Jakarta, ICMES: Kawanan teroris ISIS kabur dari Mosul timur setelah ribuan rekan mereka bergelimpangan tak bernyawa.
Turki dan Rusia bersepakat antisipasi tabrakan jet tempur dalam operasi serangan terhadap ISIS di Suriah timur.
10 teroris ISIS tewas diserang pasukan keamanan Mesir di Semenanjung Sinai.
Biro intelijen Amerika mengingatkan Israel terkait pertukaran informasi rahasia dengan Gedung Putih pasca dimulainya jabatan kepresidenan Donald Trump.
Berita selengkapnya;
Ribuan Anggotanya Tewas, ISIS Kabur Dengan Perahu Dari Mosul Timur
Komandan operasi gabungan pasukan Irak, Brigjen Dzunun al-Sab’awi, mengatakan kawanan teroris ISIS telah membakari semua kantor pemerintah di kawasan terakhir Mosul timur yang sudah hampir secara total.
“ISIS telah membakar kantor Pusat Telefon Elektronik, Bank Um al-Rabi’ain, Bank al-Aqari, dan tiga gedung pusat kesehatan, menyusul cepatnya gerak maju pasukan Irak yang nyaris membebaskan bagian kiri (timur) secara total dari (pendudukan) ISIS,” katanya kepada DPA, Jumat (13/1/2017).
Dia menambahkan, “Sebagian besar anggota ISIS kabur ke bagian kanan (barat) melalui Sungai Tigris menggunakan perahu-perahu setelah ribuan rekan mereka tewas di poros timur dan utara Mosul.”
Di hari yang sama pasukan Irak berhasil membebaskan kampus Universitas Mosul yang digunakan oleh ISIS sebagai sarana militer, dan ini tercatat sebagai kemajuan signifikan dalam operasi pembebasan Mosul yang sudah berlangsung hampir empat bulan.
Kemajuan militer Irak ini terjadi setelah dilakukan perubahan taktik pada bulan lalu untuk melibatkan pasukan elit dan membuat mereka lebih tangkas dalam mengatasi perlawanan ISIS dan menghindari jatuhnya korban sipil dan militer.
Pejabat Irak dan Amerika Serikat mengatakan bahwa kampus itu merupakan satu di antara dua fasilitas utama yang digunakan ISIS untuk membuat bom, mengembangkan senjata kimia, dan merawat anggotanya yang terluka, sementara pekan lalu pasukan Irak juga merebut kembali satu fasilitas utama lainnya berupa rumah sakit.
“Jika mereka kehilangan kampus, petempur dan pendukung mereka akan kehilangan nyali mereka. Bagi mereka, kehilangan kampus berarti kehilangan sisi timur kota, “kata Jenderal Sami al-Aridi, seorang komandan pasukan yang menyerbu kampus tersebut. (rayalyoum/wallstreetjournal)
Turki dan Rusia Antisipasi Tabrakan Jet Tempur di Suriah
Pemerintah Turki, Jumat (13/1/2017), menyatakan bahwa kesepakatan yang telah dicapainya dengan Rusia untuk koordinasi pasukan udara di Suriah akan dapat mencegah terjadinya tabrakan jet tempur Turki dengan jet tempur Rusia dan Suriah.
Sejak terjadi krisis Suriah pada tahun 2011, Moskow berpihak pada pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad, sedangkan Ankara menyokong kelompok-kelompok pemberontak yang berambisi menggulingkan al-Assad.
Dewasa ini keduanya justru menggalakkan koordinasi dan penyesuaian setelah terjadi perbaikan hubungan Turki-Rusia yang memburuk pasca insiden penembak jatuhan pesawat tempur Rusia oleh angkatan udara Turki pada November 2015, dan Turki akhirnya meminta maaf atas kejadian ini setelah sekian lama bersikukuh untuk tidak meminta maaf.
Menteri Pertahanan Turki Fikri Isik mengatakan bahwa Moskow dan Ankara telah menjalin kesepakatan untuk mengoordinasikan serangan udaranya terhadap ISIS di Suriah.
