Jakarta, ICMES: Pasukan Suriah menambah kekuatan militernya di bandara atau pangkalan udara Deir ez-Zor, dan PBB tangguhkan bantuan pangannya untuk penduduk kota Deir ez-Zor.
Perdana Menteri Irak Haider Abadi mengumumkan pasukan Irak memulai operasi penumpasan operasi pembebasan Mosul barat dari pendudukan ISIS.
Presiden Iran menyatakan sedikitnya 10 negara telah menawarkan diri untuk menjadi mediasi di tengah eskalasi persiteruan antara Iran dan Arab Saudi
Di pihak lain, Menlu Arab Saudi menyebut Iran negara paling getol menyokong terorisme.
Berita selengkapnya:
Suriah Perkuat Pasukan di Deir ez-Zor, PBB Tangguhkan Bantuan Pangan
Pasukan Suriah menambah kekuatan militernya di bandara atau pangkalan udara Deir ez-Zor, Suriah timur, melalui jalur udara menyusul keberhasilan pasukan teroris ISIS mengisolasi pangkalan ini dari kota Deir ez-Zor, Selasa (17/1/2017).
Direktur Eksekutif Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR), Rami Abdulrahman, mengatakan, “Pasukan pemerintah mengirim bantuan militer via udara ke pangkalan udara Deir ez-Zor dan menyerukan kepada penduduk kota ini agar ikut berperang di front-front utama melawan para jihadis (ISIS).”
Dia menambahkan bahwa pertempuran secara terputus-putus terjadi antara pasukan pemerintah dan para teroris ISIS di kota Deir ez-Zor, bersamaan dengan serangan udara Rusia dan Suriah terhadap posisi-posisi ISIS.
Sejak Sabtu lalu ISIS melancarkan serangan tersengitnya di kota Deir ez-Zor dalam satu tahun terakhir hingga berhasil memisahkan pangkalan udara dengan kota.
Menurut catatan SOHR, sejak itu sebanyak 116 orang tewas dengan rincian 21 warga sipil, 37 tentara Suriah, dan 58 teroris. Dalam serangan ini ISIS mengerahkan pasukan “inghimasi” (pembawa misi serangan bunuh diri) dari beberapa arah.
Perkembangan situasi ini membuat PBB menangguhkan pengiriman bantuan via udara kepada penduduk yang terkepung oleh ISIS di dalam kota.
“Kami menangguhkan operasi penjatuhan bantuan via udara di Deir ez-Zor karena faktor keamanan… Pertempuran sengit berkelanjutan di kawasan penjatuhan bantuan dan sekitarnya… Sangat berbahaya jika kami melakukannya,” ungkap juru bicara Program Pangan Dunia, Bettina Luescher.
Dia menjelaskan bahwa bantuan terakhir kali dikirim pada Sabtu lalu ketika ISIS memulai serangan besarnya.
ISIS menguasai 60 persen wilayah kota Deir ez-Zor sejak 2014 dan mengepung kota ini sejak dua tahun lalu sehingga kota ini menjadi satu-satunya tempat para teroris mengepung pasukan pemerintah.
Sejak itu, pemerintah hanya dapat menjangkau kawasan ini melalui jalur udara untuk mengirim suplai logistik pasukan dan bantuan bahan makanan untuk penduduk yang terkepung.
Laporan lain dari Suriah menyebutkan salah satu komandan kelompok teroris Jabhat al-Nusra, Abu Ibrahim al-Tunisi, bersama satu rekannya sesama komandan kelompok ini serta satu komandan kelompok teroris Ahrar al-Sham tewas terkena serangan udara terhadap mobilnya di kawasan Aqrabat di bagian utara provinsi Idlib dekat perbatasan Turki. Tidak disebutkan serangan itu udara dilakukan oleh pihak mana. (afp/irna)
PM Irak Umumkan Dimulainya Operasi Pembebasan Mosul Barat
Perdana Menteri Irak Haider Abadi, Selasa (17/1/2017), mengumumkan pasukan Irak telah memulai operasi penumpasan kelompok teroris ISIS di bagian barat Mosul, Irak utara. Demikian dilaporkan Sky News dan dikutip IRNA tanpa ada keterangan lebih lanjut, kecuali bahwa pasukan Irak belakangan ini telah berhasil membebaskan secara total bagian timur kota kedua terbesar di Irak tersebut.
Laporan lain menyebutkan bahwa komandan operasi pembebasan Mosul, Irak utara, Letjen Abdul Amir Rashid Yarallah, Selasa (17/1/2017), menyatakan pasukan negara ini berhasil membebaskan sebuah fasilitas militer strategis dari cengkraman kelompok teroris ISIS.
