Rangkuman Berita Utama Timteng, Rabu 11 Januari 2017

pemakaman-rafsanjaniJakarta, ICMES: Jutaan orang ikuti prosesi pemakaman tokoh besar Iran Ayatullah Hasyemi Rafsanjani.

Dua bom kembar guncang Kabul, Afghanistan, menjatuhkan puluhan korban tewas dan puluhan korban luka.

Iran akan berunding lagi dengan Arab Saudi mengenai partisipasi Iran dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2017.

Serangan terbaru pasukan Irak terhadap ISIS di Mosul tewaskan 152 teroris.

Berita selengkapnya;

Jutaan Orang Ikuti Prosesi Pemakaman Ayatullah Rafsanjani

Teheran, ibu kota Iran, kembali menyajikan pemandangan berupa tumpah ruahnya jutaan manusia di satu tempat. Selasa kemarin (10/1/2017) pemandangan itu hadir dalam suasana haru biru prosesi pemakaman seorang figur besar Iran Ayatullah Hasyemi Rafsanjani, mantan presiden Iran yang di akhir usianya menjabat Ketua Dewan Kebijaksanaan.

Jutaan orang laki-laki, perempuan, tua dan muda dari berbagai elemen turun ke jalan untuk mengikuti shalat jenazah dan prosesi pemakaman tokoh yang wafat pada usia 82 tahun ini. Shalat jenazah digelar di dalam komplek Universitas Teheran, tempat yang biasa dipakai untuk shalat Jumat, dan diimami oleh Pemimpin Besar Iran Ayatullah Sayyid Ali Khamenei.

Mereka serempak dan berulang-ulang memekikkan kalimat; “Berkabung, berkabung hari ini, Hasyemi Sang Pahlawan sekarang berada di sisi Allah.”

IRNA menyebutkan bahwa kehadiran anak-anak muda dan kaum remaja menggambarkan suatu fakta tersendiri. Mereka tak mengalami suka duka revolusi Islam di akhir tahun 1970-an maupun era pertahanan melawan agresi militer rezim Baath Irak, namun ternyata dapat menghayati kebesaran figur Rafsanjani.

Masyarakat berdatangan sejak dini hari, dan kemudian berubah menjadi lautan manusia dari jam ke jam. Tengah hari mereka mengiringi peti jenazah dengan wajah penuh derai air mata.

Jenazah Rafsanjani akhirnya disemayamkan di sisi makam Imam Khomaini, sementara ucapan belangsungkawa mengalir dari berbagai negara, tak terkecuali Amerika Serikat (AS) yang notabene musuh besar Iran.

Juru bicara Gedung Putih Jos Earnest mengatakan, “Mantan Presiden Rafsanjani adalah tokoh besar dalam sejarah revolusi Islam Iran, dan AS mengucapkan belasungkawa kepada keluarga dan para pecintanya.” (irna/alalam/raialyoum)

Taliban Mengamuk di Afghanistan, Puluhan Orang Tewas

Dua bom kembar meledak dekat gedung parlemen Afghanistan di Kabul, ibu kota negara ini, menjatuhkan puluhan korban tewas dan puluhan korban luka, Selasa sore waktu setempat (10/1/2017).

“Kelompok teroris Taliban melancarkan dua serangan bunuh diri di Kabul hari ini dengan sasaran sebuah bus yang membawa warga sipil, banyak di antara warga itu kehilangan nyawanya,” ungkap juru bicara Kemendagri Afghanistan Sediq Seddiqi di Twitter.

Dua serangan lagi juga terjadi di tempat lain di negara ini, menewaskan 12 orang dan melukai beberapa lainnya, termasuk duta besar Uni Emirat Arab (UEA) untuk Afghanistan.

Zabihullah Mujahid, juru bicara Taliban di media sosial menyatakan kelompoknya telah mengatur serangan di Kabul dengan menarget satu bus penuh pejabat keamanan.

Mohibullah Zeer, seorang pejabat di Kementerian Kesehatan Umum, mengatakan kepada Associated Press bahwa setidaknya 38 orang tewas dan 72 lainnya luka-luka. Menurutnya, para korban terdiri atas tentara dan sipil.

Anggota parlemen Amir Khanyar kepada Pajhwok Afghanistan News menyatakan bahwa  ledakan pertama berupa sebuah bom mobil bunuh diri terjadi di dekat kantor parlemen yang sebelumnya digunakan oleh Direktorat Keamanan Nasional, sedangkan ledakan kedua terjadi beberapa menit kemudian dengan target minibus yang membawa para pejabat Majelis Nasional. (usatoday)

Iran Akan Berunding Lagi Dengan Saudi Soal Penyelenggaraan Ibadah Haji

Pemerintah Iran, Selasa 11/1/2017) menyatakan bulan depan akan berunding lagi dengan Arab Saudi mengenai partisipasi Iran dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 2017, setelah menerima undangan resmi dari Saudi untuk tujuan ini.

