Rangkuman Berita Utama Timteng, Rabu 9 November 2016

rudal-jelajah-rusiaJakarta, ICMES:  Bersamaan dengan pemilu presiden Amerika Serikat, Rusia mengancam akan segera meluncurkan rudal jelajah dalam “skala besar” dan melancarkan serangan udara ke Aleppo.

Pasukan keamanan Irak menemukan penjara terbesar bawah tanah milik kelompok teroris takfiri ISIS dan membebaskan 1000 orang tak berdosa dari penjara tersebut.

Juru bicara kelompok Ansarullah Yaman (Hothi) Mohammad Abdul Salam menegaskan bahwa Saudi tak kenal etika perang, nilai kemanusiaan, maupun norma Islam.

Pasukan Irak menemukan sebuah paspor milik seorang perwira Turki yang diduga telah bekerja sebagai penasehat militer ISIS di Irak.

Interpol menolak keanggotaan Palestina akibat tekanan Israel.

Berita selengkapnya:

Rusia Akan Hujankan Rudal Jelajahnya ke Aleppo

Bersamaan dengan pemilu presiden Amerika Serikat, Rusia mengancam akan meluncurkan rudal jelajah dalam “skala besar” dan melancarkan serangan udara ke Aleppo.

Serangan ini diperkirakan akan dilakukan dalam 24 jam sejak Selasa pagi (8/11/2016) dan akan menarget pinggiran Aleppo di mana kelompok-kelompok bersenjata berusaha mendobrak kepungan pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya terhadap wilayah Aleppo timur yang dikuasai oleh pemberontak dan teroris.

Dilaporkan bahwa serangan ini akan mengerahkan rudal-rudal jelajah serta pesawat tempur yang berlandasan di darat maupun di kapal induk.

“Pada kasus-kasus sebelumnya di mana serangan rudal yang dilesatkan dari Laut Kaspia ada puluhan target hancur. Sedangkan sekarang, persis dalam dua sampai tiga hari, ada ratusan sasaran yang akan dihancurkan dari jarak jauh,” tutur sebuah sumber militer kepada laman Gazeta milik Rusia.

Dalam beberapa hari terakhir, Angkatan Laut Rusia telah mengerahkan armada yang cukup besar di wilayah timur Laut Mediteranian, terdiri atas kapal induk Admiral Kuznetsov, kapal tempur penjelajah terbesar, Peter The Great, yang berasal dari Armada Utara, serta kapal rudal Admiral Grigorovich.

Dilaporkan pula bahwa Rusia juga mengerahkan tiga kapal selam dari Armada Utara yang semuanya ditempat di kawasan antara Cyprus dan pantai Suriah.

Kawanan teroris berusaha masuk ke Aleppo melalui arah barat dan barat daya dalam dua minggu terakhir dengan melancarkan serangan yang melibatkan lebih dari 2000 teroris dan didukung puluhan tank, mobil lapis baja, dan bom mobil.

Para teroris memanfaatkan jeda kemanusiaan yang diterapkan belakangan ini untuk menghimpun kekuatan sebagai persiapan memasuki Aleppo timur.

Penjara Besar Bawah Tanah ISIS Ditemukan, 1000 Orang Dibebaskan

Pasukan keamanan Irak, Selasa (8/11/2016), menemukan penjara terbesar bawah tanah milik kelompok teroris takfiri ISIS di distrik al-Shura, 35 km selatan Mosul, dan membebaskan 1000 orang tak berdosa dari penjara tersebut.

Demikian dikatakan oleh anggota Dewan Provinsi Nineveh, Husamuddin al-Ibar, dalam siaran persnya di Baghdad.

Dia menjelaskan bahwa penjara bawah tanah itu ditemukan ketika pasukan Irak menggelar operasi sterilisasi kawasan itu dari bom dan ranjau. Seribu orang yang tersekap dalam penjara itu lantas dievakuasi ke kamp-kamp pengungsi yang tersedia.

Al-Shura yang merupakan distrik terbesar di provinsi Nineveh berhasil dibebaskan oleh paskan kepolisian dan pasukan reaksi cepat Irak pada 29 Oktober lalu.

