Rangkuman Berita Utama Timteng, Selasa 15 November 2016

bom-mobil-irakJakarta, ICMES:  Sedikitnya delapan orang meninggal dunia dan enam lainnya luka-luka terkena serangan bom bunuh diri di provinsi Karbala, Irak.

Kelompok besar relawan Irak al-Hashd al-Shaabi memulai babak ketiga operasi militernya di barat Mosul, dan sebanyak 30 anggota ISIS tewas, Senin (14/11/2016).

Iran menyatakan siap menghadapi segala kemungkinan dan skenario buruk setelah Donald Trump terpilih dan menjabat sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

Arab Saudi membantah kabar mengenai adanya upaya mediasi pimpinan Presiden Lebanon Michel Aoun antara Saudi dan Iran.

Berita selengkapnya:

Serangan Teror ISIS Jatuhkan 8 Korban Jiwa di Provinsi Karbala

Sedikitnya delapan orang meninggal dunia dan enam lainnya luka-luka terkena serangan bom bunuh diri di provinsi Karbala, Irak, Senin (14/11/2016).

Para pejabat setempat, seperti dikutip AFP, menyebutkan bahwa serangan yang terjadi di distrik Ain al-Tamr itu dilakukan oleh enam teroris pembawa misi serangan bom bunuh diri yang sebagian di antaranya berhasil ditembak mati oleh pasukan keamanan sebelumnya sempat meledakkan diri.

“Delapan orang terbunuh dan enam lainnya luka-luka, beberapa di antaranya perempuan dan anak kecil, akibat aksi enam orang teroris yang meledakkan dirinya di kawasan permukiman al-Jihad, Ain al-Tamr, di sisi barat Karbala,” ujar Masum al-Tamimi, anggota parlemen daerah Karbala.

Menurutnya, enam orang itu mengenakan bom sabuk dan membawa senjata ringan. Dini hari pukul 5.30 waktu setempat mereka berusaha menyusup ke Ain al-Tamr untuk mendatangi pos-pos pasukan keamanan.

“Tapi mereka mundur ke kawasan permukiman al-Jihad ketika menghadapi perlawanan dari pasukan keamanan. Di situ mereka meledakkan diri di antara rumah-rumah warga sipil,” jelasnya.

Namun demikian, jubir Kemendagri Irak Saad Maan menyebutkan bahwa pasukan keamanan di provinsi Karbala berhasil membunuh lima teroris perencana serangan bom bunuh diri ketika mereka hendak beraksi di kawasan al-Jihad. Pasukan keamanan kemudian mengepung satu teroris yang tersisa, dan ketika itulah teroris itu memasuki salah satu rumah dan meledakkan diri di dalamnya.

Beberapa lama kemudian kelompok teroris takfiri ISIS merilis pernyataan di medsos mengaku bertanggungjawab atas serangan teror tersebut yang di kawasan yang berjarak 50 km dari kota Karbala tersebut.

 

 

Relawan Irak Mulai Babak III Operasi Anti ISIS, 30 Anggota ISIS Tewas

Kelompok besar relawan Irak al-Hashd al-Shaabi memulai babak ketiga operasi militernya di barat Mosul, dan sebanyak 30 anggota ISIS tewas, Senin (14/11/2016).

Jubir al-Hashd al-Shaabi, Ahmad al-Asadi, dalam statemennya menyerukan kepada penduduk Irak, khususnya warga di berbagai kawasan yang masih diduduki ISIS supaya melakukan tindakan apapun yang dapat membantu misi pasukan relawan menumpas ISIS.

Al-Hashd al-Shaabi menjanjikan kemenangan segera atas ISIS dalam operasi tahap ketiga yang ditujukan untuk membebaskan Bandara Tal Afar, 30 km selatan kota Tal Afar, dan merebut beberapa desa dan daerah lain dari cengkraman ISIS.

