Rangkuman Berita Utama Timteng, Sabtu 29 Oktober 2016

yaman-rudal-burkanJakarta, ICMES:  Arab Saudi mengklaim milisi Ansarullah (Houthi) bermaksud merudal Mekkah al-Mukarramah, sementara Ansarullah menyatakan klaim merupakan cara Saudi untuk menghasud kaum awam, dan Iran juga menyebut klaim itu sebagai dagelan.

Relawan  Irak al-Hashd al-Shaabi telah resmi ikut bertempur dalam operasi pembebasan Mosul, Irak utara, dari tangan teroris takfiri ISIS, sementara PBB menyatakan ISIS di Mosul telah menculik puluhan ribu penduduk untuk dijadikan perisai.

Jet tempur Turki bermaksud melanggar zona udara Suriah tapi urung setelah mendapat peringatan dari pasukan Suriah dan Rusia.

Berikut ini rangkuman berita selengkapnya;

Houthi: Saudi Bawa Nama Mekkah Untuk Menghasud Kaum Awam

Pasukan koalisi pimpinan Arab Sadui mengklaim milisi Ansarullah (Houthi) bermaksud menghantamkan rudal jarak jauhnya ke kota suci Mekkah al-Mukarramah, Arab Saudi, yang berjarak sekira 500 km dari perbatasan Yaman.

Klaim itu dibantah keras oleh Ansarullah. Mohammed al-Bukhaiti, anggota biro politik Ansarullah, Jumat (28/10/2016) kepada kantor berita Jerman, DPA, mengatakan, “Kami tidak menyasar warga sipil Saudi, dan karena itu kami juga tidak mungkin menyasar tempat-tempat suci.”

Dia menjelaskan bahwa pihaknya hanya membidik posisi-posisi militer di kedalaman wilayah Saudi “dalam rangka pertahanan diri dan perlawanan terhadap agresi.”

Menurutnya, klaim pasukan koalisi itu dusta belaka dan bertujuan “mencari simpati dari orang-orang awam di antara umat Islam, dan dari khalayak internasional.”

“Setelah kejahatan Saudi terhadap orang-orang Yaman terungkap hingga mengundang simpati dunia kepada Yaman, Saudi lantas menggunakan klaim-klaim seperti ini untuk mendapatkan perhatian. Saudilah yang mencemarkan agama Islam, baik menyangkut keterlibatannya dalam pendanaan kelompok-kelompok teroris maupun menyangkut kejahatannya di Yaman,” terangnya

Sebelumnya, sumber militer Kemhan Yaman menyatakan bahwa pasukan rudal negara ini telah menghantam Bandara King Abdulaziz, Jeddah, dengan rudal Burkan 1. Rudal balistik ini diklaim tepat mengena sasaran hingga menimbulkan kerusakan besar.

Iran: Saudi dan Uni Emirat Arab Bawa Kesucian Islam Untuk Ambisi Kotor

Juru bicara Kemlu Iran Behram Ghasemi mengingatkan Uni Emirat Arab (UEA) dan Kerajaan Arab Saudi supaya tidak membawa-bawa kesucian Islam untuk melicinkan “tujuan-tujuan kotornya.”

Hal ini dia kemukakan sebagai tanggapan atas klaim Uni Emirat Arab bahwa para pejuang Ansarullah (Houthi) Yaman telah menembakkan rudal balistiknya ke arah Mekkah.

“Klaim serangan rudal Yaman terhadap Mekkah al-Mukarramah bahkan merupakan dagelan,” katanya, Jumat (28/10/2016).

“Kami menyarakan otoritas UEA dan Saudi agar tidak menjadikan tempat-tempat suci dan berkah Islam sebagai senjata untuk mencapai tujuan-tujuan hinanya, dan tidak mengandalkan distorsi, kemunafikan, penebaran perpecahan, dan praktik berbahaya ini untuk menutupi keteteran dan kekalahannya,” imbuh Ghasemi.

Dia juga menegaskan, “Ketataan bangsa Yaman kepada agama dan kecintaannya kepada tempat-tempat suci Islam lebih besar daripada kaum Wahabi dan para raja yang selama ini bukannya mengandalkan umat Islam, tapi malah bergantung kepada Amerika Serikat dan entitas Israel untuk melindungi singgasana mereka. Bangsa Yaman lebih peduli untuk menjaga dan melindungi kehormatan Haramaian al-Syarifain daripada para agresor yang telah membantai anak-anak kecil.”