Dalam pernyataannya yang disiarkan oleh TV resmi Irak dia menjelaskan, “Pasukan Kontra-Terorisme Irak telah merebut distrik al-Muhandisin serta kawasan al-Nu’maniyah dan al-Atshanah di mana kawasan Karaj Utara berada di Mosul timur.”
Dia menambahkan bahwa fasilitas al-Kindi dan bekas markas Divisi 2 pasukan Irak di ujung utara Mosul berhasil dibebaskan.
Seorang perwira berpangkat kolonel dalam operasi pembebasan Mosul, Ahmad al-Jibouri, menyebutkan bahwa fasilitas al-Kindi di masa kepresidenan mendiang Saddam Hossein pernah menjadi tempat pembuatan peralatan militer dan pengembangan senjata.
“Fasilitas ini tak kalah pentingnya dengan Universitas Mosul dan fasilitas-fasilitan penting yang semula dikuasai oleh ISIS di dalam kota ini,” katanya.
Dia menambahkan, “ISIS juga menggunakan fasilitas itu untuk mengembangkan senjata.” (irna/raialyoum)
Rouhani: 10-an Negara Tawarkan Mediasi Perbaikan Hubungan Iran-Arab Saudi
Sedikitnya 10 negara telah menawarkan diri untuk menjadi mediasi di tengah eskalasi persiteruan antara Iran dan Arab Saudi. Demikian dikatakan Presiden Iran Hassan Rouhani, Selasa (17/1/2017), sembari menegaskan bahwa Teheran akan memulihkan hubungannya dengan Riyadh jika Arab Saudi mengubah kebijakan regionalnya.
Saat ditanya mengenai adanya laporan bahwa Irak dan Kuwait telah menawarkan bantuan untuk meredakan keteragangan antarnegara rival di Timteng, Rouhani dalam konferensi pers yang disiarkan secara langsung oleh TV Iran mengatakan, “Ada banyak negara. Ada menyebutkan Irak dan Kuwait, sementara seingat saya sekarang ada 8-10 negara yang pejabatnya yang telah berbicara kepada kami soal ini.”
Dia menegaskan Iran tidak bermaksud menyisihkan Arab Saudi dari kancah politik regional, dan Iran bahkan akan menawarkan bantuannya kepada Riyadh jika “ia mengambil keputusan yang benar” serta menghentikan intervensi militernya di Yaman dan campurtangannya di Bahrain.
Mengenai perjanjian nuklir Iran dengan enam negara terkemuka dunia, Rouhani mengatakan bahwa presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak dapat membatalkan perjanjian ini secara sepihak.
Dalam konferensi pers memperingati satu tahun pencabutan sanksi internasional terhadap Iran ini dia mengatakan, “Presiden terpilih AS telah menunjukkan kekecawaannya terhadap perjanjian nuklir ini dan menyebutnya perjanjian terburuk yang pernah diteken selama ini. Tapi pernyataannya hanya sekedar slogan, dan saya kira, setelah mendatangi Gedung Putih dia dapat melakukan hal lain.”
Dia menambahkan, “Saya optimis kepada prospek perjanjian nuklir. Perjanjian ini juga baik bagi AS, tapi Trump tidak menangkap hal ini.” (reuters)
Menlu Saudi Sebut Iran Pendukung Terbesar Terorisme di Timteng
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir kembali menunjukkan kebenciannya terhadap Iran dengan menyebut negeri mullah ini sebagai negara yang paling getol menyokong terorisme di Timteng.
“Iran adalah pendukung terbesar terorisme di kawasan Timteng,” tulis al-Jubeir di halaman Twitter-nya.
Al-Jubeir mencoba memutar balik fakta yang sudah diakui dunia bahwa semua kelompok teroris menganut Wahabisme, faham radikal yang juga dianut oleh rezim Arab Saudi.
Sembari mengabaikan fakta kekuatan militer Iran yang tangguh dan terus berkembang serta tidak adanya tempat bagi faham ekstrim Wahabisme di negara ini, demikian pula fakta bahwa semua kelompok teroris sangat membenci Iran, dalam upaya distorsi itu al-Jubeir menyoal mengapa Iran tidak pernah terkena serangan kawanan teroris.
“Kekuatan Iran terbatas, dan sedang terjadi pergesekan di Iran mengenai arah mana yang akan diambil oleh negara ini… Yang mengundang perhatian ialah hampir semua negara terkena serangan al-Qaeda dan ISIS, kecuali Iran. Mengapa?” tulisnya.
Lebih lanjut dia menyoal program nuklir Iran yang, menurutnya, meresahkan semua orang.
“Apa yang akan terjadi dengan kemampuan Iran memperkaya uranium setelah 10-12 tahun nanti? Apakah orang dapat percaya rezim Iran tidak akan berusaha meraih senjata nuklir? Saya tidak yakin bahwa mereka percaya,” soalnya. (raialyoum)