Tahap kedua operasi mereka telah berakhir beberapa hari lalu. Di tahap ini mereka berhasil memutus jalur suplai ISIS di front barat Mosul, memblokir rute ISIS untuk kabur ke arah perbatasan Suriah, dan menguasai penuh dua jalur strategis Mosul menuju Tal Afar dan Tal Afarr menuju al-Hadar.

30 Anggota ISIS Tewas

Sebanyak 30 anggota ISIS tewas di tangan pasukan Irak dalam operasi pembebasan desa al-Abbas yang berada di bawah administrasi kota kuno Nimrud, 40 km barat Mosul.

Anggota parlemen provinsi Nineveh, Hisamuddin al-Abar, mengatakan bahwa di antara puluhan teroris yang tewas itu terdapat para komandan ISIS berkewarganegaraan Cina dan Jepang.

“Mereka terbunuh setelah terkepung,” katanya.

Iran Siap Hadapi Segala Kemungkinan di Era Trump

Pemerintah Iran menyatakan siap menghadapi segala kemungkinan dan skenario buruk setelah Donald Trump terpilih dan menjabat sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

“Kami siap menghadapi skenario terburuk,” ujar Ketua Badan Energi Atom Iran Behruz Kamalvandi, Senin (14/11/2016).

Di masa kampanye pemilu presiden AS, Trump melontarkan kritikan-kritikan pedas terkait perjanjian nuklir AS dan lima negara besar lainnya dengan Iran di Wina, Austria, pada tahun 2015.

Kamalvandi mengingatkan bahwa negaranya memiliki kemampuan teknologi untuk kembali melakukan pengayaan uranium dengan cepat, hal yang telah dibatasi dalam perjanjian tersebut.

“Dalam jangka waktu satu tahun kami dapat melakukan pengayaan hingga level yang sudah kami capai sebelum kesepakatan, dan bahkan bisa lebih dari itu,” katanya.

Dia menambahkan bahwa langkah demikian sudah dipertimbangkan sejak lama, tapi Iran tidak akan melakukan opsi itu sebelum pemerintahan baru AS menjalankan misinya.

Saudi Bantah Lebanon Akan Mediasi Hubungan Saudi-Iran

Menteri Arab Saudi urusan Teluk Persia, Thamir al-Sabhan, membantah kabar mengenai adanya upaya mediasi pimpinan Presiden Lebanon Michel Aoun antara Saudi dan Iran.

Dalam pernyataannya kepada surat kabar al-Hayat terbitan Arab Saudi, Senin (14/11/2016), dia mengatakan, “Saya tidak yakin ada mediasi yang dilakukan oleh Presiden Lebanon Michel Aoun”

Dia menambahkan, “Pemerintah Iran mengerti apa yang diinginkan oleh Kerajaan (Arab Saudi), dan mengetahui sebab-sebab putusnya hubungan (antara Iran dan Saudi).”

Hubungan Saudi dengan Iran memanas setelah Kerajaan Arab Saudi menjatuhkan hukuman mati terhadap ulama Syiah Saudi Syeikh Nimr Baqir al-Nimr.

Pada 3 Januari 2016 Saudi mengumumkan pemutusan hubungan diplomatiknya dengan Iran menyusul peristiwa pembakaran Kedubes Saudi di Teheran, ibu kota Iran, oleh para demonstran yang memrotes hukuman mati tersebut. Pemerintah Iran sendiri sudah menghukum para pelaku aksi pembakaran.

Menlu Iran Mohammad Javad Zarif berkunjung ke Lebanon pada 7-8 November lalu dan mengadakan pertemuan dengan Presiden Michel Aoun di Istana Baabda, Beirut.

Sebelumnya, al-Sabhan juga berkunjung ke Beirut pada 27 Oktober sebagai menteri Saudi pertama yang melawat Lebanon sejak hubungan Saudi dengan Lebanon mengeruh dalam beberapa bulan terakhir. Al-Sabhan menemui sejumlah pejabat Lebanon, termasuk Michel Aoun beberapa hari menjelang keterpilihannya sebagai presiden Lebanon.

(afp/irna/isna/alsumarianews/anadolu)