Rangkuman Berita Utama Timteng, Selasa 11 Oktober 2016

yaman-ismail-ould-cheikh-ahmed

Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed

Jakarta, ICMES:  Tragedi Sanaa, Yaman, terus mendapat sorotan dunia.  Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed  dan Menlu Perancis mengutuk tragedi akibat serangan udara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi tersebut. Di Yaman sendiri, jubir militer negara ini menyatakan pelatihan rakyat Yaman telah dimulai  agar mereka bisa ikut berjuang mengangkat senjata melawan pasukan koalisi.

Di Irak, pasukan relawan al-Hashd al-Shaabi dikabarkan telah masuk ke provinsi Nineveh untuk persiapan berpartisipasi dalam operasi pembebasan Mosul dari pendudukan ISIS. Sedangkan di Suriah, ISIS menyatakan “menteri informasi”-nya tewas terkena serangan udara. Dan di Palestina pendudukan, tentara Israel dikabarkan menculik setidaknya 52 warga Palestina di Tepi Barat menyusul terjadinya kasus penembakan yang menewaskan dua orang Israel di Baitul Maqdis (Jerussalem).

Berikut ini rangkuman beberapa berita utama Timteng tersebut.

Utusan Khusus PBB dan Perancis Kutuk Kebrutalan Arab Saudi di Yaman

Utusan Khusus PBB untuk Yaman Ismail Ould Cheikh Ahmed menyerukan supaya hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi terkait dengan tragedi Sanaa segera dipublikasikan dan para pelakunyapun dibawa ke pengadilan.

“Segala sesuatu harus dilakukan agar para pelaku serangan sadis ini dapat dilimpahkan ke pengadilan,” katanya usai pertemuan dengan Menlu Perancis Jean-Marc Ayrault di Paris, Senin (10/10/2016).

Dia menambahkan, “Kita harus segera mendapatkan hasil-hasil penyelidikan yang sedang berlangsung.”

Lebih dari 140 orang meninggal dunia, dan sekitar 525 lainnya luka-luka terkena serangan udara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi terhadap para pelayat di Sanaa akhir pekan lalu. Serangan ini mengundang kecaman dari berbagai pihak di dunia, termasuk Rusia, AS, dan Sekjen PBB.

Perancis turut mengutuk serangan udara tersebut dan meminta supaya hasil penyelidikan segera diumumkan.

“Kami mendorong koalisi agar memublikasikan hasil penyelidikan segera setelah mereka menyediakannya,” ujar Ayrault.

Militer Yaman Mulai Latih Rakyat Untuk Bergabung ke Medan Tempur

Juru bicara militer Yaman Brigjen Sharaf Luqman menyatakan bahwa pelatihan rakyat Yaman telah dimulai  agar mereka bisa ikut berjuang mengangkat senjata melawan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.

“Pelatihan militer rakyat di barak-barak sudah dimulai agar mereka dapat bergabung di front pertempuran. Pasca tragedi Sanaa, kami harus memberikan balasan telak dan pelajaran besar kepada agresor Saudi,” ungkapnya dalam wawancara dengan channel al-Manar yang bermarkas di Lebanon, Senin (10/10/2016).

Dia menambahkan, “Kami telah mengembangkan rudal dalam jumlah besar, dan dengannya kami akan menghantam berbagai sasaran di wilayah Arab Saudi. Inisiatif ada di tangan kami, dan kami juga memiliki rudal-rudal untuk menghadapi jet-jet tempur pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi.”

Dia menyebutkan bahwa pasukan Yaman berhasil menerobos masuk ke wilayah Saudi sejauh 20 km.

Jelang Operasi Pembebasan Mosul, Relawan Bersenjata Irak Masuk ke Provinsi Nineveh

Sumber-sumber yang dekat dengan Pemimpin Dewan Tinggi Islam Irak Ammar al-Hakim, Senin (10/10/2016), menyatakan bahwa Brigade Asyura yang bernaung di bawah kelompok besar pasukan relawan al-Hashd al-Shaabi telah masuk ke provinsi Nineveh untuk persiapan berpartisipasi dalam operasi pembebasan Mosul, ibu kota provinsi ini, dari pendudukan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

“Brigade Asyura menjadi kelompok pertama pasukan relawan al-Hashd al-Shaabi yang masuk ke perbatasan provinsi Nineveh dan ditempatkan di kawasan Talul al-Baj di barat laut Shurkat (50 km dari Mosul),” ungkap sumber anonim tersebut.

Dilaporkan bahwa pasukan Irak sudah bersiap-siap melancarkan operasi tersebut dan tinggal menunggu komando dari Perdana Menteri Irak Haider Abadi selaku panglima tertinggi angkatan bersenjata Irak.

Menteri Informasi ISIS Tewas Diganyang Pasukan Udara di Suriah

Kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menyatakan “menteri informasi”-nya, Abu Mohammad al-Furqan, tewas terkena serangan udara di bagian utara Suriah.

“Syeikh mujahid Abu Mohammad al-Furqan, pemimpin dewan media pusat telah syahid,” bunyi statemen ISIS yang beredar di akun-akun dan situs-situs para ekstrimis, Senin (10/10/2016).

Dalam statemen itu ISIS juga bersumpah akan membalas dendam kematian Abu Mohammad al-Furqan.

Kelompok teroris yang dikenal paling bengis di dunia ini tidak menyebutkan kapan, di mana dan bagaimana al-Furqan terbunuh, sementara Pentagon lebih dari tiga pekan lalu, tepatnya pada 16 September 2016, mengaku berhasil membunuh tokoh ISIS tersebut dalam serangan udara di dekat kota Raqqah, Suriah utara, pada 7 September 2016.

Tentara Israel Culik 52 Warga Palestina

Tentara Israel dilaporkan menculik setidaknya 52 warga Palestina di Tepi Barat dalam 24 jam, pada Senin (10/10/16). Penculikan itu dilakukan setelah terjadi tembakan di Yerusalem yang menyebabkan dua orang Israel tewas.

Berdasarkan laporan dari lokal, tentara Israel menyerang beberapa kota di sejumlah titik di kawasan pendudukan Tepi Barat dari Minggu malam sampai Senin pagi.

Pihak Israel menyatakan para tawanan tersebut mencoba mengikuti upacara untuk mengingat korban yang ditembak mati oleh tentara Israel.

(sputnik/afp/arabi21/irna/presstv)