Rangkuman Berita Utama Timteng, Rabu 22 Februari 2017

rudal df-3 saudiJakarta, ICMES: Pakar politik Arab Saudi menyatakan negaranya memiliki rudal DF-3 buatan Cina yang dapat menghancurkan separuh Teheran, ibu kota Iran.

Pasukan Irak dalam kelanjutan operasi pembebasan Mosul barat menggempur ISIS dekat bandara internasional Mosul.

Pengacara kondang Oman menyatakan dunia Arab berhutang budi kepada Iran.

Kemlu Irak membantah klaim Menlu Turki bahwa Iran berusaha menyebar luaskan mazhab Syiah di Irak.

Tentara Suriah membebaskan beberapa wilayah di barat situs sejarah kota Palmyra dari pendudukan ISIS.

Berita selengkapnya;

Pakar Saudi: Rudal Kami Bisa Hancurkan Separuh Teheran

Pakar politik Arab Saudi Nayef bin Khalid al-Wiqa’ menyatakan negaranya memiliki rudal DF-3 buatan Cina yang dapat menghancurkan separuh Teheran, ibu kota Iran. Pernyataan ini mengundang kontroversi dan kecaman dari para aktivis Mesir di medsos, sementara di Iran sendiri belum ada komentar apapun.

Dalam acara talk show dengan channel 24 milik Arab Saudi, Sabtu lalu (18/2/2017), dia mengatakan, “Iran tidak akan merudal Saudi karena Iran mengerti bahwa Saudi memiliki rudal (DF-3) yang dapat menghancurkan separuh Teheran.”

Dosen bidang akidah yang juga anggota Dewan Perguruan Tinggi Militer King Khalid ini menjelaskan bahwa DF-3 dapat membawa beberapa hulu ledak; “pertama tradisional seberat 2 ton, dan yang lain bisa mencapai 3 megaton.”

“Dalam kondisi demikian Iran tidak akan bertualang dengan mengirim rudal Shahab 3 ke arah kota-kota Kerajaan (Saudi) yang tidak akan menimbulkan kehancuran kecuali 3-4 rumah saja, sedangkan (DF-3) Saudi dapat menghancurkan separuh Teheran,” katanya.

Dia menambahkan, “Saudi juga memiliki rudal Cruise yang tak dimiliki negara manapun di Timteng kecuali Saudi, dan rudal ini bahkan dapat dikendalikan setelah peluncurannya.”

Sementara itu, pernyataan Khalid al-Wiqa’ mengundang kecaman dari para aktivis Mesir. Mereka antara lain menyoal mengapa rudal itu harus dikaitkan dengan negara Islam besar lain.

“Iran bukan musuh kita, musuh kita adalah rezim Zionis (Israel),” tulis jurnalis Mesir Ibrahim Khalid di Twitter. Dia menganjurkan pemerintah Mesir agar turun tangan meredakan pertikaian antaranegara Islam di Timteng.

Penulis Mesir Walid al-Sheikh berkomentar dengan menyebut pernyataan pakar Saudi itu menunjukkan adanya koalisi Arab dengan Israel anti Iran, dan tak ubahnya dengan pernyataan perang Saudi terhadap Iran.

Beberapa aktivis medsos membully al-Wiqa’, antara menyebutkan bahwa dia berbicara lebih besar dari mulutnya. Mereka balik menyatakan bahwa satu rudal Iranlah yang dapat menghancurkan Riyadh secara keseluruhan.

Foreign Policy pernah melaporkan bahwa rudal-rudal DF-3 dimiliki Saudi sejak 1980. Saat itu Emir Khalid bin Sultan yang menjadi panglima Angkatan Udara Saudi berkunjung ke Cina untuk membeli rudal jarak menengah DF-3 sebagai persiapan untuk mengantisipasi konfrontasi dengan negara jirannya, Iran yang baru meraih kemenangan revolusi Islam.

Rudal DF-3 sepanjang 22.47 meter dengan diameter 2.25 meter dan berat murni -setelah peluncuran- sekira 65 ton ini dipamerkan Saudi pertama kalinya pada tahun 2014.

Jarak tempuh DF-3 mencapai 2650 km dengan akurasi radius 1000 meter dan dapat membawa hulu ledak nuklir seberat 2150 kg. (huffpostarabi/almowaten/alalam)

Pasukan Irak Gempur ISIS Di Sekitar Bandara Internasional

Pasukan kepolisian Irak yang didukung relawan al-Hashd al-Shaabi dalam kelanjutan operasi pembebasan Mosul barat, Irak utara, Selasa (21/2/2017), berhasil mencapai pangkalan al-Ghazlani dekat bandara internasional Mosul serta menguasai kawasan strategis distrik Albu Saif dan daerah perbukitannya.