Untuk pertama kalinya dalam tiga dekade terakhir, tahun lalu Iran tidak mengirim jemaah haji setelah hubungan diplomatiknya dengan Saudi terputus menyusul insiden serangan massa demonstran Iran terhadap Kedubes Saudi di Teheran. Massa saat itu berunjuk rasa memrotes penjatuhan hukuman mati Saudi terhadap ulama Syiah Saudi, Syeikh Nimr al-Nimr.

Pejabat urusan haji Iran Ali Ghazi Askar mengatakan, “Delegasi Iran akan bertolak ke Saudi pada 23 Februari mendatang….. Kami berharap dapat meraih hasil-hasil signifikan… Dewasa ini belum ada apapun yang terjamin. Kami akan berpartisipasi dalam haji, tapi tentu ada persoalan-persoalan yang mesti diselesaikan.”

Perundingan Teheran-Riyadh tahun lalu gagal mencapai kesepakatan mengenai pengaturan bersama pada musim haji yang diikuti oleh sekitar satu juta jemaah dari berbagai penjuru dunia.

Sebelumnya di hari yang sama Askar mengatakan bahwa beberapa hari mendatang Iran akan membalas undangan Saudi yang “(nadanya) tidak jauh berbeda dengan surat-surat sebelumnya.”

Dia menegaskan keharusan untuk segera mempelajari dan menyampaikan usulan-usulan yang relevan untuk segala sesuatu yang terkait dengan haji, termasuk penginapan, makanan, kesehatan, transportasi, keamanan jemaah haji, perbankan, dan konsulat.

Menteri Urusan Haji Saudi  Mohammad Saleh Bin Taher Banten belum lama ini menyatakan telah mengadakan serangkaian pertemuan dengan lebih dari 80 negara, termasuk Iran, untuk mendiskusikan masalah pengaturan jemaah haji pada musim haji mendatang.

Koran al-Hayat terbitan Saudi mengutip pernyataan menteri keturunan Banten, Indonesia, ini bahwa Kementerian Haji dan Umrah telah melayangkan suarat undangan kepada delegasi urusan haji Iran agar datang ke Saudi untuk masalah keikut sertaan jemaah Iran dalam ibadah haji tahun 2017.

Meski jemaah haji Iran absen pada musim haji tahun lalu, tapi Saudi memperkenankan masuknya jemaah haji Iran yang datang dari negara-negara lain.

Hubungan Saudi dengan Iran memburuk ketika Teheran meragukan kemampuan Saudi mengatur jemaah haji menyusul insiden berdesakan yang menggugurkan sekira 2300 jemaah haji, 464 di antaranya asal Iran, pada tahun 2015.  (raialyoum)

Pasukan Irak Terus Gempur ISIS, Ratusan Lagi Teroris Temui Ajal

Pasukan Irak terus menggempur posisi-posisi kelompok teroris di kota Mosul, Irak utara. Selasa malam (10/1/2017) dilaporkan sedikitnya 152 lagi teroris ISIS tewas di berbagai front pertempuran.

Komandan operasi pembebasan Mosul Mayjen Abdul Amir Rashid Yarallah mengatakan, “Pasukan Irak diporos utara Mosul bergerak di distrik al-Hadba dan Naisan serta berhasil menyapu ISIS di bagian utara dua distrik ini, dan sedikitnya 25 teroris tewas.”

Dia menambahkan, “Di poros timur Mosul pasukan Irak juga bergerak maju di distrik Maliyah dan Dhabat serta berhasil membebaskan Dhabat, dan sedikitnya 86 teroris tewas diterjang operasi ini. Di poros tenggara Mosul, pasukan Irak membebaskan beberapa bangunan dan pusat-pusat pemerintahan melalui operasi yang menewaskan sedikitnya 41 teroris.”

Sebelumnya, Mayjen Talib Saghati, komandan Pasukan Kontra-Terorisme Irak menyatakan sejauh ini pasukan Irak telah berhasil membebaskan 53 distrik di Mosul timur.

Di barat Mosul, jet-jet tempur Irak juga menyumbang serangan terhadap ISIS mengakibatkan puluhan teroris tewas dan atau luka.

Sejauh ini pasukan Irak yang memulai operasi pembebasan Mosul pada 17 November 2016 sudah berhasil membebaskan sebagian besar Mosul timur dari pendudukan ISIS, dan mencapai sisi Sungai Tigris yang membelah kota ini menjadi dua bagian barat dan timur.  (asharqalawsat/irna)