan yang disebut Wilayat Nainawa.  Abu Sayyaf telah memenggal sekira 100 kepala pembangkang ISIS, dan dia pernah melemparkan kepala dan jenazah para korbannya di sebuah lubang galian terkenal.”

Sementara itu, di hari yang sama, lembaga Observatorum Suriah untuk HAM memastikan bahwa ISIS telah mengeksekusi sedikitnya 69 orang, 41 di antaranya warga sipil,  yang tersebar di berbagai kawasan yang dikuasainya di Suriah dalam 30 hari terakhir, yaitu sejak 29 Desember 2016 hingga 29 Januari 2017.

Lembaga ini mencatat sebanyak 4577 orang telah dieksekusi oleh ISIS sejak kelompok teroris takfiri berfaham Wahabi/Salafi ini mengumumkan “kekhalifan” pada 29 Juni 2014. (alsumarianews/raialyoum)

Panglima Pasukan Perempuan ISIS Kabur Dari Mosul, Bawa Uang Jutaan Dolar

Sumber lokal provinsi Nineveh Sabtu lalu (28/1/2017) melaporkan bahwa seorang pejabat perempuan ISIS pada Brigade Khansaa telah kabur dari Mosul bersama empat pendampingnya menuju bagian barat provinsi Nineveh, Irak utara.

Sumber ini menambahkan bahwa beberapa perempuan itu selama ini diandalkan ISIS untuk mengelola pasukan perempuan pelaku bom bunuh diri dan urusan penjara perempuan, dan sekarang kelompok teroris ini menyerukan pengejaran terhadap mereka.

“Pejabat Brigade Khansaa milik ISIS di Wilayah Nainawa telah kabur bersama empat pendampingnya, satu di antaranya perempuan Tajikistan, menuju distrik al-Biaj di Nineveh Barat (wilayah perbatasan Irak- Suriah),” katanya.

Menurutnya, tokoh perempuan ISIS ini menempati jabatan semacam menteri urusan perempuan. Dia bertanggungjawab “membagi-bagikan perempuan”, menyiapkan pasukan perempuan, dan menangani urusan serangan bom bunuh diri oleh pasukan perempuan.

Sumber yang meminta identitasnya dirahasiakan itu juga mengatakan bahwa lima perempuan itu kabur membawa uang jutaan $USD, dan terindikasi mereka kabur menuju wilayah perbatasan Irak-Suriah. (alsumarianews)

Setelah Sebulan Bertempur, SAA Nyatakan Kuasai Penuh Kawasan Wadi Barada

Setelah lebih dari satu bulan bertempur melawan kelompok-kelompok teroris, Pasukan Arab Suriah (SAA), Minggu (29/1/2017), mengumumkan keberhasilannya menguasai secara penuh kawasan Wadi Barada di bagian barat provinsi Damaskus. Wadi Barada merupakan kawasan sumber air yang selama ini memenuhi sebagian besar kebutuhan penduduk Damaskus, ibu kota Suriah.

“Satuan-satuan angkatan bersenjata kami bekerjasama dengan kelompok-kelompok pertahanan rakyat dan pasukan sekutu telah menuntaskan misinya memulihkan keamanan dan stabilitas daerah-daerah dan pedesaan Wadi Barada di bagian barat provinsi Damaskus setelah sukses menjalankan serangkaian operasi militer,” ungkap SAA, sebagaimana dilansir televisi pemerintah Suriah.

Minggu sore waktu setempat juga telah dilakukan gelombang pertama pemindahan para pemberontak bersenjata bersama keluarga mereka dari Wadi Barada menuju kota Idlib sesuai kesepakatan antara pemerintah dan kubu pemberontak. Pada gelombang ini jumlah orang yang dipindahkan 160 orang, termasuk keluarga mereka.  Mereka diangkut dengan empat unit bis menuju kota Idlib.

Seorang sumber menyebutkan bahwa total jumlah kawanan bersenjata yang akan dipindah dengan menggunakan konvoi bus milik pemerintah itu mencapai 1400 orang. Mereka dipindah dengan pengawasan lembaga Bulan Sabit Merah Suriah dengan menempuh jalur Damaskus-Homs-Hama-Idlib.

Sumber ini menambahkan bahwa mereka yang direlokas adalah kawanan bersenjata yang menolak pemulihan citra mereka dan rekonsiliasi dengan pemerinah di Wadi Barada.

Di luar mereka, terdapat lebih dari 3700 orang telah meletakkan senjata, bergabung dengan proses rekonsiliasi , dan menjalani proses pemulihan status.  (raialyoum/irna/alalam)