Operasi pembebasan distrik ini menyebabkan 40 teroris ISIS tewas, 12 lainnya tertangkap, 13 bom mobil dan 135 tempat persembunyian ISIS  hancur, dan 170 bom dan ranjau berhasil dijinakkan.

Houthi:  Saudi Tak Kenal Etika Perang, Nilai Kemanusiaan, dan Norma Islam

Juru bicara kelompok Ansarullah Yaman (Hothi) Mohammad Abdul Salam menegaskan bahwa Arab Saudi dan sekutunya menyerang banyak sasaran sipil, tapi kemudian berdalih hal itu dilakukan demi memburu para pemimpin Houthi dan sekutunya. Bersamaan dengan ini satu gembong ISIS di Yaman tewas.

“Pasukan koalisi agresor pimpinan Saudi membunuhi orang-orang tak berdosa, warga sipil, para lansia, orang-orang perempuan, anak-anak kecil desa, permukiman penduduk, tempat-tempat hiburan, majelis dukacita, panti jompo, sekolah, pasar, jembatan, pabrik susu, dan lain-lain, tapi kemudian mengatakan bahwa semua ini ditujukan untuk menyasar para pemimpin Houthi dan Ali Abdullah Saleh (mantan presiden Yaman),” ungkap Abdul Salam di halaman facebooknya, Selasa (8/11/2016).

Dia menambahkan, “Mereka membombardir Yaman dengan berbagai jenis rudal termal mutakhir, mengupah pasukan bayaran dari berbagai belahan dunia, membeli sikap berbagai negara dan lembaga, dan mengerahkan segenap kekuatan dan dananya untuk menunjang agresinya terhadap Yaman, lalu mengatakan bahwa semua ini semata-mata demi mendukung orang-orang Yaman dan memulihkan otoritas hukum.”

Dia juga menegaskan, “Mereka tak mengerti etika perang, tidak menghargai norma-norma Islam, moralitas Arab dan nilai kemanusiaan. Mereka terbiasa berdusta secara blak-blakan dan memalukan. Mereka sangat memerlukan – tapi gagal- mencari pembenaran atas agresinya terhadap Yaman.”

Pasukan Irak Temukan Paspor Perwira Turki di Daerah Kekuasaan ISIS

Pasukan Irak yang berjuang untuk membebaskan kota Mosul dari cengkraman kelompok teroris ISIS telah menemukan sebuah paspor milik seorang perwira Turki yang diduga telah bekerja sebagai penasehat militer ISIS di Irak.

Pasukan Irak tidak menyebutkan nama perwira Turki itu karena faktor keamanan, tapi memastikan bahwa ini bukan kali pertama paspor Turki ditemukan sehingga menjadi bukti kuat adanya komunikasi intelijen dan keamanan Turki dengan ISIS.

Perdana Menteri Irak Haider Abadi, Selasa (8/11/2016), kembali mengecam intervensi militer Turki di Irak dan menilainya tak beralasan sama sekali dan semata dimaksudkan untuk memprovokasi Irak.

Mengenai operasi pembebasan Mosul, dia memastikan ISIS sudah loyo dan tak berdaya menghadapi serangan pasukan Irak sehingga yang menjadi andalan ISIS adalah serangan bom bunuh diri.

Ditekan Israel, Interpol Tolak Keanggotaan Palestina

The International Criminal Police Organization (Interpol) menolak permintaan Palestina untuk bergabung di organisasi antar-pemerintah tersebut setelah adanya tekanan oleh Tel Aviv.

Dalam konferensi di Bali, Indonesia, pada Selasa lalu, Interpol memutuskan untuk membicarakan keanggotaan  Palestina di pertemuan tahun 2017 di Beijing.

Minggu lalu, Menteri Luar Negeri Palestina, Ammar Hijazi, mengatakan negaranya sudah meminta bergabung ke Interpol  sejak setahun lalu, namun komite eksekutif badan tersebut menolak permintaan.

(guardian/raialyoum/irna/alalam/farsnews/almayadeen)