Dilaporkan bahwa di hari ketiga operasi ini pertempuran berlangsung sengit antara mereka dan kawanan teroris ISIS di sekitar Mosul, dan mereka siap menyerbu ISIS di bandara tersebut.

Sumber keamanan lokal mengatakan, “Polisi federal dan pasukan relawan al-Hashd al-Shaabi kini siap menyerang bandara internasional Mosul.”

Dia menambahkan ISIS terdesak hebat sehingga banyak anggotanya yang kabur dari lokasi pertempuran.

“Dalam operasi ini pasukan Irak telah mengidentifikasi dan menjangkau tempat-tempat pembuatan senjata dan bom mobil di kawasan Albu Saif,” terangnya sembari menyebutkan bahwa bandara ini kini terus dihujani peluru mortir oleh polisi.

Di daerah itu ISIS mengandalkan terowongan bawah tanah dalam melancarkan serangan untuk menahan gerak maju pasukan Irak, sementara pasukan kepolisian mengamankan jalanan Albu Saif dengan melakukan pengawasa melalui atap rumah-rumah dan bangunan. (irna/bbc)

Pengacara Kondang Oman: Kalau Tak Ada Iran, ISIS Duduki Banyak Negara Arab

Pengacara kondang Oman Said Salim al-Kalbani menyatakan dunia Arab berhutang budi kepada Iran, dan harus berterima kasih kepada Teheran karena seandainya Iran tidak bertindak maka kelompok teroris ISIS sekarang sudah menduduki banyak negara Arab.

“Dunia Arab harus berterima kasih kepada Iran, kemudian kepada Irak, Suriah, Mesir, dan Lebanon karena –dengan kehendak Allah- seandainya tidak ada Iran maka sebagian negara Arab di Asia sudah diduduki ISIS,” cuitnya di Twitter, seperti dilaporkan Watan milik Oman, Selasa (21/2/2017).

Dia juga menyinggung Suriah dan menilai presiden negara ini, Basyar al-Assad, sedang berjuang membela negaranya, dan tentara Suriah praktis juga membela seluruh dunia Arab. (watan)

Kemlu Irak Bantah Tuduhan Turki Terhadap Iran

Kemlu Irak merilis bantahan resmi terhadap klaim Menlu Turki Mevlut Chavusoglu bahwa Iran berusaha mempromosikan dan memperluas mazhab Syiah di Irak.

“Pernyataan ini menunjukkan pandangan sempit sektarian, dan tidak rasional,” ungkap jubur Kemlu Irak Ahmad Jamal dalam statemennya yang dirilis Selasa (21/2/2017).

Irak sendiri merupakan negara yang mayoritas penduduknya bermazhab Syiah dengan persentase minimal 60%.

Dia menegaskan bahwa pernyataan Chavusoglu jelas tak dapat diterima dan menandakan bahwa Turki terlalu sempit dalam membaca realitas perang Irak melawan terorisme, padahal perang ini menjadi pangkal terbentuknya berbagai aliansi di kawasan regional dan global.

Sehari sebelumnya, Kemlu Iran memanggil Duta Besar Turki untuk Iran di Teheran guna menyampaikan nota protesnya terhadap tuduhan Menlu Turki yang berbau SARA tersebut. (irna)

SAA Bebaskan Wilayah di Barat Palmyra, SDF Masuki Provinsi Deir el-Zor

Tentara Suriah, Pasukan Arab Suriah (SAA), telah membebaskan beberapa wilayah di barat situs sejarah kota Palmyra dari pendudukan kelompok teroris ISIS, sementara aliansi Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) telah memasuki provinsi Deir el-Zor untuk pertama kalinya, Selasa (21/2/2017).

SAA membebasakan kawasan Tarfah timur dan Tarfah Barat di sebelah barat Palmyra dan sisi timur provinsi Homs.

Palmyra diduduki ISIS pada 20 Mei 2015, lalu dibebaskan oleh SAA pada 27 Maret 2017, tapi kemudian jatuh lagi ke tangan ISIS pada 11 Desember 2016, dan SAA kini berusaha merebut kembali kota bernilai historis tinggi ini.

Sementara itu, pasukan aliansi Kurdi-Arab, Pasukan Demokrasi Suriah (SDF), yang didukung oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dilaporkan telah memasuki bagian utara provinsi Deir el-Zor.

Di sana mereka membebaskan beberapa desa untuk pertama kalinya dengan tujuan mengepung ISIS di Raqqah untuk kemudian membebaskan kota yang menjadi markas besar ISIS di Suriah ini.

Kota Deir el-Zor yang kaya minyak di Suriah timur dikepung ISIS sejak 2014 sampai sekarang sehingga bantuan untuk penduduk kota ini hanya bisa disalurkan dengan menjatuhkannya melalui pesawat atau helikopter. (irna/raialyoum)