Anadolu mengutip pernyataannya bahwa kesepakatan itu “berisi koordinasi dengan Rusia di mana langkah-langkahpun diambil untuk mencegah terjadinya kondisi saling berhadapan antara pasukan udara Turki di satu pihak dan angkatan udara Rusia dan Suriah di pihak lain.”
Asisten Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Untuk Keamanan Internasoinal Elissa Slotkin menyatakan Washington menyambut baik kerjasama Turki dan Rusia dalam operasi udara untuk pembebasan kota al-Bab di Suriah utara dari pendudukan ISIS. (rayalyoum/irna)
10 Teroris ISIS Tewas Digempur Pasukan Mesir
Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan pasukan keamanan negara ini telah menghabisi 10 militan yang berafiliasi dengan kelompok teroris ISIS dalam serangan terhadap tempat persembunyian militan di Semenanjung Sinai, Jumat (13/1/2017).
Dijelaskan bahwa kawanan bersenjata itu melepaskan tembakan ketika pasukan keamanan mendekati tempat persembunyian militan di sebuah rumah kosong di el-Arish, ibu kota provinsi Sinai Utara. Kawanan bersenjata itu terkait dengan pemimpin organisasi teroris Ansar Beit Al-Maqdis yang membentuk kelompok-kelompok penyerang pasukan keamanan.
Ansar Beit Al-Maqdis adalah nama yang digunakan oleh sebuah kelompok militan sebelum menyatakan baiat dan bergabung dengan ISIS pada November 2014.
Kementerian itu menambahkan bahwa serangan kelompok tersebut antara lain terjadi pada Senin lalu terhadap sebuah pos pemeriksaan dekat el-Arish yang menewaskan delapan polisi dan seorang warga sipil, serta membunuh dua polisi lainnya, kemudian menculik dan membunuh seorang insinyur.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan pos pemeriksaan pada hari Selasa lalu, sementara Kementerian Dalam Negeri mengatakan polisi telah menembak mati lima penyerang dalam peristiwa itu.
Militan telah membunuh ratusan tentara dan polisi sejak terjadi kudeta militer terhadap Presiden Muhammad Mursi pada tahun 2013. Sebagian besar serangan terjadi di bagian utara Semenanjung Sinai, yang berbatasan Israel dan Palestina Jalur Gaza, dan sebagian lainnya juga merambah Kairo, ibu kota Mesir. (arabnews)
CIA Peringatkan Israel Soal Trump, Rusia, dan Iran
Biro intelijen Amerika memperingatkan Rezim Zionis terkait pertukaran informasi rahasia dengan Gedung Putih pasca dimulainya jabatan kepresidenan Donald Trump.
Harian Israel Yedioth Ahronoth mengklaim, sebab kekhawatiran ini adalah kemungkinan adanya hubungan tersembunyi Trump atau stafnya dengan Istana Kremlin, karena Kremlin menjalin kontak dengan biro intelijen Iran.
Menurut laporan yang dikutip situs Russia al-Yaum dari Yedioth, kekhawatiran ini meningkat setelah pertemuan terakhir pejabat intelijen Amerika dan Israel. Kendati demikian, laporan ini tidak menyinggung waktu dan tempat pertemuan tersebut.
Laporan ini menyatakan, pejabat intelijen Amerika memberitahu sejawat Israel-nya, mereka memiliki informasi akurat soal keterlibatan intelijen Rusia dalam peretasan komputer Partai Demokrat saat pilpres lalu dan bocornya informasi penting ke WikiLeaks. Kebocoran informasi ini menimbulkan pukulan telak terhadap Hillary Clinton, kandidat presiden dari Partai Demokrat.
Menurut Yedioth Ahronoth, Amerika memperingatkan Israel agar mulai tanggal 20 Januari (hari pengambilan sumpah Trump) tidak memberikan informasi penting kepada Gedung Putih dan Dewan Keamanan Nasional Amerika.
Koran Ibrani ini juga mengklaim, Amerika berpesan agar Israel tidak mengungkapkan sumber-sumber intelijennya terkait para pejabat Amerika. Alasannya, ada risiko bahwa informasi ini bocor ke pihak Rusia. (yjc)