Rangkuman Berita Utama Timteng, Sabtu 24 Desember 2016

rusia-suriahJakarta, ICMES: Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut pembebasan Aleppo timur sebagai langkah yang sangat penting, sementara Sekjen Hizbullah, Lebanon, Sayyid Hassan Nasrallah, menyebutnya perang paling berat di Suriah.

Bagian timur kota Mosul, Irak utara, dinyatakan akan bebas dari cengkraman kelompok teroris ISIS dalam beberapa hari mendatang.

Pasukan Turki membunuh 22 kombatan teroris ISIS di kota al-Bab.

Berita selengkapnya;

Putin: Pembebasan Aleppo Sangat Penting

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut keberhasilan pasukan pemerintah Suriah merebut kembali Aleppo timur sebagai “langkah yang sangat penting” menuju penuntasan konflik Suriah serta pengembangan pangkalan laut Rusia di Tartus.

“Pembebasan Aleppo dari para ekstrimis merupakan langkah yang sangat penting menuju pulihnya keadaan di Suriah – saya berharap juga di kawasan secara keseluruhan-…  Operasi ini sudah selesai, terutama pada tahap-tahapnya yang terakhir dengan partisipasi dan pengaruh langsung – agar saya tidak menyebutnya tuntas- pasukan kita,” ujar Putin dalam pertemuan Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoygu, Jumat (23/12/2016).

Dia menambahkan, “Kita harus melakukan segala sesuatu supaya perang berhenti di semua wilayah Suriah.  Dalam segala keadaan, inilah yang kita upayakan tercapai.”

Seperti diketahui, Kamis malam (22/12/2016), tentara Suriah mengumumkan keberhasilannya merebut kembali secara total kota Aleppo timur dari cengkraman pemberontak dan teroris. Keberhasilannya yang tercapai dengan bantuan Rusia dan Iran ini menjadi kemenangan terbesar pasukan Suriah dalam perang yang memorak porandakan negara ini sejak 2011.

Dalam konferensi pers menjelang akhir tahun di hari yang sama, Putin mengungkapkan harapannya agar dilakukan lagi perundingan damai untuk mendorong semua pihak agar bersepakat untuk menerapkan gencatan senjata di semua wilayah Suriah.

“Langkah selanjutnya, harus dicapai kesepakatan gencatan senjata di semua wilayah Suriah,” tuturnya.

Dia juga menegaskan bahwa para pemimpin Iran, Turki dan Suriah bersepakat untuk terlibat dalam perundingan damai baru gagasan Rusia yang akan diselengarakan di Astana, ibu kota kazakhstan.

Menurutnya, proses evakuasi militan dan sipil dari Aleppo timur tidak akan rampung tanpa bantuan Rusia, Iran dan Turki serta iktikad baik Presiden Suriah Bashar al-Assad. (raialyoum)

Nasrallah: Mereka Bilang Pemerintah Suriah Liar

Sekjen Hizbullah, Lebanon, Sayyid Hassan Nasrallah, Jumat (23/12/2016), menyebut perang Aleppo sebagai perang paling berat di Suriah, namun kawanan bersenjata akhirnya kalah berkat kesolidan dan muqawamah para pejuang Suriah, dan selanjutnya bahaya teroris menyengat negara-negara pendukungnya sendiri.

Dia menjelaskan bahwa perang Aleppo terhitung paling berat di Suriah antara lain karena di situ terdapat puluhan ribu kawanan bersenjata yang ratusan di antaranya adalah pembawa misi serangan bom bunuh diri.

Sayyid Nasrallah juga mengatakan bahwa perang pasukan Surian dan sekutunya di sana bukan hanya melawan kelompok-kelompok pemberontak bersenjata, melainkan juga kawanan teroris yang datang dari berbagai negara.

“Mereka yang kalah di Aleppo beralasan mereka kalah karena minimnya dukungan yang mereka terima, mereka berdusta, kawanan bersenjata itu menerima dana milyaran dolar dan ratusan ton senjata dan perlengkapan perang untuk dukungan,” ujarnya.

Menyinggung serangan teror mematikan di kota Karak, Yordania, Nasrallah mengingatkan pemerintah Amman supaya menjadikannya sebagai pelajaran sehingga tidak lagi menyokong teroris di Suriah karena pada akhirnya teroris membawa celaka bagi siapapun, termasuk pemeliharanya.

Dia kemudian menyebutkan negara Turki yang dua tentaranya telah dibakar hidup-hidup oleh ISIS belum lama ini. Menurutnya, Turki telah diperlakukan demikian padahal negara ini paling besar dukungannya kepada ISIS.