Pasukan Irak Berselisih Dengan Koalisi, al-Hasdh al-Shaabi Resmi Ikut Berperang

Relawan besar Irak al-Hashd al-Shaabi, Jumat kemarin (28/10/2016), dilaporkan telah resmi ikut bertempur dalam operasi pembebasan Mosul, Irak utara, dari tangan teroris takfiri ISIS.

Hal ini terjadi justru ketika koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) mengusulkan penghentian operasi militer untuk sementara waktu dengan dalih demi penguatan posisi di wilayah-wilayah yang sudah terbebaskan, dan usulan ini ditolak oleh pasukan pemerintah pusat Irak.

Jubir pasukan koalisi Kol. John Dorrian menyatakan bahwa operasi ini dihentikan selama dua hari.  Namun, komandan pasukan anti-teror Irak Abdul Ghani al-Asadi menyatakan tak ada instruksi demikian.   “Saya yakin hal demikian tidak ada,” katanya.

Komandan operasi Mosul Mayjen Najm al-Jabouri menyatakan pasukan relawan sudah mulai ikut beroperasi di sekitar distrik Hammam al-Alil di selatan Mosul, dan pasukan yang berada di bawah komando al-Jabouri siap menyerbu di  kawasan ini.

PPB Nyatakan ISIS Culik Puluhan Ribu Warga Sipil Untuk Dijadikan Perisai

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) Jumat (28/10/20167) melaporkan bahwa kelompok teroris takfiri ISIS telah memboyong puluhan ribu penduduk ke dalam kota Mosul, Irak utara, bersamaan dengan sengitnya operasi pembebasan kota kedua terbesar di Irak ini.

Disebutkan bahwa ISIS telah memaksa sekira 8,000 keluarga atau ‘puluhan ribu’ penduduk untuk dijadikan sebagai perisai, dan juga telah membunuh lebih dari 230 orang.

Menurut OHCHR, ISIS menggelandang puluhan ribu orang itu dari beberapa kota kecil dan desa di sekitar Mosul ke dalam kota ini, lalu menempatkan mereka di dekat instalasi-instalasi militer. Selain itu,  Rabu lalu ISIS mengeksekusi 232 orang yang terdiri atas warga sipil dan sejumlah mantan tentara Irak karena tidak mematuhi perintah ISIS.  

Mendapat Peringatan, Jet Tempur Turki Urung Terobos Zona Udara Suriah

Beberapa jet tempur Turki bermaksud melanggar zona udara Suriah tapi tak jadi setelah mendapat peringatan dari pasukan Suriah dan Rusia, Jumat (28/10/2016). Demikian dikatakan sumber keamanan Suriah kepada lembaga pemberitaan Sputnik milik Rusia.

Jauh hari sebelunya,komando umum pasukan Suriah sudah mengingatkan bahwa jika jet tempur Turki melanggar lagi zona udara Suriah maka “akan ditindak tegas dan dijatuhkan dengan semua sarana yang tersedia.”

Ancaman Suriah itu sendiri dikemukakan menyusul serangan udara Turki yang menyebabkan tewasnya sekira 150 warga sipil di beberapa daerah di utara provinsi Aleppo.

Sementara itu, Rusia mengungkapkan bukti bahwa pengeboman sekolah di Idlib, yang diumumkan oleh Direktur Eksekutif UNICEF, Anthony Lake, adalah kejadian palsu. Rusia juga mengecam sikap UNICEF yang mengabaikan pengeboman sekolah di Al Mashriq, yang benar-benar terjadi.

Menanggapi kecaman Rusia itu, Lake pada Kamis (27/10/16) juga mengumumkan adanya sekolah yang diserang di Al Mashriq (Aleppo), namun tidak mengecam pelakunya (para teroris).

Presiden Abbas Adakan Pertemuan dengan Hamas

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, menggelar pertemuan langka dengan dua pemimpin senior Hamas, yaitu Khaled Meshaal dan Ismail Haniyeh. Pertemuan tersebut dilakukan di Doha, Kamis (27/10/16).

Pertemuan itu dilaporkan juga dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, Sekjen Organisasi Liberal Palestina, Saeb Erekat (PLO), dan Duta Besar Palestina untuk Qatar,  Munir Ghanam.

Kedua pihak mendiskusikan cara meningkatkan kondisi kehidupan warga Palestina dan bagaimana memperbaiki keretakan hubungan Hamas dan kubu Partai Fatah yang dipimpin Presiden Abbas.

Pemimpin Hamas meminta seluruh pihak bersatu untuk melawan agenda penjajahan dan agresi Israel.

(afp/dpa/alalam/irna/ mirror/rt/presstv)