“Tak ada negara sebesar Turki dalam membantu ISIS. Tak ada yang meragukan peranan Turki dalam menyusupkan ISIS ke Irak dan Suriah, tapi sekarang justru terjilat sendiri oleh api para takfiri. Meski demiklian, sampai sekarang Ankara belum mengambil pelajaran sehingga masih saja membantu ISIS, di Suriah memerangi ISIS, tapi di Mosul mendukungnya,” tegas Nasrallah sembari meminta Turki berhenti menggunakan standar ganda.

“Segala sesuatu telah diberikan oleh negara-negara penyokong teroris di Suriah kecauli anak-anaknya sendiri untuk berperang,” tuturnya.

Dia menambahkan, “Apa yang diberikan dunia untuk menyokong kawanan bersenjata di Suriah jauh di atas apa yang diberikan oleh dunia Arab untuk masalah Palestina.”

Lebih lanjut dia membandingkan ISIS dengan pemerintah Suriah. Ketika ISIS menguasai suatu kota maka jangan harap penduduknya bisa keluar dari kota ini dalam keadaan selamat, sedangkan pemerintah Suriah justru memperkenankan kawanan bersenjata itu keluar dari Aleppo, lengkap dengan senjata mereka.

“Meski demikian, mereka malah menyebut pemerintah Suriah liar,” sesalnya. (alalam)

Bagian Timur Mosul Dinyatakan Akan Segera Bebas

Para komandan Irak menyatakan bahwa bagian timur kota Mosul, Irak utara, akan bebas dari cengkraman kelompok teroris ISIS dalam beberapa hari mendatang. Hal ini akan ditandai dengan keberhasilan pasukan Irak mencapai sisi Sungai Tigris yang membelah  kota ini menjadi bagian barat dan timur, atau mendatangi beberapa jembatan di atas sungai ini.

Dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh TV Irak, Jumat (23/12/2016), komandan Pasukan Kontra-Terorisme Irak Abdul Ghani al-Asadi mengatakan, “Dengan diambilnya beberapa keputusan pada akhir rapat koordinasi para komandan berbagai poros, arena baru berhasil dibuka dalam operasi Mosul.”

Dia memastikan bahwa pembersihan bagian timur Mosul akan tuntas dalam beberapa hari mendatang.

“Kami akan mengumumkannya,” tegas al-Asadi.

Menurutnya, situasi di berbagai front pertempuran sudah kondusif, dan pasukan Irak mengalami kemajuan signifikan dalam beberapa hari terakhir.

“Dalam beberapa pertempuran yang terjadi belakangan ini di Mosul timur, kami telah meringkus 50 orang yang bekerjasama dengan DAESH (ISIS),” ungkapnya.

Beberapa sumber lain menyatakan operasi pembebasan Mosul memang lamban dalam beberapa pekan terakhir, tapi pasukan Irak terus bergerak tenang dan perlahan menuju pusat dan bagian barat kota ini.

Sementara itu, komandan polisi federal Irak, Jumat, mengatakan lebih dari 40 anggota ISIS tewas terkena gempuran rudal pasukan Irak terhadap beberapa kamp teroris di Mosul barat. (irna/shafaqnews)

22 Teroris ISIS Tewas di al-Bab, 41 lainnya Diringkus di Istanbul dan Konya

Pasukan Turki telah menghabisi 22 kombatan teroris ISIS di kota al-Bab di bagian timur provinsi Aleppo, Suriah, Jumat (23/12/2016). Bersamaan dengan ini, polisi Turki meringkus 41 tersangka anggota atau simpatisan ISIS di kota Istanbul dan Konya.

Dilaporkan bahwa 22 anggota ISIS tewas dalam beberapa kali serangan pasukan Turki terhadap markas ISIS di al-Bab.  Dalam kelanjutan operasi militer bersandi Perisai Furat yang dimulai sejak sekitar empat bulan lalu, pasukan Turki juga telah menghancurkan 37 bangunan, tiga gudang senjata, dan sebuah pusat logistik ISIS.

Pasukan Turki telah mengidentifikan 143 tempat konsentrasi pasukan ISIS di al-Bab dan menghujankan tembakan pada tempat-tempat itu serta menemukan sebanyak 2200 pucuk senjata rakitan ISIS dan 42 bom ranjau.

Sementara itu, kejaksaan umum Istanbul menginstruksikan penangkapan 41 tersangka menjalin hubungan dengan ISIS, dan sejauh ini aparat telah mencokok 31 orang di antaranya, sementara 10 lainnya masih buron.

Bersamaan dengan ini, pasukan anti teror Turki meringkus 10 orang lain yang diduga menjalin hubungan dengan ISIS.

Namun demikian, 17 orang di antaranya telah dibebaskan setelah menjalani pemeriksaan, sementara 26 orang lainnya dilimpahkan kepada pengadilan. (irna)